Semua Bab Oh, My Grim: Bab 91 - Bab 100
164 Bab
Desakan Raline
Chloe: Iya, Pak Juan.Membaca balasan dari Chloe yang hanya terdiri dari tiga kata, cukup membuat kedua alis Juan terangkat heran. Hanya itu? Batin Juan mempertanyakan. Juan secara tidak langsung sudah memperlihatkan pada Chloe bahwa dirinya khawatir, tapi ternyata mahasiswinya hanya membalas seperti itu? Terlebih dulu Juan menunggu—siapa tahu Chloe kembali mengirimkan chat tambahan—sebelum akhirnya Juan meletakkan ponselnya di saku celana. Namun, hingga satu menit berlalu pun tak kunjung ada tanda-tanda kalau Chloe akan melanjutkan kalimatnya. Bahkan perempuan itu sudah tidak lagi online.Juan akhirnya me
Baca selengkapnya
Kedatangan Dua Telepon
Satu hal yang ingin Juan tanyakan saat ini juga.Kenapa dua orang itu secara bersamaan mengirimkan pesan yang hanya terdiri dari tiga kata?“Kelihatannya ada suatu hal penting yang mengharuskan kamu pergi,” cetus Raline mengomentari reaksi Juan.Juan masih memandangi ponselnya. Belum tahu akan segera membalas atau ada baiknya langsung menelepon Alex saja untuk menanyakan apa maksud dari kalimatnya. Benar-benar tidak ada kelanjutannya pula. Sama saja dengan Chloe. Meninggalkan Juan dalam keadaan bingung.“Raline, saya—”“Ngga masalah, Juan. Lain kali kita bisa ketemu lagi,” janji Raline tersenyum lemah. Membuka pintu mobil, lalu benar-benar pergi hingga sosoknya menghilang di balik pag
Baca selengkapnya
Penjelasan Alex
"Shit." Juan mengumpat usai mendapati Chloe menutup telepon secara sepihak. Alex pun juga belum membalas chat darinya. Kelihatannya Alex dan Chloe memang tidak bisa disatukan, karena apabila hal tersebut terjadi, tentunya Juan akan mengalami kerepotan dua kali lipat. Contohnya sekarang. Baik Chloe maupun Alex, keduanya sama-sama tidak menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi. Seakan menggantung rasa penasaran Juan dengan sengaja.Juan terus menjalankan mobilnya yang telah memasuki kawasan Seirios. Melewati setiap liku jalan yang telah kembali sepi usai diserang oleh kegaduhan acara parade pekan olahraga. Sebenarnya Juan bisa saja kembali ke Seirios sore hari—karena yang dia tau, parade kali ini hanya diperbo
Baca selengkapnya
Menunggu Juan
Juan benar. Meskipun Chloe tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Juan kala itu, tapi untuk sekarang ini Chloe memang tengah memantapkan diri untuk menghadapi ujian. Jadi, sebisa mungkin dia memohon pada seluruh ruang pikir di dalam kepalanya untuk mengunci sejenak ruang pikir yang khusus menangani segala macam pemikiran tentang Juan. Selama lima hari saja. Hanya dibiarkan fokus untuk belajar dan mengerjakan ujian. Setelahnya, barulah Chloe mempertimbangkan dengan matang apa perlu dia meminta penjelasan pada Juan terkait segala informasi yang dia dapatkan dari Alex.Entah memang sudah jalannya seperti itu atau memang Juan sendiri yang secara sengaja menghindari Chloe—sebab mungkin saja Alex sudah memberi tahu Juan tentang obrolan mereka berdua di dalam mobil, sehingga Juan takut untuk bertemu—karena selama pekan ujian berlangsung, Chloe sama
Baca selengkapnya
Masalah Baru
“Gimana? Apa Chloe udah mulai aksinya?” tanya Alex menyisipkan sedikit rasa simpati.Juan terlebih dulu duduk di salah satu kursi yang tersedia di lobi Gedung Malaikat Maut. Sebuah gedung yang sama rupanya dengan gedung akhirat lainnya. Putih bersih penuh dengan sekumpulan asap tipis sejauh mata memandang. Begitu kontras dengan pakaian yang para malaikat maut pakai.“Seneng lo, ya?” tanya Juan bernada sarkastis.Alex menyengir. Masih merasa tidak enak. Masih belum berani juga mengajak Juan bercanda.“Ngga taulah,” cetus Juan menyandarkan kepala dan punggung ke salah satu pilar gedung. “Lima hari ini gue benar-benar ngga ada kontak sama dia. Baru tadi waktu dia ikut ujian di kelas gue, tapi dia langsung pergi gitu aja. Ngga ada ta
Baca selengkapnya
Perkara Balas Dendam
