All Chapters of DINAR: Chapter 71 - Chapter 80
91 Chapters
Bab 71
Hari ini adalah hari peresmian taman bunga dan juga villa raccel, semua telah dihias sedemikian rupa, tak ada yang terlupakan sedikitpun, villa itu akan diberi nama grand villa kubba, sesuai dengan bentuknya, dan raccel yang memberikan nama itu. semua tampak bahagia hari ini, raccel sudah mempersiapkan dirinya, seluruh ruangan dihiasi bunga mawar yang sangat disukai raccel, dan tak lupa juga air mancur besar ditengah ruangan.beberapa undangan sudah datang dan menginap divilla yang lainnya, kecuali wakil-wakil barulah menginap divilla kubah karena banyak hal yang akan mereka diskusikan dalam waktu lama. rumah itu memiliki banyak kamar tamu jadi tidak akan repot untuk menampung mereka semua."raccel...apa hari ini kamu sehat, tolong nanti jangan banyak bergerak kalau tidak kamu bisa dehidrasi" ucap dinar mencemaskan raccel, dia tidak ingin raccel tiba-tiba pingsan karena dehidrasi, karena dia tidak seperti dulu lagi,setiap sebentar raccel membutuhkan air, apalagi kondis
Read more
Bab 72
"Dinar, bagaimana apakah rambutku diikat atau biarkan saja tergerai?" tanya raccel berbalik menatpa dinar yang sedang memasang kancing kemejanya,  "hm..gerai saja, biarkan begitu kamu hanya perlu memakai jepitan mutiara" jawabnya singkat, karena memang benar rambut raccel yang hanya sebahu itu pasti akan lebih cantik jika tergerai "hm..benar juga terimakasih,!" ujar raccel yang nyosor mencium pipi dinar karena senang, dinar yang sudah biasa diperlakukan seperti itu tersenyum sambil geleng-geleng, karena sudah terbiasa dengan tingkah saudaranya itu, walaupun raccel lebih tua dari dinar tetapi kenyataannya dinarlah yang telihat lebih tua darinya, karena duyung tidak akan pernah terlihat tua apalagi saat mereka benar-benar selalu berendam dan berenang dilautan. acarapun dimulai dan berlangsung meriah, semua orang hadir temasuk masyarakat disana, mereka sangat antusias menyambut pemilik pulau tinggal didaerah sini, dan dengan semua wakil yang jadi tamu spesi
Read more
Bab 73
Raccel berenang menggunakan ekornya yang indah, dia terlihat sangat cantik dan imut, dinar tidak bisa membohongi perasaannya, tetapi harus menepisnya sekali lagi dia adalah saudarinya, raccel juga anak dari ayahnya. dinar duduk disamping kolam menemani raccel berenang, dinar masih sangat terpukau melihat ekor raccel. akhir-akhir ini raccel sangat sensitif dan sering tiba-tiba tidak bisa mengontrol diri dan mengeluarkan ekornya, itu yang membuat dinar dan kakek cemas dan jarang mengizinkan raccel untuk keluar sendirian. raccel selesai mendinginkan badannya dan keluar dari kolamnya, dia berencana langsung istirahat karena tidak mungkin lagi untuk keluar karena sudah sangat malam "baiklah kamu istirahatlah aku akan temui kakek dulu, ingat jangan kemana-mana" ujar dinar cemas dan beranjak dari duduknya "siap bos..kali ini aku tidak akan kemana-mana" ucap raccel serius, dinar mengusap rambutnya yang basah dan berlalu pergi raccel menutup pintu kemb
Read more
Bab 74
Raccel sangat sedih dan ketakutan, entah kenapa dia bisa tau rahasianya, apakah dia pernah melihat raccel berubah? dan kenapa dia sangat menginginkan duyung. raccel bersedih dan menangis sepanjang waktu "kakek, dinar, cepat temukan aku, aku sangat takut" ucapnya sambil menangis sesenggukan. karena lelah menagis raccelpun tertidur dengan air mata yang membasahi pipinya tiba-tiba pria itu datang lagi melihat raccel dan membelai wajah cantiknya, melihat raccel tertidur dia mencium raccel dikeningnya membuat raccel terbangun  "apa yang kamu lakukan?" ujar raccel ketakutan melihat pria itu disampingnya "jangan takut, aku hanya akan menyuapimu makan, ayo kita makan dulu" ucapnya sambil mengambil makanan dan duduk disamping raccel yang terikat "aku tidak mau" "kenapa? kamu harus banyak makan biar tidak sakit" ucapnya tetapi raccel memalingkan wajahnya dan tidak ingin menatap pria itu, semakin pria itu akan menyuapinya raccel maki
Read more
Bab 75
"Raccel,..buka pintunya, apa kamu sudah tidur?" suara dinar kembali mengecek raccel kekamarnya karena tiba-tiba saja dia teringat akan raccel lagi, dinar terus memanggil dan tidak ada satupun suara dari dalam, dinar makin cemas dan berencana mendobrak pintunya dan ternyata pintu itu tidak terkunci itu tambah membuat dinar cemas dinar berlari dan mencari raccel kesemua sudut kamarnya tetapi tidak ada siapapun disana, dinar berusaha tenang dan mencari keluar disekitar kamar, tidak ada tanda-tanda apapun dari raccel, dinar berteriak memanggil membuat semua orang mendengarnya, tentu saja tak terkecuali kakek kakek mendengar suara kecemasan itu berlari menuju dinar "ada apa? kenapa kamu tampak cemas begitu?" tanya kakek  "kek, gawat,! raccel dia tidak ada dimana-mana, aku dari tadi mencarinya" ujar dinar tampak kekhawatiran sangat mendalam  "apa? tidak mungkin kemana dia, kemana cucuku,!" ucap kakek berteriak kesana kemari, tampak ketakut
Read more
Bab 76
