Share

Part 7, Hobi Membawa Hoki

Agenda Fina dan Windi yang pertama adalah berkunjung ke tiga tempat populer yang pernah dijadikan lokasi syuting drama-drama Korea.

Hmm ... untuk urusan begini mah, aku gak akan minder, batin Windi dalam hati. Dijamin sembilan puluh lima persen lokasi-lokasi syuting K-Drama itu akutahu. Ga lebaylah, kan K-Drama addicted. Hahaha. Windi masih cekikikan dalam hati karena girang.

Imajinasi liarnya membawa pikirannya pada harapan bahwa agenda mereka hari ini akan menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Untuk itu Windi dan Fina mengabadikan semua kegiatan mereka lewat kamera. Semua spot foto tidak ada satu pun yang mereka lewatkan.

Sayangnya agenda hari pertama ini ternyata tidak semenarik dugaan dan harapan mereka. Karena kentara banget, agenda hari ini adalah agenda titipan dari dinas pariwisatanya Korea. Kunjungan mereka ke tempat-tempat bersejarah itu benar-benar monoton, hanya jalan-jalan sambil mendengar tour-guide menjelaskan sejarah tempat itu. Coba saja seandainya kegiatan mereka diselingi dengan aktifitas serunya lainnya seperti parodi salah satu drama misalnya, atau bisa juga diselingi kuis berhadiah. Windi yakin pasti semua peserta antusias.

Tapi tentu saja semua itu hanya hayalan Windi saja. Karena fakta yang terjadi justru sebaliknya. Tour Guide-nya pun sedikit kaku. Bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus. Masih kalah lancar dibandingkan Ms. Choi kemarin. “Kenapa ga dia aja yang jadi guidenya, ya ?” Windi bertanya dalam hati.

Mereka kembali ke hotel sebelum pukul sembilan malam. Setelah mandi, Windi segera menyusupkan diri ke bawah selimut tebal. Tidak sabar menunggu esok pagi.

Jumpa fans dengan Siwon. Hmm ... cukup kecewa sih, pengennya tuh jumpa fans dengan Lee Min Ho, Song Joong Ki atau Kim So Hyun. Tapi Choi Siwon boleh jugalah, setidaknya Windi pernah nonton The Lord of Drama dan Oh My Lady yang dibintanginya.

***

Sesuai agenda, mereka sampai di K-Pop Street yang terletak di Apgujeong Rodeo Station, yang merupakan Station Subway terdekat yang bisa ditempuh dari Wangsimni, dengan transfer ke Bundang Line. Begitulah kurang lebih penjelasan rute yang disampaikan oleh guide mereka hari ini.

Setidaknya ada empat perusahaan entertainment di bidang musik ada di sini, sebut saja SM Entertainment, FNC, JYP dan Cube Entertainment.

Ketika keluar dari Apgujeong Rodeo Station kami disambut dengan bermacam display bintang K-Pop. Kata guidenya lagi, display itu akan terus berganti setiap musimnya. Windi melihat wajah Choi Siwon di salah satunya.

“Sepertinya Siwon itu populer banget ya, Win ?” bisik Fina ketika mereka melewati display itu.

Windi melihat Siwon sedang memamerkan giginya yang putih rapi dengan latar berbagai brand berbeda. Dimatanya senyuman itu tak ubah menyerupai buntalan uang kertas. Ada ukiran simbol dollar di permukaannya. Bukan rahasia lagi kan, mereka pasti mendulang dollar dari kontrak mereka.

Rombongan mereka berjalan cukup jauh, tidak kurang satu kilo meter untuk mencapai kantor tersebut. Mereka di pandu melewati Exit 2, karena katanya agar bisa sekalian melihat jalan paling elite di Korea Selatan.

Perjalanan berlanjut terus sampai naik eskalator. Windi melihat ada pom bensin di seberang jalan sebelah kanan. Pas didepan mereka ada lorong yang tidak begitu panjang. Guide mengarahkannya untuk berbelok kekiri. Dihadapan mereka terpampang papan nama Chungdam High School. Hmm ... kalo ga salah ini SMA paling wah di Korea.

