Semua Bab Paku Emas di Kepala Istriku: Bab 11 - Bab 14
14 Bab
Part 11
"Sudah ayo tidur. Sudah malam, Mbok ngantuk," ucap Mbok Ratih sembari membaringkan tubuhnya. "Iya, Mbok. Sebentar lagi aku tidur." Entah kenapa. Rasanya malam ini mata enggan sekali terpejam. Banyak hal yang melintas di pikiran ini. Apalagi, ini sudah hampir satu bulan Mas Arya pergi bekerja. Bagaimanakah kabarnya di sana akupun tidak tahu. Semoga kamu baik-baik saja di sana Mas. Aku kangen kamu. Selain itu. Malam ini juga kurasakan gerah yang amat sangat. Rasanya, ingin diri ini pergi ke luar sana dan terbang ke setiap pohon besar yang berjajar di sepanjang jalan. Ya, aku harus pergi. Tapi bagaimana? Aku tidak tahu caranya. Mbok Ratih? Tapi dia baru saja tertidur. Lagi pula, tidak mungkin bagiku untuk membangunkannya. Lalu jika timbul pertanyaan nantinya, tidak mungkin bisa terjawab apa alasannya aku ingin berubah. ************ Entah mengapa, terlintas dari pikiran ini untuk melakukannya sendiri. Ya, jika hanya melempar tubuh dengan kembang. Aku juga pasti bisa. Perlahan, ta
Baca selengkapnya
Part 12
Beberapa menit. Aku hanya diam sambil tersenyum menatap Pria yang sudah cukup berumur ini. Tangan ini pun membelai lembut dari dada hingga perut buncit nya. Belaian lembut layaknya sepasang kekasih, tapi kini berbeda. Kekasih yang memiliki tampang menakutkan sepertiku. "Nde... nde... Ndemiiiiiittttt!" Lari. Pakai Darno lari sekencang nya ke arah depan rumah, kemudian mengetuk keras sambil berteriak meminta tolong. Percuma, sekeras apapun ia meminta tolong tidak akan ada yang mampu mendengar. Karena memang, kali ini aku menutup semua kuping penghuni rumah. Sambil terus berteriak. Pak Darno terus menatap ke belakangnya. Melihatku, yang kini sedang duduk sambil berayun manja di taman depan rumah. "Kang Maaasss... ke sini doong. Main ayunaaan. Maaaasss ...." Terus. Aku terus menggoda pria yang telapak kakinya kini basah, karena air yang mengalir di lantai. Air kencingnya sendiri. Ada alasan dari semua ini. Pak Darno, adalah orang yang berada dibalik perselingkuhan Ibu Mertuaku.
Baca selengkapnya
Part 13
"Maksudnya, Mbok? Tolong jangan bercanda." "Iya, Non. Jika telah dimakan, maka konsekuensinya Non tidak akan bisa menjadi manusia kembali, hanya menyerupai." Serasa petir menggelegar di kepala ini. Tidak. Aku tidak mungkin menjadi hantu gentayangan lagi! Ini tidak mungkin! "Mbok. Tolong lakukan apapun biar aku bisa kembali lagi. Bagaimana? Bagaimana kalau Mas Arya kembali?! Aku sangat menyayanginya, Mboookk. Tolong!"Diam. Mbok Ratih hanya duduk terdiam tanpa mampu berkata apapun. "Mbok. Jawab, Mbok!" "Maaf, Non. Itu adalah kembang Serupan. Gabungan dari beberapa jenis kembang keramat. Mbok tidak mungkin bisa mengembalikanmu lagi! Maaf, Non...." ***** Menyesal. Aku sangat menyesal telah melakukan semua ini. Tapi, apa memang tidak ada cara lain? "Mbok. Apakah aku masih bisa bertemu dengan Mas Arya nanti?" "Bisa, Non. Kamu masih bisa bertemu dengannya. Tetapi .... " "Tapi apa, Mbok? Katakan!" "Non tidak akan bisa punya anak dari Den Arya. Non masih bisa menyamar menjadi ma
Baca selengkapnya
Part 14
Seketika aku datang dan langsung menatap matanya dengan lebih dekat. Tanpa berjalan seperti biasa. Aku melayang di atas lantai. Kini, wajah kami berdua hanya berjarak tidak lebih dari satu jengkal. "Kamu ingin mati sepertiku?" tanyaku dengan suara lembut seperti berbisik. Ya. Jangankan menjawab, untuk berkedip saja kini sudah tidak mampu. "Jangan pernah lagi bertindak tidak sopan padaku. Jika masih ingin menghirup udara esok. Ingat itu!" ************* Beberapa saat terdiam. Akhirnya ia berteriak sambil minta tolong kepada seluruh penghuni rumah. "Tolooong ... Ada setan! Mamah tolooong!" Sementara di teras Ibu mertuaku masih sibuk mendengarkan penjelasan Pak Darno yang ditemukan pingsan pagi tadi, dan baru tersadar. Di sana, juga ada Mbok Ratih sedang mengantarkan teh buat mereka. Sesampainya di ruang tamu. Anak paling muda di rumah ini pun suda pucat ketakutan sambil menangis. Jelas, aku mendengar semuanya dari arah dapur. Mungkin, karena kini wujudku bukan lagi manusia. Ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status