All Chapters of Kasih Abadi: Chapter 11 - Chapter 20
42 Chapters
Bab 10 Sesuatu yang Belum Pernah terjadi
Apa yang terjadi sama diri gue? Kenapa gue tiba-tiba muncul saat Dave menguasai tubuh gue? Biasanya gue selalu muncul pas bangun tidur. Gimana bisa tadi gue tiba-tiba muncul? Dan gue muncul tepat disaat Kasih bareng Kala. Kemudian Abadi teringat saat Kasih dan Kala menunggu busway tadi, Abadi sangat bingung bagaimana bisa ia berada di sana. Yang terakhir ia ingat ia sedang menginap di rumah Magenta karena pertengkaran dengan mamanya. Dan betapa terkejutnya Abadi dengan apa yang terjadi pada dirinya. Kondisinya saat ini ia sedang bersembunyi dibalik pohon lebih tepatnya ia sedang mengintip kebersamaan Kasih dan Kala. Abadi menyadari betapa menyedihkannya dia. Goblok ngapain juga gue di sini? Apa lagi yang dilakuin Dave? Kasih ngapain sama Kala? kok bisa deket gitu? Apaan sih kan bukan urusan gue. Ini kenapa tangan gue lengket banget ya. Abadi pun melihat tangannya sudah penuh dengan tumpahan Americano coffee. Abadi yang melihat Kasih dan Kala pergi menaiki busway, A
Read more
Bab 11 Dissociative Identity Disorder?
Jam dinding di kamar Kasih menunjukkan pukul 05.45 WIB. Kasih yang sudah selesai rapi dengan seragam dan tas sekolah dipundaknya, beranjak turun untuk sarapan. Namun baru saja Kasih membuka pintu ia teringat bahwa ia lupa membuka jendela kamarnya. Kasih kembali ke kamar dan membuka jendala. Betapa terkejutnya Kasih ketika ia mengedarkan pandangan di sekeliling halaman rumah dan mendapati Abadi di depan gerbang rumhanya sambil duduk di jok motornya. Merasakan ada seseorang yang mengawasinya, Abadi menengadahkan kepalanya dan melihat Kasih tengah memperhatikannya. Abadi yang menyadari hal tersebut segera melambaikan tangannya kearah Kasih sambil memberikan senyum terbaiknya. Kasih masih terkejut hingga lupa membalas lambaian tangan Abadi, ia justru berlari keluar menuju halaman depan tempat Abadi berada. “Kasih jangan lari-lari.” Teriak Maya khawatir melihat Kasih yang berlarian menuruni anak tangga. Dan Maya lebih terkejut lagi ketika Kasih melewatinya begitu s
Read more
Bab 12 Tuhan Berpihak Padaku
Bel masuk sudah berbunyi. Semua murid masuk ke kelas. Sebagian besar murid kelas 3 memiliki raut wajah tegang. Mereka tidak menyangka tiba saatnya mereka dsibukkan oleh try out tak terkecuali hari ini. Dan lagi-lagi konsentrasi Magenta untuk ujian teralihkan oleh tingkah laku Abadi. Bagaimana tidak seorang Abadi yang bahkan tidak peduli jika alat tulisnya rusak atau hilang sekarang justru sedang mengeluarkan tempat pensil dari tasnya dan menata setiap alat tulis dan keperluan di mejanya dengan sangat rapi. “Lu ngapain lihat gue kayak lihat hantu gitu?” tanya Abadi pada Magenta.“Hah? Emang iya?”“Ya lu lihatin gue sampai nggak kedip gitu.”Guru pun memasuki kelas dan memaksa Abadi dan Magenta menyudahi obrolannya. Tentu saja pikiran Magenta masih tidak bisa lepas dari tingkah aneh Abadi.Kenapa semakin gue perhatiin Abadi semakin gue merasa kalau ada yang janggal dengan perilaku Abadi. Atau gue aja yang terlalu cuek sama lingkungan sekitar gue. Tapi kalau dipiki
Read more
Bab 13 Matcha Latte Girl
