Semua Bab Terjerat Pesona Model Arogan: Bab 61 - Bab 70
72 Bab
Titik Nol
Titik Nol Matty baru saja tiba di rumah sakit ketika jam menunjukkan pukul 8 malam. Dia berlari kencang menuju ruang kerja Fio karena sadar bahwa dia sudah terlambat menjemput Fio, dan mungkin saja saat ini kekasihnya itu sedang cemberut karena menunggunya terlalu lama.  “Minnie,” ucap Matty begitu membuka ruang kerja Fio, tapi ruangan itu tampak kosong dan gelap. Matty mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor 1 pada speed dialnya. Terdengar nada sambung berdering hingga 3 kali sebelum akhirnya panggilan itu dijawab. “Hemm…,” gumam Fio dari seberang sambungan telepon. “Minnie, kamu dimana?” &l
Baca selengkapnya
Insiden Pagi
Insiden Pagi   Pagi ini menjadi hari penting untuk Matty. Kesibukan di apartemen Matty sudah terjadi sejak hari masih gelap. Fio baru saja tiba di apartemen Matty. Bi Sumi perawat Matty terlihat sedang sibuk membuat sarapan di dapur, sedangkan Wendi bersama pak Prapto supir pribadi Matty pergi ke tempat laundry mengambil Jas milik Matty.   "Pagi, Bi," ucap Fio begitu masuk apartemen Matty.   "Pagi, Non Fio," sapa Bi Sumi ramah, "Non, mau dibuatkan kopi buat sarapan nanti?"   "Nggak ah. Eh, kalau Orange jus ada nggak?"   "Ada dong," sahut Bi Sumi.   "Sip, aku mau itu aja ya," ucap Fio sambil tersenyum pada Bi Sumi.
Baca selengkapnya
Kekesalan Matty
Kekesalan Matty Matty keluar dari kamarnya dengan wajah penuh kekesalan masih hanya berbalut handuk di pinggangnya. Wendi berdiri mematung di dekat Bi Sumi yang sedang menyiapkan sarapan pagi. "Wendi! Sini lo!" Teriak Matty  "Mas Bos, maaf… Maafin Wendi, Wendi yang salah," ujar Wendi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya dengan wajah penuh ketakutan dan ekspresi memelas memohon pengampunan. "Lo udah bosen jadi asisten gue, kalau udah bosen ngomong. Gue nggak susah kok buat pecat lo!" seru Matty penuh angkara murka. "Ampun Mas, ampun. Wendi yang salah," ujar Wendi yang kini sudah bersimpuh di dekat kaki Matty. 
Baca selengkapnya
Hari Bersejarah
Hari Bersejarah Fio duduk menatap kagum ke arah Matty yang sedang menyampaikan pidato resminya sebagai presiden direktur Prince university hospital. Matty terlihat sempurna, elegan, dan berkelas dalam balutan setelan jas Brioni yang harganya selangit. Dia tau bahwa mengemban tugas sebagai presdir rumah sakit ini akan jadi tugas yang begitu berat, kredibilitas dan nama baik Matty jelas dipertaruhkan. Terlepas dari semua skandalnya dimasa lalu, hingga sejauh ini Matty dapat membuktikan profesionalitasnya dalam bekerja. Ingatan Fio kembali pada hari pertama ketika dia bertemu Matty di IGD. Saat itu di matanya Matty hanyalah pria arogan yang menyebalkan dengan ketampanan diatas rata-rata. Dia tak menyangka bahwa pria itu kini sudah menjadi calon suaminya sekaligus bos besarnya di ru
Baca selengkapnya
Salah Paham
Salah Paham Kata Orang persiapan pernikahan selalu menjadi suatu fase yang menyenangkan sekaligus menegangkan, berkesan tapi juga menyebalkan. Pasangan menjadi lebih sensitif dari hari kehari. Kadang permasalahan kecil bisa saja berubah menjadi Bom nuklir yang siap menghancurkan segala pertalian. Banyak pasangan diuji pada masa pra pernikahan. Bimbingan konseling dianggap menjadi salah satu solusi pra nikah untuk menghindari konflik dan membantu para pasangan untuk dapat semakin memahami satu dengan yang lain. Tak jarang juga masalah muncul dalam hal rasa percaya, bahkan munculnya sosok dari masa lalu yang membuat riak kecil dalam hubungan calon pengantin. Tinggal 2 minggu lagi menjelang hari pernikahan Fio dan Matty tapi Fio masih saja disibukkan dengan banyaknya daftar operasi yang harus dilaku
Baca selengkapnya
Cemburu tak Berakhlak
Cemburu Tak Berakhlak Matty bangun dengan senyum merekah, mengingat kebersamaannya dengan Fio semalam. Sayang itu tak bertahan lama karena saat matanya terbuka sepenuhnya dia tak mendapati Fio ada disampingnya. Otaknya bekerja dengan cepat mengingat kemana perginya Fio, hingga dia menatap ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat dari Fio  “Morning Bee, sorry aku tinggalin kamu pagi-pagi. Aku ada jadwal OP pagi ini dan aku udah siapin breakfast buat kamu. See you at office Bee. Love you,” tulis Fio dalam pesan Chatnya sambil membubuhkan banyak emoticon hati.  Matty kembali tersenyum lebar, 2 minggu menjelang hari pernikahannya menjadi waktu-waktu yang mendebarkan sekaligus membahagiakan untuknya. Akhirnya tak akan lama lagi dia akan memiliki Fio seutuhnya dan hanya untukn
