All Chapters of Suami Kontrak: Chapter 101 - Chapter 110
146 Chapters
Sexual Healing
Seusai proses penandatanganan surat perceraian itu, Mario dikawal oleh John keluar dari Park restaurant. Inez hanya dapat melihat sosok Mario menjauh darinya dengan tatapan penuh kerinduan. Hatinya seperti tercabik-cabik ketika harus menjalani segala situasi baru yang mutlak dipaksakan oleh Edward.Entah pria itu makan apa sampai bisa melakukan banyak hal yang sifatnya pemaksaan seperti seorang diktator? batin Inez dengan kesal. Namun, Edward begitu lembut memperlakukannya dan juga ketika berbicara pada Inez sekalipun Inez sendiri cenderung pedas ketika berbicara dengan pria itu."Inez Sayang, kita sarapan dulu ya. Jangan sampai kamu sakit!" bujuk Edward dengan nada lembut pada Inez yang duduk di pangkuannya. "Ayo dipilih menunya mau apa?" katanya.Perut Inez memang lapar, dia sudah tidak makan lebih dari 12 jam, lebih tepatnya 15 jam. "Mas, apa di sini nggak ada menu nasi sih?" tanya Inez.Edward tertawa geli mendengar pertanyaan Inez. Orang
Read more
Takut Main Hati
Pukul 04.00.PM waktu London, Edward selesai mandi dan bersiap-siap untuk mengikuti babak penyisihan awal Mister International. Dia mencukur kumis dan cambang di sekitar bibirnya yang mulai menebal subur di depan kaca wastafel  kamar mandi. Sementara Inez mandi di dalam shower box.Inez tidak mau menemani pria itu mandi karena dia selalu teringat Mario setiap kali mandi. Kenangan percintaan bersama Mario di kamar mandi sangat membekas di ingatannya dan itu tentunya menyebabkan kesedihan yang mendalam di hati Inez. Air shower mengalir deras bersama air mata Inez ketika dia mandi sendirian. Sore itu Inez terduduk menangis di lantai shower box dengan air shower dingin menghujaninya. Dia masih merasa bersalah karena bercinta dengan Edward sekalipun itu demi kebaikan Mario. Dia merasa dirinya begitu kotor dan hina.Hampir 15 menit berlalu sejak Inez mandi, Edward mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Dia belum berpakaian dan masih berlilitkan h
Read more
Talent Night Mister International
Panitia acara Mister International mengumpulkan para peserta di convention hall Hotel Royal Lancester London untuk melakukan daftar ulang dan mengambil nomor undian urutan tampil. Ada sie make-up artist khusus untuk peserta cara Mister International karena acara ini sangat berkelas dan disiarkan di seluruh dunia melalui stasiun official partner yang membeli hak siar acara itu dari organisasi yang menaungi ajang Mister International.Edward tiba di convention hall tepat waktu. Dia bertemu dengan Anthony dan juga Mario yang sudah tiba terlebih dahulu di sana. Anthony mengambilkan sebuah tempat duduk untuk sahabatnya itu di sampingnya agar tidak berada di barisan belakang. Mereka duduk di baris kedua dari depan bersama Mario juga.Ketua sie acara, Mr. Glenn Aldrich Davidson menyapa mereka dengan mikrofon, "Selamat sore, para peserta Mister International yang saya hormati. Selamat datang dan selamat berkompetisi di petang yang indah ini di London. Silakan mengambil undian
Read more
Dua Penampilan Istimewa untuk Seorang Inez