Cukup melelahkan, tapi sekaligus menyenangkan. Perjalanan mereka terus berlanjut ke perempatan yang tidak jauh dari sana. Berbelok ke kanan, maka sampailah mereka di depan gedung yang di depannya ada taman dan banyak gadis remaja menunggu dengan kameranya. Berarti mereka sudah sampai di depan SM Entertainment.

Setelah menggelar konferensi pers, akhirnya Siwon menggelar jumpa fans di aula utama yang meriah dibalut pernak-pernik aneka warna.

Acara diawali dengan tampilnya 3 peniru Siwon yang mengenakan topeng di atas panggung. Tentu saja aksi mereka mendapat teriakan ‘huuu’ dari penonton.

Akhirnya Siwon muncul dan bernyanyi tapi dari kursi penonton, membuat fans di sekitarnya menjerit histeris dan mencoba untuk melihatnya lebih dekat.

Setelah lagu pertama berakhir, ada sesi bincang dengan MC dimana Siwon mendapat beragam pertanyaan. Siwon mengatakan bahwa ia sangat menyukai penggemarnya, katanya dia bukanlah siapa-siapa tanpa adanya penggemar. Top deh Siwon, aku setuju banget tentang itu, ujar Windi membatin

Untuk sesi permainan pertama, Siwon diminta memilih 5 fans beruntung tapi dengan ceria ia meminta 10 fans karena ia ingin berkomunikasi dan berinteraksi dengan lebih banyak fans. Mereka bermain tebak-tebakan dan pemenang utama mendapatkan hadiah berupa barang pribadi dari Siwon.

Coba tebak siapa yang diantara 10 orang yang beruntung itu ?

Windi.

Yeay! Dia bahagia sekali. Windi tidak menduga bahwa hobinya akan mendatangkan hoki tersendiri. Kalau sudah begini, siapa yang akan berani bilang hobi nonton drama Korea itu buang-buang waktu dan energi?

Fina menatap iri syal warna biru pemberian Siwon yang kini menggantung indah di leher Windi. Ahh ... memang ga ada ruginya ikut perjalanan ini, batin Windi sambil memamerkannya bangga. Fina memalingkan muka, mempercepat langkah mendahului Windi.

Windi hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Fina memang begitu orangnya, mudah cemburu dan iri melihat kebahagiaan orang lain. Windi juga tidak mengerti mengapa Fina memiliki sifat seperti itu dengan semua kelebihan yang dia miliki. Tetapi Windi tetap bersyukur, meskipun sifatnya kolokan dan manja, Fina itu memiliki hati yang sangat baik dan lembut. Dia tidak akan pernah tega melihat orang-orang yang disayanginya menderita. Dia sangat perhatian dan mudah akrab dengan siapa saja. Dia juga tidak pernah sombong dengan kekayaan yang dimiliki orangtuanya.

“Harta dunia ini cuma titipan, Win. Apa yang harus disombongin coba? Dalam hitungan detik, kalau Tuhan berkehendak dia bisa ambil lagi semuanya. Kan gak lucu kalau hari ini aku pamer harta, tau-tau besoknya aku jadi gembel. Mau ditaruh di mana ini muka? Hahaha. Jadi aku dan kamu itu ga ada bedanya. Jangan pernah merasa minder lagi, ya,” kata Fina suatu waktu saat Windi menanyakan mengapa Fina mau berteman dengannya sementara dia adalah anak orang kaya.

Teringat akan kata-kata Fina waktu itu, Windi pun segera mempercepat langkahnya menyusul Fina.

“Fin, tungguin aku.” teriak Windi sambil berlari, mengejar Fina yang semakin menjauh.

“Ayo, buruan. Langkah kamu jadi lelet banget setelah dapet syal itu. Lehernya keberatan, ya?” sindir Fina dengan wajah lucu. Windi tidak menjawab, hanya mempercepat langkahnya kemudian menggelitik pinggang sahabatnya itu dengan girang. Tawa mereka pun membahana di bawah langit Korea.

Fina dan Windi melanjutkan langkah mereka menuju bus yang akan membawa mereka ke hotel, tanpa menyadari sepasang mata tengah memandangi mereka dengan serius.

Bersambung ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status