All Chapters of Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja: Chapter 1681 - Chapter 1690
1830 Chapters
Bab 1681 Kekasih yang Tidak Lekang oleh Waktu
Kenapa nomornya tidak bisa dihubungi?Julius Hill menelepon beberapa kali, tetapi tetap tidak bisa tersambung, mungkin Chelsea mematikan ponselnya.Julius Hill mengerutkan alisnya dan merasa sangat tidak nyaman.Saat menikah, Julius Hill sudah akan berusaha untuk mempercayainya. Namun, sekarang hidupnya terlalu bahagia setiap hari, sehingga membuatnya merasa tidak nyata dan semakin takut.Dia takut Chelsea tiba-tiba tidak menginginkannya lagi.Dia takut Chelsea tiba-tiba menghilang dari kehidupannya lagi."Tuan Presiden, silakan makan dulu," kata sekretaris dengan hormat.Julius Hill bangkit, lalu mengambil kunci mobil dan berjalan keluar. "Mundurkan semua jadwal sore ini. Aku akan keluar.""Baik."...Julius Hill kembali ke hotel. Dia mendorong pintu kamar hotel dan berjalan masuk, "istriku."Tempat tidurnya sudah kosong.Kamar itu juga kosong melompong dan tidak ada seorang pun di dalam.Dia pergi ke mana?Julius Hill segera datang ke kamar Brenda Wright. Brenda Wright berkata denga
Read more
Bab 1682 Dasar Bodoh
Ingatan Chelsea sudah pulih. Saat dia terbangun dari hipnotis, Charlotte Shimon bertanya dengan penuh perhatian, "Chelsea, bagaimana perasaanmu sekarang?"Chelsea menyentuh kepalanya. "Bu, aku baik-baik saja. Aku sudah mengingat semuanya.""Syukurlah.""Bu, ayo kita pulang. Aku akan membawamu menemui Ray Kecil. Ray Kecil merindukan neneknya.""Oke, aku juga sangat rindu dengan Ray Kecil."Saat mereka berdua meninggalkan ruang konsultasi, pintu tiba-tiba terbuka dari luar. Angin dingin segera berhembus dan sosok tinggi dan tampan Julius Hill muncul.Chelsea mengedipkan matanya dengan kaget. "Suamiku, mengapa kau ada di sini? Bukankah kau sedang bekerja?"Chelsea benar-benar tidak menyangka Julius Hill tiba-tiba muncul di sini.Julius Hill meliriknya, lalu menatap Charlotte Shimon, dan berkata dengan hormat, "Bu, mengapa tidak memberitahuku kalau kau akan datang? Aku kan bisa menyuruh seseorang untuk menjemputmu.""Chelsea bilang kau sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku tidak ingin mengga
Read more
Bab 1683 Masa Lalu yang Tidak Diketahui oleh Julius
Charlotte Shimon melihat jam. "Aku masih ada operasi nanti, jadi tidak bisa makan malam bersama kalian."“Bu, makanlah dulu, kan sebentar saja.” Julius Hill membujuknya.Charlotte Shimon tersenyum dan berkata, "Lain kali saja, masih ada banyak kesempatan di masa depan. Aku punya hadiah untuk Ray Kecil di mobilku. Presiden Hill, tolong pergi bersamaku untuk mengambilnya."“Oke.” Julius Hill mengikuti Charlotte Shimon.Pada saat ini, Chelsea berkata, "Bu, aku juga ikut pergi."Charlotte Shimon melirik Chelsea. "Chelsea, kau baru menjalani terapi hipnotis, jadi sebaiknya beristirahat di sini dulu."Terapi hipnotis?Julius Hill tercengang saat mendengarnya.Chelsea mengangguk. "Oke. Suamiku, kalau begitu aku akan menunggumu di sini."Charlotte Shimon membawa Julius Hill ke lantai bawah. Julius Hill segera bertanya, "Bu, mengapa Chelsea menjalani terapi hipnotis?"Charlotte Shimon menghentikan langkahnya."Presiden Hill, Chelsea kehilangan ingatannya tiga tahun lalu. Aku menggunakan tera
Read more
Bab 1684 Melahirkan Seorang Putri Lagi