Baca selengkapnya
Jatuh Cinta Lagi
Jatuh Cinta LagiJam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Fio keluar dari kamar mandi usai membersihkan dirinya. Sejak sore tadi, dia terlalu sibuk membujuk dan merawat Matty yang sedang terbakar cemburu hingga tak sempat merawat dirinya yang juga penat dan lelah setelah seharian bekerja di rumah sakit.Malam ini, Fio memutuskan untuk menginap di apartemen Matty lagi. Selain untuk memastikan calon suaminya itu tak kembali merajuk, juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah jika harus mengemudi untuk pulang ke tempat tinggalnya. Dari arah walking closet Fio dapat melihat Matty yang sedang berbaring di sofa besar dengan selimut tebal yang sudah menutupi setengah tubuhnya sambil menatap keluar jendela."Bee," panggil Fio mendekati Matty."Hemm," jawab Matty singkat."Kenapa belum tidur?""Aku menunggumu," kata Matty menatap Fio yang begitu seksi dalam balutan kemeja putih longgar miliknya."Menungguku?" tanya Fio memastikan."Ya, sini. Aku ingin tidur sambil memelukmu," ujar Matty menarik
Baca selengkapnya
Butterfly Effect
Butterfly EffectFio baru saja selesai menangani pasien di IGD. Hari ini memang hari terakhirnya praktek sebelum memulai masa cutinya panjangnya. Setelah menikah nanti, mereka berdua juga memutuskan untuk melakukan honeymoon. Kebetulan Matty akan pergi ke beberapa negara Eropa untuk mengurus bisnis dan juga memeriksakan kesehatannya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Fio untuk mengambil cuti sabatikalnya. "Wah, dokter Fio udah sore masih cerah aja," ujar suster Indah, kepala perawat di IGD."Biasa aja, ah," ucap Fio sambil mengisi rekam medis pasien di pos perawat. Sejujurnya dia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya."Iyalah kelihatan cerah, soalnya 3 hari lagi udah resmi jadi Nyonya Matheo Aderald Prince," sahut suster Asri yang sedari tadi berdiri di samping Fio."Huss, rumpi aja kalian ini. Oya, Dokter Julian kemana kok sampai harus panggil saya?" tanya Fio berusaha mengalihkan obrolan mereka."Tadi sempat datang, Dok, tapi agak siang mendadak ijin setelah terima telepon,
Baca selengkapnya
Queen of My Heart
Queen of My HeartHari yang dinantikan pun tiba. Pernikahan fenomenal antara Matty dan Fio jelas menjadi sorotan publik. Matty seorang model sekaligus pengusaha yang sekarang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit Prince University Hospital menikahi seorang dokter bedah cantik. Sejak awal pemberitaan pernikahan Matty dan Fio jagad dunia maya mulai semakin intens membicarakan kisah cinta mereka yang seperti dalam adegan drama korea. Bahkan beredar pula foto-foto kedekatan Matty dan Fio dalam berbagai situasi hasil jepretan kamera paparazi maupun sejumlah orang yang mengenali mereka berdua. Tak ayal, pernikahan Matty dan Fio menyedot perhatian banyak orang dan kehidupan pribadi mereka pada akhirnya menjadi konsumsi publik. Matty dan Fio akhirnya memilih untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya mengundang saudara dan teman dekat. Oleh karena itu juga membuat banyak orang semakin penasaran dan menantikan beritanya. Kini Matty sudah berdiri di depan altar dengan wajah be
Baca selengkapnya
Malam Pertama
Malam Pertama Warning 18+ Malam sudah semakin larut, saat Matty kembali ke kamarnya seusai after party. Matty mengendap masuk kedalam kamar sambil mencari keberadaan Fio. Akhirnya dia mendapati Fio berdiri didepan meja rias sedang mengaplikasikan sejumlah produk perawatan kulit diwajahnya. Perlahan Matty mendekati Fio lalu memeluk pinggangnya dari belakang seraya mengecup puncak kelapanya. “Kamu memang beneran cantik, Amour,” bisik Matty tepat di telinga Fio. “Kalau nggak cantik, kamu nggak bakal mau nikah sama aku juga, kan?” ucap Fio melepas seutas senyum sambil menatap Matty dari pantulan cermin. “Hei, meski kamu nggak nggak cantik, aku akan tetap memilihmu,” ujar Matty seraya menelusupkan wajahnya di leher Fio. Fio segera berbalik badan menatap wajah Matty yang agak kemerahan, ada sedikit bau alkohol tapi masih bisa di toleransi. “Aduh.. duh.. Nggak tahan aku sama gombalannya.” “Eh, tapi itu nggak bener, sih. Soalnya kamu itu udah cantik dari sananya, bawaan orok kalau ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status