Semua Bab Fake Wedding: Bab 31 - Bab 40
42 Bab
Truth
"Aku sudah bertanya, mengapa harus bertanya lagi?" balas Natalie terdengar sendu dan lebih tenang kali ini. Dia juga tak memaksa serta tak menuntut. "Berapa kali aku harus memperingatkan kamu untuk tidak terobsesi pada para pembunuh itu?" Darren mendekat dan menatap istrinya dengan serius."Apakah pernah sekali aku menduakan kamu? Atau apakah aku pernah jatuh cinta kepada para pembunuh itu sehingga kamu mengatakan aku telah terobsesi dengan mereka?" Natalie mengangkat kedua alisnya dan dia masih bersuara dengan tenang meskipun hatinya kini sedang teriris pelan melihat suaminya yang sudah menyakiti hatinya. "Jika ingin bercerai, bercerai saja dan cukup jelaskan alasannya sekali karena aku tidak ingin mendengarnya berulang kali." Darren melangkah lebih dekat dan duduk di depan meja istrinya."Aku hanya ingin melindungi kamu sehingga mereka tidak menganggu kehidupan kamu. Aku tidak ingin melihat kamu mati hanya karena kamu ikut campur dengan urusan mereka." Natalie tertawa mendengar uc
Baca selengkapnya
New Life
"Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?" Natalie duduk di sofa dan bertanya kepada suaminya yang masih berdiri tegak di hadapannya. "Kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu sedang hamil?" Natalie terpaku mendengar pertanyaan itu. Dia heran darimana Darren tau kalau dia sedang hamil padahal dia belum sempat mengatakannya kepada suaminya waktu itu. Bahkan mereka tidak pernah membicarakan soal kehamilan. "Iya dan darimana kamu tau jika aku sedang hamil?" Natalie bertanya yang membuat Darren duduk di samping istrinya dan menatap istrinya sendu. "Gail yang mengatakan kamu mengonsumsi susu kehamilan. Kamu tidak akan melakukan hal itu dengan tidak sengaja, kan?" Darren mencoba untuk menebak apa yang dilakukan oleh istrinya. "Huh, Aku tidak peduli. Jika kamu ingin pergi, pergi saja. Jangan kembali karena anak ini, biarlah dia tidak punya ayah yang sudah menyakiti hati ibunya." Natalie bahkan tak sudi menatap suaminya yang kini terlihat bersedih dan matanya berkaca-kaca karena ucapannya. Namun,
Baca selengkapnya
Return Home
"Tidak ada yang tau. Dia hanya menghilang seperti Doni." jawab Darren. "Seharusnya dia memberikan kita informasi akan tetapi, pekerjaan yang sama juga balasannya sama. Menyebalkan!" ucap Natalie kesal karena kini dia tidak punya mata-mata untuk mendapatkan informasi dari kastil laknat itu. Dia merasa ada banyak kejanggalan di kastil itu sejak dia pertama kali mengunjungi kastil itu. Dibalik tampilan mewah dan megahnya, terdapat rahasia kelam pula di dalamnya. Sayangnya, Natalie tidak bisa memastikan dengan benar bahwa pembunuhnya adalah Lincoln. "Mereka tidak akan berhenti. Jika ada yang mencoba menghentikan mereka maka, mereka akan terbungkam oleh kekuasaan dan kecerdasan mereka. Mungkin ada orang kuat di belakang Lincoln yang mengatur semua ini sehingga pembunhan di kastil itu tidak terungkap. Sebut saja mereka mengkremasi setiap jasad para korban sehingga tidak ada bukti valid bagi polisi untuk mengungkap pembunuhan di kastil itu." ucap Darren."Itu memang benar." Natalie mengang
Baca selengkapnya
Secret Meeting
