All Chapters of Awas, Bos Jatuh Cinta!: Chapter 1611 - Chapter 1620
1747 Chapters
Bab 1611
Bahkan setelah mendengar apa yang Eugene katakan, sepertinya Asher masih tidak berniat untuk menyerah pada Fern. Ia ingin menyabotase pernikahan mereka dan menunggu mereka bercerai.Eugene mengira Asher hanya marah karena ia tidak berhasil bersama dengan Fern. Eugene berasumsi ia mencoba melampiaskan ketidakpuasan dalam dirinya dengan menyebarkan desas-desus yang akan merusak reputasi Fern.Sekarang setelah mereka bertemu, ia menyadari ini bukan masalahnya. Asher mencoba melakukan ini hanya untuk merebut kembali Fern dari Eugene. Ia masih bersikeras untuk bertemu dengannya. Akan sulit untuk membuat Asher menyerah padanya. Eugene tidak berniat untuk mengatakan hal lain. "Kalau kamu ada rencana untuk nunggu kami cerai, kamu harus terus nunggu." Ia kemudian bangkit dan menatap Asher dari atas. “Kami akan kirim undangan ke kamu di setiap ulang tahun pernikahan kami yang akan datang. Tapi, kamu nggak perlu dateng di acaranya.” Ia mencoba mengatakan kepadanya mereka tidak akan pernah b
Read more
Bab 1612
Fern tidak mengerti mengapa ia tiba-tiba mengatakan sesuatu seperti itu padanya. Ia memiringkan kepalanya untuk menghindari bibirnya. Ia kemudian menatap lurus ke arahnya dan bertanya, "Kenapa kamu bilang gitu?"Tatapan Eugene menjadi gelap saat ia merendahkan suaranya. “Ada yang kasih tau aku kamu akan kehilangan kebebasanmu setelah nikah sama aku.” Ia mengerutkan kening sebelum tersenyum lagi. “Siapa yang kasih tau kamu?” "Coba tebak." Eugene mencoba untuk menjaga ketegangan. Ia berusaha keras untuk memikirkannya, tetapi ia tidak bisa memikirkannya. Ia kemudian membuat tebakan acak. "Apa itu salah satu petua keluarga Newton?"Ia mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa mereka peduli sama kebebasan kamu?" Benar, mereka hanya ingin ia meninggalkan Eugene karena mereka percaya bahwa ia adalah pertanda buruk. Tiba-tiba, ia memikirkan sesuatu. Ia bertanya dengan ragu-ragu, "Asher?" Eugene sedikit menyipitkan matanya dan bertanya, “Asher? Apa kamu nggak takut aku akan cemburu ka
Read more
Bab 1613
Dinding di belakangnya terasa dingin, tetapi tubuh pria di depannya terasa hangat. Ia terjebak di antara dinding dan tubuh Eugene. Rasanya sedingin es dan berapi-api pada saat yang sama.“Mmm… Jangan…” Fern ingin menahannya, tapi ia kehilangan kendali. Ia mengangkat kakinya dan meletakkannya di pinggangnya... …Keesokan paginya, seluruh tubuh Fern sangat sakit hingga rasanya seperti akan pecah. Kakinya, terutama, terasa seperti jeli. Wajahnya memanas ketika ia mengingat betapa gilanya Eugene tadi malam. "Apa kamu udah bangun?" Lengan kuat Eugene melingkari pinggangnya dari belakang. Ia kemudian menariknya ke dalam pelukan.Ia menyandarkan punggungnya ke dadanya yang kokoh. Hawa nafsu masih terasa di mereka. “Kenapa kamu nggak bangun? Kamu nanti telat kerja." Ia melirik jam di meja samping tempat tidur. “Ya nggak apa-apa kan kalau aku akan telat.” Bagaimanapun, tidak ada yang berani memberitahunya karena terlambat. "Kamu bisa telat, tapi aku nggak bisa." Ia kemudian mendo
