Semua Bab Bukan Sekedar Sahabat: Bab 81 - Bab 90
97 Bab
81. Akad
Fina hanya mampu melongo melihat kebaya putih yang tergeletak rapi di ranjangnya. Cantik dan elegan, dia bahkan sampai harus mencubit pipinya yang cubby untuk menegaskan kalau dia itu sedang tidak bermimpi. "Masya Allah cantik banget kebayanya. Ini aku beneran mau nikah?"Fina yang baru mandi tak bisa tak merasa takjub. Dia bahkan sampai bingung dia ini sebenarnya sedih atau happy? Setelah mendapat penjelasan dari kedua orang taunya tadi pagi. Fina dikejutkan dengan banyaknya seserahan yang dia dapat, belum lagi tadi dia habis mendapati ada dua pegawai salon yang khusus melakukan pijatan dan perawatan pranikah selama dua jam. Alhasil Fina mendapatkan perawatan dari pukul enam pagi dan berakhir pukul delapan. Dan kini, Fina mendapat kejutan lagi dengan keberadaan sebuah kebaya cantik di kamarnya.Tok tok tok.Pintu kamar Fina diketuk dan Fina mempersilahkan orang yang mengetuk untuk masuk. Ternyata pegawai MUA yang datang."Pagi Mbak Fina, saya Endang dan ini teman saya Lusi. Kami di
Baca selengkapnya
82. Mas Jo
Harap dibaca saat TIDAK SEDANG BERPUASASeorang gadis sedang menatap pemandangan malam kota Paris dari Mansion milik orang tuanya. Tatapan sang gadis terlihat sendu. Angannya melayang pada pertemuan pertamanya sekitar tiga tahun yang lalu dengan Zionathan. Bermula dari pertemuan dua rekan kerja, pertemuan di kampus hingga menimbulkan bibit-bibit cinta. Sayangnya di sini hanya Aisyah yang cinta sementara dari pihak Zionathan tak ada.Aisyah sudah berdoa, melafalkan nama Zio agar menjadi jodohnya. Ternyata mereka memang tak berjodoh."Aisyah."Aisyah kaget, dia berbalik kemudian mencoba tersenyum pada sang ayah. Tuan Ali menghampiri putrinya. Dipeluknya sang putri dengan sayang."Maafkan Dad. Dad tidak berhasil menjadikan Nathan milikmu. Padahal pertemuan kemarin adalah cara dad untuk mengumumkan dia sebagai calon suami kamu. Dad yakin, jika dad kemarin mampu mengumumkan acara pertunangan kalian di depan orang banyak, Raphel dan Nathan tak akan bisa berkutik. Siapa sangka Nathan lebih m
Baca selengkapnya
83. Berpisah Lagi
Fina dan Zio sudah berdiri di dekat mobil yang akan membawa kedua pengantin baru ke Jogja. Kedua orang tua Zio sendiri sudah di Jogja dan akan menunggu sang putra di bandara."Salah sendiri nikah dadakan, aku gak bisa nganter. Habis ini kudu ke Cepu," ucap Royyan saat Fina dan Zio pamitan."Mas Rei gak bisa nemenin, banyak pasien yang harus dikontrol. Mbak Rana juga gak bisa ninggalin anak-anak. Gak papa kan?" Si Kulkas juga ikut-ikutan gak bisa nganter."Mas El sama Mbak, sibuk banget. Ada klien yang harus mbak dampingi dan Mas El ada jadwal sidang." Fiqa sang kakak perempuan juga tak bisa ikut."Mamah sama Papah sibuk nerima tamu. Padahal udah dibilangin resepsinya sebulan lagi. Tapi katanya mau tetap pada mampir. Gak enak gak ada yang nyambut. Gak papa kan kalian ditemani Pak Warjo dan Bu Narti?" Nasha memandang sedih pada putri bungsu dan menantu barunya."Gak Pah," sahut pasutri kompak. Lalu mereka beralih pada si kepala keluarga."Hati-hati, meski papah gak yakin kamu gak akan k
