Semua Bab Ksatria Pengembara Season 1: Bab 1771 - Bab 1780
1822 Bab
85. Bagian 4
KAPAL LAYAR yang megah dan mewah terlihat membelah lautan, dengan bendera kerajaan Antapura diujung tiang layarnya, Bintang, Putri Aurellya, Pudja, nyai Purbasari dan beberapa prajurit mengiringi perjalanan Bintang menuju ke Nagari Batuah, negari seberang pulau.Saat ini Bintang tengah berada dianjungan, menatap lautan luas yang ada dihadapanya, disebelahnya tampak berdiri bersandar sosok Putri Aurellya yang terus memeluk erat dirinya sejak dari tadi.“Oh ya dinda, kemaren permaisuri bilang kalau perginya bersama kanda, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, maksudnya apa?” tanya Bintang lagi, Putri Aurellya hanya tersenyum mendengar hal itu.“Ada banyak bajak laut disepanjang jalur laut yang akan kita lewati kanda.” ucap Putri Aurellya lagi hingga membuat Bintang mengerti.Kemesraan Bintang dan Putri Aurellya rupanya tampak diperhatikan oleh sepasang mata yang terus mengawasi keduanya sejak tadi.Perjalanan menuju Nagari Batuah memang memakan cukup waktu yang lama. Bisa memakan waktu 1-
Baca selengkapnya
85. Bagian 5
Satu lagi adalah sosok yang begitu kharismatik, penampilan begitu menampakkan kalau dirinya seorang terpelajar, kumis dan janggut tipis menghiasi wajahnya yang kharismatik, mengenakan pakaian merah dengan ikat kepala putih yang menguncir rambutnya.Sosok yang terakhir adalah sosok seorang laki-laki bertubuh besar, dengan mengenakan pakaian yang terbuka dibagian kedua lengannya sehingga menampakkan lengannya yang besar dan sosoknya yang perkasa. Wajahnyapun memiliki kumis, jenggot dan jambang yang tebal, wajahnya terlihat sedikit agak sangar ketimbang kedua orang lainnya.“Siapa kalian ini?” tanya Bintang lagi dengan penuh wibawa.“Aku Pesilat Bangsawan”“Aku Pelajar Bangsawan”“Aku Perkasa Bangsawan”“Kami adalah bajak laut bangsawan” ucap ketiganya bersamaan.“Bajak laut bangsawan” ulang Bintang lagi“Siapa kau anak muda?” ucap Pelajar Bangsawan lagi.“Aku Bintang, seorang pengembara” ucap Bintang singkat dan jelas.“Maksudku siapa nama besarmu didunia persilatan?” sambung Pelajar Ba
Baca selengkapnya
85. Bagian 6
“Hentikan tuan! hentikan!”Serrr..Sebuah suara disusul dengan sebuah bayangan dengan cepat menghentikan pertarungan yang terjadi. Bintang yang melihat sosok Pelajar Bangsawan sudah berdiri diantara kedua rekannya segera melepaskan kedua tangannya yang tadi mencengkram kedua tangan pesilat dan Perkasa Bangsawan.Pesilat dan Perkasa Bangsawan terlihat langsung lemas karena kehabisan tenaga.Tapp! Tapp!Pelajar Bangsawan terlihat langsung menempelkan kedua telapak tangannya ke punggung pesilat dan Perkasa Bangsawan. Sementara Bintang yang ada dihadapan mereka hanya tampak diam memperhatikan.Cukup lama juga Pelajar Bangsawan mengerahkan hawa murninya untuk mengembalikan tenaga kedua sahabatnya itu. Tapi karena pada dasarnya tenaga Pelajar Bangsawan yang paling lemah diantara mereka bertiga, makanya perlu waktu lama bagi Pelajar Bangsawan untuk memulihkan tenaga kedua sahabatnya itu. Bahkan Pelajar Bangsawan yang kini harus kehilangan tenaganya sendiri.Tappp!Tiba-tiba Pelajar Bangsawan
Baca selengkapnya
85. Bagian 7
