Semua Bab Rahasia Senja : Bab 11 - Bab 20
27 Bab
11 Rahasia Senja
_"Saat orang lain memperlakukan kita secara tidak baik. Bukan berarti, kita melakukan hal yang sama."_~~~Hening tercipta di dalam kelas 10 IPA 2. Sampai suara tegas, menginterupsi ruangan persegi itu."Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Selamat pagi semuanya," sapa guru berkacamata tebal itu."Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh. Selamat pagi bu," serempak siswa-siswi di kelas."Baik semuanya. Kumpulkan tugas kelompok kemarin. Untuk tugas kelompok itu, kita bahas minggu depan!"Gafi yang sudah menyatukan semua lembaran soal di kelompoknya, langsung memberikan lembaran tugas itu ke Senja.Gadis berlesung pipi itu tanpa berkata apa pun langsung berdiri meletakkan tugasnya di atas meja. "Oh iya Senja! Bisa bantu ibu?" Tanya Indah, guru fisika itu.Senja menganggukkan kepalanya. "Tolong, ambilkan buku
Baca selengkapnya
12 Rahasia Senja
_"Terkadang emosi memenuhi pikiran. Mengakibatkan emosi yang tidak stabil."_~~~ Suara bising di kantin terdengar begitu riuh. Ada yang berebut antrian. Ada yang tertawa terbahak-bahak. Karena, lelucon salah satu di antara mereka. Ada juga yang menjadikan kantin tempat konser dadakan. "Bang. Gorengan satu, ya! Duitnya gua taro meja!" Teriak Revan—biang onar di sekolah. Penampilannya terbilang berantakan. Dasi yang tidak ada di kerah bajunya. Bahkan, baju kemeja putih berlogo SMA itu sudah keluar kesana-sini. Terlebih lagi, laki-laki bermata tajam bagaikan pisau itu hanya membayar gorengan seharga seribu rupiah. Padahal, Revan mengambil gorengan dua buah. "Gimana? Udah dapet infonya?" Revan sudah duduk di antara sahabat-sahabatnya, di paling ujung kantin. "Belum, Van. Hari ini aja, ga ada yang nyoba ngebully Senja. Keliatannya har
Baca selengkapnya
13 Rahasia Senja
_"Kita tidak akan mudah untuk bisa mengubah pandangan buruk orang lain, terhadap diri kita sendiri."_~~~Suasana di koridor dekat ruang BK terlihat ramai. Semua siswa-siswi saling berbondong-bondong memperhatikan dua siswa yang wajahnya sudah babak belur, dan ketiga teman Revan yang memasang wajah masamnya."Lu liat sendiri, pan? Revan yang berantem, mereka bertiga kena imbasnye. Lu masih mau temenan sama mereka?" Ujar laki-laki berkacamata minus itu.Gafi yang sedang berdiri duduk di pinggir lapangan, dengan bola voli ditangannya. "Nanti lu kebawa jeleknya," lanjut Galuh yang menepuk pundak kokoh laki-laki tinggi itu."Revan berantem, pasti ada sebabnya. Urang teh, tetep mau jadi temen mereka," jawab Gafi."Terserah, lo aja dah! Tapi inget, Fi. Sekalipun mereka baik, di mata orang lain mereka udah buruk. Lu kaga bisa ubah
Baca selengkapnya
14 Rahasia Senja
_"Cemburu berlebihan itu tidak baik."_~~~Suara riuh kian memenuhi tribun penonton. Di karenakan, sore ini sepulang sekolah diadakan pertandingan latihan  basket. Banyak siswa-siswi yang saling bersorak menyebutkan pemain yang mereka dambakan.Sama seperti Senja, yang meneriaki nama Aldi dengan semangat. Sedangkan Asta, gadis bermata coklat gelap itu sibuk menatap lapangan voli yang bersebelahan dengan lapangan basket SMA Garuda itu."Nja!" Teriak Asta."Kenapa, Ta?" Tanya Senja.Gadis berkuncir kuda itu langsung duduk di kursinya. Menatap Asta yang juga sedang menatapnya. "Gafi, ikut eskul voli?"Mendengar penuturan sahabatnya, mata Senja mulai mengedarkan pandangannya dan benar saja. Laki-laki bermata almond itu sedang berbaris dengan anggota eskul voli yang lain."Iya mungkin. Emang kena
Baca selengkapnya
15 Rahasia Senja
_"Dibandingkan itu rasanya tidak menyenangkan."_~~~Mobil abu-abu Porsche Macan 2.0. terparkir manis di bagasi rumah Senja. Bersebelahan dengan motor vespa berwarna putih coklat itu. Helaan nafasnya berhembus bersamaan dengan dinginnya sore itu.Langkah kaki gadis itu, menginjak anak tangga satu persatu dihadapannya. Pintu kayu berwarna putih kini, sudah berada tepat dihadapannya. Jari jemari lentik itu, mulai membuka knop pintu dengan perlahan.Sambutan suara bising terdengar begitu nyaring di ruang tengah. Gadis berhodie itu menghela nafasnya. Langkahnya semakin cepat, sampai mata indahnya itu menangkap sosok yang tidak begitu asing yang sedang berdebat hebat."Sampai kapan, hah?! Sampai kapan kamu mau buat mama kesulitan, Van?" Suara itu terdengar begitu frustasi da
