All Chapters of KETURUNAN CEO: Chapter 81 - Chapter 90
112 Chapters
KEKECEWAAN SANJAYA
    Nadila merasa panik, ia tau jika Arnold dan Kinasih pasti sudah berangkat ke Itali sementara David dan Liliana ke Paris. Ia yakin jika Nadine pasti tidak akan ada di rumah. Ia sudah berusaha menelepon Nadine, tetapi ponsel sang putri tidak aktif.     Sementara itu, ia tidak tau di mana apartemen Dirga. Ia takut jika Sanjaya akan marah jika tau Nadine dan David sudah bercerai. Ia tidak tau apa yang akan David lalukan jika ia tau anaknya itu sudah berpisah dari David.     Nadine sendiri tengah menikmati harinya yang penuh cinta dengan Dirga. Tidak perlu ke luar negeri untuk menciptakan surga dunia. Mereka cukup berlibur ke puncak dan mematikan ponsel supaya tidak ada yang mengganggu. Tapi, Nadine tidak sadar jika ia sedang menciptakan neraka baginya dan juga Lilana.     Sementara itu Nadila yang tidak tau lagi bagaimana cara mencegah Sanjaya untuk datang ke rumah David hanya bisa pasrah."Ke
Read more
RENCANA SANJAYA
     Nadila tersentak mendengar pengakuan Sanjaya, ia tidak menyangka jika suaminya memiliki rencana yang jahat."Apa kau tidak memikirkan nasib orang banyak, Jay?" tanya Nadila sinis. "Apa kau lupa siapa yang sudah membantu kita dulu? Jika waktu itu kau bangkrut akan banyak sekali karyawan yang kehilangan mata pencaharian. Kau dulu memikirkan mereka sampai kau gadaikan putrimu.      "Jika bukan Arnold yang membeli perusahaanmu kita sudah menjadi gembel. Dan sekarang kau ingin dia bangkrut? Di mana nuranimu?""Dia memang pantas membayar untuk semua penderitaanku selama ini!""Kalau ada yang harus bertanggung jawab, itu bukan Arnold. Dia bukan orang yang menyebabkan ibumu menderita. Ayahmu yang harus bertanggung jawab, dia orangnya. Jangan kau balaskan dendammu kepada orang yang tidak bersalah," kata Nadila."Kau tidak tau bagaimana rasanya dipanggil anak haram, anak yang tidak punya bapak. Sejak lahir aku tidak p
Read more
BERITA YANG SANGAT MENYAKITKAN
   Arini sedang sibuk menakar bahan untuk membuat kue lapis saat bel di pintu berbunyi. Ia pun bergegas ke depan untuk membuka pintu. Dan saat melihat siapa yang datang, keningnya berkerut."Maaf, Bapak mencari siapa?" tanyanya ramah. Arini merasa pernah melihat lelaki yang berdiri ini sebelumnya, tetapi dia lupa."Siapa, Bu?"      Keduanya menoleh saat mendengar suara Lingga. Pria yang selalu tampak berwibawa itu mengerutkan dahi, "Jika tidak salah ingat, Anda adalah mertua David? Orangtua dari istri pertama David. Apa saya benar?"      Orang itu- yang tak lain adalah Sanjaya menganggukkan kepalanya."Betul, apa saya boleh masuk?" tanya Sanjaya. Lingga dan Arini saling tatap, tetapi Arini dengan segera menguasai diri lalu mempersilakan Sanjaya masuk. Ia sendiri bergegas membuatkan minuman baru duduk bergabung dengan suami dan tamunya. "Bapak dari Jakarta?" tanya Arini. "
Read more
KEKACAUAN
     "Kau dari mana saja? Mama berusaha menghubungimu beberapa hari ini, tapi ponselmu mati. Mama mengerti jika kau sedang senang karena kau bisa bersama kembali dengan Dirga. Tapi, kau juga harus tau jika kalian belum resmi menikah."Apa kau tidak memikirkan dampaknya? Sekarang ini Pak Lingga ayah Liliana sedang di rumah sakit. Itu gara-gara papimu. Dia marah karena kau bercerai dengan David."     Nadine terbelalak, ia baru saja pulang setelah menghabiskan beberapa hari bersama dengan Dirga di Puncak."Apa yang papi lakukan, Mami?" tanya Nadine. "Papimu itu tanggung, mau jahat tapi melihat yang mau dijahati pingsan dia kabur. Lalu sekarang bingung sendiri. Mami tidak tau lagi bagaimana menghadapi papimu yang seperti anak kecil itu," keluh Nadila. "Ya mau bagaimana lagi, Mami. Aku juga bingung ... jujur aku juga merasa takut.""Kalau kau takut jangan buat gara-gara!" hardik Nadila. &nbs
Read more
MASALAH BARU
      Pagi itu, Lingga sudah sadar dan bisa bicara dengan David dan juga Liliana dengan jauh lebih tenang. Awalnya Lingga memang kecewa, tapi sejak lama ia sudah menyiapkan hati karena memang sudah merasa curiga dengan pernikahan Liliana yang begitu mendadak.“Maafkan kami, Ayah.  Kami tidak bermaksud seperti ini apa lagi menyebabkan Ayah jatuh sakit,” kata Liliana sambil menggenggam tangan Lingga.      Lingga hanya tersenyum dan membelai rambut sang putri dengan lembut.“Ayah hanya takut jika kau berpura-pura bahagia, Nak.  Tapi, ayah juga sadar tidak mungkin David sampai mengajakmu bulan madu keluar negeri jika dia tidak mencintaimu,” jawab Lingga.“Hanya satu yang  Ibu ingin protes, kenapa kau tidak mengatakan jika ibu dan ayah akan segera mendapatkan cucu,” kata Arini.“Tadinya ... hmm, maafkan aku, Bu,” jawab Liliana. 