Dengan dikawal 3 kapal bajak laut bangsawan, kapal yang Bintang tumpangi melanjutkan perjalanannya. Kawalan ketiga kapal bajak laut bangsawan ternyata sangat membantu kapal Bintang, karena berikutnya, bila ada bajak laut yang menghadang, gerombolan bajak laut bangsawan yang menghadapinya, bahkan banyak bajak laut yang lain tidak berani untuk menghadang kapal yang Bintang tumpangi karena melihat kawalan bajak laut bangsawan. Rupanya gerombolan bajak laut bangsawan cukup memiliki nama yang disegani diantara bajak laut lainnya. Malam itu langit tak seperti biasanya, bulan dan Bintang-Bintang tak terlihat dilangit, tertutup oleh gerombolan awan hitam yang menutupi langit, angin lautpun tampak berhembus dengan kencang. Bila melihat keadaan cuaca, kemungkinan akan terjadi badai hujan dalam waktu dekat. Benar saja, badai hujanpun terjadi dengan derasnya, gelombang lautpun ikut bergejolak dengan hebat, tapi bagi seorang pelaut / nelayan, hujan badai yang terjadi di lautan itu adalah hal yang
Baca selengkapnya
85. Bagian 8
EMPAT KAPAL tampak saling merapat dilautan, 1 kapal milik Bintang dan 3 kapal lainnya adalah kapal bajak laut bangsawan.“Nagari Batuah sudah tak jauh lagi, kami hanya bisa mengantar tuan sampai disini” ucap Cao yi lagi.“Maklumlah tuan, kami para bajak laut tidak terlalu akrab dengan pasukan kerajaan” sambung Wei yi lagi.Bintang hanya tersenyum dan memang memaklumi hal tersebut.“Aku mengucapkan terima kasih kepada kalian atas apa yang telah kalian lakukan selama perjalanan ini” ucap Bintang seraya menjura hormat.Ketiga komandan bajak laut bangsawan dengan cepat membalas juraan hormat Bintang. Tak lama kemudian salah seorang anggota bajak laut datang dengan membawa sebuah burung merpati dalam sangkar. Cao yi segera menerimanya.“Ini adalah merpati laut, kapanpun dan dimanapun tuan membutuhkan kami, lepaskan merpati laut ini, dia akan kembali kepada kami.. dan kami akan segera datang untuk membantu tuan” ucap cao yo lagi seraya menyerahkan merpati dalam sangkar itu kepada Bintang.B
Baca selengkapnya
85. Bagian 9
Kerajaan Nagari Batuah adalah kerajaan yang terdapat di dalam provinsi Sumatra Barat sekarang. Nama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung, kerajaan ini tergabung dalam Malayapura, sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya. Adityawarman pada awalnya dikirim untuk menundukkan daerah-daerah penting di Sumatra, dan bertahta sebagai raja bawahan (uparaja). Saat ini yang memerintah Nagari Batuah adalah Paduko Rajo Ananggawarman. Ia adalah putra sekaligus pewaris dari Adityawarman.Dalam menjalankan roda pemerintahannya Rajo Paduko Ananggawarman dibantu oleh beberapa orang menteri kepercayaanya, salah satunya adalah Datuk Rajo Dilangit, kakeknya Putri Aurellya dan Putri Aurelie.Datuk Rajo Dilangit memiliki dua orang putri, yang tertua b
Baca selengkapnya
85. Bagian 10
“Hahaha...” tiba-tiba saja Datuk Rajo Dilangit tertawa dengan keras, lalu bangkit berdiri.“Ambo Datuk Rajo Dilangit memberi hormat pada pendeka besar seperti paduko rajo” ucap Datuk Rajo Dilangit memberikan hormat kepada Bintang.Bintang yang terkejut melihat hal itu dengan cepat memberi balasan hormat.“Aurelie sudah menceritakan semuanya tentang diri paduko rajo.. Mari silahkan duduk paduko” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi mempersilahkan duduk didekatnya. Bintang yang kini mengerti kenapa Datuk Rajo Dilangit menyebutnya paduko rajo kepadanya.“Ambo sebagai Inyiak Aurellya, sungguh bangga mendengar Aurellya mendapatkan suami seorang pandeka besar seperti paduko rajo”“Saya hanyalah pengembara biasa Datuak, Ilmu yang saya miliki tidak seberapa tinggi, yang penting cukup untuk bisa menjaga diri saja,” kata Bintang merendah. Hingga membuat Datuk Rajo Dilangit kagum kepada Bintang.“Aurellya, kemarilah” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi memanggil Aurellya untuk mendekat.Putri Aurellya segera
