Semua Bab Silakan Nikahi Saja Ibumu, Mas!: Bab 111 - Bab 120
158 Bab
Wejangan Asri 2
Bab 111**** Yana menatap Asri dengan lekat.Bagaimana mungkin Asri memberikan pinjaman kepada Yana sedangkan Ia sendiri tak tau kapan akan mendapat insentif . "Tapi, kan, Yana gak tahu kapan bisa mendapatkan insentif Mbak!" pungkas Yana."Nggak apa-apa. Mbak ikhlas, kok. Yang penting Mbak nggak memberikan ini secara gratis. Karena sebelum kamu, guru-guru yang lain juga Mbak perlakukan seperti itu. Jadi kalau mbak gratiskan untuk kamu, khawatirnya, guru yang lain akan cemburu," jawab Asri tersenyum.Yana benar-benar semakin kagum pada ketulusan Asri dalam melindungi para guru dalam masalah pendidikan."Makasih ya Mbak maaf karena Yana merepotkan." ujar Yana tersipu malu"Enggak, kok. Sedikit pun kamu nggak ngerepotin Mbak. Ini sudah menjadi kewajiban Mbak sebagai kepala sekolah. Yang bertanggung jawab atas para pendidiknya!" sahut Asri.Yana merasa lega. Karena akhirnya Ia akan mendapatkan ilmu tentang cara dan trik mengajar, Melalui diklat tersebut. Yana berharap, dengan Diklat das
Baca selengkapnya
Ancaman Arif
Bab 112Ancaman Arif******Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya Arif sampai di tempat yang dimaksud. Arif merasa lega. Karena disana Arif melihat Dila sedang asyik bermain perosotan didampingi seorang perempuan mengenakan hijab lebar. "Dila ...!" seru Arif mengulurkan tangannya.Yana menoleh karena merasa mengenali suara tersebut. Dan sangat terkejut karena ternyata itu benar-benar Arif. Mantan suaminya."Mas Arif?" Yana terkejut karena Arif sudah berada di sana."Dila ... Apa kabar? Papa rindu!" Arif berusaha mendekati Dila. Namun, bocah itu bukannya mendekati Papanya, malah semakin mundur. Sembunyi di balik kerudung Yana."Mau ngapain mas ke sini?" Yana menatap Arif dengan tajam."Mas merindukanmu dan Dila!" sahut Arif melangkah maju mendekati Yana."Jangan maju, Mas. Aku tidak suka," ujar Yana seraya mundur beberapa langkah."Mas datang ke sini tidak untuk membuat kerusuhan. Mas hanya rindu pada Dila,' ujar Arif dengan wajah sendu."Mas masih ingat pada D
Baca selengkapnya
Ancaman Arif 2
Bab 113*****"Arif menuntut hak asuh Dila?" Pak Bejo terbelalak. Begitupun dengan Intan."Kita harus bagaimana, Pak?" Intan menoleh kearah Pak Bejo yang terlihat menahan emosi."Tidak ada jalan lain. Secepatnya, kita harus menemui Arka. dan kembali minta bantuannya." ujar Pak Bejo menatap anak dan istrinya.Mereka pun sepakat untuk berangkat ke kota Jambi. Menemui Fikri dan Arka untuk meminta bantuan.******"Kamu tuh gimana, sih? masa nggak tahu Arif ke mana?" Bu Wongso mendelik ke arah Sinta yang terlihat gelisah. Karena sejak kemarin Arif tidak pulang ke rumah."Mana Sinta tahu Bu. Mas Arif bilang hanya pergi sebentar, tidak tahu setelah itu dia ke mana. Karena ponselnya tidak bisa dihubungi," ujar Sinta.Bu Wongso mengusap kasar wajahnya. Bu Wongso khawatir kalau Arif akan pergi dari rumah. Karena tidak tahan dengan tekanan demi tekanan dari Sinta.Bu Wongso paham betul karakter Arif. Anak semata wayangnya tersebut tidak suka diatur oleh siapapun. Sedangkan Sinta, selalu membatas
Baca selengkapnya
Menerima Fikri
