Share

19. Menunggu

Bianca menggigit jari ketika dirinya sama sekali tidak mendapatkan satu pun pelanggan di Club. Padahal ia sudah berpakaian lebih terbuka dari biasanya. Sengaja agar para lelaki tidak mampu menolak. Namun, kenyataannya sama saja.

Meski dirinya sudah mondar-mandir ke seluruh sudut Club pun, Bianca tetap diabaikan. Ia sangat malu. Sekarang dia pasti sudah menjadi bahan olok-olokan para wanita lain.

"Bi, ada yang nyari."

Bianca menegakkan tubuh, menatap Sarah dengan wajah sedikit senang. "Siapa? Tua apa masih muda?"

Sarah yang mengerti maksud Bianca langsung menatap prihatin. Wanita berusia empat puluhan itu menggeleng. "Bukan pelanggan, tapi preman di luar sana."

***

"Mana uangnya?"

Kali ini tidak hanya empat, tapi hampir sepuluh orang yang berada di sekeliling Bianca. Bohong kalau wanita itu tidak merasa takut. Bianca hanya pura-pura terlihat tidak terpengaruh sama sekali dengan jumlah mereka, meski sebenarnya jantungnya berdetak dengan cepat.

"Beri waktu lagi lah kalian ini. La
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status