Semua Bab Istri Rahasia Kepala Sekolah: Bab 51 - Bab 60
175 Bab
Bab 51
Sepulang dari sekolah, Aldino berkunjung ke rumah kekasih hati, Raisa Silvana Basalamah. Ia hanya ingin mengetahui kabar perkembangannya. Terakhir ia mendapat pesan dari Hanum jika Ana sudah pindah rumah sakit.Aldino mematung di depan pintu rumah megah dengan arsitektur bergaya timur tengah, menunggu seseorang membuka pintu.Krett,Keluarlah seorang pria berwajah Arab yang menyambutnya. Pria yang tak sudi ia lihat.“Mau apa kau kemari?” tanyanya dengan raut penuh kebencian, menatap remeh Aldino yang berada tepat di hadapannya.Aldino sama sekali tak merasa terintimidasi oleh sosok itu. Ini rumahnya, tak mungkin ia mencari ribut di sana.“Ada siapa Ali?”Sayup-sayup terdengar suara dari dalam rumah. Hanum-ibunda Ana berjalan keluar rumah dan langsung melemparkan senyuman hangat pada Aldino.“Al, masuklah!” titah Hanum dengan penuh keramah tamahan. Ia berjalan keluar dan langsung memeluk Aldino dengang penuh kehangatan. Ali langsung menggeser tubuhnya memberi akses jalan, bersedekap ta
Baca selengkapnya
Bab 52
Nadira melotot di depan cermin ketika melihat sejumput helaian rambutnya yang tercerabut dari akarnya. Tangannya gemetar menggenggamnya lalu mengepal.Ia mendelik ke arah saudarinya yang masih tertidur pulas. Haruskah ia mencekiknya untuk membalas perbuatannya? Atau ia menindih kepalanya dengan bantal agar ia kehabisan nafas? Tidak, mungkin menuangkan racun arsenik pada mulutnya yang menganga.“Kau mau mencekikku? Menindihku dengan bantal? Memberikanku racun? Lakukanlah! Kau akan membusuk di penjara! Lalu aku akan menghantuimu seumur hidupmu?” racau Ariana padahal matanya terpejam.Mengapa ia bisa tahu isi kepalanya?Nadira berdiri dan menghampiri Ariana yang sudah tergolek puas setelah menganiaya dirinya semalam. Menatapnya dengan penasaran. Ia merasa ragu apakah adiknya yang bar-bar itu serius tidur atau berpura-pura?Saking penasaran Nadira mencondongkan tubuhnya mendekat di hadapan wajahnya.Seketika Ariana melotot dan berhasil membuat Nadira tersentak kaget.“Gadis kampret!! Kau
Baca selengkapnya
Bab 53
Malati mengejar wanita yang diduga membawa kamera DSLR milik Serena hingga ke jalan sebab motor matic berwarna putih itu bagaikan motor balap langsung tancap gas dan menaklukan medan dengan liar. Melesat mengebut bagai Valentino Rossi.Brugh,Malati terjatuh saat ada motor yang lewat. Karena fokus mengejar, ia justru tidak berhati-hati alhasil ia keserempat motor. Dan, naasnya, motor itu kabur meninggalkan Malati yang terjatuh.Saat jatuh tersungkur, Malati masih sempat melihat plat nomor motor itu. Ia mendengus kasar sebab merasa pusing apapun yang ia lihat terasa mengganggunya.Beberapa orang berlarian menghampiri Malati karena panik takut terjadi apa-apa pada gadis itu.Aldino langsung menerobos kerumunan dan menyingkirkan tangan-tangan mereka yang terulur berusaha membantu Malati.“Minggir!!!” pekik Aldino tak kalah panik dan kesal melihat kelakuan Malati.“Mala, kau tidak apa-apa?” tanya Aldino pada Malati, ia mencoba membangunkannya. Ke dua tangan kekarnya langsung membopong ga
