Semua Bab My Husband Your Husband: Bab 91 - Bab 100
109 Bab
Bang Rasyid Cemburu
POV Reza"Tolong awasi adik dan istriku. Aku dengar istriku masih sering menemui mantan suaminya. Jadi kalau ada apa-apa tolong segera hubungi aku," tukas Mas Rasyid di balik telepon membuat sebuah senyuman terbit dari kedua sudut bibirku."Baik Mas, aku pasti akan membantu Mas Rasyid," jawabku.'Tentu saja aku akan membantumu Mas, tapi bukan membantumu untuk semakin dekat dengan Yasmin. Namun, justru sebaliknya."Aku tidak tau Reza, pada siapa lagi aku harus meminta tolong untuk hal ini. Karena beberapa hari ini aku harus tetap stay di Bojonegoro mengurusi proyekku yang baru mulai di satu sisi aku sangat menyayangi Yasmin, Za. Tetapi sepertinya dia masih menyimpan perasaan pada suaminya," tutur Mas Rasyid dengan nada lesu."Mas tenang saja, aku pastikan Mbak Yasmin dalam keadaan aman bersamaku," balasku dengan nada bersahabat."Baiklah Za, terimakasih atas bantuanmu!" uca
Baca selengkapnya
Yasmine Curiga
POV YasminByur!Belum sempat aku menerima suapan dari tangan Mas Bagas, seseorang sudah menyiram tubuh Mas Bagas dengan minuman yang berada di atas meja.Kedua mataku membelalak saat melihat seseorang yang melakukan perbuatan itu adalah Bang Rasyid. Takut dan terkejut kini berkumpul menjadi satu membuncah memenuhi dadaku. Aku segera bangkit, melihat' pada lelaki yang melemparkan tatapan nyalang kepada Mas Bagas. Kedua tangannya mengepal siap untuk meninju Mas Bagas."Kamu bukan siapa-siapa, Yasmin!" cerca Bang Rasyid mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Mas Bagas yang masih terhenyak oleh kedatangan lelaki itu.Kini lelaki yang sedang dikuasai oleh amarah itu menoleh padaku dengan tatapan tajam yang menghunus. Dengan kasar Bang Rasyid meraih pergelangan tanganku. "Ayo pulang!" sergahnya menahan amarah. Menatap tajam padaku.Aku masih limbung, "Bang, aku bisa
Baca selengkapnya
Sebuah Kesabaran
Aku terdiam melihat Bang Rasyid yang terlihat sedang menikmati pijatan lembut Reza. Byangan keberanian itu hanyalah sebuah lamunan semu yang tidak akan mungkin bisa aku lakukan untuk saat ini. Bukan karena aku takut, aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya Reza rencanakan masuk kembali dalam kehidupanku. Apakah wanita itu ingin membalas dendam padaku atau ... Tidak, aku tidak akan membiarkan dia merebut Bang Rasyid dariku seperti saat ia merebut Mas Bagas dariku.Aku memutar tubuhku kembali ke dalam kamar. Aku yakin Bang Rasyid tidak akan tergoda dengan Reza sedikitpun. Dan semua masalah yang tercipta diantara aku dan Bang Rasyid hanya sebuah kesalahpahaman saja.*****Hari ini aku memutuskan untuk berdiam diri di rumah. Aku ingin menyelidiki apa yang sebenarnya sudah Reza lakukan di rumah ini. Aku merasa wanita itu sudah tidak beres.Aku melihat secangkir kopi hangat dengan kepulan asap putih di udara su
Baca selengkapnya
Pertengkaran
POV BagasSepanjang perjalanan menuju rumah, Aska hanya terdiam dengan bibir mengerucut. Sorot matanya melihat pada pemandangan yang berada di luar kaca mobil. Tidak seperti biasanya, putraku yang periang bersikap aneh seperti ini."Aska, mau makan apa sayang?" tanyaku memecah keheningan yang tercipta diantara kami.Aska hanya menggeleng tanpa menoleh sedikitpun padaku. Wajah murung itu masih ia tergores pada wajahnya. Celotehan dengan banyak permintaan kini tak terdengar dari bibirnya.Aska berhambur menjatuhkan pelukan pada ibu yang duduk di kursi roda saat kami tiba di rumah. Beberapa saat Aska menenggelamkan tubuhnya dalam pelukan ibu."Ada apa Aska? Tumben sekali kamu seperti ini," ucap Ibu seraya mengusap lembut punggung Aska yang berada di dalam pelukannya."Aku kangen sama Nenek!" lirih Aska.Ibu tergelak tawa mendengar ucapan Aska. "Memangnya suda
Baca selengkapnya
Keputusan Rasyid
POV Yasmine"Abang!" Aku tercekat saat melihat Bang Rasyid tiba-tiba muncul di ruang kerjaku dan menarik tubuh Mas Bagas lalu menghujaninya dengan bogem mentah."Dasar lelaki tidak tahu diri!" hardik Bang Rasyid menarik tubuh Mas Bagas yang tersungkur lalu menghujani wajah' lelaki itu dengan tinjuan lagi."Cukup Bang! Cukup!" teriakku berusaha melerai perkelahian yang terjadi diantara Bang Rasyid dan Mas Bagas.Bruakk!Tubuhku tersungkur saat Bang Rasyid menepis kasar tanganku yang berusaha menarik tubuhnya. "Abang, cukup Abang!" tangisku pecah' di sudut ruangan dengan rasa sakit yang menjalar pada bagian pinggangku.Lelaki itu dengan membabi buta menghajar Mas Bagas tanpa ampun. Terlihat darah segar membasahi pelipis Mas Bagas yang sama sekali tidak melakukan perlawanan sedikitpun pada Bang Rasyid."Ayo lawan aku! Dasar lelaki banci!" hardik Bang Rasyid p
Baca selengkapnya
