All Chapters of Alpha Dedrick (INDONESIA): Chapter 61 - Chapter 70
77 Chapters
Bab 60
"Kau akan pergi lagi?" tanya Diana pada Dedrick yang saat ini bersiap-siap akan pergi, ada perasaan tidak rela ketika Diana tahu Dedrick akan pergi ke hutan untuk menyelidiki dan mencari orang yang menjadi mata-mata Rogue.Dedrick menunduk, menatap Diana yang menarik ujung bajunya. Diana mirip seperti anak kecil yang tidak melepaskan ayahnya pergi. "Ya, kami akan pulang dengan cepat." Dedrick tidak sendirian, ia pergi bersama Adam. Sedangkan untuk menjaga istana ia percayakan kepada para Gamma.Diana melepaskan tangannya dari ujung baju Dedrick, entah kenapa Diana merasa akhir-akhir ini ia merasa sedikit manja pada Dedrick. "Hum, baiklah." Diana juga takut sikap manjanya ini membuat Dedrick tidak senang.Dedrick yang menyadari perubahan suara Diana, menarik tangan Diana. Menggenggamnya kemudian mengecupnya. "Kau marah?" tanyanya. "Ada apa? Kenapa akhir-akhir ini kau sangat menempel padaku?" Dedrick melanjutkan. Bukannya ti
Read more
Bab 61
Diana tidak bisa berkata-kata ketika Era baru saja mengatakan sesuatu yang membuatnya terkejut, lidahnya kelu, tapi matanya memandang nanar Era. "Era, apakah yang kau katakan tadi itu benar?" tanya Diana lagi untuk memastikan. Sebenarnya ia mendengar dengan jelas, mengingat tidak ada siapapun di dalam ruang pengobatan ini. Hanya ada dirinya dan Era di dalam ruangan ini.Era mengangguk. "Itu benar, Diana. Kau sedang mengandung. Kau hamil anak Alpha." Era sendiri juga tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya, tebakannya ternyata benar jika Diana sedang mengandung. Era mendekat pada Diana lalu memeluknya. "Astaga, selamat! Kau akan jadi seorang ibu."Diana masih kaku. "Ta-tapi bagaimana bisa? Ini baru sekitar sepuluh hari dan bagaimana mungkin kehamilanku sudah terdeteksi?" Diana bingung, sepuluh hari yang lalu ketika mereka melakukannya, tidak mungkin ia langsung hamil. Diana tidak pernah menjumpai kasus seperti itu selama ia hidup.Era melepaskan pelukannya kemu
Read more
Bab 62
CrashSatu Rogue lagi tumbang, tapi yang lainnya masih berlari menjauh dari Dedrick dan warriornya. "Cih, hanya itu  kemampuan kalian?" Dedrick kembali berlari mengejar rogue itu, disusul Adam di belakangnya."Apa maksud mereka melakukan ini? Mereka sengaja terus berlari, ketika terdesak mereka akan melawan dan membiarkan salah satu temannya untuk melawan kita. Apakah mereka bermain-main?" Masih dalam posisi berlari Adam berbicara pada Dedrick yang lebih dulu beberapa langkah di depan mereka.Dedrick juga merasa begitu, mereka seperti sengaja mempermainkannya. Apalagi ini sudah mulai malam, hati sudah mulai gelap. "Kita bisa menghabisinya, setelah itu kita akan pulang."Kembali jarak antara kelompok Dedrick dan Rogue itu semakin tipis, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, Rogue itu lagi-lagi mengorbankan satu temannya untuk melawan Dedrick dan pasukannya. Rogue itu berhenti, kemudian menghadang kel
Read more
Bab 63
