All Chapters of THE GREAT MAN: Chapter 11 - Chapter 20
185 Chapters
JOE BERJUANG SENDIRI
Sangat sunyi, Joe memiliki insting yang baik untuk mengetahui keberadaan musuh. Situasi seperti ini sudah sering dia hadapi di negeri Menara. Namun tetap saja dia tidak bisa meremehkan musuhnya. Siapa tau, mereka bahkan lebih ahli dari musuh musuh elit negara yang biasa dia hadapi. Setelah yakin kalau di luar sana aman, barulah dia melangkah perlahan. Kondisinya, dari pintu darurat masih harus melewati dua lorong lagi untuk sampai ke area transaksi. Sudah tidak ada orang yang seliweran di sini. Para perompak sudah mengumpulkan semua karyawan menjadi satu titik di area transaksi umum. Terdengar langkah kaki di depan sana sebelum sampai di belokan untuk ke lorong berikutnya, Joe mencari tempat persembunyian. Dia masuk ke ruangan yang entah milik siapa. Dia pun mengumpat di belakang meja. Dari sini barulah dia tau kalau ini ruangan milik si sampah Kevin lantaran membaca papan nama kecil yang ada di atas meja kerja.  "Ternyata ini ruan
Read more
MENYELAMATKAN GADIS CANTIK
"Apa kau sudah bisa tenang?" Sempat Joe melirik name tag yang tersemat di kantung sebelah kanan dari seragam yang gadis itu kenakan. Dari situ Joe mengetahui kalau dia bernama Jesselyn. Jeselyn pun mengangguk. Dengan begitu Joe merenggangkan tangannya yang menutupi hampir setengah wajah Jeselyn. Begitu tangan Joe bebas darinya, gadis itu mengambil napas lalu membuangnya. Terus dia lakukan berulang ulang sampai tiga kali. Jelas sekali kalau dia hampir kehabisan oksigen. "Kau bisa percaya padaku. Aku bukan salah satu dari mereka," ujar Joe. Pada saat mengatakan ini, tangan Joe sambil sibuk menarik tubuh perampok yang sudah menjadi mayat, menepi ke balik dinding tempatnya bersembunyi tadi. "Ada berapa mereka?" Tanya Joe. "Enam orang. Satu sudah kamu bunuh," jawabnya pelan. Hanya saja Jesselyn tidak berani menatap wajah Joe langsung. Sungguh, dia sangat ketakutan sekali. "Berarti ting
Read more
PENGHABISAN
"Dia lagi menguras harta karun terbesar di bank ini bos." Tiba tiba saja seorang pemuda yang memiliki tato di lengan sebelah kiri, yang baru saja keluar dari kamar mandi meyeru pada pimpinan. "Suruh cepat! Jangan terlalu lama!" "Baik bos," sahutnya. Dan kemudian dia memanggil Chaniago melalui HT."Chani, masuk.""Chani masuk."Sampai tiga kali dia mencoba namun tak ada respon. Kemudian, pria itu kembali pada pimpinannya."Chaniago tidak ada jawaban," lapornya. "Pasti dia sedang bersenang senang dengan perempuan itu," sahut pria yang berada di sebelah kiri pimpinan. "Susuli dia! Suruh cepat! Atau kita tinggalkan!" Pimpinan memberi perintah tegas. Nampaknya dia sudah tidak betah berlama lama di tempat ini.Dengan begitu, pria yang memberi informasi tadi pun gegas menyusuli rekannya. Ini kesempatan bagus untuk Joe membuat anggota mereka berkurang satu lagi. Joe sudah menunggunya di tempa
Read more
ANTARA EGO DENGAN HATI NURANI