Sudah genap seminggu Dave menguasai tubuh Abadi. Ia juga masih berusaha untuk meluluhkan hati Kasih. Yang ia pikirkan saat ini jika Kasih bisa membuat Abadi melenyapkan karakternya maka dengan ia mendekati Kasih akan membuat ia semakin bisa mengontrol Abadi dan menguasai tubuh Abadi. Sejujurnya ia tidak menyukai Kasih entah apa yang dilihat Abadi dari Kasih. Kasih adalah wanita biasa tidak terlalu pintar juga, ya kalau cantik memang iya. Namun Dave menginginkan pasangan yang bisa mengimbangi kecerdasannya dan tentu saja bukan Kasih orangnya. Saat ini Dave sedang berada di kamar Abadi sambil melihat foto-foto momen kebersamaannya bersama Kasih satu minggu terakhir ini. Ia juga menempel dan menuliskan beberepa kata di dalam buku diarynya. Ia berharap Abadi akan membaca dan menyadari bahwa Kasih sudah mulai menerima kehadiran Dave. Hal itu lah tujuan Dave agar karakternya tidak hilang karena saat ini ia telah memiliki semua orang yang berharga bagi Abadi termasuk Rena dan Kasih.&
Read more
Bab 14 Persahabatan dari Masa Lalu
Di rumah mewah namun sepi ini terlihat Rena sedang melihat foto-foto masa kecil Abadi. Rena sudah tidak bisa lagi membendung tangisanya. Air matanya mengalir deras hingga terdengar isakan pelan dari mulutnya. Entah apa penyebab keadaan Rena yang biasanya terlihat tegas kini rapuh tak berdaya. “Maafin Mama Adi.”Rena teringat kejadian 6 tahun lalu, yang merenggut nyawa Rendy, suaminya.6 tahun lalu... Suatu hari Rendy tanpa sengaja bertemu dengan Raman, teman lamanya yang sudah hilang kontak dengannya. Rendy dan Raman terlihat sangat senang mereka menanyakan kabar satu sama lain dan berbagi cerita selama mereka hilang kontak. Mereka juga mengenang kebersamaan mereka ketika mendaki gunung. Salah satu alasan mereka berteman baik adalah mendaki. “Lu udah berapa lama nggak mendaki?” tanya Raman. “Gue terakhir juga sama lu.” Jawab Rendy.“Gue sempat ke Gunung Rinjani. Seperti planning kita
Read more
Bab 15 Sisi Kelam Abadi
Pagi hari yang sedikit mendung memaksa Rena untuk menyesap hangatnya secangkir kopi hangat di tangannya. Tatapannya kosong melihat pintu rumahnya yang terbuka lebar. Sudah genap 3 hari sumainya Rendy belum ditemukan. Rendy menghilang ketika sedang mendaki gunung bersama Raman, sahabatnya. Rena menyesali tindakannya yang tidak bisa mencegah Rendy pergi mendaki bersama temannya. Malam sebelum Rendy mendaki. “Mas kamu serius mau mendaki besok? Kamu udah lama nggak ke gunung loh.” Kata Rena mengawali pembicaraan menjelang tidur. “Kamu kenapa sih Na? Nggak biasanya kamu khawatir sama aku.” “Ya karena karena kamu udah jarang mendaki Mas. Aku tautnya kamu kenapa kenapa.” “Ya ampun santai aja Na. Aku pergi nggak sendiri kok.” “Ya tapi kalau cuaca lagi buruk kan kamu harus bisa jaga diri kamu sendiri mas.” “Kalau itu tanpa kamu ajari aku juga tahu.&rd
Read more
Bab 16 Lu Harus Jadi Orang Terjahat Dalam Hidup Gue
Tampak dari kejauhan Kala melihat Kasih berdiri tepat di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Ia melihat raut wajah Kasih yang seakan sedang menggerutu kesal. “Tuh kan gue telat. Rekor banget ini pertama kalinya gue telat selama gue sekolah di sini. Dan semuanya gara-gara Abadi. Ngeselin banget sih tu bocah. Bilang kek kalau nggak bisa jemput. Gue udah nungguin lama jadi telat gini kan.” Kata Kasih sambil menghentakkan kakinya. “Duh kasihan banget tanahnya, sabar ya tanah. Cewek cantik lagi emosi.” Kata seseorang di sebelah Kasih. betapa terkejutnya Kasih melihat seseorang itu adalah Kala. Yah setidaknya di hari pertama kali Kasih telat dia telah bersama seseorang yang dia kenal. “Kala lu ngapain di sini?” tanya Kasih. “Yang harusnya tanya itu gue. Kok lu bisa telat sih? Ini gue mimpi apa gimana?” “Udah lu jangan ngeledek gue deh.” “Dih gue
Read more
Bab 17 Apa Kamu seseorang yang Pantas Aku Perjuangkan?