Natalie mengenakan dress warna hitam yang elegan dan suaminya juga serba hitam kecuali baju hemnya yang berwarna putih. Mereka menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh Louis dan Stacy. Meskipun Natalie masih kesal dia tak sengaja bertemu dengan kerabat Doni yang kini menjabat sebagai manajer di butik yang sempat dia dan suaminya kunjungi sebelum pulang ke rumah Darren. Natalie kini menerima permintaan suaminya untuk kembali tinggal bersamanya."Kenapa kebetulan sekali kamu memiliki bukti transfer itu?" tanya Natalie di sepanjang perjalanan menuju ke ruang makan. "Jika kamu berpikir itu sebuah kebetulan, tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, Natalie." Natalie mengernyitkan dahinya mendengar jawaban suaminya.Lantas dia bertanya lagi karena penasaran, "Jadi, kamu sudah merencanakan semua ini dan kamu yang membunuh mereka, begitu." Darren berhenti mendengar tuduhan istrinya. "Karena aku tau ini akan terjadi. Siapapun yang ikut campur dalam urusan mereka pasti akan terbunuh." jela
Baca selengkapnya
Hidden Truth
"Kamu mengatakan aku menikah untuk alasan lain. Alasan apa selain menyelamatkan reputasi orangtuaku dan aku?" Karena suaminya sempat terdiam beberapa saat. Dia tak punya pilihan lain selain mengulangi apa yang sempat Darren ucapkan ketika mereka berada di mobil."Karena aku mencintaimu, Natalie. Sejak malam itu sehingga takdir mempertemukan kita dalam pelaminan itu. Bukankah kamu percaya bahwa keajaiban takdir itu ada?" Darren tersenyum manis karena otaknya bekerja di tengah malam."Tentu saja, aku percaya. Takdir tidak pernah salah dan aku beruntung menikah dengan pria yang tulus mencintai aku." Natalie mengelus telapak tangan suaminya seperti biasa. Dia juga menggandeng suaminya untuk pergi ke ranjang dan istirahat karena mereka akan kembali bekerja besok."Aku tidak tau jika selama ini keluarga kita adalah penipu. Aku sangat kecewa sebetulnya mendengar semua itu. Aku merasa mereka tidak menganggap aku ada sehingga mereka harus menyembunyikan semuanya dariku." Gumam Natalie sembari
Baca selengkapnya
Step Two
Darren berangkat dengan jet pribadi bersama dengan Nolan. Dia sudah merencanakan semuanya bersama Nolan. Mereka diundang Lincoln untuk makan malam di kastil Lincoln karena dia ingin mengumumkan hal penting. Tentu saja, hal tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Louis telah menghubungi ayahnya dan pembunuhan itu tentu saja bukan rencana Louis melainkan rencana Lincoln yang sudah lelah dengan kehadiran polisi yang ingin menggeledah rumahnya. Darren termenung memikirkan istrinya yang sudah pasti khawatir tentang dirinya. Namun, hidup istri dan anaknya jauh lebih penting ketimbang hidupnya. Dia menatap ke arah jendela dan melupakan satu hal bahwa dia adalah puitis yang hebat. Setiap kata di setiap sajaknya begitu bermakna khususnya untuk istrinya yang sangat menyukai sajaknya. "Ada yang mengatakan lebih baik menjadi pujangga daripada sakit hati karena jatuh cinta." ucap Nolan menghampiri Darren yang sedang menikmati kesendiriannya. "Jatuh cinta dan sakit hati itu adalah hal biasa. Namun,
Baca selengkapnya
Bloody Truth
Natalie tak tau siapa yang harus dipercaya saat ini apalagi ada kenjanggalan di rumah sakitnya sehingga, dia hanya berdiskusi dengan para teknisi mengenai pintu itu dan dia meminta kepada mereka untuk membuka pintu itu. Karena Natalie adalah petinggi rumah sakit sehingga mereka tak berani menolak permintaan Natalie."Salah satu dari kalian pasti tau kenapa ruangan itu di dirikan?" tanya Natalie menatap semua orang yang ada di ruang rapatnya dengan tatapan tajam. "Ini adalah file otopsi Bella Carter dan dia di otopsi oleh dokter Clinton lalu, mengapa file ini ada di klinik pribadi milik saya?" Natalie melemparkan dokumen itu tepat ke hadapan Clinton. Dia sedang emosi kali ini akan tetapi, dia sudah memeriksa siapa mereka sehingga dia tau tidak akan ada keterlibatan dari pelaku. "Kami diperintah, Dokter. Kami diperintah 20 tahun yang lalu untuk membangun tempat itu dengan cepat. Kami terima karena kami dibayar 2x lipat dari gaji kami biasanya. Mereka juga memberi kami bonus dan rumah b
