All Chapters of Hasrat Liar Ibu Tiri Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
30 Chapters
Bab 21
Pov PutriJam menunjukan pukul 2 malam namun aku tak bisa tidur. Suara Tante Sarah berisik sekali saat bercinta dengan suamiku. Dia pikir aku akan marah dan cemburu jadi terus-terusan dengan sengaja menunjukan kegilaannya bersama suamiku.Karena Tante Sarah dan Mas Indra tengah sibuk memadu kasih, aku kembali mengambil ponselku yang aku sembunyikan. Aku mengaktifkan ponselku dan mencoba menghubungi Ferdi tapi sayangnya Ferdi bilang hingga sampai sekarang belum menemukan jejak apapun tentang keberadaan kedua orangtuaku. Meski aku sudah menyuruhnya untuk mengeceknya disetiap rumah sakit tapi dia belum juga menemukannya.[Put, jam segini kamu online? Kamu belum tidur?]Aku terbelalak kaget tiba-tiba mendapatkan pesan dari Melly. Jam menunjukan 2 malam. Kok dia masih belum tidur.[Aku tidak bisa tidur. Kamu sendiri jam segini kenapa belum tidur?] balasku pada Melly.[Aku tidak bisa tidur karena masih penasaran dengan ceritamu beberapa jam lalu.]Ya ampun Melly, dia sampai tak bisa tidur k
Read more
Bab 22
"Indra, Putri. Apa yang sedang kalian lakukan disini?"Mati aku. Tante Sarah memergoki saat Mas Indra sedang menc*umku. Pasti aku lagi yang akan jadi sasaran kemarahannya. Tuhan, tolong selamatkan aku dari wanita gila ini.Mas Indra melepaskan cium*nnya lalu tubuhnya ia gunakan untuk menutupi tubuhku. Lelaki itu pasti sadar betul kalau sebentar lagi Tante Sarah akan menghajarku sebagai pelampiasan kemarahannya."Beraninya kalian berbuat seperti ini di belakangku!"Tante Sarah seperti kesetanan. Dia mengambil pisau yang berada tak jauh darinya."Minggir Indra. Perempuan ini harus ku habisi. Dia harus mati baru aku akan puas!"Tangan Tante Sarah terlihat gemetar. Dia terlihat sangat emosi."Tant, kalau tante mau bunuh. Bunuh saja aku. Putri tak melakukan apapun. Dia sudah menolakku tadi tapi aku yang memaksannya!"Aku yakin Tante Sarah takan berani menusuk Mas Indra. Wanita gila itu tak bisa hidup tanpa Mas Indra jadi tak mungkin berani mencelakai lelaki yang sangat dicintainya itu."A
Read more
Bab 23
"Dira...Dira...!"Samar ku dengar teriakan Tante Sarah berteriak memanggil-manggil nama Dira. Rasa sakit karena pukulan demi pukulan yang Mas Indra berikan membuat kesedaranku perlahan hilang."Mbak Putri sadar Mbak...!"Mataku kembali terbuka. Ku lihat sekeliling. Ternyata aku berada dalam kamar Dira sekarang."Syukurlah Mbak sudah sadar. Aku sangat khawatir melihat Mbak tak sadarkan diri barusan!"Dira menangis, aku lihat dia benar-benar mengkhawatirkan keadaanku. Bukan hanya bersandiwara seperti yang kupikirkan selama ini."Mbak, mulai hari ini Nyonya Sarah menyuruhku mengawasi Mbak. Kita akan tinggal satu kamar. Mbak jangan marah sama aku ya. Aku cuma menjalankan tugas dari Nyonya Sarah!"Aku tersenyum dan mengangguk. Dira tak salah jadi aku tak boleh membencinya. Dia juga korban sama sepertiku."Mbak, aku kompres lukanya ya, Mbak."Dira mulai mengompres satu persatu lukaku. Aku diam tak banyak bergerak. Badanku terasa sangat sakit sekali jika sedikit saja bergerak."Aku berdoa se
Read more
BAB 24