Setelah pertengkaran hebat antara Kasih dan Abadi berakhir. Abadi masih terlihat bingung sebenarnya apa kesalahannya? Apa yang membuat Kasih semarah itu padanya. Dan apa yang telah dilakukan Dave pada Kasih. Dengan segala pertanyaan yang memenuhi otaknya tanpa sadar Abadi berjalan dan sampailah dia di kelasnya. Dan tanpa sepengetahuan Abadi Magenta sudah mengikutinya dari belakang sejak pertengkarannya dan Kasih berakhir. “Bad, lu kok bisa berantem sama Kasih? Perasaan seminggu terakhir ini hubungan lu sama Kasih baik-baik aja.” Tanya MagentaAbadi yang mendengar perkataan Kala kembali terkejut. Yang ia ingat momen terakhirnya dengan Kasih adalah pertengkaran mereka. Mana mungkin setelah pertengkaran trsebut hubungannya dengan Kasih bai-baik saja. “Baik-baik aja dalam artian apa nih?” tanya Abadi “Bad, lu sehat kan? Gila gue kayak ngomong sama orang lain tahu nggak? Lu kayak orang linglung yang lupa sama kejadian se
Read more
Bab 18 Pertengkaran
Kasih yang mendengar keberadaan Abadi segera menuju ke UKS. Sesampainya di UKS Kasih melihat Abadi sedang tertidur lemas sambil tersenyum kearahnya. Kasih yang melihat sambutan hangat Abadi hanya bisa membalasnya dengan senyuman. Lu itu siapa Bad? Kenapa gue ngerasa lu bukan Abadi yang dulu keberadaan lu bikin gue penasaran. Sebenarnya lu siapa? Apa lu seseorang yang pantas gue pertahankan?“Bisa bisanya ya lu senyum habis marah-marah nggak jelas.” Kata Kasih sambil duduk di kursi sebelah ranjang Abadi.“Gue? Marah-marah nggak jelas?”“Iya elu siapa lagi. Kenapa muka lu anti banget marah-marah nggak jelas? Lupa? Atau emang amnesia?”“Kas, omongan makin kasar aja. Oke, kalau gue ada salah sama lu gue minta maaf.”“Gimana gue mau terima maaf dari lu. Kalau lu aja nggak tahu apa kesalahan lu.”“Ya lu maunya gue gimana?”Ribet banget si Kasih, kalau bukan demi kepentinga
Read more
Bab 19 Sisi Lembut Abadi
“Aaaargh.” Teriak Abadi sambil memegangi kepalanya. Iya, kepalanya kembali berdenyut dan rasanya sangat sakit. Abadi kesakitan, ia ingin kembali melawan keberadaan Dave  yang kembali menguasai kesadarannya. Sudah hampir satu jam lebih Abadi berperang melawan dirinya sendiri. Dan beruntungnya Abadi, ia berhasil merebut kesadarannya dan kembali menguasai tubuhnya lagi. Abadi pun terkulai lemas di lantai kamarnya. Ia tersadar bahwa kondisinya saat ini semakin memburuk. Bahkan Dave yang awalnya hanya muncul ketika ia sedang tidur, sekarang justru bisa merebut kesadaran Abadi sesuka hati. Dan mulai saat itu juga Abadi bertekad untuk merebut kembali hati Kasih yang mungkin saja sedikit goyah karena keberadaan Dave beberapa hari terakhir ini. Karena hanya Kasih yang membuat Dave jarang muncul atau bahkan untuk ke depannya Dave akan menghilang karena keberadaan Kasih. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, Abadi merasa ada yang berbeda dari kamarnya. Abadi pun perlah
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status