Read more
Bab 1614
Ketika Fern tiba di kantor, ia secara kebetulan bertemu dengan Asher, yang sedang dalam perjalanan keluar dari perusahaan.Ia memanggilnya. "Asher, apa kamu ada waktu untuk ngobrol sebentar?" Asher melirik arlojinya dan berkata, "Aku punya lima menit." "Ok." Fern berjalan menuju sudut setelah berbicara. Asher mengikuti di belakangnya. Tidak ada orang lain di sudut koridor ini. Ia berbalik untuk melihatnya. “Aku undang kamu ke pernikahan aku, tapi kamu nggak datang." katanya. Kilatan emosi yang rumit melintas di tatapannya setelah ia mendengar apa yang ia katakan. "Kamu bisa lakuin itu tanpa restu aku." Ia mengarahkan pandangannya padanya dan bertanya, "Meskipun kamu nggak berniat kasih aku restu, kamu nggak boleh coba merusak pernikahan aku, kan?"Tatapan gelap di matanya semakin intens. "Apa Eugene aduin tentang aku ke kamu?" “Dia nggak mengeluh tentang kamu. Dia cuma kasih tau aku orang seperti apa kamu sebenarnya.” Sampai sekarang, Fern masih merasa sulit untuk menerim
Read more
Bab 1615
...Keesokan harinya, anak buah Dayton dengan paksa membawa Tia pergi dari pulau itu. Ia dikirim kembali ke vila di tepi pantai di daratan. Anak buah Dayton dengan cepat pergi setelah meninggalkan barang bawaannya di sana. Mereka tidak ingin Tia mengamuk dan melampiaskan amarahnya pada mereka lagi. Tia sangat marah. Ia menendang bagasi dan mengutuk dengan marah, “Sialan! Dasar kelompok bajingan! Dayton marah-marah sama aku, dan kalian juga nggak anggap aku serius!”Itu semua salah Quincy Lane. Ia pasti telah merayu Dayton. Kalau tidak, ia tidak akan memperlakukannya dengan kasar!Hayley turun. Ketika ia mendengar kutukannya, ia tidak bisa tidak bertanya, “Kenapa kamu pulang? Bukannya kamu bilang kamu akan habisin liburan kamu di sana dan kamu bakal pulang nanti? “Bibi…” Tia cemberut. Ia kemudian berlari untuk memeluk lengannya dengan ekspresi sedih di wajahnya. “Aku mau habisin liburan aku di sana, tapi Dayton usir aku. Dia mau habisin waktunya di sana sama Quincy Lane. Dia
Read more
Bab 1616
Quincy kagum dengan fisik Dayton. Ia terluka tadi malam dan mengalami demam juga. Namun, ia pulih keesokan harinya setelah meminum satu dosis obat.Quincy bangun agak terlambat pagi ini. Hampir jam sepuluh pagi ketika ia bangun.Dayton tidak ada di sampingnya. Ia langsung duduk. Ia tidak menyangka akan tertidur lelap. Ia bahkan tidak tahu kapan Dayton meninggalkan ruangan. Setelah turun, salah satu anak buah Dayton memberi tahu Quincy bahwa Dayton pergi menunggang kuda. Ia terkejut. Dayton terluka. Kenapa ia keluar menunggang kuda? Ketika ia sampai di tepi pantai, ia melihat Dayton menunggang kuda putih. Ia mendekatinya di sepanjang pantai. Dayton mengenakan kemeja putih klasik dan celana jeans hitam hari ini. Angin laut bertiup melalui rambut hitamnya. Dayton tampak sedikit seperti pemberontak, tetapi ia juga tampak seperti bangsawan agung yang sedang berjalan ke arahnya dengan menunggang kuda putih.Ketika ia berjalan di depannya, ia mengangkat kepalanya untuk menatapnya.