Terkurung dalam penjara sempit ini, di sinilah Henry berada. Henry tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi Setelah ia membawa Diana ke dalam reruntuhan istana ini, ia tiba-tiba di masukkan begitu saja. "Sialan, apa yang sebenarnya terjadi?" Henry tidak mendapatkan petunjuk apapun.Tadi, setelah ia membawa Diana dalam keadaan tidak sadarkan diri ke hadapan Fulton, Fulton menyuruhnya untuk memasukkan Diana dalam salah satu kamar kosong. Setelah itu Fulton membawa Henry ke luar dan memasukannya ke dalam penjara  ini. "Kau tunggu di sini saja." Setelah mengatakan itu Fulton pergi dari sana, meninggalkan Henry dengan kebingungan.Henry menyandarkan dirinya ke dinding penjara ini, ia mendongakkan kepalanya dan menutup mata. Berpikir keras tentang sesuatu yang terasa sangat ganjil."Diana ...."Tap tapTidak lama kemudian, Henry mendengar suara derap langkah kaki. Henry membuka matanya
Read more
Bab 64
Fulton memang brengsek, jika Diana punya kekuatan lebih mungkin ia akan membunuh pria itu. Tapi yang bisa Diana lakukan sekarang hanyalah menyesali semua yang telah terjadi. Ia menangis, ia meringkuk di ujung ranjang ini. Diana merasa dirinya kotor. "Ka-kau brengsek!" Sedangkan Fulton sendiri seperti menulikan pendengarannya, ia dengan santai memakai kembali pakaiannya. Pandangannya ia alihkan kepada Diana, gadis itu masih menangis di sana. Fulton menyeringai ketika melihat Diana yang berusaha menutupi tubuhnya. Ah, padahal ia telah melihat semuanya."Kenapa kau lakukan ini kepadaku!" Dengan berderai air mata Diana menanyakan hal itu, jika memang dirinya adalah kelemahan Dedrick maka Fulton cukup membunuhnya. Tidak perlu melecehkannya seperti ini.Fulton selesai dengan pakaiannya, mata ambernya tidak lepas dari Diana yang menatapnya dengan tatapan penuh benci. Tatapan seperti itu, Fulton dari dulu sering mendapatkannya. "Kenapa? Karena aku aka
Read more
Bab 65
Sudah berapa lama Diana di sini? Diana tidak tahu pasti, tapi mungkin ia sudah sekitar 3-4 hari di sini. Selama itu pula Fulton selalu melecehkannya. Diana stress, depresi, dan selalu ketakutan ketika melihat Fulton. Pria dengan bekas luka di wajahnya itu benar-benar brengsek."Jangan lagi, kumohon ...." Diana berusaha mendorong Fulton yang berada di atas tubuhnya, pria itu menindihnya seraya menciumi lehernya. Percayalah, Diana sangat merasa jijik.  "Tidak!"Fulton mengabaikannya. Ya, ia tidak pernah mendengar permohonan Diana. Baginya jika Diana belum hamil anaknya, ia akan terus melakukan ini. "Kenapa? Bukankah ini menyenangkan? Atau permainan ku tidak seperti Dedrick?" Ketika nama Dedrick di sebutkan, Diana semakin merasa jijik pada dirinya. Ia merasa telah mengecewakan Dedrick, dan jika Dedrick tahu pasti ia akan sangat kecewa. Memikirkannya saja membuat air mata Diana semakin turun dengan deras."Akh, huek ...." Diana menutup mulutnya ket
Read more
Bab 66
Semenjak Fulton mengetahui Diana hamil, pria itu tidak lagi pernah menyentuh Diana. Diana sangat mensyukuri hal itu. Hanya saja sikap Fulton membuat Diana mengernyitkan dahi bingung, pria itu lebih memperhatikan dirinya. Aneh sekali. Seperti sekarang ini, Fulton datang dengan membawa sepiring makanan. Padahal sebelumnya Fulton membiarkan pengawal yang mengantarkannya."Makanlah, kau harus makan banyak agar bayi itu kuat." Fulton duduk di tepi ranjang, ia menyodorkan piring yang berisi makanan sehat itu pada Diana. Diana tidak tahu siapa yang memasak, tapi makanan yang selalu diberikan padanya terasa aneh. Maksudnya berubah-ubah, terkadang terasa asin, tapi terkadang hambar juga. Diana tidak ada pilihan lain, ia ingin bayinya baik-baik saja. Jadi, Diana menerima piring itu dan menyantapnya. Menu pagi ini sama seperti kemarin, terdiri dari sayur dan kentang. Yang membedakannya adalah seiris daging yang telah di panggang. "Te-terima kasih."Ketika sesuap kent
