All Chapters of Pacar Simpanan : Chapter 71 - Chapter 80
86 Chapters
Kesalahan
Setelah Syam mengatakan hal itu kepada Gadis dirinya langsung saja masuk ke dalam kelas dan meninggalkan Gadis."Apa sih berbicara seperti itu kepadaku pasti dia cuman merayu aku seperti itu ya ampun, ada apa sih dengan dia tapi ketika dia berbicara seperti itu kenapa ya aku salah tingkah dan hatiku berbunga-bunga," gumam Gadis yang mendengar perkataan Syam kepada dirinya.Gadis yang duduk sendirian sekarang tersenyum dengan sendirinya jika mengingat perkataan dari Syam sedangkan Luna yang sedang berada di dalam kelas sendirian pun masih saja bertanya-tanya sebenarnya Brian dimana. "Dia sedang keluar dengan wanita atau tidak ya aku sangat khawatir," batin Luna. Ketika Luna masih memikirkan Brian tiba-tiba Syam pun mengagetkan Luna ketika dirinya masuk ke dalam kelas."Hei kamu kenapa sih melamun seperti itu memangnya apa yang di lamunkan!" Tegas Syam beranjak mendekati Luna akan tetap terlihat dari wajah Luna dirinya sangat bimbang dan
Read more
Kemanjaan Karina
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan. "Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
Read more
Mengerti perasaan
"Ya sudahlah jangan dibahas lagi aku tahu kok bagaimana perasaanmu iya aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan sekarang kamu tenang ya dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku tahu kamu baru pertama kali menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan aku tidak mau menyia-nyiakan kamu," ujar Brian yang berbicara dengan sangat lembut kepada Luna.Luna selalu saja member saya apa yang dikatakan oleh Brian jadinya tidak pernah mengira bahwa Brian akan berbicara berbohong kepada dirinya selama ini."Sudahlah kalau begitu ayo kita pulang saja aku takut dicariin oleh Bunda sedangkan Ayah masih saja belum terlalu sembuh aku tidak enak kalau meninggalkannya terlalu lama," ujar Luna berbicara kepada Brian.Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja merasa dirinya bersalah akan tetapi dirinya tak mau mengakui kesalahannya bahwa dirinya yang telah membuat Ayah Luna menjadi orang yang cidera kakinya. "Aku turut berduka ya atas kecelakaannya Ayah kamu aku
Read more
Sangat malu
Syam berbicara dengan berani di hadapan Gadis karena dirinya telah berpikir bahwa Gadis telah mengetahui apa yang dirasakan oleh Syam."Kenapa sih kamu berbicara seperti itu dan memandang aku sedalam itu ya ampun kok jadi aku yang salah tingkah," ujar Gadis dengan menatap wajah Syam.Memangnya kenapa kalau aku memandang kamu kenapa kamu yang jadi gugup sih?" tanya Syam kepada Gadis.Gadis pun tak berbicara apapun dan langsung saja menundukkan pandangannya karena dia merasa sangat gugup dan entah apa yang dia rasakan.Ketika memandang wajah Syam dirinya sangat gugup dan salah tingkah."Kalian kenapa sih kok malu-malu seperti itu aku tahu kalian saling suka tapi kenapa kalian tidak berbicara satu sama lain, kenapa harus menutupi sebuah rasa," ujar Luna dengan tersenyum manis ketika melihat Gadis dan juga Syam sangat salah tingkah di hadapan Luna."Ya ampun kamu apaan sih berbicara seperti itu kawan, jadi malu kalau kamu berbicara seperti itu a
Read more
Kemanjaannya
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan. "Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
Read more
Perasaan Brian
"Ya sudahlah jangan dibahas lagi aku tahu kok bagaimana perasaanmu iya aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan sekarang kamu tenang ya dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku tahu kamu baru pertama kali menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan aku tidak mau menyia-nyiakan kamu," ujar Brian yang berbicara dengan sangat lembut kepada Luna.Luna selalu saja member saya apa yang dikatakan oleh Brian jadinya tidak pernah mengira bahwa Brian akan berbicara berbohong kepada dirinya selama ini."Sudahlah kalau begitu ayo kita pulang saja aku takut dicariin oleh Bunda sedangkan Ayah masih saja belum terlalu sembuh aku tidak enak kalau meninggalkannya terlalu lama," ujar Luna berbicara kepada Brian.Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja merasa dirinya bersalah akan tetapi dirinya tak mau mengakui kesalahannya bahwa dirinya yang telah membuat Ayah Luna menjadi orang yang cidera kakinya. "Aku turut berduka ya atas kecelakaannya Ayah kamu aku
Read more
Pulang bersama Brian
Tak lama kemudian mereka pun telah sampai di rumah Luna."Terima kasih ya sudah mengantarkan aku untuk pulang ke rumah," ujar Luna yang tersenyum dengan turun dari mobil Brian dan tersenyum manis kepada Brian."Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya dadah," ujar Brian dengan bergegas untuk pergi dan pulang ketika Luna hendak masuk ke dalam rumahnya Bundanya melihat pulang bersama Brian."Eh sejak kapan memangnya kamu pulang dengan Brian sepertinya Bunda baru saja melihat ini," ujar Bunda Merlin dengan sangat penasaran bertanya kepada anaknya."Ya ampun Bunda tidak lah itu hanya kebetulan saja makanya itu dia menjemput dan mengantarkan aku," ujar Luna yang beralasan.Luna masih belum ingin terbuka kepada Bunda nya karena dirinya masih merasa sangat tidak pantas untuk berpacaran diketahui oleh orang tua.Bunda Merlin yang melihat ekspresi dari anaknya pun merasa ada hal yang aneh akan tetapi Bunda Merlin menutupinya dan tidak ingin bertanya k
Read more
Makan berdua
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar. "Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan
Read more
Meneteskan air mata
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut. "Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
Read more
Sebuah Pilihan
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua. Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status