Semua Bab Pura-Pura Menikah: Bab 41 - Bab 50
140 Bab
Kedatangan Mama Mertua
Sampai di supermarket, Gifran bingung melihat jenis dari berbagai merek pembalut yang ada di rak hadapannya. Ingin menelfon istrinya, Dia malah lupa bawa ponselnya yang terletak di atas sofa."Ah, dari pada salah, meningan aku borong aja semuanya," ucapnya sambil mengambil semua pembalut yang ada di rak dengan berbagai jenis ukuran dan merek memasukkannya ke dalan troly belanjaan.Sampai didepan kasir, orang-orang melihatnya keheranan. Pasalnya, dia memborong dua troli dengan memborong pembalut semua."Tuan yakin mengambil ini semua?" tanya Kasir perempuan keheranan. Pasalnya baru kali ia melihat customer yang memborong pembalut.Dengan percaya diri Gifran berkata, "Iya Mba. Tolong cepat diproses yah. Soalnya, tamu bulanan istri saya sudah datang," ucap Gifran tanpa sungkan."Wah, Tuan ini perhatian sekali pada istrinya yang lagi datang bulan," celetuk ibu-ibu yang mengantri di belakangnya mendengar ucapannya. "Iya, pasti sangat cinta
Baca selengkapnya
Cerai?
Cerai?  Hari telah berlalu. Kondisi Serena sudah pulih dan diizinkan pulang siang itu. Saat ini ia berada di atas mobil bersama suaminya menuju kediaman Castanyo. Lusi telah berdiri di depan pintu menyambut kedatangan menantunya begitu mendengar deru mobil Gifran berhenti. Keduanya lekas turun dari mobil dan menghampiri Lusi yang berdiri di pintu masuk. "Akhirnya kamu sudah sembuh. Mama sangat bersyukur sekali." sambut Lusi memeluk Serena. "Iya Mah." balasnya sembari tersenyum. "Ayo masuk, Mama sudah masak yang banyak hari ini," ajak Lusi menuntun menantunya masuk. "Anaknya ditinggalkan begitu saja!" gerutu Gifrana saat Mama dan Istrinya masuk lebih dulu, sedang ia masih berdiri di depan pintu. Gifran sengaja tidak ke kantor hari ini. Sebab semalam dokter berkata, istrinya sudah diperbolehkan pulang. Maka
Baca selengkapnya
Bukti
Gifran bergeming menatap Serena yang sudah berbalik membelakanginya. Ucapan yang keluar dari mulut  istrinya  baru saja membuat dirinya kaget. Apa sebegitu inginnya gadis itu berpisah dari dirinya. Pernikahan mereka memang tak dilandasi dengan cinta. Melainkan, hanya karena sebuah kasus yang membuat keduanya viral sehingga mereka menikah demi kepentingan untuk menyelamatkan perusahaan.Keduanya sepakat mempertahankan pernikahan saat kondisi perusahaan sudah baik, sehingga ini waaktu yang tepat bagi Serena untuk mengakhiri pernikahan pura-pura ini. Gadis itu sudah memikirkan matang-matang. Tidak ingin terlalu jauh, terlibat lebih dalam dengan segala kebohongan yang mereka tampilkan di depan keluarga.Serena tak sanggup lagi menyakiti hati kedua mertuanya yang sudah sangat baik menerima kehadirannya. Apalagi, secara langsung mama mertuanya itu memberikan hadiah bulan madu bagi mereka. Tentu, besar harapan wanita paruh baya itu menginginkan seorang cucu yang san
Baca selengkapnya
Tidur Berpelukan
