All Chapters of Kau yang Diantaranya: Chapter 71 - Chapter 80
150 Chapters
Gadis itu menghilang
Tak pernah ada yang tahu, bagaimana sesuatu bisa terjadi begitu cepat.Apa memang ini kehendak semesta, atau manusia dan dunia lain yang saling bersepakat.* * * Wira mengajak Aiza pergi ke lorong belakang labolatorium, tempat biasanya Aiza menghabiskan waktu mengobrol dengan makhluk aneh di sana. Sepertinya si kuncir itu tidak perlu menjelaskan apa yang baru-baru ini ia lihat, atau entah mengapa setiap datang kemari tengkuknya terasa meremang. Hingga dia rasa bisa melihat mereka kalau semakin memfokuskan padanya, tapi tidak maksud lelaki itu ingin menemui Aiza secara rahasia bukan membahas mengenai ketakutannya sekarang. Melainkan karena kejadian beberapa waktu lalu, setelah Aiza meneleponnya juga Eiliyah. "Lu bilang, orang yang coba ngusik kita berdua itu adalah orang deket gua kan. Gua tau siapa sekarang walau pun lu gak ngomong, Za." Wira memantik roko blue mildnya, mengepulkan asap yang sedkit beraroma mint ke udara.
Read more
Mereka yang menguntit
Apa yang paling di inginkan orang mati? Melakukan apa yang pernah mereka kerjakan selama hidup. * * *   Aiza tidak ingin keluar rumah, namun Naya memaksa kakaknya untuk bergerak. Walau mereka sama-sama tau ketika menginjakkan kaki di luar rumah ini, akan banyak makhluk yang mencoba berinteraksi dengan mereka. Walau Mas Gahara sudah mengajari mereka cara menahan diri, untuk tidak membiarkan mereka bisa masuk sembarangan.   Naya sudah menghubungi Surya, sengaja sekalian survei juga katanya. Pemuda itu masuk menyapa Aiza yang masih juga enggan bangun dari sofa, walau ditarik paksa Naya berulang kali. Si jangkung itu bilang dia terlalu malas untuk berhadapan dengan makhluk-makhluk itu saat ini, tidak ada hal baik juga yang harus ia kejar di luar sana. Jadi untuk apa ia pergi, maunya begitu. Tapi Surya mengatakan bahwa mereka akan menyaksikan film perdana Spaiderman: No Way Home, angkat senjata untuk Aiza ia bergegas bangun dan ma
Read more
Lelaki yang terjebak
Banyak dari mereka yang tersesat, dan banyak di antara mereka pula yang memanfaatkan kesempatan ini. Dunia mereka memang sudah berbeda, setiap dari yang pernah hidup menanggung apa yang mereka perbuat. * * *   Sosok di hadapan Aiza saat ini adalah pria berkepala plontos, dengan belakang kepala yang terus mengeluarkan darah. Pakaian yang di kenakan adalah celana jeans dengan kaos hitam dan jaket kulit senada, ia terus mengaduh bahkan ketika Aiza mengajaknya keluar dari dalam bioskop sosok lelaki itu memilih duduk berjongkok. Mau tidak mau Aiza memilih duduk di pinggiran batas parkiran, agar tidak terlalu mencolok dan mengobrol dengan sosok itu lebih santai.   "Kenapa menggangguku sejak tadi? Padahal sejak tadi sudah ku peringatkan, ada masalah apa sampai kau ngotot begini?" Tanya Aiza akhirnya, karena sosok ini sudah mengikutinya sejak turun dari mobil hingga di dalam bioskop dan pertunjukan usai. Itu sebabnya Naya pula merasa
Read more
Paralelisasi