Read more
Bab 1617
Quincy tidak menolak tawarannya. Tiba-tiba, ia merasa sedikit putus asa.Dayton sedang bersiap untuk makan siang bersamanya. Saat itu, ia mengangkat panggilan telepon. Sesuatu telah terjadi. Dayton harus kembali ke daratan untuk menanganinya. Dayton memegang tangannya dengan ekspresi minta maaf di wajahnya. “Tetap di sini dengan patuh dan makan. Aku akan pulang setelah tanganin masalah ini.” "Apa kamu nggak makan sesuatu sebelum pergi?" Tidak masalah baginya untuk tinggal di sini sendirian. “Aku udah makan tadi pagi. Aku nggak lapar." Ia memainkan helaian lembut rambutnya dan mencondongkan tubuh ke arahnya untuk mencium bibirnya. “Tunggu aku pulang.” Jelas sekali ia tidak mau pergi.Quincy tersenyum padanya dan berkata, “Kamu harus pergi kerja kalau kamu emang sibuk. Jangan buat ini kayak seperti aku jebak kamu di sini dan kamu nggak bisa ngapa-ngapain.” “Kamu benar-benar jebak aku di sini. Kamu peri kecil.” Suaranya yang rendah dan magnetis terdengar jahat. Ia kemudian men
Read more
Bab 1618
Sebuah tanda kebencian melintas di wajah Terry ketika ia mendengar apa yang dikatakan Quincy. Ia berkata dengan nada menyakitkan, "Kalau kamu nggak kehilangan ingatan kamu, kamu nggak akan bilang hal kayak gitu."Jika Quincy tidak kehilangan ingatannya, Terry tidak perlu menyuruhnya meninggalkan Dayton. Ia tidak akan tinggal bersamanya atas kemauannya sendiri. Quincy tahu kehilangan ingatannya adalah kerugian besar, jadi ia tidak tahu apa ia mengatakan yang sebenarnya atau berbohong padanya. "Karena kamu tau itu, kamu mending kasih aku bukti daripada kasih tau aku kata-kata konyol kayak gitu." Ia perlu memiliki beberapa bukti jika ia ingin memberitahunya Dayton adalah musuhnya. Jika Terry tidak melakukannya, Quincy tidak akan percaya padanya. “Aku tahu kamu nggak percaya sama aku sekarang. Aku udah coba cari bukti, tapi Dayton hancurin banyak bukti. Aku nggak bisa ambil bukti apa pun untuk saat ini. Tapi aku nggak akan nyerah.” "Ayo kita ngobrol setelah kamu punya bukti." Qu
Read more
Bab 1619
Namun, ada kesamaan—keduanya adalah musuh.Tia mengatakan Quincy adalah musuh Dayton, tetapi Terry mengatakan Dayton adalah musuhnya. Kata-kata siapa yang harus ia percayai?Tia menutup mulutnya dan terkekeh setelah melihat ekspresi kebingungan di wajahnya. “Ah, aku hampir lupa kamu cedera otak dan kehilangan semua ingatan kamu tentang masa lalu. Itu makanya kamu mau jadi mesin melahirkan anak untuk Dayton. Kamu nggak lebih baik dari orang bodoh."Quincy memasang ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya. Meskipun ia tidak percaya pada kata-kata Terry, Tia mengatakan hal yang sama padanya sekarang. Kepercayaannya pada Dayton goyah. Jackson, yang gagal menahan Tia, menyadari ada yang tidak beres. Ia mencoba menyeretnya keluar langsung. “Nona Tia, berhenti bicara omong kosong di sini. Tuan Muda akan sangat marah kalau dia tahu tentang ini.” Tia melepaskan tangannya yang terulur dan berteriak, “Jangan sentuh aku! Pergi. Emang kamu boleh pegang aku?"Jackson mengabaikan kata-kata m
Read more
Bab 1620
Quincy pura-pura tidak mendengar omelan Tia. Ia hanya terkejut dengan bagaimana Terry telah melindunginya.Entah bagaimana, ia mulai mempercayai Terry. Ia mengulurkan tangannya padanya dan berkata, "Bantu aku kembali ke kamar aku." Ia harus pergi dan berbaring. Ia dalam kesusahan karena kontraksi yang menyakitkan di perutnya.Terry membantunya berdiri, tetapi ia kehilangan pijakan dan jatuh tepat setelahnya. Ia membantunya berdiri tepat waktu dan menggendongnya tanpa ragu sedikit pun. Ia kemudian berjalan menuju kamar di lantai atas dengan tergesa-gesa. Sulit bagi Quincy untuk berjalan sekarang. Ia tidak punya pilihan selain membiarkannya menggendongnya. Tia memarahi mereka setelah menyadari apa yang mereka lakukan. “Kalian benar-benar nggak tau malu! Kalian berdua bahkan nggak malu bermesraan sekarang, ya?” Beraninya mereka saling berpelukan begitu sembrono?! Terry mengirimnya ke kamarnya dan membantunya berbaring. Jackson kemudian memanggil dokter juga. “Dokter, tolong bant
Read more
PREV
1
...
160161162163164
...
175
DMCA.com Protection Status