Share

14. Penawar Lelah

“Capek, ya?” Tangan Rheyner singgah di puncak kepala Nadira.

Nadira memang langsung memejamkan mata ketika memasuki mobil Rheyner. Tidak langsung ada obrolan apa pun di antara keduanya. Rheyner baru menyapa setelah mobil berjalan beberapa meter.

“Hm.” Nadira yang tengah terpejam hanya bergumam.

“Tidur aja kalau gitu. Ntar gue bangunin kalau udah sampai.” Rheyner mulai menjalankan SUV-nya.

Nadira membuka matanya sedikit. “Maaf, ya,” lirih Nadira.

“It's okay.” Tangan Rheyner menepuk puncak kepala Nadira sekali. Mata Nadira kembali tertutup rapat.

Rheyner dan Nadira sudah hampir seminggu tidak pulang bersama. Intensitas pertemuan mereka otomatis berkurang. Keduanya sama-sama sibuk. Hari ini keluarga mereka mengajak makan malam di luar. Jadi, Rheyner dan Nadira diwajibkan meluangkan waktu.

Suasana mobil kembali senyap. Terjebak macet sudah biasa. Namun, biasanya suasana mobil Rheyner hampir tidak pernah sehening ini. Jika pulang dengan Nadira, maka akan selalu ada obrolan. Kalau pun tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Al El Dul
kapan endingnya bro
goodnovel comment avatar
Maria Adjah
daily update ya kak.... ya kak... buat rheyner segera nembak nadira kak... pasti jadi greget lagi ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status