Semua Bab Awalnya Terpaksa Akhirnya Terjerat: Bab 21 - Bab 25
25 Bab
Bab 21 Ide
 Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 21 ( Ide ) Fira menatap nanar pemandangan di dalam ruangan yang saat ini Dewi tempati, air matanya luruh seketika, sudut dalam hatinya seperti terhunus samurai yang tajam, tulang dalam tubuhnya mendadak melemas, jika tidak berpegang pada tembok di sampingnya wanita itu mungkin sudah roboh. Meski semua ini adalah ide darinya, namun menjalaninya tak semudah membalikkan telapak tangan, dia tetap sakit hati, melihat Dino mengelus perut buncit Dewi dengan lembut sambil tersenyum manis.Ibu Nurul yang baru saja mengambil dompetnya yang sempat tertinggal di dalam taksi, ikut menatap pandangan menantu kesayangannya, Beliau terkesiap melihat kedekatan Dino dan Dewi saat ini." Kamu sabar dulu ya Nduk, biar nanti Dino , ibu yang kasih tau" ucap ibu Nurul berusaha menghibur Fira sambil mengelus punggung menantunya itu.Fira berusaha mengendalikan perasaannya sendiri,
Baca selengkapnya
Bab 22 Sedikit Hati Nurani Fira
 Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 22 ( Sedikit Hati Nurani Fira )Seminggu telah berlalu, kini Dewi sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya di rumah sakit.Malam ini Fira terbangun dari tidur nyenyaknya, karena merasakan lapar, "Padahal tadi sudah makan banyak, kenapa sekarang laper banget sih?" gumamnya dalam hati. Disingkirkannya tangan kekar suaminya yang tengah memeluknya dari belakang, kemudian melangkah pelan agar tidak membangunkan tidur manis Dino.  Duduk bersila di atas karpet tebal di ruang TV, Fira memasukan beberapa biskuit sekaligus kedalam mulutnya, entah karena apa, belakangan ini wanita itu mudah sekali terasa lapar.Braaaaak___kkTerdengar suara benda jatuh dari arah dapur, Fira terlonjak kaget, tangannya gemetar seketika, jantungnya berdegup kencang. Fira takut setengah mati, "Suara apa itu, aduh Mama tolongin aku! tapi jangan-jangan itu maling, masak iya ka
Baca selengkapnya
Bab 23 Penyelidikan Dimulai
 Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 23 ( Penyelidikan Dimulai ) "Menantu ibu ini mau pada kemana sih? Kok jam segini udah pada cantik banget," tanya ibu Nurul pada Fira dan juga Dewi yang kini sedang menyiapkan sarapan di meja makan."Kita mau jalan-jalan Bu, terus mau lanjut ke salon nanti kalau sempat," jawab Fira sembari meletakkan Lima piring yang dia bawa ke atas meja. "Apa ibu mau ikut sekalian," tambahnya lagi agar ibu mertua itu tidak curiga, karena yang mengetahui rencana ini hanya dirinya dan Dino."Kalu ke salon ibu ngak mau ah, soalnya suka ngantuk." Bu Nurul menjawab sambil terkekeh pelan.Tak lama berselang dua orang laki-laki penghuni rumah itu sudah ikut bergabung dengan mereka diatas meja makan berbentuk bundar itu.Pak Rahman kemudian duduk, lalu mengambil sepiring nasi goreng buatan istrinya. Sedangkan putranya Dino, yang saat ini terlihat sangat segar, dia
Baca selengkapnya
Bab 24 Bertemu Detektif
 Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 24 ( Bertemu Detektif )"Mas, kalau ternyata aku nggak bisa hamil gimana ?" lirih pelan Fira pada Dino dengan mata berkaca-kaca."Kok kamu jadi pesimis gitu sih, aku yakin kok, apa kamu meragukan kemampuan aku, mau aku buktikan sekarang ," jawab Dino dengan tatapan mesumnya.Fira mencubit pelan perut Dino, " Kamu beneran ngeselin tau? Aku serius bukan bercanda. Terus misalkan anak yang ada di dalam perut mbak Dewi itu beneran anak kamu gimana? Apa kamu akun ninggalin aku dan menerima mbak Dewi seutuhnya?""Kamu gak boleh bicara kayak gitu, aku gak suka."Dino membingkai wajah Fira dengan kedua tangannya, bagaimanapun pria itu juga resah, sejak kedatangan Dewi kerumahnya hatinya selalu gamang."Yang, sini dulu dengerin aku dulu, jangan seenaknya membuat kesimpulan sendiri." Menepuk kedua pelan kedua kakinya, agar Fira segera naik ke pangkuannya.
Baca selengkapnya
Bab 25 Petunjuk
 Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 25 ( Petunjuk )Dino berlari terburu-buru menuju sebuah kedai bakso di pinggir jalan ya sudah lumayan sepi, setelah masuk Dino melihat hanya ada tiga orang di dalamnya, dua orang lawan jenis duduk berjejer di bangku sebelah kanan, sedangkan satu lagi seorang wanita duduk sendirian di sebelah kiri. Kedua kakinya kemudian melangkah dan duduk di samping wanita yang dari tadi melamun."Ya ampun Mas Dino dari mana aja, udah ditungguin juga dari dua jam yang lalu," sambar Maya pada orang yang baru saja mendudukkan diri di sebelah Fira itu."Lain kali kalau nggak bisa nepatin, ngak usah pakai janji-janjian segala, lihat aju tuh muka Fira udah kusut kayak gitu, kayak jemuran Bu Saodah yang udah seminggu nggak disetrika dan dibiarkan menggunung di keranjang, lecek, kusut, apek banget dari tadi, aku aja sampai takut Mas ngeliatnya," tambah Maya lagi.Dino menatap sedih wanita di sebelahnya yang engga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status