Share

Bab 26. Merasa Malu

“Halo, Keenan. Apa tawaran untuk menikmati hidangan laut di Alexander Apartment masih berlaku?” tanyaku melalui telepon.

“Baik, sebelum jam dua belas kami akan tiba di Alexander Apartment,” ujarku.

Kemudian aku memutuskan sambungan telepon sambil memegangi dada yang sedari tadi belum bisa berdebar normal, sampai membuatku sedikit gemetaran.

“Minum dulu, Li.” Cheryl memberikan satu gelas berisi air putih.

Aku menerima gelas tersebut, lalu minum air sampai habis, dan meletakkan gelas yang sudah kosong di atas meja.

“Li, jangan takut! Kita akan baik-baik saja,” ujar Cheryl, menenangkanku.

“Maaf, aku hanya ingin jalan-jalan,” jawabku mencari alasan.

Tadi begitu melihat ada kotak paket misterius, yang ada di pikiranku adalah ingin segera pergi dari unit apartment kami ini. Dan yang aku ingat hanya tawaran Keenan untuk mencicipi hidangan laut. Itu sebabnya, aku segera menghubungi Keenan.

Padahal kalau dipikir-pikir lagi, tempat paling aman sebenarnya di unit apartment kami ini sendiri.

“Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status