Gifran tak menyangka, jika selama ini Serena tidak mengetahui perbuatan bejat temannya. Mungkin, karena sudah terlanjur dipercaya pada dua orang itu sehingga Serena tidak tahu rencana busuk temannya. Kasus ini, Gifran serahkan sepenuhnya pada pihak berwajib. Dia tidak ingin Serena mengkhawatirkan masalah ini, agar bisa fokus mengurusi toko kue miliknya beroperasi. Selepas kepergian Tayo, Gifran menandatangani berkas-berkas yang dibawa tadi oleh asistennya yang ada di atas meja. seharian ini, gifran memilih bekerja dari ruang kerjanya ketimbang ke kantor. Pasalnya, tidak ada juga yang perlu di khawatirkan karena tidak ada rapat penting yang serius. Menjelang makan malam, Gifran batu keluar dari ruang kerjanya. Semua pekerjaan sudah dia selesaikan semuanya. Laki-laki itu, berjalan keluar dari ruangannya menuju meja makan. Di sana, ssemua anggota keluarga sudah ada. Termasuk istrinya Serena sudah duduk di kursinya. “Aku kira, Kakak ke kantor. Taunya di ruang ker
Baca selengkapnya
Menyiapkan Keperluan Suami
Gifran perlahan membuka mata. Mengetahui ada sesuatu yang berat menimpa dadanya, laki-laki itu lekas membuka mata. Matanya, mengerjap melihat posisi tidurnya saat ini. Apalagi, baru kali ini seumurnya hidup, Gifran tidur dalam posisi yang membuat jantungnya berdegup tak karuan. Istrinya saat ini tidur dalam dekapannya. Dengan lengan kekarnya sebagai alas.Merasa tangannya keram. Perlahan dia memindahkan kepala Serena ke atas bantal dengan hati-hati. Takut, akan mengaggu tidur istrinya. Gifran sendiri, tidak tahu mengapa mereka bisa tidur dalam posisi seperti itu.Padahal, Serena sudah mewanti-wanti dari awal agar mereka tak bersentuhan. Tapi, yang terjadi, justru sebaliknya. Bangun tidur, mereka dalam posisi yang berpelukan.Gifran bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Laki-laki itu, lekas membersihkan tubuh. Hari ini, dia harus ke kantor mengurus beberapa proyek yang akan segera berjalan pembangunannya.Serena perlahan, membuka kelopak matanya agar te
Baca selengkapnya
Rencana syuting Bareng
“Ini pakaian dan sepatu kamu sudah ada di sini. sisa kamu pakai. Aku tinggal, mandi dulu.” Serena lekas keluar dari ruang ganti menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh.Tanpa menunggu lama, Gifran lekas memakai semua pakaian yang disediakan oleh istrinya. Dia tidak protes apapun yang sudah di sediakan oleh Serena. Sebab, tak ada waktu baginya untuk mengambil baju ganti lagi.Usai berpakaian rapi. Baik Gifran dan Serena keduanya memutuskan turun ke bawah untuk sarapan bersama anggota keluarga lain.Seperti biasa usai sarapan, Serena mengantar suaminya ke depan mobil. Mereka berdua masih melakukan akting di depan keluarga. Entah mengapa, sejak ucapan Serena mengenai perceraian untuk mengakhiri hubungan kepura-puraan mereka Gifran selalu resah dan tak bersemangat.Padahal, laki-laki itu sendiri yang menawarkan perjanjian tersebut waktu itu. Sampai membuat Serena ikut menyetujui dengan kesepakatan tersebut.Beberapa hari ini, Gifran tid
Baca selengkapnya
Rencana Licik Gifran
Mobil yang dikendarai Tayo mendarat sempurna di depan pintu masuk. Lekas, Gifran turun usai membuka sabuk pengaman. Laki-laki itu, tidak sabar ingin memberitahukan perihal rencana syuting iklan yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat.Kaki panjangnya menapaki lantai marmer yang mengkilat, Gifran langsung menaiki undakan tangga menuju kamarnya. Dia, tak sabar ingin menceritakan dan meminta pendapat Serena perihal rencana perusahaan.Tangannya mendorong daun pintu berwarna putih. Tanpa sengaja, dia melihat istrinya sedang di balkon. Laki-laki itu meletakkan jas dan tas kerjanya ke atas sofa di kamar mereka. Lalu menyusul sang istri yang ada di balkon. Tapi, langkahnya terhenti saat mendengar Serena sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Padahal sudah beberapa langkah lagi dia sampai di belakang istrinya.“Iya, La. Lo, ‘kan tahu sendiri kalau pernikahan kami hanya sebatas kesepakatan antara gue dan si laki-laki kedondong. Jadi, ga masalah &lsq
