Semua Bab Aku Mau Kamu di Kamarku: Bab 31 - Bab 40
167 Bab
Bab 31 Aluna Iseng Xavier
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabatHappy reading***“Kamu gak mau gitu puji aku? Udah cantik lo ini calon istrinya,” bisik Aluna saat sudah berdiri berdampingan dengan Daffin.Daffin diam, tidak mau membalas bisikan Aluna, dia terlalu enggan. Kalau boleh, Daffin juga ingin membatalkan pernikahannya, dia sangat tidak mau terikat dengan Aluna. Tidak dengan wanita jejadian.“Bisa kita mulai?” tanya pastur yang berdiri tepat di depan Aluna dan Daffin.“Silahkan,” jawab Daffin disertai anggukan.“Ih cepet-cepet banget, gak sabar jadiin aku istri kamu ya?” Astaga Aluna, bisa tidak sih serius dulu? Ini mau menikah lo bukan main rumah-rumahan.“Baiklah, kita mulai.” Pastur memberikan kode melalui tangannya untuk meminta tamu undangan untuk duduk dan tenang karena acara pernikahan akan dimulai.Ruangan gedung ballroom hotel tempat mereka langsung sunyi, hanya terde
Baca selengkapnya
Bab 32 Malam Pertama
Jangan lupa tinggalkan jejakHappy reading***“Uwah!”Satu kata pertama yang bisa Aluna keluarkan saat melihat dekorasi kamarnya. Takjub dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Daffin memberikan dia kamar luas dengan dekorasi sungguh mewah. Nuansa vintage sangat terasa saat Aluna baru saja membuka pintu. Padahal dia tidak meminta apa-apa pada Daffin untuk kamarnya, tapi pria itu memberikan dia kejutan.“Ini seriusan kamar aku?” Aluna menoleh menatap Daffin yang berdiri tepat di belakangnya.“Bukan, kemar asisten rumah tangga.”Bibir Aluna langsung mencebik mendengar jawaban datar Daffin, suaminya itu memang tidak bisa memberikan ekspresi bersahabat. Eh sebentar, suami? Astaga Aluna ingin terbahak mengingat statusnya sekarang.“Kamu yang siapin semua ini?” sekali lagi bertanya, Aluna melangkah mendekati meja rias yang berhadapan langsung dengan ranjang miliknya.&ldquo
Baca selengkapnya
Bab 33 Masih Stay di Hari Pertama
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabatHappy reading***Sejak satu jam lalu, setelah acara makan malam selesai. Aluna dan Daffin kembali ke kamar masing-masing. Tidak ada pembicaraan, tidak ada mesra-mesraan layaknya pengantin baru.“Haish! Bosen!” kesal Aluna pada diri sendiri, gadis yang sedari tadi uring-uringan di atas ranjang itu merubah posisinya menjadi duduk. Menatap datar tembok di depannya.“Kalau gini terus bisa mati keriput aku.”Bukan pernikahan seperti ini yang Aluna harapkan. Big no! Wanita yang sudah resmi menjadi istri Daffin ini melipat kedua tangan di depan dada. Berpikir apa yang harus dia lakukan agar bisa menarik perhatian si suami.“Aku kalau berbikini di depan dia, akan berpengaruh tidak sih?” bertanya pada diri sendiri, Aluna menggaruk pelan dagunya dengan jari telunjuk.“Atau jangan pakai baju sekalian?”Nah-nah sudah mulai tidak beres saja pikir
Baca selengkapnya
Bab 34 Jangan Intip
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabatHappy reading***“Duh ini gimanasih?”Keringat dingin keluar dari kening Aluna, sudah lebih dari lima menit dia bersembunyi dibalik selimut. Setelah melihat Daffin menelan obat perangsang yang Aluna berikan secara paksa awalnya baik-baik saja, tapi setelah melihat dahi Daffin mengerut Aluna langsung menyembunyikan tubuh. Oke, dia agak parno sekarang.“Obatnya udah bereaksi ya sekarang?” bertanya pada diri sendiri, Aluna sudah panik dengan semua apa yang kepalanya pikirkan.Astaga Aluna, tadi saja kamu semangat sekali memberikan Daffin obat perangsang, kenapa sekarang malah dag dig dug ser. Ya santai saja, toh dia hanya Daffin.“Yak arena dia Daffin aku jadi grogi,” bisik Aluna pelan dengan nada kesal. Sumpah tubuhnya sudah tidak karuan membayangkan apa yang akan terjadi.“Huh… Huh… oke Aluna tenang, jangan panik.” Memegang dad
Baca selengkapnya
Bab 35 Aluna Menggoda Adelard
Jangan lupa tinggalkan jejak yaHappy reading***Terik matahari mulai menerangi seluruh penjuru bumi, dan tepat pada pukul sembilan pagi waktu Canada sinar matahari dengan indahnya menyinari kulit putih wanita yang tengah adik bernyanyi. Bukan hanya bernyanyi, wanita ini juga sibuk memberikan minum pada semua bunga yang ada di taman rumahnya.“Minum yang banyak ya sayangnya Daffin, supaya bungnya cantik.” Aluna dengan penampilan super santainya asik menyiram bunga dari sepuluh menit yang lalu.Istri Daffin ini hanya mengenakan kemeja sebatas paha dengan dua kancing teratas sengaja dibuka. Membentuk kemeja polos miliknya menjadi baju berleher sabrina, memperlihatkan betapa mulus bahu milik Aluna.“I’ll love you for a thousand more,” cicit Aluna menyanyikan Christina Peri a thousand years.“And all along I believed, I would find you,” lanjut Aluna dengan suara makin dikeraskan.Sepertiny
Baca selengkapnya
Bab 36 Big No!