semua pergi menuju perbatasan, malam itu sehari sebelum purnama datang, dinar sangat cemas, jika raccel butuh air dan dehidrasi, semoga saja raccel baik-baik saja. mobil melaju sangat kencang membuat mereka sampai dalam waktu singkat"apakah tuan dion ada dirumah?" tanya dinar pada penjaga rumah itu yang tak lain adalah rumah dion"maaf tuan dion nya sedang menghadiri pesta malam ini, beliau belum pulang" ucap penjaga sopan"bagaimana mungkin, dia tidak ada bersama kami..karena itu kami mencarinya kesini" ujar dinar serius membuat penjaga itu ketakutan, karena dari belakang dinar tampak kakek sedang berjalan mendekati dinar yang sangat lama, mereka tau pasti sang pemilik pulau siapa yang tidak mengenali kakek."selamat malam tuan harshaw" ucap para penjaga sambil membungkukkan badannya"ya, aku sekarang bertanya dengan kalian dimana dion?" tanya kakek lagi"ah..itu maaf tuan, tuan dion belum ada pulang sejak dia bilang akan pergi acara ketem
Read more
Bab 77
"nona, sebelumnya aku minta maaf karena telah menculikmu seperti ini, tapi aku terpaksa melakukan ini, kamu lihat wanita ini dia adalah ibuku" ungkap dion sambil menunduk sedih membuat raccel tercengang akan hal itu, dia taunya kalau dion sudah tidak memiliki ibu tetapi dia mengakui wanita menyedihkan ini ibunya, apakah ini benar atau hanya tipuan lainnya, raccel hanya tertegun dan mendengarkan saja"ibuku sudah menderita sangat lama, dan beberapa tahun yang lalu ada peramal mengatakan jika dia bisa sembuh hanya dengan meminum darah duyung asli dan duyung keturunan kerajaan, aku dulunya tidak percaya akan kebenaran adanya duyung aku mencarinya kesana kemari sampai aku melihat anda berenang saat itu, aku seakan mendapatkan anugrah, dan anda tau aku mendekati anda bukan karena itu, karena sebelumnya aku tidak mengetahuinya, jujur aku menyukai anda nona, tapi saat ini ibuku lebih penting, jadi apakah nona bisa memberikan sedikit darah nona untuk ibu saya?" tanya dion sangat tulu
Read more
Bab 78
Persiapan untuk ritual pengambilan darah raccel sudah selesai, mereka akan melakukannya dipulau itu, hanya mereka bertiga saja yang berada disana, raccel sedikit takut dan berharap dinar dapat menemukannya dengan cepat kali ini malam ini purnama akan datang, dan disitulah kekuatan darah murni duyung akan bekerja, semoga saja dion tidak membohongi raccel kali ini dan setelah semuanya selesai dia akan diantar kembali oleh dion. raccel berbaring ditempat tidur dikamarnya, sambil melihat ke langit-langit kamar, semua perasaan campur aduk, karena ini kakek selalu menutupi kebenarannya karena memang sangat bahaya, baru sekarang raccel menyadarinya, yang dulu gerak geriknya selalu dibatasi kakek. ** ditempat lain dikerajaan laut semua sedang sibuk mempersiapkan pernikahan lunar dengan raja erenel yang akan diadakan dua hari lagi, tetapi tidak tampak kebahagiaan diwajah lunar, dia masih memikirkan raccel "nona, apa yang nona fikirkan, banyaklah tersen
Read more
Bab 79
Lunar dan sania sudah bersiap-siap pergi ke daratan, lunar menghela nafas panjang berharap tidak terjadi apa-apa nantinya dan raccel memahaminya, kali ini dia benar-benar takut jika berjumpa dengan dinar, jika mereka bertemu mungkin dendam lama akan terjadi lagi.mereka mengendap dibalik rerumputan yang sudah tak terurus, "kemana semua orang, kenapa tidak ada penjaga? dan sepi sekali" ucap sania penasaran"sst...diam saja ayo kita terus jalan" ujar lunar sambil membungkukkan badannya melewati gerbang rumah, benar tidak ada siapapun disana, semua sudah tampak tak terurus, tapi semua lampu menyala disana, suasananya sangat berbedamereka melewati jalan samping didekat kebun mawar, mereka berencana melewati pintu samping, dan rumah itu terlihat gelap, mereka berusaha untuk membuka pintu itu dengan paksa tetapi belum semnpat berhasil mereka dikejutkan oleh cahaya senter yang tak sempat mereka elakkan"hei...siapa disana? jangan bergerak? kalian i
Read more
Bab 80
"nona, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya sania melihat lunar berjalan menjauhi rumah itu dengan langkah gontai"kita harus kesana, mereka sengaja menjauhkan aku dengan raccel dan aku ingin anakku kembali" ujar lunar mereka berjalan menjauhi rumah dan sangat kesal dan marah bercampur aduk didalam hatinya, mereka benar-benar ingin memisahkan lunar dengan raccel anaknya satu-satunya, dan rasa ingin merebut kembali raccel dari mereka menjadi keputusan final yang sedang difikirkan lunar"tapi nona, 2 hari lagi nona akan menikah, bagaimana?" tanya sania lagi"tenang saja, aku akan tetap melangsungkan pernikahan itu setelah semuanya selesai aku ingin menyusul mereka ke selatan, aku harus membuat perhitungan dengan mereka, dan tidak akan kumaafkan" ucap lunar kesalmereka kembali keistana lautan, tetap saja semua masih sibuk dengan persiapan pernikahan, lunar berusaha menghilangkan rasa sedihnya agar tidak terlihat oleh ratu mereka langsun
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status