Come on! Mendekatlah anak manis! Joe sudah menunggu mangsanya tiba. Pria itu terus melangkah ke arah Joe. Sementara Joe sembunyi di balik dinding. Semakin dekat dan semakin dekat perampok itu pada Joe. Dan begitu kepala si pria itu menoleh, PLAK! langsung saja dia hunuskan dengan sekali kebas stik golf yang sudah menjadi samurai itu ke leher si perampok, sambil Joe menutup mulutnya agar teriakannya tidak terdengar oleh teman yang satunya, yang sedang mengawasi sandra. Joe membiarkan darah segar terus mengucur dari urat leher si perampok sampai dia kehabisan darah lalu mati. Tiga sudah Joe eliminasi. Tinggal tersisa tiga lagi. Joe pun kembali memperhatikan. Dua orang yang berada di lantai dua belum kembali, ini kesempatanku untuk menghabisi yang satu, pikir Joe. Karena itu dia berani melangkahkan kakinya untuk bergerak maju ke depan. Joe berpindah tempat. Dia bersembunyi di balik meja teller. Seorang sandra melihatnya. "Ssst!" Joe m
Read more
KEKUATAN JOE SEBENARNYA
"Baiklah! Aku akan menyerah! Lepaskan gadis itu dan kau akan mendapatkanku," ucap Joe dengan lantang dari tempat persembunyiannya. "Aku tidak mengajakmu bernegoisasi, bodoh! Keluarlah atau kau akan liat isi dari kepala wanita ini!" Bentaknya. "Sial!" Umpat Joe.Dengan begitu, Joe pun keluar dari tempat persembunyiannya secara perlahan dengan tangan berada di atas kepala. "Kau sudah mendapatkanku, lepaskan dia!" Kata Joe. Pimpinan perampok itu mendengkus. Kemudian, dia mendorong tubuh Kelie hingga jatuh ke lantai. "Ternyata nyalimu cukup besar, anak muda," ujarnya. Pada saat si bos mengatakan ini, dua orang anak buahnya menghampiri Joe. Lalu menghantam perut Joe dengan gagang senjata. BUK BUK! Dua kali Joe menerima pukulan itu. Sehingga dia cukup merasa kesakitan. Joe meringis. Dan begitu si pimpinan sudah berada dekat di hadapan Joe, langsung saja dia menghajar wajah Joe du
Read more
MENGAMBIL MOBIL SUPER MEWAH
Ada ada saja! Joe berjalan sambil memegangi lengannya yang terluka. Penampilannya sangat berantakan sekali. Sepertinya aku harus mengganti bajuku, pikir Joe. Karena itu dia mengarahkan kakinya melangkah ke outlet baju yang berjejer di pinggir jalan. Tidak mungkin dalam keadaan lusuh begini masuk ke dalam mall, bukan. Hanya beberapa lembar kaos biasa yang dia beli untuk dia kenakan sementara menggantikan pakaiannya yang sobek. Sekaligus dia membeli perban dan obat luka cair untuk mengobati lengannya. "Hei Joe! Sedang apa kau di jalanan seperti ini!" Suara lantang yang berbicara dengan nada kasar seperti itu adalah Mona. Dia sepupu Jilly yang sangat tidak suka dengan Joe. Sebenarnya tidak juga. Mona hanya iri pada Jilly lantaran lebih mengungguli mendapatkan cowok tampan ala model eropa. Namun, begitu Joe masuk ke dalam penjara, Mona seketika saja ilang feeling pada Joe. Justru dia memilih mencari selingkuhan lain untuk
Read more
DIRENDAHKAN OLEH KARYAWAN BAWAHAN
Siapa pemilik mobil ini? Tentunya dia sangat kaya sekali. Andai saja aku mengenalnya, sudah pasti akan aku pepet terus orang ini untuk menjadi investor di perusahaanku yang nyaris bangkrut. Tidak lepas bola mata Enriko menatap kagum pada sedan mewah yang hanya bisa dalam angan angannya saja dia miliki. Kebetulan di pintu masuk sana, Joe baru saja datang. Seorang marketing perempuan berpakaian seksi dengan gincu merah tebal serta rambut panjang terurai, menyambutnya dengan tatapan menghina. "Maaf, kami tidak menerima pengemis di sini," ujarnya tajam. Begitu saja dia menilai Joe dari penampilannya. "Apa aku kelihatan seperti ingin meminta sesuatu padamu?" Joe membalasnya santai. Wanita itu menyeringai, sinis. Sungguh sangat tidak sopan kelakuannya sebagai pegawai yang ditugaskan untuk menyambut pelanggan yang seharusnya dituntut ramah penuh dengan senyum, namun dia bersikap begitu sinis dan angkuh pada Joe. "Maaf, kau ma