Ratih Keras Kepala
POV Rasyid"Entahlah aku merasa jika istriku masih memiliki hati pada suaminya," aduku pada Reza. Aku tidak tau harus kepada siapa aku mengadu semua keluh kesah ini. Karena kini ini hanya Reza lah teman yang dapat aku percayai."Kenapa Mas bisa bicara seperti itu?" sahut wanita yang duduk di sampingku dengan sorot mata penuh tanya.Aku menghela nafas panjang. Ada rasa yang mengganjal kerongkonganku saat aku teringat sikap canggung Yasmin setiap kali aku ingin menyentuhnya. Ia terlihat ragu dan terpaksa melakukan hal itu denganku. Aku kira setelah pendekatanku yang cukup lama dapat membuat Yasmin melupakan lelaki yang sudah menghianatinya. Tetapi ternyata aku salah, seburuk apapun jika orang sudah mencintai maka dia akan tetap mencintainya."Aku tidak perlu menjelaskan alasanku kepadamu. Hanya saja aku meminta tolong padamu, tolong awasi setiap gerak gerik istriku selama kamu tinggal di rumahku. Karena sela
Baca selengkapnya
Reza Menghilang
"Reza!" Wanita yang tengah terisak itu berlari tanpa mempedulikan panggilanku. Hampir saja ia bertabrakan dengan Ratih yang muncul pada pintu kamar."Kak Reza!"Ratih tercekat melihat Reza tiba-tiba menangis keluar dari dalam kamarku."Ada apa dengan Kak Reza, Bang?" tanya Ratih padaku yang kini hampir ke dekat pintu.Aku mendengus kasar. "Tidak ada apa-apa!" sahutku melihat pada kepergian Reza menaiki anak tangga menuju lantai atas."Abang bohong!" cetus Ratih dengan wajah kesal.Aku menoleh kepada gadis muda yang kini sudah mengenakan pakaian tertutup sesuai dengan permintaan Reza."Abang pasti sudah melukai hati Kak Reza, kan?" cetus Ratih dengan nada menuduh kepadaku."Tidak, ini bukan urusan kamu!" balasku memutar tubuh. Namun tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tanganku membuat langkah kakiku terhenti."Tungg
Baca selengkapnya
Mengikuti Ratih
POV Yasmin.Lagi-lagi aku gagal dalam membina rumah tangga. Entah di mana letak kesalahanku, aku pun juga tidak tau. Tapi seolah ketidakberuntungan ini selalu berjalan mengikutiku.Aku menyeret koper yang berisi pakaianku masuk ke dalam rumah. Rumah yang dulu pernah aku tinggalin bersama anak dan ibu mertuaku. Kini, aku sudah kehilangan semuanya atas kesalahanku sendiri atau mungkin sudah menjadi garis illahi.Aku meninggalkan rumah ini baru hitungan minggu. Sama seperti umur pernikahanku dengan Bang Rasyid yang masih seumur jagung. Namun kini telah dilanda dengan badai besar yang mungkin saja akan memporak porandakan semuanya.Coba saja Bang Rasyid mau mendengarkan ucapanku. Mungkin saja semua tidak akan seperti ini. Memasukkan orang asing dalam rumah tangga, sama seperti halnya membunuh diri sendiri.Ah ... Tidak ada lagi gunanya merutuki yang sudah terjadi. Toh selama ini aku sudah memb
Baca selengkapnya
Wanita Di ruangan persalinan
Aku terus mengikuti motor besar yang membawa Ratih menembus hutan sepanjang kota Blora. Entah mau dibawa kemana Ratih oleh pemuda itu. Hampir satu jam perjalanan tapi motor besar itu tidak kunjung juga menepi.Senja semakin menguning di ufuk barat. Aku hampir memasuki perbatasan kota Blora dan Cepu tapi motor itu masih saja melaju dengan kecepatan tinggi.Aku semakin panik, sesekali aku melirik Aska yang sudah terlelap sejak mobil yang kukendarai memasuki kota Blora."Mau di bawa kemana sih kamu, Ratih!" lirihku dengan wajah cemas.Andai saja aku bersama seorang lelaki saat ini, pasti aku sudah menyuruh lelaki itu untuk menghadang pemuda yang membawa Ratih. Tapi sayangnya jika aku melakukan hal itu sendiri, pasti aku sendiri yang akan celaka dan hal itu justru akan membahayakan Aska."Tenang Yas, tenang!" lirihku pada diriku sendiri agar tetap tenang.Ponsel yang berada di
Baca selengkapnya
Klinik Aborsi
Kepalaku serasa berputar-putar. Aku tidak tau kini aku berada di mana. Yang ada hanya bayangan serba putih yang memenuhi penglihatanku ataukah aku sudah mati."Ratih!"Benakku tertuju dengan nama itu. Bagimana dengan keadaan gadis itu saat ini. Bagaimana dengan kandungannya. Aku bisa melihat dengan jelas alat-alat itu masuk melalui kem*luanya untuk menghancurkan bayi yang berada di dalam rahimnya."Yas, kamu sudah sadar Yas!" seru suara seseorang membuatku tersadar. Namun tetap kedua mata ini masih terasa sangat lengket sekali untuk terbuka."Ratih!" lirihku lagi. Aku kira tadi aku sudah sadar, tapi tidak. Ternyata aku masih terbuai dalam mimpiku yang belum sepenuhnya tersadarkan."Mas Bagas!"Lelaki dengan kulit hitam manis itu nampak pada penglihatanku yang meramun. Raut wajahnya terlihat sangat mengkhawatirkan keadaanku. Ah, tapi mengapa kepala ini serasa mau pecah saja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status