Semua Bab Gaun Pengantin: Bab 11 - Bab 20
102 Bab
Bab. 11. Perubahan
“Aku merasa terhormat dan semangat karena bisa memperoleh peran seperti ini. Ini merupakan kali pertama mendapat pemeran wanita utama, merupakan peran yang kuharapkan sejak lama. Aku tidak akan mengecewakan kalian semua, akan berusaha untuk memainkan peran ini dengan baik. Aku ingin menggunakan ilmu yang kuperoleh untuk memainkan peran ini. Terima kasih, terima kasih semuanya!”   Setelah itu, Jeslyne pun membungkuk hormat kepada para hadirin setempat.   Semua orang memberi tepuk tangan yang meriah lagi untuk Jeslyne, lalu ia pun turun dari panggung dengan wajah yang berseri.       Selanjutnya pembawa acara naik keatas panggung, mengambil mikrofon dan berkata kepada para hadirin. “Selanjutnya, mari kita sambut Pak Andrew selaku Ketua Direktur Elafy Entertaiment Company untuk mengatakan sepatah kata. Mari sambut bersama.”   Andrew sama sekali tidak sangka adanya segmen tersebu
Baca selengkapnya
Bab. 12. Balas Dendam
“Aku juga menyadari akan masalah itu. Awalnya Elafy Entertaiment Company ini baik-baik saja, tiba-tiba sekarang ganti Ketua Direktur. Kita juga merasa bingung terhadap masalah tersebut, lagi pula Elafy Entertaiment Company merupakan perusahaan hiburan yang cukup terkenal. Sekarang tiba-tiba ganti pemimpin membuat kita sangat terkejut.”   Ayah Juan berkata di dalam panggilan sana.   “Aku tak peduli siapakah ia. Aku tidak percaya Anda tidak bisa memberi ajaran kepada bocah itu!” Wajah Juan penuh kekejaman, lalu menghantam ranjangnya.   Ayah Juan terdiam lama dan lanjut berkata, “Kamu benar-benar asal bertingkah! Jika kamu menimbulkan masalah besar, kita sini juga tidak bisa mengurusnya. Lagi pula Andrew itu mewakili satu Elafy Entertaiment Company. Jika sekarang sungguh ada masalah, kamu juga harus berusaha menahannya, lagi pula kita juga sering bekerja sama dengan perusahaannya. Tidak boleh karena harga dirimu, sehingga k
Baca selengkapnya
Bab. 13. Persiapan
Di bawah perencanaan Andrew dan Direktur Elafy Entertaiment Company, film Jelsyne pun mulai proses syuting. Jeslyne yang tidak pernah menjadi pemeran wanita utama pun menjadi sibuk. “Jeslyne, tengah malam gini mengapa tidak beristirahat?” Sudah tengah malam pukul dua belas, Andrew datang ke kamar Jeslyne dan menyadari lampu Jeslyne masih ternyala. Saat ini Jeslyne memakai baju tidur yang longgar. Melihat Andrew yang langsung masuk kamar, ia pun langsung menutupi tubuhnya. Meskipun mereka sudah menjadi sepasang suami istri, tapi mereka sama sekali belum pernah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai sepasang suami istri.  Status Andrew sudah berbeda sekarang. Ia ingin berhubungan intim bersama Jeslyne merupakan hal yang mudah. Tapi ia sama sekali tidak ingin melakukan itu. Meskipun ia sudah membantu Jeslyne mendapat pemeran wanita utama, tapi itu juga dikarenakan Jeslyne yang memberinya sejumlah uang untuk mengobati penyakit Ibunya.