"Kita tinggalkan negara ini bersama-sama. Dengan begitu Tante Sarah takan bisa menemukan kita!"Aku diam tak bersuara. Masih bingung dengan tawaran yang suamiku berikan. Haruskah aku menerima tawarannya?"Put, kita tak punya banyak waktu. Jangan banyak berpikir. Kamu mau ya memaafkan aku. Dengan begitu kita akan hidup bahagia tanpa Tante Sarah."Hidup bahagia?"Aku tertawa menahan perih."Kamu pikir semudah itu, Mas. Setelah semua yang kau lakukan padaku selama ini kamu pikir aku bisa bahagia hidup dengan orang yang jelas-jelas sudah menyakiti dan mengkhianatiku?""Put, aku salah aku minta maaf. Dari awal aku tak berani melawan Tante Sarah. Dia sangat kejam. Bahkan dia berencana membunuh Ayahku!""Apa?"Aku terkejut mendengar ucapan suamiku."Ya, dia belum lama ini bilang ingin menyingkirkan Ayahku. Aku tidak bisa terus-terusan hidup dengan wanita mengerikan itu!""Kalau kita pergi, gimana dengan nasib Ayahmu Mas?"Ayah mertuaku sangat baik, tidak mungkin aku mengabaikan keselamatanny
Read more
Bab 25
Pov Author"Sayang, kepalaku kenapa sakit sekali?" tanya Sarah saat terbangun. Indra semalam memberinya obat tidur dengan dosis agak tinggi jadi ketika dia bangun kepalanya terasa sakit."Kemaren Tante banyak nangis jadi wajar kalau Tante sekarang sakit kepala!"Sarah tersenyum senang saat menyadari Indra tak lagi mendiamkannya."Ka--kamu udah enggak marah sama aku?" tanya Sarah dengan raut wajah sangat senang.Indra menghela nafas panjang mendengar pertanyaan dari Sarah."Jujur aku masih sangat marah dengan perlakuan Tante pada Putri. Tapi aku berpikir enggak ada gunanya lama-lama marah sama Tante!"Sarah yang merasa sangat senang langsung memeluk Indra yang tengah memakai dasinya."Makasih sayang. Aku tahu kamu enggak mungkin bisa lama-lama marah sama aku.""Jangan seneng dulu, Tant. Aku ngelakuin ini agar Tante bersikap baik pada Putri. Kalau aku denger Tante melukai Putri sedikit saja, aku takan segan-segan meninggalkan Tante."Bukan tak marah dan kecewa saat Indra mengancam Sarah
Read more
Bab 26
Pov Author"Kamu sendiri ngapain kesini, Wa. Restoran ini cukup jauh dari perusahaan kamu. Tapi kamu bisa ada disini?" tanya Indra kemudian."Tadi janji ketemuan sama klien di area sini. Pas lewat restoran ini pengin mampir!" jawab santai Dewa."Bisa kebetulan banget, ya. Kamu bukan sengaja ngikutin aku dan Indra kesini, kan?"Sarah mulai berbicara sembarangan. Indra memegang kepalanya, frustasi dengan sikap gegabah Sarah. Pertanyaan Sarah justru bisa membuat Dewa curiga tentang hubungan keduanya."Mengikuti kalian? Apa untungnya?" Dewa terkekeh geli."Ya bisa saja kan Papah kamu yang--""Tant, cukup. Enggak usah mulai lagi nuduh-nuduh orang sembarangan, dech!" kesal Indra. Indra menjadi tak enak dengan Dewa karena tuduhan Sarah. Beberapa saat kemudian seorang pramusaji datang membawa beberapa bungkus makanan pesanan Dewa."Tante Sarah. Aku ke restoran ini karena beli makanan untuk temen-temen aku yang tinggal di area sini. Dulu kami sering nongkrong bareng disini pas SMA. Mumpung dis
Read more
Bab 27
"Ka--kamu yakin mau ikut aku?" tanya Putri seakan tak percaya dengan ucapan Dira barusan."Aku yakin, Mbak. Mbak Putri enggak boleh tinggal sendirian. Bahaya. Kapan saja Tuan Indra dan Nyonya Sarah bisa saja menemukan Mbak Putri." jawab yakin Dira."Tapi, Dir. Aku tak membawa banyak uang. Kapan saja uangku bisa habis kalau aku tak cepat-cepat cari kerja!""Mbak, uang 20juta barusan anggap saja buat bayar gajiku beberapa bulan ke depan. Udah, masalah uang jangan dipikirkan. Aku cuma mau melindungi Mbak Putri. Aku enggak mau Mbak Putri sendirian melawan Nyonya Sarah dan Tuan Indra. Saya memang tak bisa banyak membantu tapi saya akan berusaha melindungi Mbak Putri semampu saya dari kejahatan mereka!"Putri benar-benar merasa terharu dengan kata-kata Dira barusan. Dia berjanji pada Dira akan selalu memperlakukan Dira dengan baik.Jam menunjukan pukul 8 malam. Makan malam telah Dira siapkan. Putri datang awal ke ruang makan untuk melihat keadaan."Mbak, jangan minum air putih disini, ya. I
