Share

Bab 87

"Apa yang baru saja kau katakan, Kania. Apa serendah itu dirimu, hingga bertindak seperti seorang pelacur murahan!" Nada suara Bu Delia terdengar bergetar.

Kania diam, ia masih meringis sambil memegang pipinya yang memerah. Mata itu mendelik tajam pada Bu Delia. Seakan tak bisa menerima perkataan ibunya.

"Jawab mama, Kania! Mengapa sampai kau berbuat nekat seperti ini. Apa kau sadar bahwa ini semua salah?"

****

Bu Delia memandang murka pada putrinya, kemarahannya sangat jelas terlihat begitu juga dengan kekecewaan. Aku merasa mungkin ia tak menyangka jika putri kebanggaannya bisa melakukan hal serendah itu.

Kania bungkam, ia masih meringis menahan perih sambil memegang pipinya yang memerah. Mata itu mendelik tajam pada Bu Delia. Seakan tak bisa menerima tudingan ibunya.

Aku, Mas Bayu, Mbak Lisa, dan Mas Reyhan masih terlihat memusatkan perhatian pada ibu dan anak itu. Sepertinya tak ada seorang pun dari kami yang akan menyela pembicaraan mereka berdua karena itu diluar kewenangan.

Waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dahlia Anwar
pada bego semua do sini ihhh kesel Bayu lemah dan tolol Kania sakit jiwa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status