Read more
PERMINTAAN MAAF DARI NADINE
     Lingga menatap wajah David yang tampak gelisah dan panik itu. Tak terkecuali Liliana. "Mas, ada apa?" tanyanya. "Li, apa kau ingat saat kau mulai bekerja di kantorku? Waktu itu aku akan meluncurkan produk baru, kan? Produk itu bermasalah. Besok aku harus kembali ke Jakarta. Apa kau tidak masalah jika kau di Bandung dulu untuk sementara? Aku tidak mau masalah yang saat ini terjadi membuat kandunganmu bermasalah." "Apa Mas akan baik-baik saja?" tanya Liliana. "Dampingi suamimu, Nak. Kalian ini pasangan suami istri, sudah seharusnya seorang istri ada bersama suaminya saat suami dalam masalah. Ayah akan baik-baik saja, bukankah tadi pagi juga dokter sudah mengatakan jika ayah hanya perlu beristirahat saja paska operasi?" tukas Lingga dengan tegas.       David menatap Lingga, "Tapi, bagaimana dengan kandungan Liliana, Ayah? Saya khawatir jika Lili lelah dan-""Lili kan tidak ikut de
Read more
MAKIN KACAU
            Pagi hari itu David membuka mata dan melihat Liliana sedang menunaikan ibadah salat subuh. Ia menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Semalam, ia dan Liliana ikut dengan mobil Dirga ke Jakarta untuk menyelesaikan masalah pagi ini di kantor.        Arnold sendiri sudah dihubungi dan ia mengatakan dua atau tiga hari lagi baru bisa kembali. Sementara Sanjaya, dia menyatakan siap diperiksa karena memang produk itu ia yang bertanggung jawab. “Mandi, salat, aku siapkan sarapan,” kata Liliana. David hanya diam, melihat suaminya diam, ia langsung duduk kembali. “Kau … baik-baik aja, Mas?” tanya Liliana, memandangi David dengan seksama. Dia ingin memastikan jika suaminya baik dan kuat menghadapi segala masalah yang saat ini sedang ia hadapi “Maaf sudah merepotkanmu.” David berusaha membangunkan dirinya dari posisi tidur.    
Read more
MEMAKSA GEORGE
     "Papa harus mau kembali ke Indonesia. Dia anak papa dan saat ini entah kekacauan apa yang tengah dia perbuat. Papa harus kembali bersama kami dan memberikan pengertian kepada anak papa." George menatap putranya, usianya kini sudah tidak muda, tapi perasaan bersalah selalu saja mengikuti. Selama ini ia sudah memendam semua rahasia, bahkan kepada almarhum istrinya. "Sampai kapan papa akan berlari dan menghindar dari tante Kadita? Dia sekarang sakit, stroke, tidak bisa bicara. Jay bilang dia akan membawa ibunya berobat, tapi saat ini dia  sedang berusaha menghancurkan perusahaan milikku yang dipegang oleh David, cucumu. Papa mau diam di sini terus? Hanya papa yang bisa menyelesaikan," kata Arnold.     George terdiam, ah ternyata efek dari apa yang ia lakukan dulu berimbas sampai anak cucu. "Apa dia- Kadita ... dia ada di Jakarta?" tanyanya. Arnold menganggukkan kepalanya. "Ya, dia ada di
Read more
LILIANA DICULIK
    “Aku akui jika tadinya aku berniat untuk mengubah formula kosmetik kita karena ....”“Karena Om tau jika Papa adalah kakak Om. Om mempunyai dendam sendiri kepadaku dan  juga papa, bukan?” tembak David. Sanjaya terdiam, ia menatap keponakannya itu dalam-dalam.“Kau sudah tau?”“Papa sudah tau jika Om adalah adiknya sejak Om dan Oma Kadita pergi. Itu sebabnya saat kalian bertemu kembali enam tahun lalu Papa bersedia membeli perusahaan Om yang bangkrut. Papa menikahkan aku dengan Nadine, memberi Om lima belas persen saham La Rue. Semuan karena Papa sudah tau sejak lama jika Om adalah adiknya.      “Papa tidak tau bagaimana cara mengatakan kepada Om jika Om adalah adiknya. Saat ini , Papa sedang di Thailand dan meminta agar Opa mau kembali ke Indonesia.”Sanjaya terdiam, “Jadi ....”      David mengembuskan
Read more
RENCANA LICIK
“Kau ... Kau  yang aku inginkan sejak lama, Liliana. Jika bukan karena kau aku tidak mau menerima tawaran kerjasama dengan Pak Danu,” kata Bagas sambil menatap layar ponselnya. “Aku ingin kamu, Liliana.” Bagas memandang wajah Liliana yang ada di dalam ponselnya.“Aku sudah menunggu saat ini. Saat di mana David, bos sombong itu hancur dan aku akan datang sebagai dewa penyelamatmu.” Bagas tersenyum penuh percaya diri seolah-olah sedang belajar merayu Liliana.      Tanpa Liliana sadari, Bagas  adalah dalang di balik masalah yang terjadi pada David. Bagas yang sudah lama mencintai Liliana merasa dendam karena David yang pada akhirnya bisa menikahi Liliana.      Pada saat ia merasa galau dan sakit hati itulah ia bertemu dengan Kartika. Gadis cantik itu adalah mantan sekretaris David yang juga merasa sakit hati karena cintanya dulu bertepuk sebelah tangan dan akhirnya dip
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status