Baca selengkapnya
Bab. 14. Tanda Tangan Kontrak
“Andrew, apakah kamu sedang bercanda? Aku sungguh curiga kalau kamu sekarang ada gangguan mental!” Saat John melihat cek yang diletakkan meja oleh Andrew, ia pun menjadi salah tingkah, bahkan wajahnya yang berisi juga ikut gemetar. Dalam bayangan John, Andrew hanyalah menantu yang menikah ke pihak keluarga wanita. “Haha, kamu tidak percaya? Cek ini bisa dipakai di cabang dalam negeri manapun. Kalau tidak percaya, kamu boleh pergi mencobanya!” Andrew sudah tahu bahwa John akan bereaksi seperti itu. Ten sebenarnya sudah mengalami banyak hal. Meskipun anak muda yang berada di hadapannya ini membuatnya tercengang, tapi ia bisa kembali sadar dalam waktu singkat.  “Jojo, belikan Paman sebungkus rokok.” John baru saja bersiap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Ten langsung memberhentikannya. Awalnya John masih ingin mengatakan beberapa kata lagi, tapi melihat Ten yang tampangnya serius. Ia pun menelan kembali kata-katanya, lalu pergi membe
Baca selengkapnya
Bab. 15. Kegaduhan Di Lokasi Syuting
“Untuk apa kamu menangis? Paling tidak kita hanya perlu mencari sutradara baru. Jangan nangis lagi, istriku. Hmm?” Setelah tiba di rumah, air mata Jeslyne pun terus mengalir tanpa henti. Ia sendiri pun tidak mengerti mengapa dirinya menangis. Andrew tahu tingkah lakunya kali ini pasti membuat dirinya rugi banyak. Jelsyne sangat terharu, ada seorang pria yang sepertinya melindungi dirinya. Jeslyne merasa ini merupakan pemberian dari Tuhan untuknya. Tapi setelah mengingat peran wanita utamanya yang mau melayang, Jeslyne semakin sakit hati, hingga tidak dapat bernafas. Meskipun Andrew berkata seperti itu, tapi tangisan Jeslyne masih saja belum berhenti. Andrew hanya bisa mengelus rambut halusnya memberi hiburan kepadanya. Hari kedua, Andrew pagi-pagi sudah tiba di kantor, dan Budi sudah menunggu kedatangannya sejak pagi. “Pak Andrew, untuk masalah kemarin itu masih bisa dapat ditolong kembali. Begini saja, aku hubungi Dejun, dan aku meminta maaf kepadany
Baca selengkapnya
Bab. 16. Menerima Dejun
"Andrew, apakah kamu mempunyai waktu luang?" Ten adalah orang pertama yang menghubungi Andrew. "Katakanlah apa yang ingin kamu katakan, paman," kini, Andrew tengah berada di kantor sembari menonton video Dejun. "Bukankah sebelumnya aku menerima Cek darimu? Aku berpikir tidak pantas. Begini saja, datanglah ke hotel yang sebelumnya kita datangi, aku akan mengembalikan uang kepadamu," jika sebelumnya nada bicara Ten disebutkan sebagai menghormati, kini adalah menjilat terhadap Andrew. "Mengapa? Apakah paman tidak ingin kami mengiklankan Nadi?" Andrew terkekeh sembari bertanya.  "Bagaimana mungkin? Aku sudah mengetahui dirimu bukan orang biasa, aku mempercayai kamu akan meningkatkan Elafy Entertainment Company dalam jangka waktu singkat, oleh karena itu aku ingin Jeslyne mengiklankan produk kita. Tidak perlu khawatir, aku tidak akan memberikan biaya iklan yang kurang." Sebelumnya Ten sudah mengetahui masalah Andrew serta Dejun, namun
Baca selengkapnya
Bab. 17. Bertemu Venny Lagi
