All Chapters of Behind Her Pride: Chapter 111 - Chapter 120
128 Chapters
Bab 110
Satu bulan setelah proses penangkapan Naina, kehidupan Angel dan Jaydan benar-benar jauh dari huru-hara. Mereka menjalani hari-hari sebagai mahasiswa yang sibuk, mengurusi tugas, organisasi, melaksanakan ujian akhir, sampai tak terasa semester yang ditempuh akan segera berakhir. Hari ini ujian terakhir sudah selesai dilaksanakan, Karel bahagia bisa lepas dari pekan penuh tekanan.“Jay, nanti jalan-jalan, yuk!” ajak Karel sambil menggandeng lengan sahabatnya.Jaydan melepaskan gandengan itu cepat, fokusnya masih tertuju pada ponsel.“Tidak bisa, aku sudah ada janji.”“Ck, dengan si Evil Queen?”“Ya.”Karel mendesah berat, “Ayolah Jay, kau semakin tidak asyik. Kenapa harus selalu bersama Ang
Read more
Bab 111
Karel asyik bersiul saat memasuki kedai kekinian milik ibu Alessa. Tamu yang datang memang sedang banyak, dari pintu masuk lelaki jangkung itu bisa melihat kalau Alessa kerepotan melakukan pekerjaan ini dan itu. Alessa sekarang sedang membawa nampan besar berisi gelas-gelas kosong yang akan diangkut ke dapur.Dalam perjalanan itu, suasana sedikit tidak kondusif karena tamu-tamu yang tengah merayakan pesta ulang tahun temannya. Seorang pria tak sengaja menyenggol Alessa, gadis itu limbung dan hampir terjatuh. Untung ada seseorang yang menangkap pinggang sekaligus menahan nampannya. Sehingga baik Alessa maupun nampan itu gagal tersungkur ke bawah.“Kamu tidak apa-apa?” tanya lelaki itu.“Aku tidak apa-apa,” jawab Alessa.“Kamu Alessa, kan?” lelaki itu terlihat mengenali Alessa.“I-iya, maaf kamu siapa, ya?”Lelaki itu tersenyum, “Aku banyak mendengar kabar tentangmu, katanya kamu ini eksis
Read more
Bab 112
Brak!Gadis itu menggebrak meja keras-keras setelah mendengar kabar mencengangkan terkait perkembangan kasus dan kemungkinan hukuman yang akan gadis itu terima. Sang pengacara mencoba menenangkan Naina meski sedikit sulit karena Naina hampir lepas kendali.“Tenang, Nai, kau tidak boleh gegabah dan bersikap brutal seperti ini.”“Bagaimana aku bisa tenang Paman? Ini tentang nasibku, masa depanku, kenapa tiba-tiba tuntutan jaksa terhadapku bisa penjara seumur hidup? Tidakkah itu berlebihan, aku bahkan tidak berhasil membunuh Angel. Ini tidak setimpal, hukuman ini tidak adil, aku tidak bisa menerimanya!”“Kau harus tenangkan dirimu dulu, Nai. Biar Paman jelaskan detailnya padamu agar kamu paham. Paman juga perlu banyak informasi darimu karena laporan tambahan terkait kasusmu ini sungguh membuat Paman bingung.”“Laporan tambahan apa maksud Paman?”Naina menyugar rambutnya, ia menatap sang pengacara
Read more
Bab 113
Malam hari, waktu masih menunjukkan pukul tujuh. Angel bahagia karena malam ini dia kedatangan Alessa yang katanya akan menginap. Ya, setelah kurang lebih dua pekan tinggal bersama orang tua Jaydan, Angel memutuskan kembali ke rumah mewahnya. Ia merasa tidak enak jika tinggal di sana lebih lama padahal ia dan Jaydan baru pacaran. Meski tentu saja tidak ada yang mempermasalahkan tentang itu tetap saja Angel tidak nyaman.Ia juga merasa harus tinggal di rumahnya sendiri untuk memastikan semua pekerjanya baik-baik saja dan mendapatkan hak mereka. Sedikit demi sedikit Angel belajar mengelola perusahaan yang sebelumnya diurus oleh orang kepercayaan keluarga Adam Lee setelah mengalami sengketa saham akibat kasus tuduhan cuci uang dulu.Semuanya tidak mudah, Angel harus berjuang dari nol untuk belajar sesuatu yang sebenarnya tidak dia sukai. Demi Ayahnya apa pun akan Angel lakukan. Adam Lee pasti bahagia di atas sana karena perusahaan yang selama ini dia kembangkan jatuh ke t
Read more
Bab 114
Karel langsung berlari mendekati Alessa dan duduk di samping gadis itu dengan senyum semringah. Masih terngiang-ngiang anggukan dan ekspresi malu-malu yang ditunjukkan Alessa ketika ia mengakui bahwa dirinya memang menyukai Karel. Cinta Karel tidak bertepuk sebelah tangan.“Kau mau apa sih ke sini?” sewot Angel.“Tadinya aku hanya ingin mengganggu kekasihmu tapi tidak kusangka ternyata di sini ada Alessa.”Angel bertanya melalui tatapan mata pada Jaydan, memastikan apakah omongan Karel benar atau hanya mengada-ada.“Dia yang meminta diantar ke sini setelah tahu ada Alessa di rumahmu,” koreksi Jaydan tidak ingin dikambinghitamkan. Lelaki itu juga duduk di samping Angel seperti yang dilakukan Karel terhadap Alessa sebelumnya.Beberapa waktu lalu Jaydan dan Karel sedang berkumpul bersama teman-temannya, bukan teman biasa tapi orang-orang yang bisa membantu mencari pelaku pencekikan terhadap Angel. Tadi mereka berdis