Read more
KARYAWAN YANG KURANG AJAR
Semua mata memandangi Joe secara kompak dengan tatapan merendahkan, terkecuali Elsa yang begitu tajam mengintimidasi Joe. Dia sudah sangat jengkel sekali karena Joe sudah mengganggu dirinya yang seharusnya bisa bersantai sejenak sebelum bos datang. Saat yang bersamaan, seorang pria bertuxedo baru saja memasuki showroom. Bola mata Elsa begitu cepat berputar lalu menitik pada ikan kakap itu. "Tuan Ramos, selamat datang," sapanya dengan senyum ramah. Berbeda sekali pada saat dia menyambut Joe. Hanya saja pemuda berambut klimis itu sebatas menyungging senyum tipis menyahuti wanita seksi yang namun bukan seleranya. Elsa berpikir, kalau laki laki yang menjadi pelanggan sekaligus incarannya itulah pemilik Bugati Veyron yang ada di pit khusus. Secara Ramos pemilik sebuah perusahaan besar di negeri ini. "Tuan Rian sudah memberi tahuku kalau ada orang penting yang akan mengambil mobil mewah miliknya. Tentu itu adalah anda, bukan, tuan," ujar E
Read more
PENGUSIRAN SECARA KASAR
Gembel dari mana sampai nyasar ke sini? ungkap Rian. Hanya saja sebagai pimpinan dia masih menjaga wibawanya. Rian tidak mau membuat harga dirinya jatuh lantaran menghujat orang sembarangan. Kemudian, Rian mengambil selembar uang dari sakunya lalu memberikannya pada Joe. "Ini untukmu. Silakan pergi dari sini," katanya, dengan nada sopan. Agak melecehkan, namun nampaknya itu lebih baik untuknya dari pada di sini menjadi bulan bulanan pegawainya, pikir Rian. Tentu saja membuat Enriko dan Mona tergelak puas. "Maaf, aku tidak mengemis." Sambil mengatakan ini, Joe mengembalikan uang itu ke tangan Rian. Sungguh, membuat Rian kaget sekaligus bingung. Baru kali ini dia mendapati pengemis yang menolak uang dua puluh dollar. Sudah gila dia rupanya! "Lalu, apa maumu?" Rian menatap Joe penasaran. "Aku ke sini ingin mengambil mobilku," ujar Joe dengan penekanan. "Orang ini sudah gila, tuan. Lihat saja penampilannya. Mana mungkin orang sepertinya mampu membeli mob
Read more
SEMUA MATA TERCENGANG
Nyaris lepas bola mata Elsa dan semua orang di sini mendapatkan laki laki yang dikira gembel, justru dia yang memegang kunci Bugati Veyron edisi khusus yang hanya bisa diimpi impikan banyak orang. Dengan santainya, Joe mendatangi Guin yang sudah pucat wajahnya dengan tubuh gemetar. Guin sudah membayangkan masalah besar di depan mata. "Heuffss! Hanya kerusakan kecil. Biar nanti aku perbaiki," ujar Joe santai sambil memperhatikan spion mobilnya yang patah. Sementara Enrico dan Mona menelan ludah sambil melongo. "Tidak mungkin!" Gumam Enrico. Semua terdiam saking kaget luar biasa. Beribu ribu pertanyaan menari nari di benak mereka. "Jadi ... anda ... " Rian sendiri sampai tidak sanggup mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya. "Sudah aku katakan, kalau aku ke sini untuk mengambil mobilku," ucap Joe agak menekankan sedikit nada suaranya, namun tanpa menoleh wajah pimpinan showroom ini. Rian seperti tidak berarti apa apa dihadapan Joe. "Tidak mungki
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status