Pagi hari, Andrew sudah tiba di Coffee Shop 127, ia tiba satu jam sebelum waktu janjian. Andrew sudah tidak bertemu dengan Venny selama setengah bulan, ia juga benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada Venny secara langsung. Tidak lama, Andrew melihat mobil Rolls-Royce milik Venny, ia melihat Venny tengah mengenakan setelan jas karyawan formal berwarna hitam, pakaian yang tengah ia kenakan benar-benar memperlihatkan tubuhnya yang sempurna. Butuh diakui, meskipun Venny bukanlah artis terkenal, namun gaya ia jauh lebih baik dibanding artis terkenal. "Apakah kamu menunggu lama? Kamu benar-benar berubah dalam beberapa hari ini, dan aku sudah mendengar masalahmu," Venny selalu bersikap dingin terhadap seluruh orang, tapi berbeda dengan Andrew. Meskipun mereka tidak bertemu dalam jangka waktu panjang, namun bagaimana pun mereka memiliki hubungan darah. Andrew tersenyum canggung, "Kak, apakah kakak merasa aku salah dalam bertindak?" "Tentunya
Baca selengkapnya
Bab. 18. Taruhan
Saat Andrew mengira dirinya akan kehilangan akal sehat, mendadak Christine menghentikan aksinya. Sejujurnya, dalam lubuk hati Andrew merasakan sedikit kecewa. "Christine? Christine?" Andrew memanggil wanita yang tengah berada di dekapannya dengan lembut, namun ia menyadari Christine sudah tertidur pulas. Meskipun Christine sudah menikah bertahun-tahun, namun ia sering bekerja di perusahaan, oleh karena itu ia selalu merawati tubuh serta wajahnya dengan baik. Meskipun ia sudah bercerai atau tidak bercerai, Chriatine adalah para impian pria.  Andrew berubah sedikit tergoda karena ulah Christine, bahkan Andrew benar-benar ingin terjadi sesuatu dengan Christine. "Andrew, ada wanita cantik yang berada di hadapanmu, dirimu justru tidak ingin. Kamu benar-benar bukan seorang laki-laki." "Kamu mempunyai istri, kamu tidak boleh tergoda." "Istri? Sejak kapan Jeslyne memberikan izin kepadamu untuk menyentuhnya? Tolong lepaskan tangan
Baca selengkapnya
Bab. 19. Bisnis Seharga 600 Ribu
"Haih, aku akan menandatangani," Andrew menghela napas setelah sekian lama, lalu ia pun segera menandatangani kontrak tersebut. Harus menunggu kedatangan Jongin setelah menandatangani kontrak tersebut. Sepertinya Jongin mengetahui mereka tengah menunggu di luar rumahnya, oleh karena itu ia menunggu hingga sepuluh malam untuk kembali ke tempat tinggalnya. Tidak berjumpa dalam jangka waktu panjang, Jongin tetap tidak berubah. Ia tengah mengenakan T-shirt berwarna putih, jeans robek, sepatu canvas murah, serta menggunakan headset. Jongin benar-benar tidak terlihat seperti seorang selebritis.  Mimik wajah Jongin benar-benar berubah saat melihat adegan tersebut. "Aku ingin istirahat, silahkan kalian pergi." Jongin tidak mudah marah, beberapa hari ini ia selalu berusaha menghindar dari perusahaan manajemen, oleh karena itu ia selalu pulang di malam hari. Meskipun seperti itu, pria botak serta yang lain terus menunggu di luar rumah Jongi
Baca selengkapnya
Bab. 20. Acting
Di sisi lain, Andrew juga memikirkan hubungannya dengan Jeslyne. Pada awalnya, ia memilih untuk menandatangani kontrak pernikahan dengan Jeslyne untuk menyelamatkan ibunya. Sekarang sudah hampir dua tahun, Langkah selanjutnya adalah mengakhiri pernikahan ini. Masalah ini seharusnya layak untuk dirayakan, tapi Andrew merasa sedikit tidak enak. Sesuatu yang seharusnya datang akan selalu datang, dan hari itu akhirnya pun tiba, hari ini adalah hari ketika Andrew dan Jeslyne menikah, dan mungkin sekarang akan menjadi hari perceraian mereka. "Hei, kamu dimana? Aku akan pulang malam ini, mari kita mengobrol." Andrew menghubungi Jeslyne, suaranya rendah dan kuat.  "Em, oke." Jeslyne tidak banyak bicara. Dia juga tahu ini hari apa. Dia ingin menolak permintaan Andrew, namun ia sendiri yang membuat kontrak selama 2 tahun. Andrew telah merawat Jeslyne selama dua tahun, hari ini, Jeslyne ingin merawat Andrew sekali, jadi sebelum Andrew pulang, Jeslyn
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status