Share

TAK LEBIH DARI SEORANG PENGECUT

Mataku mengerjap perlahan, mengedarkan pandang ke segala penjuru arah untuk mengenali tempat yang menampung tubuhku saat ini. Nyeri yang terasa pada kepalaku membuatku mengurungkan niat raga untuk terduduk dan bersandar pada kepala ranjang. Aku mencoba mengingat kejadian sebelum tub uhku terbaring pada ranjang, seingatku tubuhku menapak pada tanah pemakaman umum yang menjadi tempat peristirahat terakhir nenek.

Helaan napas keluar begitu saja, saat menyadari diriku pingsan sebelum pulang kerumah ini, rasanya menyebalkan sekali bila terlihat lemah di hadapan manusia lain. Tak terkecuali di depan Lee maupun Joo yang bernotabe sebagia manusia yang cukup dekat denganku sendiri.

Dahiku menyirit bingung karena tidak mendapati manusia lain yang hinggap ataupun singgah dalam kamar, aku pikir Lee akan menungguku sadar atau pun ikut terlelap di sampingku karena kelelahan.

Setelah meredakan rasa sakit pada kepala yang kini mulai mereda, aku mendudukan tubuhku dan menyadarkan pung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status