All Chapters of Gairah CEO Yang Mengancam: Chapter 11 - Chapter 17
17 Chapters
Chapter 10
"Apa?? Kau menerornya dengan ancaman?" sentak Miko tak percaya.  Respons kaget dari Miko tak membuat Tristan mengalihkan perhatiannya kepada sahabat karibnya itu. Ia berdiri tegak dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana. Memandang ke luar gedung perkantoran yang arsitektur dindingnya terbuat dari kaca. Wajah tampannya yang ditumbuhi jambang, terlihat begitu tegas tanpa ada ekspresi sama sekali.  "Tris, kau memang sudah gila!" cela Miko yang tengah duduk di sofa tak jauh dari tempat Tristan berdiri.   Tanpa memalingkan wajah, Tristan membalas, "ya, aku memang sudah gila. Aku gila karna gadis ingusan itu!" tegasnya.  Bagi Miko, ia sudah terbiasa dengan jawaban Tristan yang blak-blakan. Jika sudah begitu, Miko hanya berdecak dan mencibir dalam hati.  "Lalu, bagaimana dengan responnya? Apa dia
Read more
Chapter 11
Tik! Tik! Tik! Dentingan jarum jam terdengar begitu nyaring. Dalam ruangan yang sejuk itu, dua anak manusia yang berlawanan jenis saling beradu pandang dengan ekspresi yang sangat bertolak belakang. Yang satu memancarkan aura kemarahan dengan mimik angkuh, dan yang satu memancarkan aura kesal karena merasa tidak senang dengan perlakuan pria itu kepadanya. Gadis itu kesal setiap kali melihat wajah orang yang ada di depannya. Semua yang tergambar di wajah mereka, tentu saja menggambarkan suasana hati yang tengah mereka rasakan. Tristan Satria Adinata, dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana. Berdiri tegak sejajar dengan gadis yang begitu menekan kejiwaannya. Ia amati wajah dan tubuh Grizelle dengan seksama. Menikmati fantasinya yang selalu saja h
Read more
Chapter 12
Ceklek! "Tristan, malam i—" 'Ya, Tuhan—' Miko tercegang. Membeku di tempat. Bagaimana tidak, retinanya menangkap jelas adegan Tristan dan Grizelle. Adegan romantis seperti yang terjadi di drama-drama di televisi.  Sontak Grizelle menolak dada Tristan. Kaget dengan kehadiran Miko yang secara tiba-tiba muncul di ruangan itu. Tristan yang lemah karena dikuasai hasrat, harus kalah dari tenaga Grizelle yang sebenarnya tidak berarti apa-apa baginya. Tangannya tersingkir dari pinggang ramping gadis itu. Tristan pun tersadar dari halusinasi. Segera Grizelle bergerak menjauh. Tubuhnya seperti melompat keluar dari tubuh Tristan yang mengurung tubuhnya. Grizelle meraba bagian belakang lehernya. Salah tingkah karena Miko masih menatapnya dengan heran. Atau mungkin pria itu kaget karena tidak menyangka kenapa ia dan Tristan dalam posisi seperti tadi. "Maa
Read more
Chapter 13
Desiran angin malam menyapa lembut wajah dan rambut Grizelle. Hingga rambut lurus sebahu itu terhembus melayang ke belakang karenanya. Kedua kelopak mata Grizelle urung berkedip, memaksa dua bola mata indah itu agar tetap membulat. Grizelle tercengang. Di hadapannya muncul sosok pria yang begitu mempesona.  Tristan Satria Adinata, turun dari mobil mewahnya. Berjalan dengan gagah mendekati Grizelle yang tergemap melihat penampilannya. Tristan terlihat begitu jantan dengan setelan jas berwarna hitam. Dua kancing kemeja putih yang berada di balik jas hitamnya sengaja ia buka. Menampilkan dada bidangnya yang begitu menggairahkan. Rambutnya disisir begitu rapi. Wajahnya begitu tampan dengan senyum yang mengembang. Meski senyum itu bukanlah senyum yang mempunyai maksud buruk, namun senyum itu tetap saja terlihat menyeramkan. Sepertinya, garis keras wajah Tristan memang sudah bawaan lahir. Tristan mengamati Grizelle dari ujung kaki sampai ujun
Read more
Chapter 14
Malam semakin larut. Waktu yang berangsur naik sama sekali tidak berdampak apa-apa pada jalanan yang masih saja terlihat ramai. Langit yang menggelap karena ditinggal hangatnya sinar mentari, membuat cuaca menjadi dingin. Sebab angin malam datang berhembus semilir membuat malam kian terasa syahdu. Ada bulan di atas sana yang tengah menampakkan diri. Seakan tidak sungkan berdampingan bersama gelapnya suasana malam. Memancarkan sinar emas yang begitu elok menyirami bumi. Begitu indah memantul di tiap-tiap jendela pada gedung-gedung yang menjulang. Ketika sinarnya berpadu bersama kelap kelip lampu jalanan, ketika itu pula sudut kota terlihat cantik dan begitu estetik. Suasana di golden ballroom hotel bintang lima yang Tristan dan Grizelle hadiri berubah kian harmonis. Irama musik yang tadinya bergenre balada, kini berganti dengan alunan musik klasik. Musik bernua
Read more
Chapter 15
Grizelle memahami apa yang ada dipikiran Tristan. Pria itu berubah gusar pasti karena mendengar bantahan yang keluar dari mulutnya terhadap ucapan Deby. Grizelle menepis ucapan Deby karena memang di antara dia dan Tristan tidak terjalin hubungan apa-apa. Bahkan untuk menganggap hubungan itu sekedar pertemanan pun, Grizelle sangat meragukannya.Betapa keruhnya air muka Tristan saat ini.  Wanita yang sudah dianggapnya paling spesial, dengan berani berkata kalau ia dan dirinya tidak mempunyai hubungan apa-apa. Hatinya terluka. Sebab ia merasa seperti tidak dianggap oleh Grizelle. Meskipun Tristan tidak menepis apa yang keluar dari mulut Grizelle, namun dari raut wajah yang ia tampilkan cukup membuat siapapun yang melihatnya sadar, kalau pria itu sedang tidak dalam kondisi baik.Tristan mencoba menahan diri agar tidak larut dalam emosi meski ia merasa sikap itu sungguh
Read more
Chapter 16
Cahaya keemasan pada lampu di bagian koridor hotel sangat kontras menyirami raga dua insan yang tubuhnya saling berdesakan. Sinar kekuningan itu seakan menjadi saksi bisu atas perlakuan semena-mena Tristan terhadap Grizelle. Disaat seperti itu yang terdengar hanyalah sayub-sayub suara musik klasik yang tentunya mengiringi rasa suka cita para tamu undangan di bagian ballroom hotel.Kedua tubuh itu tak lagi berjarak. Tristan tak lagi memberi ruang pada raga gadis belia yang menjadi teman kencannya malam ini. Sepertinya ia benar-benar ingin menuntaskan hasratnya— pada gadis remaja yang berada dalam kendalinya. Yang ia sendiri menyadari kalau Grizelle telah pasrah dalam kungkungannya.Well, apakah ini yang dinamakan kesempatan kedua untuk Tristan?Grizelle yang merasa tubuhnya semakin terdesak ke dinding, tidak mampu melawan
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status