Juan menggunakan waktunya untuk berpikir. Memikirkan tanggapan macam apa yang harus dia berikan atas informasi yang diberikan Ethan, karena jujur tidak pernah terbayang olehnya bahwa di akhirat pun bisa kedatangan penyusup. Terlebih ada yang janggal dengan informasi dari Ethan. “Oke,” balas Juan seadanya. “Mungkin aku perlu penjelasan sedikit.”Ethan mengangguk pelan. Sudah tahu jika Juan akan bertanya lebih jauh.“Data penting tentang kita. ’Kita’ yang kamu maksud di sini adalah malaikat maut secara umum?” tanya Juan dimana Ethan menatap sambil merapatkan bibir. “Tapi dari sekian banyak malaikat maut yang ada di sini, kenapa cuma aku yang dipanggil? Harusnya informasi penting semacam ini diinfokan ke seluruh Ketua Malaikat Maut, Ethan. Bukan cuma kamu dan
Baca selengkapnya
Tamu di Ruangan
Juan langsung pergi begitu saja tanpa terlebih dahulu menemui Alex yang barangkali sedang menunggunya di lobi Gedung Malaikat Maut dengan perasaan waswas. Sengaja agar tidak memperoleh tekanan demi tekanan yang berasal dari beribu macam pertanyaan Alex terkait apa yang dibahas di dalam ruangan Ethan. Untuk saat ini, Juan benar-benar sedang tidak ingin membahas hal tersebut lebih lanjut. Benar apa yang dikatakan Alex. Ada baiknya Juan segera pulang ke asrama untuk menyiram tubuhnya dengan kucuran air hangat. Berharap dengan begitu isi kepalanya melunak, hingga akhirnya membuat Juan dapat lebih berpikir jernih dalam rangka persiapan menghadapi masalah baru yang tampaknya akan jauh lebih rumit. Namun, keinginannya itu buyar ketika tiba-tiba Juan teringat jika dirinya masih ada keperluan di gedung jurusan. Dilihatnya jam yang tertera pada layar ponsel, rupanya telah menunjukkan pukul dua siang lebih. Mem
Baca selengkapnya
Pertanyaan Pancingan
Jadi, ini bingkai foto yang dimaksud Grace?Jadi, selama ini Juan menyembunyikannya di atas lemari? Selama ini pula secara diam-diam dia selalu memperhatikan foto tersebut?Jadi … Raline-lah perempuan yang ada di dalam foto? Bagaimana bisa?Begitu banyak pertanyaan di dalam kepala Chloe hingga rasanya ingin meledak. Saking banyaknya, Chloe sendiri bingung harus bertanya apa. Bersikap seperti apa pun, dia juga tidak tahu.Juan melepas tangannya dari lengan Chloe. Membungkuk untuk mengambil bingkai foto yang terkapar di lantai. Pecahan kaca yang tersebar di sekitar mau tak mau harus segera ditangani oleh petugas kebersihan gedung jurusan."Kamu tunggu di sini dan jangan lakukan apa pun," perint
Baca selengkapnya
Tidak Bisa Istirahat Sejenak Saja
Ketukan di pintu ruangan Juan menarik perhatian keduanya. Melalui kaca transparan yang ada di pintu, Chloe tahu jika seseorang yang sedang berdiri di depan ruangan Juan adalah Sam. Juan beranjak dari posisi, lalu membuka pintu. "Siang, Pak Juan—eh, ada Chloe juga?" sapa Sam beralih pada Chloe ketika menemukan perempuan itu sudah dalam posisi berdiri memegang map merah milik Clara. Air muka Juan terlihat tidak terlalu senang. "Ada apa, Sam?" Sam bertukar pandang antara Chloe dan Juan. "Saya … cuma mau bahas tentang proker himpunan aja, Pak, tapi kalau misalnya Bapak masih ada urusan, ngga apa-apa nanti aja saya—""Udah kok!" Chloe sp
Baca selengkapnya
Keputusan yang Netral
Kahim Sam : Hei Chloe. Jadinya besok gimana? Lo mau balikin buku ke mana? Mau gue temenin?Salah jika Chloe berpikir bahwa Sam telah lupa perihal itu. Siang tadi Juan memang membantunya dan untuk saat ini waktunya Chloe menangani Sam sendirian. Dan jujur saja, Chloe masih belum tahu harus mengelak seperti apa. Apa memang ada baiknya mengatakan apa adanya? Hanya perihal masalah buku, tapi kenapa begitu membuat otaknya kesulitan untuk berpikir?Pak Grim : Yakin kamu mau ke tempat Nathan dengan Sam?Belum lagi lelaki super tua yang satu ini. Apa dia tidak bisa memfokuskan diri untuk mengurus Raline saja? Tidak perlu repot-repot ikut campur dengan masalah Chloe lagi.Mungkin ada lima menit berlalu tanpa ada niatan untuk mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status