Baca selengkapnya
Bab 54
Sore itu di ruang kelas Exacta, Malati masih betah berlama-lama mengajari calon peserta Olimpiade Matematika. Sembari menunggu mereka menyelesaikan soal, Malati membuat soal lain di atas kertas dan mencari jawabannya sendiri, dengan berbagai langkah yang diambil.Tangan mungil nan lentiknya terlihat menari-nari membuat coretan-coretan kecil di atas sehelai kertas di atas meja. Diam-diam seseorang mengintip dengan mengulum senyum melihat tingkah Malati. Aldino acapkali mengecek proses belajar anak didiknya melalui jendela kaca.Saat mereka selesai, Archiello mengumpulkan kertas lembar jawaban teman-temannya dan menaruhnya di atas meja Malati. Gadis itu pun berniat mulai memeriksa jawabannya satu per satu.Namun sebelum rencananya terlaksana, Malati sempat terkejut sebab saat melihat soal yang tercantum dalam lembaran kertas soal itu bukan materi yang sudah ia persiapkan.Ia menyusun soal-soal olimpiade bekas tahun yang lalu, mengumpulkannya, menyalinnya, merangkumnya lalu memperbanyakn
Baca selengkapnya
Bab 55
Malam itu Malati merenung cukup lama di balkon kamar tidur utama. Ia merasa tersentak mendengar pengakuan Mira Gumilar soal Aldino. Namun bagaimanapun Malati sudah terperangkap dalam surat perjanjian pernikahan kontrak. Ia tak mungkin mundur. “Aldino dulu mengincar Arieka. Sekarang kau, Putri Melati. Kau tahu, aku sangat dekat dengan keluarga Aldino. Aku masih sepupu dengannya, dari Dirgantara Waluyo, meskipun tak sedarah. Aldino sudah sejak lama ingin menikah dengan seseorang yang mudah dikendalikan! Seseorang yang maaf, lugu, bodoh secara mental dan miskin. Ia menikah untuk mendapat warisan Eyang Waluyo.” Malati menyimak betul perkataan Mira Gumilar. Benar sekali dugaannya. Pernikahan itu hanyalah sebuah alat untuk memperoleh harta warisan. Tidak ada yang keliru! Malati pun menerima pernikahan itu didasari kepentingan juga. “Aldino didesak untuk segera menikah jika ia masih mau menjadi pewaris utama Waluyo. Sayang, kekasihnya koma karena kecelakaan sepulang dari sebuah pesta. Mal
Baca selengkapnya
Bab 56
Sabtu yang cerah, langit menampilkan awan cirrus yang berarak rapi dengan kanvas berwarna biru lazuardi. Malati menatap langit itu dengan penuh sukacita. Di taman kampus ia biasa menghabiskan waktunya dengan merenung dan membaca.Dari kejauhan Malati yang mengenakan pakaian berwarna merah muda lengkap dengan warna hijab senada tampak indah ketika sorot matahari menimpa siluet tubuhnya. Dan, ternyata seseorang berhasil membidik dirinya, tepat saat dirinya tersenyum menatap seekor katak yang melompat di rerumputan. “Taman ini dulu bekas sawah,” seru seorang pemuda menginterupsi kegiatan Malati menikmati taman yang sepi siang itu.Ekor mata Malati bergerak dan tertuju pada sumber suara yang familiar itu. Tubuhnya membeliak kala mendapati pemuda itu menghampirinya.“Kak Erlangga?” “Apa yang sedang kaulakukan Malati? Kau sedang menunggu pacarmu ya?” tanya Erlangga berbasa-basi. Malati spontan mengulum senyum dan menggeleng. “Aku hanya sedang istirahat saja, menunggu mata kuliah lain.”