Lampu main hall di Royal Albert Hall diredupkan dan hanya tersisa satu lampu sorot yang menyorot ke grand piano hitam dimana Edward mulai memainkan musiknya. Sebuah Mozart Piano Sonata No.16 in C Mayor K545 dimainkan tak bercela oleh jemari lentik Edward yang menari di atas tuts grand piano.Seisi main hall itu terdiam dan hening seolah mereka hanyut dalam permainan sempurna piano sonata itu. Ketika nada terakhir simfoni itu dibuat, tepuk tangan penonton membahana disertai banyak standing ovation memberi kehormatan pada Edward atas permainan indah pianonya.Inez pun terkesima mendengar permainan piano Edward yang baru saja berakhir dari layar TV hotel. Pemuda tampan itu membuatnya terkagum-kagum dengan talentanya. Namun, itu tidak selesai begitu saja. Edward berdiri memegang microphone sembari berkata dalam bahasa Inggris, "Terima kasih atas sambutan meriahnya, saya sangat menghargai penghargaan hadirin sekalian. Sebuah lagu cinta dari mendiang Whitney Hou
Read more
Morning Call yang Bikin Baper
Lewat tengah malam, bus official Mister International baru sampai di depan pintu lobi Hotel Royal Lancester London. Sebagian besar peserta memang menginap di hotel itu dan beberapa menginap di hotel yang berdekatan dengan hotel itu.Ketiga pemuda itu naik lift yang sama untuk naik ke lantai kamar mereka masing-masing. Mario dan Anthony naik ke lantai 10, sedangkan Edward naik ke lantai 17."Duluan ya, Bro," ucap Anthony seraya melambaikan tangannya pada Edward ketika keluar pintu lift.Mario mengangkat 2 jarinya dari pelipisnya memberi kode pada Edward untuk pamit. "Salam untuk Inez, Ed," katanya."Oke," jawab Edward singkat terkesan cuek. Kemudian petugas lift menutup pintu lift dan meneruskan perjalanan ke lantai 17."Good night, Sir!" ucap petugas lift itu pada Edward."Thank you, good night too," balas Edward ramah sembari tersenyum pada petugas lift yang sudah beberapa kali berpapasan dengannya di lift selama beberapa hari terakhir ini.
Read more
Semifinal di Kolam Renang
"Nez, Mas Edward itu nggak ngebolehin kamu ketemu Bang Mario karena ujung-ujungnya kamu mewek begini. Heehhh ... capek deh!" ujar Edward masih membelai punggung Inez dalam dekapannya di atas ranjang.'Yang bikin semua jadi ribet 'kan kamu, Mas! Inez sama Mas Mario yang jadi korbannya,' batin Inez merajuk dalam hatinya sembari menatap ke seprai yang kusut.Bibir Edward menelusuri garis rahang Inez sementara tangannya meremas perlahan buah dada Inez. Dia teringat bahwa dia belum memberi Inez sentuhan kenikmatan pagi ini. Diapun membaringkan Inez di bawahnya lalu mencium bibir Inez dalam-dalam dan memasukkan lidahnya ke mulut Inez hingga saling melilit satu sama lain. Dia pun menarik lepas celana dalam Inez lalu menyatukan tubuh mereka untuk memadu kasih menuju puncak kenikmatan berdua. Edward menghentakkan pinggulnya dengan ritmis, tubuh Inez begitu pas dengan miliknya, sangat ketat mencengkram kelaki-lakiannya. Inez begitu cepat basah dan 'banjir' dibuatnya
Read more
Filosofi Cinta
Ketika pagi, siang, dan malam seorang wanita dihujani dengan beribu kata cinta dengan sentuhan dan belaian lembut, sulit untuk tidak jatuh hati. Ini bukan cerita Ramayana dimana Rahwana menculik Dewi Shinta dari Sri Rama. Namun, kisah cinta Mario dan Inez yang kandas karena Edward memutus hubungan seorang suami kontrak dengan wanita yang dia cintai.Paras Edward pun sangat tampan dan gagah, dia seorang pria yang dibesarkan oleh orang tua dari kalangan konglomerat. Dalam berbagai sisi, bila dibandingkan dengan Mario akan tampak banyak kelebihannya dari segi pemikiran dan pembawaan. Terutama tentang harga diri dan egosentris, kata-kata Edward seperti ucapan seorang 'sultan' yang tak dapat dibantah oleh orang yang diajak bicara.Bahkan, ketika Inez mengelak dan berusaha membentengi dirinya dari pesona seorang Edward Lincoln Sinaga, itu tidak bertahan lama. Perasaan cinta itu mulai tumbuh dan bersemi tanpa dia sadari. Tetesan air yang