Read more
Bab 115
“Ih, kamu sama saja mengesalkannya,” keluh Angel saat mendapati Jaydan seperti mendukung kalau Karel dan Alessa mau berduaan.“Mereka butuh waktu berdua untuk membicarakan kejelasan hubungannya.”“Ya tapi kenapa harus di rumahku? Kamu juga tidak bilang dulu akan datang ke sini.”“Sengaja, biar kamu dan Alessa terkejut.”“Sepertinya semua orang ada di pihak Karel.”“Kamu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Angel, Alessa sudah mengakui kalau dia suka sama Karel. Biarkan saja semuanya bermuara sesuai alurnya.”“Tuh, kan, aku tidak salah. Setiap kamu jalan dengan Karel pasti tingkat menyebalkannya jadi meningkat.”Jaydan tersenyum, dia memegang dua sudut bibir kekasihnya, “Oke, aku minta maaf. Jangan cemberut begitu, senyum dong.”“Tidak mau!”“Kamu tidak senang aku berkunjung?”“Aku senang tapi j
Read more
Bab 116
Kabar Karel yang menyatakan cinta pada Alessa memang belum tersebar luas tapi beberapa mahasiswi ada yang mengetahuinya. Sehingga mereka diam-diam mengintimidasi Alessa karena hal itu. Sengaja mereka menyerang Alessa sembunyi-sembunyi karena takut kena damprat Angel. Gadis itu pasti marah besar kalau tahu sahabatnya disudutkan orang-orang hanya karena Karel menyukai Alessa.“Dunia kita sangat berbeda, Rel, kamu sadar tidak? Hal itu mungkin akan menjadi penghalang besar bagi hubungan kita ke depannya.”“Justru karena itu aku butuh kamu, Alessa. Karena dunia kita berbeda. Aku merasa sejak mengenalmu aku menjadi orang yang sedikit lebih baik. Peka terhadap keadaan dan peduli pada sesama. Kamu bahkan berhasil membuka pandanganku tentang Angel. Aku menilai dia sebagai manusia paling biadab dulu. Apalagi setelah dia memaki-maki kamu di depan umum. Tapi kamu tidak dendam sama sekali padanya, itulah daya tarikmu, Alessa. Kebaikan hati kamu itu yang membuatku
Read more
Bab 117
Boleh dibilang tadi malam adalah momen paling membahagiakan dalam hidup Alessa. Dia tidak menyangka bahwa kini dirinya benar-benar resmi menjadi kekasih Karel. Pemuda yang semula tak mampu ia gapai bahkan dalam angannya. Senyum gadis itu tersungging terus menerus ketika ingatan peresmian hubungannya dan si jangkung itu terputar dalam benak. Saat mengoles selai ke helai roti pun Alessa tidak bisa fokus. Sampai-sampai dia tidak sadar kalau selai yang diambilnya sudah terlalu banyak.“Aku tahu kamu sedang jatuh cinta, Al, tapi ayolah kamu mau sakit gigi apa mengoleskan selai cokelat sebanyak itu,” omel Angel bermaksud menarik sang sahabat dari lamunan panjangnya.“Ah, he he, maafkan aku Angel, aku tidak sadar.”“Hhh, aku masih tidak percaya kamu benar-benar menjadi kekasih si Galah. Semakin besar kepala saja dia pasti.&rd
Read more
Bab 118
“Naina?” gumam Jaydan.“Bagaimana hal ini bisa terjadi Jaydan? Bukankah Naina masih di penjara?” tanya Angel ingin tahu pemikiran kekasihnya.“Bukankah sangat mungkin jika si Naina itu menyuruh orang untuk melakukan teror lanjutan pada Angel?” timpal Karel.“Aku juga berpikir begitu,” sahut Alessa sepaham dengan kekasihnya.“Kita tidak bisa menyimpulkan masalah ini sembarangan, aku rasa pelakunya bukan Naina,” kata Jaydan dengan tenang agar Angel merasa lebih aman dan nyaman.“Maksudmu?” sahut Angel lagi penuh tanya.“Tulisan ini,” Jaydan menunjukkannya pada Angel dan yang lain. “Ini bukan tulisan Naina, aku pernah beberapa kali membaca tulisan tangan gadis itu dan kuyakin bukan seperti ini tulisannya.”“Jadi maksudmu ada orang lain yang meneror Angel tapi mengatasnamakan Naina?” tebak Karel setelah mencoba menyambung-nyambungka
Read more
Bab 119
Di sebuah ruangan gelap dan lembap seseorang tengah tersenyum puas mengingat hasil kerjanya yang pasti berhasil membuat geger di rumah Angel. Orang itu duduk di sebuah sofa sambil menyelonjorkan kakinya ke atas meja. Semua rencana yang dia atur benar-benar berjalan dengan baik. Tidak ada satu pun yang mencurigai dirinya sebagai pelaku kejahatan terhadap Angel. Berbulan-bulan dia membuat hidup Angel menderita dan rasanya itu belum cukup. Orang itu tidak akan berhenti sebelum Angel benar-benar mati seperti orang yang dia sayang dulu. Kalau bukan karena ibu gadis iblis itu, mungkin dia tidak akan kehilangan ayah tercintanya.Clek!Suara pintu yang terbuka terdengar begitu nyaring di ruangan kedap suara itu. Gadis berhoodie hitam masuk sambil melepas topi dan maskernya. Dua barang itu dilempar tepat ke tong sampah yang ada di sudut ruangan. Dia duduk di samping sang lelaki setelah saling
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status