Baca selengkapnya
Bab 57
Sepulang kuliah, Malati mencari Aldino. Ia akan meminta ijin padanya untuk pergi ke acara pesta ulang tahun teman kampusnya, Risa. Sebelumnya ia sudah membuat banyak alasan untuk menolak undangan Risa karena ia malas mengikuti acara glamor yang diadakan oleh kalangan atas. Terkadang ia merasa minder dan takut kehadirannya justru menjadi bahan perguncingan teman-teman kampus lainnya. Terlebih lagi bisa merusak suasana pesta Risa. Naasnya, Risa lebih banyak beralasan ketimbang Malati. Malati ialah sahabat terbaiknya, padahal Malati sendiri hanya menganggapnya sekedar teman dekat selama di kampus. Karena Malati sudah dianggap sahabat, sehingga Malati harus hadir pada perayaan berbahagia itu. Jika tidak, ia akan membatalkan acara yang sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Pun, Risa beralasan lain bahwa Malati mahasiswi yang meraih nilai IP 4. Nilai yang sempurna. Ayahnya begitu penasaran ingin bertemu dengannya setelah mendengar cerita darinya bahwa sahabatnya ialah mahasiswi terce
Baca selengkapnya
Bab 58
Aldino tampil berbeda malam itu. Biasanya ia berpenampilan gagah dengan seragam khas guru yang rapi dan rambut klimis. Namun malam ini, karena malam minggu, Aldino berpenampilan anak muda nan gaul.Aldino memakai kaos yang dibalut kemeja dari luar dan celana jeans robek seperti diparut, sepatu boots lengkap dengan jaket kulit yang membalut tubuh kekarnya yang mirip gapura kabupaten. Tambah lagi, rambutnya dibuat agak acak-acakan, tak beraturan dan asimetris, semakin menambah kesan maskulin.Ia berencana akan pergi bersama kawan-kawannya untuk nongkrong di sebuah cafe mewah yang berada di daerah Puncak. Kebetulan rute jalan yang diambil searah dengan resort di mana Risa merayakan ulang tahunnya. Oleh karena itu ia ingin mengantar Malati terlebih dahulu.“Mas, mau maming-an ya? Ahay!!” goda Mbok Darmi pada Aldino yang sudah berdiri gagah di samping motor sport yang jarang ia pakai.Aldino hanya mengangguk. “Mbok, sepertinya kami akan pulang malam.”Mbok Darmi membelakan matanya ketika
Baca selengkapnya
Bab 59
Malati bingung harus menjawab apa. Seseorang mengajaknya berdansa. Jika ia menolak mungkin pria itu mengira jika dirinya sombong. Namun adalah sesuatu yang mustahil ketika menerima ajakan berdansa darinya.Akhirnya Malati membuat sebuah keputusan ia akan menolak ajakan pria itu untuk berdansa.“Maaf, saya tidak bisa berdansa,” tolak Malati, padahal pria itu bukan mengajaknya tetapi mengajak wanita yang berada di belakangnya.Aish, Malati malu rasanya. Ia kepedean. Tak mungkin ada cowok yang mengajak perempuan berhijab berdansa dengannya.Lelaki itu meraih tangan wanita berpenampilan seksi dengan tubuh bak gitar Spanyol. Tak mungkin pria tadi mengajak Malati yang bertubuh bonsai menyerupai ukulele. Meskipun menggunakan topeng, Malati bisa mengenalinya. Dia kakak tingkat yang yang paling cantik. Selain sebagai mahasiswa FK, ia juga seorang model. Sesuatu yang normal, pria tampan bersanding dengan wanita cantik. Untung, Malati memakai topeng setidaknya rasa malunya berkurang sedikit.“U
Baca selengkapnya
Bab 60
Malati menengadah, menatap siapa orang yang mengangsurkan sapu tangan kepadanya. Telapak tangannya putih dengan jari jemari yang panjang.“Makasih, aku akan mencuci muka saja,” lirih Malati sembari melengos meninggalkan pemuda tampan dalam balutan tuxedo putih bak pangeran. Ia tak menerima sapu tangan itu.Malati seorang gadis yang dingin. Ia tak mudah didekati siapapun. Erlangga harus mencari cara untuk mendekatinya.“Argh, kenapa kau menolakku, Putri?” ucap Erlangga dengan mendesah pelan.Malati pergi ke toilet dan bercermin di depan wastafel. Ia melepas topengnya dan berkaca. Seketika ia terkejut saat menatap pantulan wajahnya yang aneh. Air matanya setidaknya pasti ikut berkontribusi dalam merusak riasan wajahnya. Namun hanya sepersekian persen.Nyatanya, riasan wajahnya dibuat buruk rupa oleh penata rias tadi. Alisnya dibuat tebal. Blush on yang menyapu pipinya dibuat berbentuk lingkaran dan disapu bukan dengan bubuk blush on tetapi dengan lipstik. Seseorang tengah mengerjainya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status