Baca selengkapnya
Step Three
Natalie mencoba menelpon suaminya akan tetapi, tak ada jawaban lagi sementara mobilnya sudah terparkir di depan rumah seseorang. Rumah itu memiliki desain sederhana dan minimalis tak terletak di suatu komplek akan tetapi, berada di desa dan dekat dengan kearifan lokal dapat dibuktikkan dengan masyarakatnya yang masih berkeliling mengenakan baju adat untuk merayakan sesuatu. "Dok, kita sudah sampai di lokasi." ucap Shena sembari melihat ponsel yang menunjukkan petanya. "Kamu yakin dia mau bertemu disini?" tanya Natalie yang tak begitu yakin dengan tempatnya. "Ini sudah sesuai dengan mapnya. Kita masuk saja." Natalie masih ragu sehingga dia tak mau keluar dari mobil."Telpon dia terlebih dahulu, aku ingin tau apakah dia benar-benar disini atau tidak." perintah Natalie karena dia ingin memastikan bahwa tempat ini aman. Shena pun menelpon pria tersebut dan pria itu menegaskan dia sedang menunggu di dalam. Bahkan, dia melambaikan tangannya melalui jendela agar Natalie percaya bahwa tempat
Baca selengkapnya
Critical
Natalie terkejut ketika dia sudah sampai di bandara dan dia menerima telpon dari Nolan yang mengabarkan bahwa kondisi suaminya saat ini sedang kritis karena tertembak. Dia segera menuju ke rumah sakit dan menangis khawatir di sepanjang perjalanan. Dia tak tau harus mengatakan apa akan tetapi, dia hanya berharap kepada yang Maha Kuasa agar suaminya baik-baik saja dan dapat melewati masa-masa buruk ini. "Apa yang terjadi, Nolan?" Natalie berlari ke arah Nolan dan memegang erat kerah baju Nolan yang memerah karena ada noda darah. Dia berteriak khawatir dan Nolan hanya bisa menenangkan Natalie dalam pelukannya. "Darren akan baik-baik saja, percayalah. Dia hanya terkena 2 peluru." Natalie spontan melepaskan pelukan Nolan dan menatap mata Nolan dengan serius."Apa katamu, bagaimana bisa hal itu terjadi? bukankah dia mengatakan dia akan mundur dan berhenti saat itu. Apa akibatnya jika membunuh Ford. Mereka sama bahayanya dengan Liam." sekarang Nolan yang menatap Natalie serius sementara Nat
Baca selengkapnya
Masked Guy
Beberapa tahun yang lalu....flashback.Dia dilahirkan di sebuah rumah kecil di tengah hutan. Pakaiannya terbuat dari baju yang sudah tak terpakai dan banyak tambalan di bajunya yang terlihat lusuh. Dia bermain bersama teman sebayanya dan bahagia di saat itu. Namun, masalah uang selalu menjadi hal utama yang ingin diselesaikan. Ada banyak kebutuhan dalam hidup ini sehingga harus bijak dalam mengelola keuangan. Dia kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal sendiri dalam panti asuhan. Dia memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan bekerja di kapal yang berlayar dari tempat ke tempat. Dia menemukan sebuah ide dan berbisnis dari temannya yang sempat meninggal dan dia iseng membelah dadanya, menyimpan organ itu rapi di dalam pendingin kemudian menjualnya. Penjualan itu tentu membuahkan hasil yang tak sedikit. Seiring berjalannya waktu, dia memiliki klinik sendiri setelah salah seorang pria kaya memesan organ jantung untuk anak-anak untuk menyelamatkan anak mereka. Saat itu, dia memiliki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status