Read more
Bab 67
Fulton menyandarkan tubuhnya pada sebuah batang pohon di depan reruntuhan Istana ini, karena sudah lama runtuh, istana ini sangat tidak terawat. Rumput-rumput liar sudah tumbuh di mana-mana, bahkan sudah menaiki dinding istana ini. Meski ini telah menjadi markas para Rogue, tapi mereka tidak membersihkannya sama sekali.Tiba-tiba saja Fulton teringat dengan pertanyaan Diana tadi. Gadis itu bertanya apa masalahnya dengan Dedrick, sepertinya Dedrick tidak menceritakannya. "Biarlah, lagi pula Dedrick sebentar lagi akan mati di tanganku. Di saat itulah aku akan merebut Diamond Pack."Jika ingin merebut istananya, maka kau harus membunuh pemimpinnya. Itulah yang Fulton pelajari ketika ia bergabung dengan para rogue. Jika pemimpinya mati, maka akan semakin mudah mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mudah. Tidak ada yang akan memimpin mereka."Alpha."Fulton menoleh ketika seseorang memanggilnya. "Ada apa?" tanya Fulton seraya memusatkan perhatiannya pada baw
Read more
Bab 68
"Sialan! Ternyata begitu?!"Henry dan Diana menoleh ke arah pintu, di sana Fulton berdiri dengan wajah marahnya. Fulton terlihat sangat menakutkan. Kedua tangannya terkepal dan matanya menatap tajam Diana dan Henry bergantian.Henry yang ada di sana segera pasang badan untuk Diana, ia maju dan membuat Diana berada di belakang tubuhnya, bermaksud melindungi Diana. Ia tidak akan membiarkan Fulton menyentuh Dian lagi. "Kau benar-benar brengsek, Fulton.""Henry, kau ingin mati?" Fulton maju.Henry tidak mengindahkan perkataan Fulton, ia menolehkan kepalanya pada Diana yang berada di belakang tubuhnya. "Diana, kau harus segera melarikan diri. Aku akan melawannya." Henry mengatakannya dengan nada pelan, tapi Diana masih bisa mendengarnya."Henry, tapi-""Diana kau harus menyelamatkan diri, aku tidak tahu apa yang akan Fulton lakukan padamu dan janin mu." Henry tidak tahu apakah
Read more
Bab 69
Diana tidak tahu ia mau di  bawa ke mana, tapi Fulton terus menariknya dengan kasar. Kepala Diana pusing, bahkan pandangannya sudah berkunang-kunang tapi Fulton tidak mempedulikannya. Mereka berdua tiba di sebuah lapangan, Diana melihat ada banyak Rogue di sini.Fulton kembali menyentak kasar Diana agar mengikutinya ke tengah lapangan, para Rogue di sana memberi mereka jalan dan ketika tiba di tengah lapangan itu Fulton mendorong kasar tubuh Diana ke tanah hingga Diana tersungkur."Akh ....""Diana."Diana pikir ia berhalusinasi, ia mendengar suara yang akhir-akhir ini ia rindukan. Dengan hidung yang masih mengeluarkan darah, Diana mengangkat kepalanya. "Dedrick?" Diana melihat Dedrick yang berada di dalam kepungan para Rogue, sama seperti dirinya.Dedrick balas menatap Diana dengan pandangan nanar, Diana-nya menderita.  Ini karena ketidakmampuan dirinya menjaga Diana hingga memb
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status