Share

48. Perkara Kegagalan (1)

“Sebaiknya aku pulang,” kata Juda setelah ciuman mereka, yang entah ke berapa, berakhir. Ya, entah bagaimana mereka berdua masih bisa menahan diri untuk berhenti di sebatas ciuman saja meski hasrat bergulung-gulung di antara mereka.

Danis menahan Juda. Menarik pergelangan tangan wanita itu hingga terduduk kembali di sebelahnya.

“Ini apartemen Martin. Aku nggak mau waktu dia pulang langsung ngelihat kita lagi make out di sofanya, terus dia ngambek,” ujar Juda kemudian.

Danis tertawa.

“Martin nggak akan ngambek. Dia cuma akan langsung buang sofa ini dan beli yang baru.” Kemudian laki-laki itu mengernyit, berpikir sejenak sebelum melanjutkan, “Atau aku bisa beli sofa baru khusus buat kita make out, gimana?”

Juda memutar bola mata dengan malas. “Nggak lucu, Danis.”

“Aku juga nggak sedang berusaha melucu. Tapi, ngomong-ngomong, hubungan kita berubah jadi terlalu dewasa hanya dalam beberapa hari.”

Juda langsung mengerti maksud Danis. Selama kurang dari setengah tahun kenal di masa te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status