Share

Trouble [4]

Air mataku nyaris tumpah. Untungnya saat itu Levi datang, sehingga perhatianku teralihkan. Cowok itu menyerahkan kantong plastik berisi belanjaan kepadaku.

“Kamu nggak bakalan dipaksa kerja kayak gitu lagi di Puan Derana,” kata Marco. “Aku juga nggak akan menipumu. Di Puan Derana, ada banyak perempuan yang tinggal di sana dan bisa jadi temanmu. Kamu beneran bisa belajar macam-macam di sana.”

“Kalau gitu, aku mau,” putus Nilla tanpa ragu.

Aku mengangsurkan roti kepada Nilla. Sementara Levi melepas pembungkus sandal jepit. “Makan dulu ya, Nilla. Setelah itu, baru minum vitaminnya.”

“Maaf ya, Kak. Sandalnya hilang sebelah.” Nilla menatapku dengan sorot bersalah. Dia mulai menggigit rotinya dengan perlahan.

“Nggak apa-apa. Jangan dipikirin, itu cuma sandal.” Aku membuka segel botol air mineral. Nilla sudah menghabiskan roti suapan pertamanya. “Nih, minum dulu.”

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status