Baca selengkapnya
Aksi Mendadak Gifran
Serena masih diam sembari menggosok punggung Gifran. Mendengarkan cerita suaminya yang membahas mengenai kenaikan saham perusahaannya beberapa hari ini.“Kamu, nggak ada acara ‘kan sabtu weekend nanti?” tanya Gifran yang masih asyik menikmati sentuhan dari balik punggungnya. Istrinya benar-benar bisa diandalkan dalam urusan membantunya mandi.“Tidak. Memangnya kenapa?” “Ada acara teman. Kebetulan, aku ingin mengajakmu berkenalan dengan rekan-rekan yang lain. Agar, nanti kamu terbiasa ikut dalam jamuan pesta nanti.”Serena diam mendengarkan ucapan suaminya. Sejenak, dia mencerna perkataan suaminya yang mengatakan akan mengajaknya ikut pertemuan. Bukankah, Serena sudah mengatakan bahwasanya mereka akan berpisah. Tapi, kenapa justru sekarang, sikap Gifran begitu berbeda saat ini.Walaupun dia sempat menghadiri pesta rekan suaminya beberapa waktu yang lalu, tapi Serena dan Gifran memilih berpisah dengan m
Baca selengkapnya
Terima Tawaran
Usai keduanya memakai baju, Gifran mengajak Serena turun makan malam bersama dengan keluarga besar. Terlihat semua anggota sudah duduk menempati kursi meja makan masing-masing. Gifran dan Serena yang baru datang langsung mendaratkan tubuhnya di kursi yang biasa mereka tempati makan. Kedatangan pasangan ini, membuat atensi semua keluarga tertuju pada mereka berdua.Betapa tidak, Gifran yang notabene baru saja pulang kerja sore tadi terlihat sangat segar dan terus menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya sesaat sampai duduk di meja makan. Beda halnya, dengan Serena. Gadis itu malah malu-malu karena telat bergabung bersama keluarga suaminya di meja makan.Mama Lusi, papa Antoni hanya diam dan tersenyum melihat anak dan menantunya datang ke meja makan bergandengan. Beda halnya, dengan Gina dan Sony. Pasangan suami istri yang baru saja dikaruniai anak itu, tertawa seraya mengkode satu sama lain.“Maaf. Kami terlambat,” ucap Gifran saat menarik kursi untu
Baca selengkapnya
Nginap di Rumah Mertua
Tak perlu menunggu lama, kini pasangan suami istri itu sudah beradu peran untuk syuting iklan baru produk bumbu masakan B&G. Seperti yang diharapkan, Serena dapt berakting dengan baik. layaknya model dan artis prifesiona. Itulah yang membuat daya tarik para staf senang dengan kepribadian dan kepiawaian Serena dalam berakting.Jika dilihat, gadis itu bukan berasal dari dunia entertainment. Tapi, dengan cepat Serena paham perihal tugas dan tanggung jawabnya dalam berkating di depan kamera. Mimik muka dan gesturenya terlihat natural di depan kamera.Ditemani Gifran sang suami Serena menampilkan akting romantic layaknya suami istri yang menyambut suaminya pulang. lalu membuatkan masakan yang akan dicicipi oleh Gifran. Akting keduanya di depan kamera sangat terlihat natural dan menuai pujian. Sebab, mereka sebagai partner job bisa memaksimalkan seluruh kemampuan.Adegan mencicipi masakan istrinya seraya memeluk dari belakang terlihat sa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status