Julius Hill tiba-tiba menyipitkan matanya dan hampir tidak bisa mempercayai telinganya.Dia benar-benar tidak menyangka kenyataannya seperti ini. Dia selalu berpikir bahwa Chelsea tidak begitu mencintainya sehingga berulang kali meninggalkannya. Ini juga sebabnya dia selalu membenci wanita itu.Namun, dia salah.Dia salah total.“Presiden Hill, Chelsea selalu mencintaimu. Dia amat sangat mencintaimu."...Chelsea sudah menunggu Julius Hill cukup lama di dalam. Setelah beberapa saat, Julius Hill kembali dengan mata merah.“Suamiku, ada apa?” Chelsea segera menyadari ada yang aneh dengan Julius Hill. Jangan-jangan ibu mengatakan sesuatu padanya?Julius Hill berjalan ke hadapan Chelsea yang sedang duduk sofa. Kemudian, dia perlahan berjongkok dengan satu lutut di depannya.Chelsea menatapnya dalam-dalam dengan tegang dan perhatian. Ini adalah tatapan yang penuh cinta.Julius Hill memegang tangan kecilnya dan bertanya dengan lembut, "Chelsea, apakah kau kesakitan saat mengambil darah dari
Read more
Bab 1685 Gadis Kecil yang Sangat Cantik
Hari ini, Wenda juga datang ke Pemandian Air Panas Tiara bersama seorang wanita kaya. Hugh Randall jarang menemaninya, jadi dia hanya bisa mencari hiburan sendiri."Nyonya Laksamana, mengapa Laksamana datang bersamamu hari ini?" tanya wanita kaya itu.“Suamiku sangat sibuk jadi tidak punya waktu,” kata Wenda.“Meskipun dia sangat sibuk, kau seharusnya membawa Laksamana datang ke sin. Kau bisa memakai baju renang yang seksi di depan Laksamana. Hari ini aku sudah menyiapkan baju renang yang sangat bagus. Aku jamin Laksamana pasti akan membelalakkan matanya saat melihatmu, dan tidak sabar untuk membawamu ke dalam kamar malam ini." Wanita kaya itu terus-menerus menghasut Wenda sambil mengedipkan matanya pada Wenda dengan centil.Hati Wenda agak tergerak. "Baiklah. Kalau begitu, aku akan video chat dengan suamiku nanti dan mengajaknya datang ke sini."Pada saat ini, sebuah bola tiba-tiba mendarat di kaki Wenda. Wenda membungkuk untuk mengambil bola itu. Kemudian, suara kekanak-kanakkan se
Read more
Bab 1686 Bermain Sendiri
Julius Hill tidak menduga Chelsea berpikir sejauh itu dan merasa Chelsea sangat imut sekarang. Dia paling suka melihat wanita ini begitu peduli dengannya.Julius Hill memutar tubuh Chelsea sehingga mereka saling berhadapan sekarang. Dia menatap bibir merahnya lalu menciumnya. "Kalau begitu, aku akan memberikan semua stamina padamu sekarang, agar tidak punya tenaga untuk melirik gadis-gadis muda itu lagi nanti."Chelsea mendorongnya dengan manja. "Jangan, Kakak sedang menungguku.""Tidak apa-apa, kakak tahu kita sedang berusa keras melahirkan anak kedua."Tuan Presiden sungguh tidak tahu malu....Brenda Wright sudah selesai berganti baju renang dan berjalan keluar, tetapi Chelsea belum keluar.Eh, kenapa lama sekali?Brenda Wright berjalan ke pintu kamarnya dan ingin mengetuk pintu, tetapi pada saat ini suara manis dan manja Chelsea terdengar. "Suamiku, kau nakal sekali ..."Brenda Wright sebagai orang yang berpengalaman, langsung mengerti apa yang sedang terjadi, adiknya ada di dal
Read more
Bab 1687 Menabrak Dada Lapangnya
Wenda sangat percaya diri. Dia sedang menantikan tatapan takjub Hugh Randall.Namun, dia kecewa, karena Hugh Randall hanya meliriknya dengan acuh tak acuh dan berkata, "Terserah kau bermain di mana, asalkan kau senang."Wenda merasa sangat putus asa. Pria ini selalu seperti ini, hanya melontarkan sebuah kalimat --- selama kau senang.“Suamiku, aku di Pemandian Air Panas Tiara sekarang. Ayo, temani aku,” kata Wenda dengan kesal.“Aku tidak punya waktu, kau main sendiri saja,” kata Hugh Randall dan hendak menutup telepon."Suamiku, jangan menutup telepon. Kau harus menemaniku hari ini, kalau tidak aku akan marah ..." Wenda masih terus mengoceh.Hugh Randall mengulurkan jarinya dan ingin langsung menutup telepon, tetapi suara kekanak-kanakkan segera terdengar, "Kakak Ray, tunggu aku."Hugh Randall tertegun saat mendengar suara Joan Kecil.Dia mendongak dan langsung melihat Joan Kecil melintas dalam video Wenda. Joan ternyata sedang bermain di Pemandian Air Panas Tiara.“Tunggu, aku akan s
