All Chapters of Dendam Pendekar Peniru: Chapter 51 - Chapter 60
62 Chapters
Bab 51 Kesombangan Dengan Kekuatan
 Beberapa saat setelah Banny menghilang, terdengar teriak dari murid perguruan gagak merah, yang ternyata salah satu angota badannya. KRIK! AHHHHH! Telah Banny cabut dengan paksa, dan terlihat darah berceceran, tepat saja hal itu membuat Boyot, Fera, Donny menelan ludah, melihat kekejaman Banny. Lain halnya pula dengan murid perguruan gagak merah, mereka seperti ingi menangsi dan memohon maaf, akan tetapi Banny telah menjelma menjadi sosok kejam. Di mana mata hitamnya telah berubah warna menjadi merah, bermakna Banny telah menjadi sosok haus darah, tanpa merasakan kesian akan musuhnya. Setelah mencabut paksa tangan musuhnya, Banny malah memberikan musuhnya energi regenasi, agar pendarahan berhenti. Tanpa menumbuhkan tangan baru bagi musuhnya, setelah selesai  dengan acaranya, Banny berpindah ke murid lainnya, dan lebih kejamnya lagi. Banny kembali mencabut 2 jari dari musuhnya, sehin
Read more
Bab 52 Energi Raja Kegalapan
 Dari koyakan udara itu, terbuka portal demensi yang terlihat gelap, di hujung portal tersebut terlihat cahaya putih penghujung portal demensi. "Ayo masuk ke portal ini, agar kita bisa cepat tiba di kota raja," saran Boyot yang terlebih memasuki portal tersebut, Banny Fera dan Donny pun mengikuti memasuki lobang hitam itu.  Setelah Beberapa minit, mereka akhirnya keluar dari portal itu, akan tetapi mereka di sambut dengan energi iblis yang kuat, seperti bukan di kota raja.  Merasakan itu Banny mengerutkan keningnya, dan bertanya pada Boyot mereka berada di mana, kerana yang terlihat seperti sebuah perguruan. "Oiii kucing sialan! kita berada di mana bodoh?" Tanya Banny pada harimaunya, berharap mereka tidak berada di sebuah perguruan golongan hitam. "Sial ternyata kita tersesat, ini perguruan golongan hitam, yang memiliki murid terbanyak, dan juga terkenal perguruan kuno, yang memiliki batu mustika, lebih tepatnya batu bintang,"
Read more
Bab 53 Hampir mati
 setelah merasakan selamat, Banny mencoba menyerap kesemua sekaligus, kerana tiada masanya bersantai merasakan energi baru,  Jiia masa tidak genting seperti sekarang, mungkin Banny akan dengan santai menyerap energi baru, terdengar kembali suara tanpa tuan. "Anak manusia terlalu tekad, baiklah jika itu kau mu, kumpulkan kesemua batu itu di satu tempat," Saran suara tersebut,   Banny mengikuti arahan suara itu, setelah mengumpul di satu tempat, Banny langsung menyerap energi kegalapan dari batu bintang.  WUSSSS! KRIIKK!  Terjadi fenomena di ruang itu, di mana tiba-tiba saja muncul angin badai di sekitar Banny, dan terdengar juga seperti suara batu pecah. ~~000~~  Jauh di atasnya, Boyot tengah melayan serangan murid perguruan itu, tidak terkecuali Fera, dan Donny, melawan tertua, beberapa jurus telah di keluarkan. "Celaka jika terlalu lama kita bisa kehabisan energi, di mana budak sialan
Read more
Bab 54 Ruh keganasan
"Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya. Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur. Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!" "Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!" "Hidup semangat Iblis!" "Hidup semangat Iblis!"  Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah.  DARKKKK! BURMMMM! Perguruan me
Read more
Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan
 Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk. Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya. Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya. AHHHHH! Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu
Read more
Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila
 Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa.  Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama.  Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan.  WUSSS! KRIKK! AHHH?  Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian.  Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya.  Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi
Read more
Bab 57 Raja Soronsob
"Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya. Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian. Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh. Dengan
Read more
Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk
"A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat. Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira. Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal. "Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B
Read more
Bab 59 Panas vs Es
 Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya. Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya. Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya. Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari. Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,  Yang telah
Read more
Bab 60 Menjadi Orang Tengah
"Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status