Baca selengkapnya
84. Dalang Kejahatan
Selama satu minggu ini, berita tentang pernikahan mendadak Fina dan Zio menjadi buah bibir baik bagi alumni kedokteran seangkatan Fina-Zio, maupun alumni SMADA. Ucapan selamat terus mengalir. Banyak yang mendoakan hal-hal baik. Ungkapan dengan tutur kata baik maupun dengan guyonan dari para sahabat sukses memeriahkan grup WA, spam di F* dan I* pasutri baru pun komen pada postingan para keluarga yang memposting foto akad keduanya. Kebanyakan teman-teman SMA Fina-Zio mengolok-ngolok mantan bestie dengan berbagai olokan dari mulai kena kutukan cinta, kena karma, kena pelet sampai kenapa gak nikahnya sejak dulu aja. Zio yang sudah kembali bergabung dalam grup alumni SMA maupun kampus dengan santai menjawab. Fina sendiri bersikap lebih kalem. Hubungan Fina dan suami kembali seperti jaman SMA, kadang mesra, kadang penuh perdebatan, kadang saling sindir, kadang saling jahil bahkan tak jarang-jarang kini orbolan keduanya dibumbuhi kata-kata mengarah hal-hal berbau dewasa. Sang suami yang pali
Baca selengkapnya
85. Ketemu Nathan
Winda kaget mendapati sang putra sudah berada di rumahnya. “Loh kok ke sini? Kenapa gak di tempat Mas Wahid aja?” “Nathan kangen kalian. Nathan gak betah di sana. Nathan mau di sini aja. Mom bilang mau buatin aku klinik gigi. Mana? Sudah lama sekali, Mom. Kenapa kliniknya belum ada?” Winda sedikit gelagapan namun dia mencoba berkilah. “Tunggulah, Nak. Mom dan Dad sedang fokus menyelamatkan bisnis dad. Tahu sendiri kan? Setahun belakangan ini bisnis kita kurang baik.” Nathan tentu saja tahu jika satu tahun ini, bisnis keluarganya sedang mengalami pasang surut. Hubungannya dengan Mr. Oliver juga memburuk. Nathan dan kedua orangtuanya tak pernah berhubungan dengan mereka lagi. Pernah terbersit untuk meminta maaf atas kesalahan sang ibu. Tapi Nathan tak yakin, kakak tirinya mau memaafkan. “Mom, apa aku coba ke Paris? Menemui kakak tiriku? Siapa tahu aku bisa membantu.” Winda terlihat berpikir lalu menimbang-nimbang baik buruknya. “Lakukan saja.” Nathan tersenyum. Jadilah dia beran
Baca selengkapnya
86. Dua Orang Ibu
Beberapa hari ini, kondisi Nathan begitu mengenaskan membuat Winda sang ibu jadi kepikiran. Saat ditanya ada apa? Putranya mengaku kalau baru bertemu Fina dan walau berkali-kali Nathan meminta kesempatan, Fina tak pernah memberi kesempatan pada Nathan."Fina gak mau ngasih Nathan kesempatan Mom, dan Jo juga gak mau bantu Nathan lagi. Nathan harus bagaimana Mom?"Winda tak berkata apa pun. Karena jujur saja, dia tak ingin kembali menjalin hubungan dengan Fina. Bagi Winda, balas dendamnya pada Nasha dan Rayyan sudah berakhir."Mom tolongin Nathan. Please," rengek Nathan. Winda hanya memeluk putranya tanpa mengatahkan sepatah kata pun. Di tempat lain, Fina sendiri sedang mengalami kesialan lagi. Beberapa hari diganggu Nathan ternyata hari ini pun dia mengalami gangguan lagi."Assalamualikum, Nak Fina. Apa kabar?""Waalaikumsalam, Tante. Fina baik.""Panggil saja umi, biar akrab."Dalam hati Fina, dia berkata sinis, 'dih, panggil umi. Dulu iya aku bermimpi memanggilmu umi, tapi sekarang?