Read more
Bab 1688 Wajah Memerah
Brenda Wright mengangkat kepalanya dan langsung melihat wajah tampan Hugh Randall.Kenapa dia ada di sini?Sekarang lengan pria itu sedang merangkul pinggangnya dan kulitnya bersentuhan dengan tubuh atletis pria itu melalui selembar kain tipis. Dia buru-buru ingin berdiri dan menjauh darinya.Namun sayangnya ada air di bawah kakinya, sehingga membuat lantainya agak licin. Dia langsung terpeleset lagi karena bangun terlalu cepat.Aah!Brenda Wright berteriak lagi. Kenapa dia sial sekali hari ini? Siapa lagi selain dia yang bisa terpeleset dua kali dalam sehari?Pada saat ini, Hugh Randall mengulurkan tangan untuk memeluknya dari depan. Tubuh rampingnya langsung jatuh ke dalam pelukan Hugh Randall. Dia bertanya dengan lembut, "Kamu tidak apa-apa?""Tidak apa-apa." Brenda Wright mengangkat kepalanya.Namun, jarak mereka terlalu dekat. Saat Brenda Wright mendongak, Hugh Randall sedang menundukkan kepala, sehingga bibir merahnya secara tidak sengaja bersentuhan dengan pipi pria itu.Brenda
Read more
Bab 1689 Jangan Malu-malu
Brenda Wright terdiam."Mommy, semua gadis juga ingin jatuh cinta, jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Kau bisa berpacaran dengan tenang. Lagi pula, aku sangat menyukai Paman Hugh."Brenda Wright terkejut, apakah Joan Kecil menyukai Hugh Randall?Sebenarnya, Brenda Wright sudah menyadarinya sejak lama. Joan Kecil masih malu-malu ketika melihat Hugh Randall untuk pertama kalinya di lift. Kemudian, setiap kali melihat Hugh Randall, dia akan tersenyum manis. Terlihat jelas, dia sangat menyukai Hugh Randall.“Joan Kecil, kau sudah bertemu dengan banyak paman, termasuk Paman Josh. Siapa yang paling kau sukai di antara paman-paman ini?” Brenda Wright sengaja mengungkit Josh agar Joan Kecil bisa memilihnya.Joan Kecil berpikir sejenak. "Aku juga sangat menyukai Paman Josh, tetapi dibandingkan dengan Paman Hugh, aku lebih suka dengan Paman Hugh. Aku ingin Paman Hugh menjadi ayahku."Joan Kecil memilih Hugh Randall tanpa ragu.Hm ….Brenda Wright tidak tahu harus berkata apa.Pada saat i
Read more
Bab 1690 Bercerai
"Wah, kakak iparku bukan hanya cantik, tubuhnya juga sangat bagus."Beberapa orang kepercayaan Hugh Randall menatap Brenda Wright dengan takjub.Pada saat ini, mereka merasakan tatapan tajam. Saat menoleh, mereka segera melihat Hugh Randall sedang menatap mereka dan langsung merinding.“Bos … Bos, kami tidak melihat apa-apa.” Beberapa anak buah segera bergeser sambil menutupi mata mereka.Hugh Randall bersandar di batu besar sendirian.Pada saat ini, Wenda datang. Dia mengulurkan tangan untuk memeluk Hugh Randall, lalu bersandar padanya. "Suamiku."Wenda sengaja menyingkirkan wanita kaya itu agar bisa berduaan dengan Hugh Randall.Ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk membina hubungan, karena hanya ada mereka berdua di sini.Namun, Hugh Randall langsung mengulurkan tangan untuk mendorong Wenda. "Wenda, kebetulan kamu sudah datang. Kita bisa membicarakan hal itu."Dia masih ingin membicarakan hal itu lagi."Suamiku, sudah kubilang aku tidak mau membicarakannya ..."“Wenda, ki
Read more
PREV
1
...
167168169170171
...
183
DMCA.com Protection Status