Share

BUKET BUNGA?

Suara bel rumah yang ditekan beberapa kali terpaksa membuatku bangkit dari tidur dengan sangat terpaksa. Aku berjalan gontai menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah bantal yang masih sangat tampak pada wajah.

Aku baru sadar saat menapaki lantai satu bilamana malam tadi tertidur di kamar nenek tanpa ada yang membangunkan. Bahkan Lee sekali pun mungkin saja memilih tidur di kamarku sendiri. Tanganku terulur menyatukan helaian demi helai rambut yang tampak acak-acakan dan menjepitnya menggunakan jepit rambut dengan gerakan yang cukup gesit. Sedangkan kedua kakiku terus menapaki lantai satu dengan tujuan menuju pintu. Tanganku terulur, bergerak menarik pintu ke dalam agar bisa terbuka, wajah sembab yang masih sangat tampak tak kuhiraukan. 

 Nenek bilang setiap kali ada bel yang terdengar, enggan ataupun senang pada akhirnya harus dibukakan. Pamali, sedemikian yang almarhumah katakan beberapa waktu silam.

“Siapa?” tanyaku setelah pintu utama te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status