Dalam kehidupan kita selalu menemukan hal-hal yang harus di sesuaikan, begitu juga dengan penyelerasan elemen antara kita dan mereka yang tak terlihat.* * * Niskala memperkenalkan pria di sampingnya sebagai saudara sepupunya, bernama Klandehin namun semua memanggilnya Shin. Dia seumuran dengan mereka, Shin tidak dapat melihat apa yang bisa mereka lihat. Namun lelaki bermata sipit penyuka warna hitam itu, hanya bisa merasakan aura keberadaan mereka secara samar-samar. Ia juga mengetahui semua cerita perjumpaan mereka, karena selama ini Shin-lah yang membantu Niskala. "Hari ini kau lagi-lagi membuat dunia mereka penasaran Aiza, sepertinya tadi kau sudah melakukan hal besar lagi." Tebak Niskala membuat Aiza berhenti menyeruput soda manggonya. "Aku mungkin tidak bisa melihat dengan jelas, tapi bukan berarti semua indraku gak berfungsi. Justru sebaliknya, semuanya seperti melintas jelas dalam bayanganku." "Segarusnya
Read more
Perkenalan Mereka
Gesekan dunia ini semakin terasa, walau kau tak ingin mengenal mereka. Dunia ini tetap memperkenalkannya, suka tidak suka. Mau tidak mau.* * * Dua sejoli itu mengetuk pintu, entah angin apa yang membawa mereka menemui dua kakak beradik itu. Pagi di hari Minggu sudah membuat rusuh, apa lagi yang mereka masalahkan kali ini. "Za! Gua gak bisa tidur lagi!" Histeria Wira mengganggu jam minum kopi Aiza. "Naya! Gimana ini, aku jadi bisa lihat bayangan hitam. Rasanya setiap hari ada yang memerhatikan, gimana ini Nay'!" Naya menghela napas, dia baru saja menyelesaikan proposal jam dua subuh tadi. Dua kakak beradik itu menghela napas bersamaan, rasanya mereka memang menjadi satu. Lalu bagaimana menghentikan kegelisahan mereka, agar kerusuhan ini tidak berulang? Kali ini Aiza dan Naya menyepakati, bahwa mereka harus memperkenalkan teman tak terlihat mereka rupanya. Aiza meminta Wira
Read more
Tamu Tak Diundang
Semua hal memiliki porsinya masing-masing, namun jika terlalu berlebihan pasti ada yang terusik.* * * Hari itu tak ada yang menyangka, bahwa sesuatu akan terjadi di hari perayaan ulang tahun sekolah yang bertepatan dengan acara pelepasan kelulusan kelas dua belas. Entah bagaimana beberapa anak mengalami kesurupan, hingga menjadi kesurupan masal. Pasalnya kata pemuka setempat ada yang merasa terusik dengan perbaikan gedung sebelah, gedung yang dulu pernah terbengkalai sebagai kantor pemerintahan terbengkalai. Pihak sekolah sebenarnya membeli tanah tersebut, untuk dijadikan bangunan kelas baru karena penambahan jumlah pendaftar siswa baru yang tiap tahunnnya selalu meningkat. Namun kejadian ini merupakan hal yang baru saja sangat mengejutkan untuk mereka, karena bukan hanya satu atau dua orang melainkan hampir puluhan siswa yang mengalaminya. Lalu bagaimana mungkin mereka bisa menangani hal ini, Aiza saja tak tau harus bagaimana menanganinya ia bahkan lela
Read more
Lukisan yang Tersenyum
Dunia ini memiliki banyak hadiah, salah satunya adalah apa yang dapat kau lihat.Imajinasimu bisa membawa kemana pun kau mau, sekalipun kau tak memiliki kemampuan mata ke enam.* * * Sebagai tempat refereni kadang Naya datang ke tempat-tempat bersejarah, kadang pula ia hanya berjalan-jalan di perkampungan kumuh. Entah apa yang sebenarnya dia cari, namun ketiga temannya pasti akan selalu mengintili Naya kemanapun. Suka tidak suka mereka dengan tempat itu, asalkan bersama Nayanika mereka akan ikut saja. Walau si pemuda bernama Suryakanta itu ikut pula mengintili di belakang Naya, bukan tanpa alasan jelas. Tanpa perlu diramalkan pun, sesuatu yang tak terlihat mengikat mereka berdua sejak dulu. Seperti kali ini saja, Surya mengikuti langkah Naya untuk mengunjungi pameran lukasan antik di salah satu galeri tua di kota kembang.  Gadis berkerudung kuning kunyit bermotif bunga tulip itu terus berkeliling galeri, setelah masuk lima
