Share

Bab 58

"Apa bapak bisa memberitahu pada saya isi pembicaraan mereka. Maaf, tapi ini menyangkut hati seorang ibu yang selalu sedih karena tuduhan putrinya melakukan bunuh diri," jelasku.

"Tentu saja bisa. Aku masih bisa mengingat isi pembicaraan mereka waktu itu. Isi pembicaraan terakhir Jeni dan Kania, sebelum akhirnya Jeni meregang nyawa karena kecelakaan itu," ucapnya.

****

Ucapan Pak Arif di restoran tadi terngiang di telingaku. Ia juga menyesalkan sikapnya yang tak mampu menolak permintaan Kania karena saat itu ia dalam posisi sulit. Serta harapannya agar pernikahanku tak berakhir dengan perpisahan karena akal licik Kania.

[Hati hatilah dengan Kania. Hatinya tak secantik parasnya, wanita itu penuh dengan muslihat dan licik, sedikit saja kau lengah maka ia akan masuk dalam kehidupanmu]

Pesan dari Pak Arif kini terngiang di ditelingaku. Kania, wanita itu sepertinya telah meninggalkan jejak dan kenangan yang buruk pada lelaki itu. Entahlah, hanya saja aku merasa j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status