Baca selengkapnya
85. Bagian 11
Pudja sendiri dengan bingung menatap kearah Datuk Rajo Dilangit yang tampak menganggukkan kepalanya. Seakan ingin mengatakan kalau lelaki yang dipasung itu adalah ayahnya.“Datuak, kenapa harus sampai seperti ini?” tanya Bintang lagi.“Namonya adalah Sutan Rajo Alam, dia adalah salah satu murid kebanggaanku yang menguasai secara sempurna ilmu harimau singgalang yang kuajarkan, kesempurnaan ilmu harimau singgalang yang dikuasainya bisa merubah dirinya menjadi seekor harimau secara utuh. Saat Sutan Rajo Alam kehilangan kewarasannya, beberapa orang muridku yang lain menjadi korbannya, karena itulah dia harus kupasung seperti ini agar tidak membahayakan orang lain” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Bintang mengerti dan faham maksud Datuk Rajo Dilangit.“Jangan terlalu dekat Pudja, apakmu mungkin tidak mengenalimu dan bisa membahayakan dirimu jika terlalu dekat dengannya” ucap Putri Aurellya lagi memperingatkan Pudja yang terlihat ingin melangkah kedepan.Datuk Rajo Dilangit bersama Bintang t
Baca selengkapnya
85. Bagian 12
DATUK Rajo Dilangit menceritakan kisah Sutan Rajo Alam yang kehilangan kewarasannya kepada Bintang dan yang lainnya.“Begitulah ceritanya” ucap Datuk Rajo Dilangit mengakhiri ceritanya. Lalu Datuk Rajo Dilangit terlihat menatap kearah nyai Purbasari.“Wajah nyai memang sangat mirip sekali dengan dengan putri ambo, Puti Bungo Jelita” sambung Datuk Rajo Dilangit lagi. Nyai Purbasari hanya tersenyum sekilas.“Datuak.. Apakah Sutan Rajo Alam sudah pernah diberikan pengobatan?” tanya Bintang lagi.“Tentu saja pernah paduko.. semua tabib handal dinegari ini sudah berusaha mengobati Sutan Rajo Alam, tapi hasilnya tetap sama. Tekanan batin dan pikiran yang sangat berat sulit dicari obatnya” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Bintang terdiam sejenak seperti tengah meikirkan sesuatu.“Bila Datuak mengizinkan, saya ingin mencobanya” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Datuk Rajo Dilangit berubah.“Paduko yakin ?!”“Saya akan berusaha” ucap Bintang lagi. Lalu Bintang menatap kearah nyai Purbasari.
Baca selengkapnya
85. Bagian 13
Lalu keduanyapun terlibat pembicaraan hangat dan komunikasi yang begitu nyambung diantara keduanya, membuat keduanya merasa begitu cepat akrab, hingga ;“Ehhhmm.” sebuah deheman lembut menyadarkan Sutan Rajo Alam dan nyai Purbasari yang langsung memalingkan pandangan mereka kearah asal suara.“Guru” Sutan Rajo Alam berusaha bangkit dari tempat pesakitannya saat melihat Datuk Rajo Dilangit yang datang. Nyai Purbasari dengan cepat membantu Sutan Rajo Alam karena kondisinya yang masih lemah.“Duduklah Rajo Alam, kesehatanmu masih belum pulih benar” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi seraya membantu Sutan Rajo Alam untuk kembali duduk. Sutan Rajo Alam sendiri tampak menatap sesosok pemuda yang datang bersama Datuk Rajo Dilangit.“Wijaya..” ucap Sutan Rajo Alam mengenali sosok pemuda tersebut.“Guru..” Wijayawarman terlihat langsung sujud dihadapan Sutan Rajo Alam, gurunya. Karena memang Wijayawarman adalah satu-satunya murid yang dimiliki oleh Sutan Rajo Alam.“Bagaimana kabarmu selama ini mur
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
176177178179180
...
183
DMCA.com Protection Status