Semua Bab Married to the mafia: Bab 11 - Bab 20
20 Bab
Eleven
"Arrgghhh! Sial aku hampir lupa memberi makan leomordku," ujar Evalio menyeringai."Mari kita bersenang-senang kembali.." ujarnya kemudian menuju ruang bawah tanah bersama anak buahnya.***
Baca selengkapnya
Twelfe
"Cincin ini bulat, tanpa awal dan tanpa akhir, sebagai lambang kasih kristus, yang tanpa awal dan tanpa akhir. Atas dasar itu, cincin ini menyatakan bagi saudara berdua, untuk meniru kasih kristus dalam kehidupann rumah tangga; dengan mengasihi pasangan tanpa awal, juga tanpa akhir." Setelah pendeta selesai dengan doa-doanya, Evalio pun mengucapkan janji kemudian memasangkan cincin di jari manis Krystal.Air mata Krystal jatuh setelah cincin melingkar di jari manisnya. Sekarang dia sudah sah menjadi seorang istri.Dia tak menyangka jika hal ini akan terjadi secara tiba-tiba bahkan tanpa persetujuan kedua orang tuanya. Krystal merasa bahwa hatinya nyaman saat ini tapi pikiranya terus tertuju pada kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kedepanya.Krystal berhar
Baca selengkapnya
Thirteen
"Bergerak."Para pengawal langsung memimpin jalan. Evalio berada di tengah-tengahnya untuk lebih berjaga-jaga.Setelah Evalio masuk, Krystal kembali teringat dengan misinya. Ini adalah kesempatan untuk bisa kabur dari sini. Tapi apa ini waktu yang tepat? Sedangkan dia saja belum tahu di mana Evalio menyembunyikan Leodora dan Araster.Apa keputusanya tidak akan membahayakan mereka?"Sial, sial, sial!! bagaimana ini?" pekik Krystal kebingungan.***"Lapor, sepertinya target telah kembali," ucap salah satu tim Alice. Tim yang hanya beranggotakan 10 orang berhasil memberantas puluhan bodyguard Evalio dalam sekejap. Mereka memutuskan untuk berpencar dan menyelidiki isi rumah dan juga keberadaan Krystal."Tim satu, kembali ke posisi," lapor salah satu timnya. Dari 10 orang, Alice membaginya menjadi 5 tim. Alice memutuskan untuk tidak bergabung tim dan juga Geral memutuskan pisah dari timnya. Mereka pikir lebih cepat jika di bagi menjadi beberapa tim."Tim dua, sudah di posisi semula." Semua
Baca selengkapnya
Fourteen
"Al, lari! Erik datang bawa pasukannya!" Alice langsung menoleh. "Brengsek!" desisnya.Alice langsung dibawah mundur oleh Geral. Sedangkan Krystal langsung beralih pada Evalio."Ayok, Val... kita ke rumah sakit sekarang." Krystal merangkul tubuh Evalio."Kamu pasti kuat.""Kamu sudah janji bukan, untuk melindungiku..hikss..." isak Krystal.Evalio merasakan tubuhnya sudah sangat remuk, namun melihat Krystal yang mati-matian untuk menolongnya, hatinya juga ikut hancur berantakan. Air mata Krystal benar-benar membuat seorang Evalio semakin terpuruk."Kenapa harus kau, Krystal? Kenapa?" batin Evalio.
Baca selengkapnya
Fiveteen
Di rumah sakit, gadis itu terbaring dan berhasil melewati masa kritisnya dengan seorang diri. Miris sekali nasib Krystal kali ini, ia berjuang dengan maut sendirian. Bahkan tak ada satu pengawalpun yang menjaganya di luar maupun di dalam.Semua ini adalah perbuatan dari Erik, yang sengaja memperintahkan semua pengawal untuk tidak ada yang menjaga Krystal. Membiarkan gadis itu meratapi dengan sendirinya.Entah atas dendam apa Erik terhadap Krystal, hanya saja Erik memang tidak suka menghetahui bahwa Krystal sudah menjadi istri dari keponakanya, arghh tidak, keponakan palsu maksudnya.Remang-remang, Krystal mulai membuka matanya meski pengeliatanya belum sepenuhnya jelas karena efek samping dari oprasi.Ia membuka mat
Baca selengkapnya
Sixteen
Geral mengikis jarak antara dirinya dan Alice.Alice merasakan getaran aneh di hatinya, membuatnya hanya bisa terdiam dan tak berkutik. Please jangan tanya lagi bagaimana rasa berdebar di dalam hati Alice. Dentumanya sudah seperti genderang perang. Di depan ada sosok pria yang begitu tampan dan manis, romantis, lembut dan hangat. Mengapa Alice baru menyadarinya sekarang?Sorotan matanya terus bertanya-tanya. "Ada apa denganku?"Geral menyentuh wajah Alice. "Al, gue malu elo." Hingga detik berikutnya laki-laki itu, menyentuh pipinya, tulang rahang, hingga dagunya. Sentuhan itu berakhir di bibur Alice, yang di sentuh Geral dengan jampolnya.