Bab 114Menerima Fikri*******Pagi-pagi sekali, Bu Bejo dan Intan sudah menyiapkan sarapan pagi. Sedangkan Yana disibukkan dengan Dila yang ngotot ingin berangkat ke sekolah. Yana sudah meminta izin kepada Asri kalau hari ini dan beberapa hari ke depan tidak bisa masuk di karenakan akan berangkat ke Kota Jambi untuk menemui Arka dan Fikri.Asri memberi izin dan memberi support pada Yana agar percaya pada keadilan."Percaya sama Mbak. Kamu akan memenangkan hak asuh Dila. Arif tidak akan mendapatkan Dila saat ini," ujar Asri mengusap bahu Yana ketika perempuan berstatus janda itu menangis di hadapan Asri."Yana takut, Mbak. Yana khawatir kalau setelah berusia 17 tahun, Dila akan tinggal bersama Mas Arif. Itu berarti, Yana berpisah dengan Dila," sahut Yana ditengah isak tangisnya."Yana, 15 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar. Kamu dan Dila sudah saling mengisi. Diusia itu, Dila sudah besar, bahkan sudah matang. Dia pasti bisa mengambil sikap. Yang terpenting, saat ini, Dila bersama
Baca selengkapnya
Menerima Fikri
Bab 115*****Bu Indah mempersilahkan tamunya untuk makan siang bersama. Setelah itu, mereka langsung istirahat menjelang Fikri pulang dari dinas."Ada masalah apa, Nak?" Bu Indah menghampiri Yana yang sedang duduk di ruang tamu."Masalah?" Yana mengerutkan keningnya."Ibu yakin, kalian sedang dalam masalah. Ada apa?" Bu Indah menatap Yana dengan seksama.Yana yang memang merasa nyaman berada di samping Bu Indah segera berhambur memeluknya. Ia pun terisak menangis di pelukan Bu Indah. Bu Indah mengusap punggung Yana dengan lembut. Perempuan yang pernah menjalani hidup dalam kesulitan bersamanya itu adalah harapan Bu Indah untuk menjadi menantunya."Mas Arif mau ambil hak asuh Dila, Bu!" ujar Yana menyeka air matanya."Arif? Bagaimana mungkin?" Bu Indah mengerutkan keningnya."Mas Arif kemarin kemari. Dia mau ambil Dila secara baik-baik. Tapi Yana tolak. Mas Arif mengancam akan membawa ke pengadilan!" sahut Yana masih dengan Isak tangisnya."Keterlaluan! Bisa-bisanya dia mau ambil hak
Baca selengkapnya
Perasaan yang berbeda
Bab 116Perasaan yang berbeda*****"Sayang, Papa ganti baju dulu. Setelah itu kita jalan-jalan, ya," ujar Fikri membujuk Dila dengan lembut.Dila mengangguk dan duduk di sofa. Di samping Bu Indah. "Fikri ganti baju dulu ya, Pak! Bu!" ujar Fikri memberi hormat pada Pak Bejo dan istrinya.Pasangan suami istri itu tersenyum. Mereka melanjutkan mengobrol ringan. Bu Indah sangat bahagia dikunjungi oleh Yana dan keluarganya. Karena dalam keseharian, Bu Indah hanya berdua dengan Fikri. Untuk mengusir kebosanan, terkadang Bu Indah ikut bantu-bantu di restoran."Sering-sering ke sini ya, Pak! Bu! Saya suka rumah dalam keadaan ramai," ujar Bu Indah.Fikri telah selesai berganti pakaian. Segera bergabung bersama ibunya dan keluarga Yana.Yana mengingat satu hal, dulu, Fikri suka meminta ibunya untuk membuatkan kopi jika sedang ngobrol seperti saat ini.Yana beranjak ke dapur. Membuat kopi untuk Fikri. Senyum terus terbit dari wajahnya. Yana sering tersenyum jika mengingat senyum yang Fikri l
Baca selengkapnya
Perasaan yang berbeda 2
Bab 117********Yana terbangun ketika jam dinding menunjukkan pukul satu dini hari. Yana merasa tenggorokannya kering.Yana segera beranjak dari tempat tidur dan melangkah menuju dapur. Yana segera mengambil gelas kosong dan berjalan menuju dispenser. Karena Yana terbiasa minum air hangat kuku.CeklekLampu dapur menyala. Yana terkejut begitu melihat Fikri yang mengenakan piyama berada di dapur.Mereka sama-sama terperanjat."Ngapain kamu di dapur?" tanya Fikri menatap Yana yang sedang memegang gelas berisi air putih."Yana haus," ujar Yana menundukkan kepalanya."Abang sendiri. Ngapain ke dapur?" tanya Yana."Abang juga haus. Biasanya Abang bawa air minum sebelum tidur ke dalam kamar. Tapi tadi malam Abang lupa," sahut Fikri.Yana meletakkan gelas ke atas meja."Ya udah, Yana kembali ke kamar dulu!" ujar Yana segera berlalu dari hadapan Fikri.Ketika Yana melewati Fikri, dengan sigap, Fikri memegang tangan Yana. Menarik perempuan itu ke dalam pelukannya. Jantung Yana bertalu-talu
