All Chapters of Cinta yang panjang: Chapter 21 - Chapter 30
31 Chapters
Bab 21
Tak Pernah HabisPadamu cinta tak pernah habis.Meski seringkali dicuci oleh tangis.Aku memilih bertahan bukan karena takut kedinginan.Bagiku tetap bersamamu melebihi keinginan.Aku manusia yang utuh membutuhkanmu. Yang rela jatuh membasuh sendu sedanmu.Tanpa pernah kau minta, karena cinta selalu ada.Ia kembali pulih dari luka-luka, menjagamu tanpa pamrih seisi dada. Tak ada cinta yang sempurna.Aku pun pernah membuat retak-retak di dadamu.Tanpa kusadari, tanpa kuingini, jatuh kata-kata yang menyakiti.Namun, ingin kusampaikan kepadamu, tak pernah berniat aku menyakiti.Maafkanlah segala salah. Akan kupeluk semua yang patah.Biarkan kembali rindu lahir dari sebentuk harapan yang mengalir.Doa-doa mungkin tak akan berharga, tanpa rasa syukur karena kita masih ada.Peluklah segala harapan, biar kita tak tersesat menuju tujuan.Denganmu saja ingin ku menua.
Read more
Bab 22
Kalau SudahWaktunya KumintaKau Jadi Segalanya Lucu memang. Saat tidak bertemu denganmu. Aku ingin sekali segera bisa punya waktu berdua denganmu.Berbicara banyak hal. Aku bahkan sengaja menyiapkan diri untuk menunggu momen itu.Menyiapkan bahan pembicaraan yang akan aku utarakan nanti.Namun, sungguh di luar dugaan saat momen itu datang, semuanya malah menjadi buyar di kepalaku.Yang tersisa hanya perasaan grogi. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepadamu.Apalagi melihat senyummu itu. Ampun, aku benar-benar semakin grogi.Ternyata apa yang aku siapkan sama sekali tidak berguna. Namun, aku menikmati perasaan ini. Perasaan yang kubiarkan mengalir tenang. Aku memang sudah tidak mau menunjukan perasaan menggebu-gebu, sebab yang mengebu seringkali lebih cepat berlalu.Biarlah perasaan ini kunikmati pelan-pelan, semoga dia betah bertahan.Aku sungguh ingin menikmati se
Read more
Bab 23
Semoga Nanti KitaBertemu Lagi Ada banyak hal yang terduga dalam hidup ini. Seperti hari ini. Aku dibangunkan oleh satu panggilan telepon.Seorang teman mengajakku mengikuti kelas ujian mata pelajaran olahraganya. Sebenarnya aku tidak begitu tertarik awalnya.Selain karena aku sudah bukan mahasiswa lagi. Kegiatan berenang hanya dikhususkan untuk kelas mereka saja.Namun, dia memintaku ikut. Katanya mengantarkan dia saja. sebab ia malas untuk ikut bersama rombongannya.Akhirnya, aku bangun dan segera mandi. Ya sudahlah, lagian hari ini aku juga tidak kemana-mana.Tidak ada salahnya, aku membantu teman. Lagi pula, aku bisa mengetik sesampai di sana.Ada kafe kecil di pinggir kolam renang. Dan, temanku yang menanggung biaya sarapan pagi dan secangkir teh hangat di sana nanti.Aku dan temanku sampai lebih awal. Rombongan kelasnya belum juga datang. Sempat kesal.Aku memang tidak suka pada orang yang tela
Read more
Bab 24
Perkara MemendamPerasaan Setiap momen jatuh cinta kita dihadapkan pada pilihan.Mengatakan cinta itu dengan segera, atau menikmati pelan-pelan apa yang terasa.Mengambil risiko diterima atau ditolak saat menyatakan perasaan.Atau menjalani rasa rindu yang kadang membuat tak keruan. Memendam perasaan yang ada di pikiran.Dua-duanya adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, saat jatuh cinta tidak ada pilihan lain. Hanya itu.Mau tidak mau harus menjalani salah satunya. Menyatakan atau memendam. Saat memutuskan memendam perasaan. Secara sadar kamu sudah memutuskan apa saja risiko dari semua itu.Kalau tidak nyesek, ya, nyesek banget. Namun, terlepas dari perasaan itu. Setiap perasaan sesungguhnya bisa dinikmati. Perasaan apa saja.Apakah itu patah hati, jatuh cinta, jatuh cinta diam-diam, juga saat kau memilih memendam perasaan. Kau selalu bisa menikmatinya.Meski terkadang lebih banyak perasaan bi
Read more
Bab 25. Hari-hari bertahan bertahun-tahun
Cinta adalahKesempatan Barangkali memang benar begitu. Kita hanyalah luka-luka di masa silam yang tengah mencoba mencari cara untuk lupa dalam diam.Kau yang pernah memuja dan memuji rindu, kini tak lebih hanya kenangan yang larut dan kubiarkan berlalu. Bukan karena cinta dilukai lantas benci merajai, tetapi karena memang sudah semestinya yang pergi dilepaskan sepenuh hati.Bagiku, kau hanyalah kenangan yang tak lagi kuharapkan pulang. Sudah semestinya kita berkemas.Meninggalkan taman-taman yang selalu datang saat senja, bersama kenangan dia memeluk manja. Semua yang indah dulu, hanyalah kisah yang pernah ada. Hari ini dia sudah tak bernyawa.Aku tidak ingin menyalahkanmu perihal ini. Mungkin akulah yang salah kenapa semuanya berakhir patah. Namun, sudahlah. Jangan kau ungkit lagi rasa-rasa yang tak mungkin bangkit kembali. Carilah rindu-rindu yang lain. Jika pun katamu akulah yang kau butuhkan. Namun, pa
Read more