Jangan lupa tinggalkan jejak ya Happy reading***Brak!Daffin menutup pelan pintu kamar milik Aluna yang berada di lantai satu kondominium miliknya. Membawa tubuh ramping Aluna yang berada dalam gendongannya mendekati ranjang.“Wait!” Aluna menghentikan Daffin lebih dulu sebelum menjatuhkannya ke atas ranjang. Menahan posisinya yang masih berada dalam gendongan Daffin.“Kamu mau memberikan aku hukuman apa?” tanya Aluna sekali lagi. Sebenarnya Aluna sudah tahu Daffin mau apa, tapi menggoda agaknya lebih seru. Tangan Aluna terangkat mengelus pelan bagian depan tubuh atas Daffin.“Jangan murahan Aluna,” ucap Daffin dengan rahang mulai mengeras.“Aku murahan pada suami sendiri gak salah dong,” balas Aluna dengan senyum santai. Mengikir jarak di antara wajah mereka, Aluna mengelus pelan rahang Daffin yang masih mengeras.“Bahkan aku mau dikatakan gampangan karena te
Baca selengkapnya
Bab 37 Rencana Bulan Madu
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabatHappy reading***“Kak Aluna!!” Suara teriakan Salina mengisi kediaman Daffin.“Hai!”Menghampiri adik iparnya dan memberikan pelukan. Aluna sudah terlalu akrab dengan Salina, beberapa persamaan mereka membuat lebih cepat menjadi kakak adik zone.“Kenapa gak bilang mau kesini,” tanya Aluna setelah melepas pelukan. Membawa Salina duduk di sofa ruang keluarga rumah Daffin. Eh rumah Daffin sudah pasti menjadi rumah Aluna bukan? Kalau begitu Aluna akan menyebut rumah ini menjadi rumahnya hihi…“Pulang dari kampus tiba-tiba aja mau main kesini.”Salina melepas tas selempang miliknya, menyandarkan punggung pada kepala sofa. Menatap sekililing kondominium milik sang kakak.“Kak Daffin mana? Pergi kerja ya?” tanya Salina karena tidak menemukan sang kakak sama sekali.“Lagi bobok, kasian kecapean hihi…&rd
Baca selengkapnya
Bab 38 Ditinggal Suami
Jangan lupa tinggalkan jejak yaHappy reading***Aluna menatap lekat Daffin yang sedari tadi tidak beranjak dari meja kerjanya. Suaminya itu sejak kepulangan Salina berdiam diri mengerjakan entah apa Aluna juga tidak tahu. Bukan maksud Aluna mau menguntid semua pekerjaan sang suami, tapi Aluna masih kepikiran saja dengan saran dari adik iparnya. Iya masalah bulan madu, agaknya lebih seru lagi kalau Aluna bisa membujuk Daffin untuk pergi bulan madu.“Daffin.” Aluna mulai melancarkan semua ide di kepalanya. Melangkah mendekati meja kerja Daffin dimana suaminya diam sedari satu jam yang lalu.“Apa?”Merolingkan kedua mata malas, ingin rasanya Aluna mencekek Daffin sekarang juga. Pria itu tidak bisa apa memberikan ekspresi bersahabat untuknya? Yakan setidaknya kalau ditanya itu, jawabnya niat sedikit terus lawan bicara ditatap. Ini Daffin tidak sama sekali.“Kamu gak mau pikir ulang tentang saran Salina?&rdq
Baca selengkapnya
Bab 39 Syarat Baru
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabatHappy reading***“Fuck!” Makian Daffin keluar saat tangannya mencoba membuka pintu ruang kerja miliknya. Terkunci.“Wanita gila itu benar-benar membuat habis kesabaranku.”Siapa lagi yang akan menguncinya kalau bukan Aluna. Dua puluh menit sudah berlalu sejak Aluna meninggalkan ruang kerjanya dan wanita itu benar-benar melakukan apa yang diucapkan. Tidak mau tinggal diam, Daffin langsung melangkah menaiki satu persatu anak tangga yang ada di ujung ruang kerjanya.“Shit!” kembali Daffin memaki saat tangannya meraih kenop pintu yang langsung terhubung dari ruang kerja ke kamar miliknya juga ikut terkunci. Memejamkan kedua mata erat, ingin rasanya Daffin membuang Aluna ke laut paling dalam detik ini juga.Kamu salah memilih musuh Daffin, tidak semudah itu bermain dengan Aluna. Wanita yang kamu nikahi itu liciknya melebihi otak manusia paling pintar di dunia. Alu
Baca selengkapnya
Bab 40 Kena Kamu
Jangan lupa tinggalkan jejak ya  Happy reading *** “Mau gak?” Aluna menatap Daffin yang masih saja diam. Suami tampannya itu sedari tadi menatap terus tanpa berniat membuka suara. Hening. Aluna dijadikan kacang kulit oleh Daffin, bertanya tapi tidak mendapatkan jawaban. Sabar Aluna sabar, perjuangan mengejar cinta memang tidak semudah mencari ikan di pasar. “Kamu nih kebiasaan deh, kalau aku ajak ngomong pasti gak pernah nyaut langsung,” cibir Aluna memutar mata malas. “Sudah puas?” Bukannya menjawab Daffin malah bertanya pada Aluna. Menatap dengan mimik wajah datar, rahang mengeras, dan jangan lupa aura dingin mencekam. “Apa?” “Lupakan, sekarang kamu pergi dari hadapan saya,” perintah Daffin, tanpa mau berlama-lama dengan Aluna tubuhnya langsung dia bawa berdiri dan berjalan menuju meja kerja. Lupakan tentang kericuhan semalam, Daffin sudah tidak peduli lagi. Di kepalanya saat ini hanya terpikirkan bagaima
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status