Baca selengkapnya
Penyesalan
Bab 118Penyesalan****** "Keterlaluan kamu, Mas!" Sinta menatap tajam kakak laki-lakinya itu.Sinta memang kesal pada kelakuan Arif. Namun, Sinta tidak tega jika melihat Arif diperlakukan seperti itu oleh Kakaknya. Menurut Sinta, Seno benar-benar keterlaluan."Dia yang keterlaluan, Sinta!" Seno menunjuk wajah Arif yang lemas tidak berdaya.Gigi Seno bergemelutuk. Seno tidak menyangka jika Arif nekad menemui Yana dan menentang perintahnya. Seno melakukan semua itu karena rasa sayang pada Sinta. Satu-satunya adik perempuan yang dimilikinya.Seno tidak pernah berniat untuk memusuhi Arif, tapi, semenjak Arif melakukan pemerkosaan kepada Yana. Seno menjadi sangat membenci Arif. Seno menganggap kalau Arif telah merusak hidup Sinta.Terlebih, Arif berniat untuk mengambil hak asuh Dila. Seno berpikir kalau itu terjadi, maka bisa saja, anak yang berada dalam kandungan Sinta akan terancam tidak mendapat kasih sayang dari Arif. Selaku ayahnya."Dia datang ke Jambi karena menemui mantan istriny
Baca selengkapnya
Penyesalan 2
Bab 119*****Bu Wongso kembali teringat pada Yana. Setelah hidup beberapa bulan bersama Sinta, Bu Wongso baru menyadari kalau Yana adalah menantu terbaik.Yana tidak pernah membantah, rajin melakukan pekerjaan rumah, dan sangat telaten dalam merawat Bu Wongso.Nasi sudah menjadi bubur. Yana tidak mungkin lagi kembali pada Arif. Terbukti, Yana yang telah menggugat cerai Arif. Yana bahkan menyewa pengacara untuk mengurus perceraian tersebut.Mobil parkir di halaman klinik Dokter Mita. Sinta segera turun dan meminta perawat untuk membawa Arif ke dalam klinik. Beberapa perawat keluar dari klinik dan segera membawa Arif masuk. Kebetulan sekali, Dokter Mita sedang berada di tempat, sehingga Arif segera di tangani.Klinik Dokter Mita adalah klinik rawat inap. Sehingga menyediakan beberapa kamar untuk ditempati pasien.Sinta memilih sebuah kamar yang bagus. Agar Arif merasa nyaman di rawat di sana."Mas istirahat di sini saja, ya," ujar Sinta seraya menaikkan selimut Arif hingga ke dada.Ar
Baca selengkapnya
Buka hatimu, Yana
Bab 120Buka hatimu, Yana*****"Obat ini sudah digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bukan beberapa hari yang lalu," ujar Sakti sambil terus mengamati botol tersebut.Sakti sudah mempelajari banyak hal tentang berbagai obat yang dijual secara rahasia. Termasuk obat perangsang. Yang tidak habis pikir oleh Sakti, Sinta bisa mendapatkan obat tersebut dari mana? Dan menggunakannya untuk apa?Kedua kakak beradik itu saling menatap. Wajah mereka merah padam."Video pemerkosaan itu?" Sakti mencoba mengingat adegan di dalam video."Mas juga baru menyadari kalau video ini sudah di potong terlebih dahulu!" sahut Seno memberikan ponselnya kepada Sakti.Sakti menerima ponsel tersebut. Melihat kembali video berdurasi sembilan puluh menit. Video yang menjijikkan. Karena di dalam Video itu. Arif memperkosa Sinta dengan buas. Sakti sebenarnya tidak tega melihat video itu secara keseluruhan. Namun, demi mendapatkan jawabannya, Sakti terpaksa menonton Video itu dengan gigi bergemelutuk."Apa itu tida
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status