Baca selengkapnya
16 Rahasia Senja
_"Cemburu tanpa status itu tidak mengenakan."_~~~ Pagi itu cuaca begitu mendukung, untuk kegiatan pelajaran olahraga kelas 10 IPA 2. Semua murid sudah berbaris di lapangan mendengarkan instruksi dari Pak Sanusi—guru olahraga. Guru berbadan tegap bak atlet itu sedang memberikan arahan. "Baik semuanya. Bapak, akan mengambil nilai. Hari ini, pengambilan nilai voli. Yang saya sebut namanya, nanti baris ke samping di sebelah sana," jelas Pak Sanusi. Semuanya menganggukkan kepalanya. "Yang mau latihan, bisa berada di sisi lapangan sebelah kiri saya. Oke, siap semuanya?"  "Siap, Pak!" Jawab mereka serempak. Semuanya bubar, berhamburan dari barisan. Ada yang duduk-duduk santai di pinggir lapangan. Ada
Baca selengkapnya
17 Rahasia Senja
_"Apa yang kita lihat, belum tentu sama dengan apa yang kita pikirkan."_~~~Senja membuka matanya, menatap sekeliling yang terasa asing. Tembok bercat putih, lemari berisi tumpukan file-file, kotak obat-obatan, alat timbangan berat badan, meja yang terdapat secangkir teh hangat, dan juga aroma khas obat menyeruak ke dalam indra penciumannya.Gadis itu menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut. Ingatannya berputar mengenai kejadian yang tiba-tiba itu. Gadis bermata dalam itu mencoba duduk. Namun, kepalanya semakin berdenyut dan berputar-putar. Mungkin, karena efek pingsan yang lumayan lama.Clekkk...Suara pintu terbuka, membuat Senja menatap ke arah pintu kaca itu. Dilihatnya sosok laki-laki berperawakan tinggi, berjalan menghampirinya dengan senyum yang menam
Baca selengkapnya
18 Rahasia Senja
_"Kecewa itu pasti ada."_~~~"Maneh teh, ada hubungan apa sama itu cewek?" Tanya laki-laki berambut hitam pekat itu.Keduanya sudah berada di gedung belakang. "Lu ga perlu tau! Intinya, gua sama itu cewek ga ada hubungan apa-apa. Gua minta sama lu, jangan sampe Senja tau masalah tadi. Lu ngerti?"Senyum Gafi tercetak dengan jelas. "Kalo kalian berdua, ga punya hubungan kenapa maneh takut?" Ujar Gafi.Ucapannya membuat rahang Aldi menatap tajam laki-laki tinggi dihadapannya. "Lu itu, bisa ga sih? Ga usah ikut campur urusan orang?! Lu itu cuma orang asing! Jadi, ga usah ikut campur urusan gua sama Senja! Ngerti lu?!""Urang kenal Senja. Makanya, urang teh ga suka kalo maneh main-main sama perasaannya dia," jelas Gafi."Ya, serah lu! Lu baru kenal dia dua hari, dan lu ngerasa udah kenal sama Senja? Jangan ng
Baca selengkapnya
19 Rahasia Senja
_"Tuduhan itu belum tentu benar adanya. Kebanyakan orang langsung percaya dengan ucapan orang lain. Tapi, mereka lupa tentang apa yang mereka lihat."_~~~Pagi cerah di hari Kamis. Udara segar berhembus lembut pagi ini. Seragam bercorak batik berwarna abu-abu terpasang rapih di tubuh masing-masing siswa-siswi di SMA Garuda. Riuh suasana koridor terdengar gaduh. Laki-laki berambut belah tengah itu tidak ambil pusing dengan keributan yang terjadi. Ia memilih berlalu dan memasuki kelas IPA 2. Keadaan kelas terlihat sepi. Hanya ada Senja yang sedang membaca novel bersampul pink dan kedua daun telinganya terselip AirPods. Senja tenggelam dengan dunianya sampai tidak sadar dengan tatap Gafi.Sejak gadis itu pingsan, Gafi tidak mengajak gadis itu berbicara
Baca selengkapnya
20 Rahasia Senja
_"Kehilangan seorang sahabat yang begitu berarti, untuk kesekian kalinya."_~~~Jam istirahat sudah terdengar seantero sekolah. Membuat semua siswa-siswi SMA Garuda saling berhamburan. Berbeda dengan hari biasanya, kelas 10 IPA 2 kembali terdengar gaduh."Eh! Lu harus tanggung jawab!" Bentak perempuan berambut bob itu."Tanggung jawab apa lagi?""Jangan mentang-mentang dompetnya udah balik, lu ngelupain gitu aja!" Ujar gadis bernama Anya.Senja menghela nafasnya, Asta ternyata memilih berlalu dari bangkunya meninggalkan Senja begitu saja. Padahal, Senja berharap Asta membelanya."Gua enggak ngelupain kejadian tadi. Tapi, gua emang enggak ngerasa harus bertanggung jawab," jelas Senja.Anya melipat kedua tangannya di dada. "Jelas-jelas dompetnya ada di elo! Emang kita belum buktiin lewat cctv. Tapi bagi gua, bu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status