Read more
Bab 28
"Ndra, kamu tahu temen Putri yang namanya Melly itu tinggal dimana?" tanya Sarah saat dia dan Indra dalam perjalanan mencari Putri.Indra menggeleng."Kenapa memangnya, Tant?" tanya Indra kemudian."Melly kan teman baik Putri. Tante yakin Putri akan menghubungi Melly dan memberitahu keberadaannya kalau dirasanya keadaan sudah aman. Gimana kalau kita sekarang cari Melly dan kita sekap saja dia buat pancing Putri lagi!""Ide bagus, Tant. Tapi gimana caranya kita cari Melly. Aku kenal dia juga enggak!" tanya Indra kemudian."Tanyalah sepupumu, Dewa. Dia pasti tahu. Bod*h banget sih kamu jadi orang." cecar Sarah."Aku bukan bodoh, Tant. Aku cuma enggak mau melibatkan Dewa. Kalau Dewa tau Putri kabur gimana? Dia anak Om Ristian, bahaya banget kalau Om Ristian ngasih tahu Dewa soal hubungan kita!""Ya, jangan sampai dia tahu, dong. Bilang saja sama Dewa, kalau kamu ingin kasih kejutan Putri dengan membawa Melly ke rumah secara diam-diam. Kamu ini enggak mau dibilang bodoh. Tapi, masalah sep
Read more
Bab 29
"Jadi begini kelakuan kalian di belakangku?"Kedua orang yang tengah bercinta itu terkejut bukan main saat kelakuan bej*d mereka diketahui oleh Dicky."Sayang, aku bisa jelasin!"Terbakar amarah, Dicky tak menggubris ucapan istrinya. Dia menarik tubuh anaknya kemudian memukulnya.Sarah cepat-cepat memakai bajunya kemudian mencoba menghentikan Dicky memukuli lelaki yang selama ini digilainya."Sayang, hentikan. Indra bisa mati jika kamu memukulnya terus menerus seperti ini!"Bukan bersimpati mendengar tangis dan permohonan istrinya, Dicky justru makin gelap mata. Di pukulnya wanita yang belasan tahun ini mengkhianatinya tanpa ampun.Indra mencoba bangkit dan melindungi Sarah dengan tubuhnya. Lelaki itu rela menggantikan tubuh Sarah menahan sakit akibat pukulan Dicky. Melihat keduanya yang rela saling berkorban membuat hati Dicky makin hancur."Om, hentikan. Om bisa terkena tindak pidana jika Om terus menyiksa mereka!" tiba-tiba Dewa datang menghentikan Dicky. Awalnya Dicky tak mau meng
Read more
Bab 30 ( Tamat)
"Indra, apa yang kamu lakukan?" Semua orang syok melihat Indra tega menusuk Sarah menggunakan pisau. Bahkan Dicky yang sangat marah dan kecewa pada Sarahpun tak sampai hati melakukan hal tersebut."Wanita ular ini pantas mati. Dia sudah menghancurkan hidupku tapi dia tega meninggalkanku saat aku benar-benar terpuruk!" ucap Indra tanpa ada penyesalan sedikitpun. Sarah meneteskan airmata melihat kebencian Indra yang begitu besar padanya."A--aku tak bermaksud meninggalkanmu!" ucap Sarah lemah. Indra tak sudi menatap wanita yang baru saja ditusuknya."Aku sangat mencintaimu, Ndra. Apa yang kukatakan barusan hanya untuk menyelamatkan hidupmu. Aku tak mau kamu jadi gelandangan saat dibuang Ay--"Sarah tak mampu melanjutkan kalimatnya. Tusukan di perutnya benar-benar membuatnya kesakitan. Dia menghembuskan nafas terakhirnya sebelum menyelesaikan kalimatnya.Indra baru saja menyadari kalau dia telah salah paham pada Sarah. Dia buru-buru mendekat ke Sarah untuk minta maaf. Sayangnya apa yang
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status