Baca selengkapnya
87. Hotel
Area 18+ (Baca saat tidak sedang berpuasa)Fina dan Zio sudah berada di dalam mobil Fina. Zio yang kini sedang menyetir sementara sang istri sedang mengetikkan kata-kata untuk memberitahu ibu kost dan teman-teman satu kostnya kalau dia tak pulang tapi akan bersama sang suami.Citra dan Fiska jadi heboh dan meminta bukti kalau Fina sedang bersama suami bukannya diculik oleh penjahat. Jadilah Fina melakukan panggilan Videocall dengan kedua temannya dan barulah mereka percaya."Mau makan dulu gak Mas?""Tadi udah makan, masih kenyang. Kamu?""Udah makan seblak tadi. Dibeliin sama Sus Reta."Zio tersenyum lebar sekali. Dia melirik pada jam tangannya. Pukul setengah lima. Ada beberapa waktu untuk memenuhi hasratnya yang dalam mode super kelaparan. Mereka sampai di hotel milik salah satu Rekan Raphael. Tentu saja karena Zio anak Raphael maka sang pemilik hotel memberikan layanan paling mewah yang mereka miliki. Zio cukup membayar separuh harga. Meski kata Zio murah tapi Fina yang dari kala
Baca selengkapnya
88. Nathan Meninggal
Fina dan sang suami masih bergelung nyaman di balik selimut. Setelah sarapan pagi dengan memesan makanan layanan hotel, sang suami yang sedang semangatnya mempraktekkan prinsip reproduksi, sedikit memaksa sang istri untuk mencoba beradegan panas di berbagai sudut kamar hotel, bahkan acara mandi pagi di kolam renang pun berubah sesuai kemauan sang suami."Ngantuk?" Zio mengecupi punggung istrinya yang polos."Banget. Capek juga, remuk badanku Zi."Zio terkekeh, "tapi enak kan?""Enak sih enak. Tapi ya jangan kemaruk napa? Emangnya nikah cuma buat adu gulat di ranjang apa?"Zio lagi-lagi terkekeh, lalu dipeluknya sang istri dengan sayang."Gak sih. Cuma kan kita pengantin baru, lagi hangat-hangatnya dan lagi penasaran-penasarannya nyobain adegan panas berbagai gaya.""Kalau udah gak pengantin baru, gak napsu gitu?" sinis Fina."Ya makin napsu lah. Kan tinggal gini aja." Lagi-lagi tangan dan bibir Zio menggoda tubuh istrinya."Mas, please. Hihihi. Jangan lagi. Tolong. Hihihi. Hahaha."Zi
Baca selengkapnya
89. Resepsi
Malam harinya keluarga Nara berkumpul. Mereka semua membicarakan perihal perkataan Winda dan mau tak mau Zio dan Fina bercerita. Meski sedikit menyayangkan sikap sang putri, tapi Rayyan bersyukur, anaknya masih selamat. "Kita jadikan hal ini sebagai bahan pelajaran." Fina dan Zio mengangguk. Semua orang lalu beristirahat. Esok harinya semua orang kembali ke Purwokerto karena dua hari lagi resepsi pernikahan Fina dan Zio akan diselenggarakan. Fina dan Zio jadi ikutan sibuk. Acara resepsi pun digelar dengan meriah, baik Fina dan Zio tak pernah tak menebar senyum. Teman-teman kuliah dan SMA mereka banyak yang datang, kebanyakan pasti akan mengolok-olok dua pasangan. Untung baik Fina dan Zio tahan banting. Zaky, Yudho, Emi, Yuni, Riris dan kawan-kawan dekat Fina-Zio akhirnya datang. Mereka membuat suasana makin heboh apalagi dengan banyolan-banyolan dari Yudho dan Zaky. "Gimana malam hari? Jatah aman?" "Aman, Zak." "Aku yang deg-degan, gak bisa gegayaan." Zaky terlihat nelangsa kare
Baca selengkapnya
90. LDM
Kembali ke rutinitas, mau tak mau Zio dan Fina harus menjalani LDM (Long Distance Marriage) untuk satu tahun lebih ke depannya. Menjalani LDM ternyata tidaklah mudah, ada saja masalah mulai dari gara-gara tidak mengangkat telepon sesegera mungkin hingga cemburu. Ya cemburu. Fina jadi super pencemburu gara-gara sosok Florence yang kini jadi berada di sekitaran Zio dan juga sosok Aisyah yang kini jadi lebih intens berhubungan dengan sang suami dengan alasan pekerjaan. Florence terlihat sekali mencoba memancing Fina lewat update-an status I*-nya yang memasang momen-momen bersama keluarga Evrard dan beberapa kali memposting foto Zio saat menggendong putrinya. Bahkan Aisyah yang kalem juga sepertinya masih berharap jadi madunya. Terlihat dari kehadiran Tuan Ali yang sering membawa sang putri ke rumah Raphael dengan alasan Aisyah sedang belajar bisnis. Sama seperti Fina yang jadi pencemburu, Zio juga cemburu pada sosok Faisal dan Azka yang merupakan teman baru Fina dan usianya lebih tua se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status