Share

TAMPAK BAIK WALAU SEBENARNYA TIDAK

Anggap saja aku sebagai manusia yang selalu berlarut-larut memikirkan kejadian yang terlalu besar menurut raga maupun hati. Aku termenung di taman samping rumah yang biasanya menjadi tempat favorit nenek saat menyelesaikan rajutan buatan tangannya sendiri. Tatapanku menatap ke depan dengan pandnagan kosong tanpa minat, sungguh sebenarnya aku sendiri tak ingin melihat diriku dengan versi yang sedemkian.

Rasanya tak ingin mengakhiri sesi bersama nenek, terlalu sayang dan disayangkan bila mana diakhiri begitu saja dengan bab yang cukup pendek. Jadi tidak ada salahnya bukan bila kuperpanjang untuk beberapa bab ke depan? Aku hanya ingin menuangkan kerinduan mendalamku pada nenek. Terlepas dari kalian yang ingin menganggap diriku terlalu berlebihan atau apapun.

Merasa diperhatikan oleh manusia lain, aku terpaksa mengalihkan  pandang mejadi menatap pintu masuk ruang tamu yang selalu dibiarkan terbuka lebar. Aku mendengus secara tak sadar saat mendapati Benn berdiri tepat di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status