Semua Bab Putri yang Sesungguhnya: Bab 21 - Bab 22
22 Bab
Bab 21
Deolinda menggeram di depan meja riasnya. Tangannya yang menggenggam sebuah benda pipih yang disebut ponsel itu mengerat. Dia seketika bercermin, melihat pantulan dirinya di sana. Dan, Deolinda tersadar jika dirinya terlihat lebih cantik dibanding Binar. Tapi kenapa, Gibran lebih memilih gadis biasa itu? Sementara disudut ruangannya yang lain. Tepat di ruang kebesaran Argan Diatmika. Pria itu melihat sebuah postingan foto Gibran dan seorang gadis, yang dia tidak kenal itu di sebuah kedai. Kepalanya mendidih marah. Mengetahui Gibran bertemu dengan seorang gadis saat posisinya sudah resmi menjadi tunangan dari putrinya. “Ini yang kalian balas terhadap keluargaku?!“ katanya sendiri. Saat rasa amarahnya memuncak, pandangan Argan terhenti. Pada sebuah foto itu. Tepat pada kedai yang Gibran singgahi itu. Kedua alis Argan mengerinyit“Ini, bukannya di kedai milik Embun?“ Dan, matany
Baca selengkapnya
Bab 22
Binar melihat pantulan dirinya di depan cermin, dia menghela napasnya pasrah. Raut wajahnya kentara sekali sedang merasa lelah.   Saat ini semua karyawan sedang menggunjingnya. Jika sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan?Gibran? Binar yakin, Gibran pun adalah korban dari postingan orang jahat itu.  Terdengar ponselnya berdering,pertanda pesan masuk. Lantas Binar pun membukanya. Dan dia semakin menurunkan wajahnya lesu,saat pesan itu memiliki pengirim dari Gibran.  Dalam pesan itu, tertulis jika Binar ditunggu di atas rooftop oleh Gibran. Maka dengan gerak cepat, Binar beranjak menuju rooftop.  Setelah sampai di atas gedung, Binar sudah bisa melihat Gibran. Laki-laki itu, sedang berdiri  di depan pembatas, menghadap depan.  Lantas Binar mendekat, ”Anda memanggil saya, di saat situasi seperti ini,tuan?“ Gibran menoleh, rambutnya sedikit tersibak oleh angin. Tatapan matanya dalam menatap Binar 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status