Share

Empat puluh satu

Wanita yang menolak lamaran ku 41

Aku tersenyum lalu mengusap airmata yang meleleh semakin deras, bahkan tadi sempat jatuh di piring dan mengenai nasi, tetapi tetap saja aku makan karena air mata ini benar-benar tidak bisa ditahan. Dia meluncur begitu saja.

Ini adalah pertama kalinya aku menangis di depan wanita yang dari dulu selalu ku anggap rendah derajatnya ini. Saat ia menangis, aku selalu menertawakannya.

"Kamu salah, Vir. Siapa bilang aku hidup menderita? Aku bahagia kok hidup bersama Mas Malik. Dia tidak semiskin yang kamu kira. Rumahnya bagus dan mewah, setiap hari aku diberinya makan enak. Kamu pasti salah informasi jika bilang suamiku bukan orang kaya," ucapku lancar dan meluncur begitu saja seperti mesin tanpa rem pengendali.

Bagaimanapun juga, aku tidak mau mengaku hidup menderita bersama suami pilihanku sendiri. Aku tidak mau Vira menertawakan hidupku yang semuanya serba terbalik dengan dirinya. Aku ingin terlihat lebih bahagia di matanya.

"Yakin kamu hidup bahagia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status