Bab 26
Bukan SepasangKekasih Tetapi SepertiSepasang Kekasih   Kita adalah dua orang rumit. Kita memilih menjalani hubungan yang sulit. Namun, itu tidak masalah bagiku.Sedangkan kau juga merasa begitu. Kita tidak memiliki status yang jelas. Kita hanya ditautkan rasa nyaman.Aku senang saat kau mampu membuat aku tertawa, bahkan sampai harus memegangi perutku. Katamu, kau suka setiap kali aku tersenyum.Ah, kau memang suka menggoda. Dan, aku selalu rindu caramu saat kita beberapa hari tidak bertemu.Pernah suatu kali, aku bertanya kepadamu perihal apa tujuan kita. Kau menjawab dengan santai.Bahkan seolah tidak ada masalah sama sekali. Kita jalani saja. Kalau kita bahagia, kenapa harus memikirkan hal yang aneh-aneh?Aku berusaha menerima teorimu. Aku pikir, benar juga, kalau kita bahagia kenapa harus memikirkan hal yang lain.Ucapan teman-temanku saja yang kadang masih terngiang di
Read more
Bab 27
Pacaran Jarak Jauh   Ini tak sesulit yang dibayangkan orang-orang. Meskitak semudah air yang jatuh dari daun, lalu menyerap ke tanah dan menyuburkan tumbuhan di sekitarnya. Pacaran jarak jauh memang tak semudah air yang jatuh, tetapi pacaran jarak jauh mampu menumbuhkan rindu yang utuh.   Cinta tak hanya soal peluk-memeluk, juga tak hanya soal kecup-mengecup. Bukan maksud munafik hal yang begitu. Namun, ada yang lebih luas dari itu, nama perasaan. Hal yang sama sekali tak akan bisa kamu beli di toko mana pun. Juga tak akan pernah kau dapatkan di toko mainan mana pun. Karena perasaan bukan untuk dimainkan. Dan, begitu pun dalam hal pacaran jarak jauh, bukan sebuah permainan.   Jika kau sedang menjalani pacaran jarak jauh dan hanya ingin sekadar beranggapan hanya untuk main - main. Segeralah akhiri, karena kau akan membuat hat iseseorang yang menjalani serius denganmu sebagai sebuah permainan. Dan, itu sama
Read more
Bab 28
Kita Baru Memulai   Jika memang tak ada rasa dan tak berniat menyakiti, kenapa harus pergi?! Bukankah seharusnya kita biasa saja. Tetap menghirup udara yang sama. Tetap berjalan di bawah langit yang sama. Meski tidak lagi saling menggandeng lengan. Meski tidak lagi saling bercerita soal hati. Namun, kita masih bisa saling berbagi banyak hal. Kenapa kau memilih untuk tidak memilihku, misalnya. Kenapa akhirnya kau berniat menjauh? Kenapa akhirnya kau mengira aku lelaki yang tak serius? Mari kita bicarakan baik-baik. Pelan-pelan saja. Karena aku hanya manusia biasa. Tidak semua hal bisa kumengerti hanya dengan kode-kode yang kau berikan. Ada baiknya kita saling membuka pikiran. Bicarakan apa maumu. Agar kau tak pergi dan berlalu begitu saja. Tanpa kau tahu, pergimu membawa sesuatu yang tertanam di dadaku. Sesuatu yang belum kupaham apa namanya. Namun, yang terasa hanya sesak di dada, saat kutahu, kabarnya kau akan per
Read more
Bab 29
Kita Harus Percaya Aku hanya ingin memercayaimu sepenuhnya, karena menjalani cinta meragu itu memilukan. Aku tidak ingin kita begitu. Untuk apa kita tetap bersikeras bersama kalau nyatanya kita masih saling meragukan apa yang kita rasakan.Sebab itu, aku memilih percaya kepadamu sepenuhnya, karena hatiku pun sudah memilih menetap hanya di kamu seutuhnya. Kita adalah sepasang sayap yang berusaha terbang tinggi. Mengalahkan angin-angin yang bisa saja menjauhkan kita kapan pun dari semua yang kita ingin.Dan, kita harus tetap saling menguatkan untuk melewati semua itu. Saat kau lemah, akulah yang akan selalu memapahmu. Saat aku kelelahan, kepercayaanmulah yang akan selalu menguatkanku. Kita harus tetap percaya, ada kebahagiaan yang sama-sama kita inginkan.Karena itu kita akan tetap terbang bersama, menghadapi apa saja yang akan mengadang kita. Bukankah kita tahu: bahwa cinta dijatuhkan Tuhan di dada ki
Read more
Bab 30
Cerewet Ini entah kebetulan atau memang sudah hukum alam. Apakah orang jatuh cinta memang selalu begini? Sejak menaruh hati padamu aku lebih sering cerewet.Aku menjadi orang yang tidak bisa diam. Aku tidak bisa diam menutupi hatiku, bahwa kamu memang selalu mengusik dalam kepalaku. Bahwa kamu selalu saja menggetarkan sebentuk daging di dadaku. Orang-orang menyebut getar itu adalah rindu. Namun, aku tidak tahu apa nama pastinya. Yang aku tahu, saat jauh begini, rasanya lumayan menyiksa. Aku bahkan lebih cerewet dari biasanya. Di jejaring sosial miliku, misalnya.Semuanya kutulis tentangmu. Tentang hatiku yang selalu saja menginginkan kamu. Jika saja bisa, aku ingin menjadi Jin. Yang bisa dengan memejamkan mata, seketika berada di sampingmu. Ah, pasti akan bahagia. Dan aku tahu, salah satu cara untuk menghilangkan sikapku yang kini lebih cerewet adalah dengan menatap matamu. Saat berada
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status