Read more
Malam Final Mister International
"Aahhh ... geli, Mas!" ucap Inez ketika Edward menggigiti daun telinganya sembari berhadapan memeluknya di depan cermin wastafel kamar mandi.Tangan Inez menekan otot dada Edward yang terpahat sempurna itu. "Mas Sayang, udahan dong nanti telat datang ke acara finalnya," cicit Inez dalam kungkungan tubuh kekar Edward sementara bibir pria itu tak henti-hentinya mencumbunya dari kelopak mata, hidung, pipi, bibir, dagu, leher, hingga turun ke dadanya yang membulat itu.Edward terkekeh melihat Inez yang wajahnya merona karena kelakuan nakalnya di tubuh Inez. "Bantu aku pakai tuxedo ya, Nez," pintanya yang disambut dengan anggukan oleh Inez.Mereka berduapun berjalan ke tepi ranjang dimana setumpuk pakaian yang terlipat rapi menunggu untuk dikenakan oleh tubuh sempurna Edward.Dengan telaten Inez memakaikan kemeja putih polos merk D&G ke tubuh Edward lalu memasang kancingnya dengan benar satu per satu. Ketika tangan Inez menyisipkan ujung bawah kemeja itu k
Read more
Kemenangan yang Sebanding dengan Penderitaan
Lagu Celine Dion yang berjudul 'The Power of Love' mengiringi langkah catwalk kelima finalis Mister International. Seorang penyanyi wanita muda asal Inggris yang menyanyikan lagu itu dengan suara yang merdu. Lampu main hall diredupkan dengan fokus lampu sorot ke arah panggung mengiringi langkah para finalis di atas panggung. Mario berada di urutan keempat dan Edward di urutan kelima tampil. Lampu blitz kamera berkilatan mengambil gambar kelima finalis yang berhenti berpose di tengah panggung menghadap para juri.Ketika tiba waktunya berjalan berpasangan, kelima pria tampan itu memberikan lengannya pada 5 top model wanita asal Inggris yang mendampingi mereka di atas panggung. Mereka berlima berjalan dengan gagah dan elegan seperti layaknya gentleman ketika bersama seorang wanita terhormat.Acara terus bergulir dengan cepat ke sesi berikutnya. Finalis asal Meksiko, Sergio tampil pertama dan dia memilih melakukan stand-up comedy yang sayangnya kurang berkesan
Read more
Playing Vanilla Love
Ketika mendengar ucapan terima kasih dari Mario  di atas panggung Royal Albert Hall, Inez merasakan emosi yang bercampur aduk. Dia turut berbahagia atas kesuksesan Mario setelah perjuangannya selama setahun ini bersamanya, tetapi dia dapat merasakan kesedihan Mario yang kehilangannya. Dulu mereka berjanji akan bersama ketika Mario memenangkan Mister International di atas panggung. Namun, dia tidak dapat menepati janjinya. Bahkan, bila melihat situasinya saat ini bersama Edward, dia tidak tahu sampai kapan dia akan tersandera seperti saat ini, meninggalkan Mario sendirian.Akan sangat menyiksa bagi Mario bila harus terombang-ambing dalam penantian yang tak pasti, pikir Inez. Sungguh dalam hati Inez, cinta sejatinya adalah Mario. Dia rela melakukan apapun, bahkan dalam situasi yang sangat sulit dimana raga dan pikirannya terbelah. Kelangsungan hidup Mario itu yang terpenting. Ancaman Edward sangat efektif, mengingat baik Mario maupun Inez tidak me
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status