Read more
Wira dan Ketakutan Terbesarnya
Setiap diri memiliki titik terendahnya, yang membuat seseorang kadang takut untuk menghadapinya.* * * Aku tidak pernah menyangka seorang Wira, yang katanya sangat pemberani, bahkan terkadang bisa bersikap sangat sok keren itu memiliki ketakutannya tersendiri. Mungkin bukan keinginannya juga, tapi karena suatu hal di masa lalu kami yang membuat itu menjadi ketakutan terbesar dalam pandangannya saat ini. Sebuah kepekaan yang seharusnya tidak ia miliki, kalau saja ia tidak sering berhubungan dengan ku, dan kejadian-kejadian mistis yang ia alami setelah menyukai seorang wanita. Tapi mungkin bagian dari dirinya yang itulah, yang tidak aku mengerti. Wira bisa melakukan apapun ketika ia benar-benar mencintai seseorang, bahkan membelanya walau itu di luar kemampuannya sendiri. Melindungi seseorang yang paling berharga untuk dirinya, seperti melindungi jantung yang tak boleh berhenti berdetak. Maka dari itu ia harus berhadapan dengan apa yang
Read more
Datang Tak Dijemput, Pulang Tak Diantar
Kalian tau permainan apa yang paling Aiza benci?Jelangkung. Sungguh, Aiza tidak tau mengapa masih ada orang yang memainkan boneka itu hingga hari ini.* * * Amarah Aiza hampir saja terpacu, kalau ia tidak segera sadar untuk menahan egonya karena peristiwa kesurupan malam tadi. Setelah acara api unggun, para siswa diharapkan kembali ke dalam tenda untuk beristirahat sebelum acara pagi nanti. Namun apa yang terjadi satu jam kemudian, kesurupan terjadi di beberapa tenda mereka, siswa membangunkan kami, sementara beberapa guru yang berjaga semalaman langsung mengambil tindakan.  Pukul dua malam hal menyebalkan itu terjadi, Aiza tidak habis pikir bocah-bocah itu apa tidak berpikir rasional. Di tengah hutan dengan keadaan seperti ini, mereka malah mengundang makhluk halus yang ada di sana. Mau jadi jagoan! Hah... Aiza benar-benar naik pitam dan berlari ke arah tenda. Beberapa guru senior yang sudah sering m
Read more
Elmo Yang Menghilang
Kau pikir, dunia mereka dan dunia kita berbeda? Ya mungkin aku bisa mengatakan itu benar, tapi.. aku juga bisa mengatakan itu salah.   Faktanya, aku bisa kehilangan mereka dan harus menolongnya kembali. * * *   Malam itu aku tidak tau bahwa Eiliyah diikuti Elmo, karena Naya tak mendapat kabar apapun dari Berend dan Lara. Kedua bocah bule itu bahkan tak datang akhir-akhir ini, jarang sekali mengunjungi rumah kami. Kalaupun mereka datang Lara hanya bilang, "Wati dan Gahara punya anak kecil seusia kami, jadi kami memilih bermain dengan mereka. Papi juga memperbolehkan kami ke sana." Setelah itu mereka menghilang berhari-hari lagi, dan jika datang kembali mereka menceritakan permainan apa yang mereka mainkan dengan anak-anak itu.   Tetapi kali ini berbeda, tiba-tiba Naya bilang di telepon Lara dan Berend hampir menangis dan ketakutan. Aku masih di jalan baru saja membereskan peralatan kamping, dan rupanya aku
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status