Baca selengkapnya
Seventeen
"Stop! It's right. He's my Daddy," terang Regan."I'll go first, Dad. Have something to take care of," sambungnya datar tanpa berekspresi. (Aku pergi dulu, Dad. Ada hal yang harus aku urus)Setelah itupun Regan memutuskan untuk segera keluar dan meninggalkan keduanya di sana.Evalio memperhatikan ada yang aneh pada putranya. Ekspresinya sangat berbeda saat sebelum bertemu dengan Krystal.Krystal yang belum bisa terima dengan situasinya, ia merasa tidak tau harus bagaimana setelah ini dan masih belum sepenuhnya percaya jika Regan adalah putra dari suaminya. Mantanku menjadi anak tiriku? Yang benar saja.
Baca selengkapnya
Eighteen
CEKLEK!Mata Aurel membelalak, kedua tangannya langsung menutupi buah dadanya yang terpampang."Krystal?" ucap Regan. Matanya terus menatap wajah Aurel yang sepertinya memang benar-benar mirip dengan Krystal.Apa Regan mabuk? Tidak sama sekali. Memang benar, wajah Aurel sangat mirip dengan Krystal. Bagai pinang dibelah dua, mereka sangat sempurna."Aku bukan Krystal," sahut Aurel."Krystal." Regan berjalan ke arah Aurel dan langsung memeluk gadis itu.Aurel menjadi sangat panik, dia tidak tahu jika laki-laki itu sudah sepenuhnya sadar. Pikiranya bergejolak kesana-kemari, ingin teriak namun tidak bisa, ingi
Baca selengkapnya
Nineteen
CRANG!! Sebuah vas bunga yang tak jauh dari pintu ruangan Eval pecah. Sosok laki-laki rupanya telah mendengarkan percakapan antara Evalio dan Erik. Laki-laki tersebut langsung lari namun sebuah kecelakaan kecil membuat dirinya tertangkap basa oleh Evalio. Brak! "Aawwhhh!" desis Krystal. Gadis itu memegangi pundaknya yang baru saja terhantam keras. Deg. Jantung Regan berdetak cepat, kala melihat Krystal yang tegah berdiri di hadapanya. Mereka sama-sama terpaku di tempat masing-masing. Ingin rasanya Regan memeluk Krystal dan berkata bahwa dia sangat hancur sekarang. Mata itu sudah tidak seperti mata Krystal yang dulu, mata yang selalu mengandung kenyamanan dan kasih sayang untuknya. Kali ini kemana Regan akan pergi dan mengaduh sakit? Ketika orang yang ia anggap rumah sudah berpenghuni. Biasanya Regan akan memanggil Krystal, tapi kali ini tidak akan lagi. Bukan karena Evalio sudah ada di belakangnya, tapi perihal fakta yang selama ini Regan tidak tahu. Sebuah kebohongan besar yan
Baca selengkapnya
Twenty
Evalio menggeleng. Keputusannya adalah mutlak. Evalio melirik ke arah Jack. Memberikan isyarat untuk segera menarik Regan dan Krystal ke belakang karena akan ada sesuatu yang ia lakukan setelahnya. "Krystal, kau percaya padaku kan?" Eval menatap Krystal dengan mata yang sudah memerah berapi-api. Gadis itu malah menggeleng. "Jangan tinggalkan kita, Val." "Tidak akan ada yang meninggalkan siapapun. Ini hanya permainan kecil dan akan segera ku selesaikan." "Tapi—" Krystal tak bisa berucap lagi kala Eval mencium bibirnya. "Tenang okey? kita semua bakal aman." Setelah mencium bibirnya kini Eval beralih mencium kening gadis itu. Menyalurkan rasa percaya akan ucapannya. Tanpa aba-aba hanya dalam sekali hentakan, Evalio mendorong Krystal ke belakang kemudian melemparkan bom asap di tengah-tengah keduanya. BUM! "AKHH! SHIT!" "UHUK! UHUK! EVALIO!" Asap mulai meluap-luap. Regan dan Krystal tak bisa melihat apapun di sekelilingnya. Saat itu juga Jack menarik Regan dan Krysta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status