All Chapters of SETELAH KAU PERGI: Chapter 21 - Chapter 30
34 Chapters
Surat Undangan
Dua bulan sejak kejadian di gudang yang menimbulkan prasangka dan hampir membuat Abizar pergi. Aksara menjalanlan harinya seperti biasa. Tak terasa dia sudah menjalani harinya di Bandung berbulan lamanya. Hari berjalan begitu sempurna, pagi, siang, malam datang dan pergi silih berganti. Udara Bandung yang sejuk dan rutinitas dari penduduknya yang beraneka ragam berjalan dengan teratur. Segala keindahan alam dan keelokan budayanya menghadirkan sisi indah dan romantis dari kota yang berjuluk Paris Van Java ini.Sudah seminggu Hellena tidak masuk kerja. Meja tempatnya duduk nampak lengang. Tak ada lagi wajah teduh dengan senyum lembutnya yang dengan sopan memberikan laporan atau sekedar mengingatkan jadwal pentingnya.Seperti kata Abizar, Hellena akan resign bekerja.Aksara menatap meja yang kosong dan ruangan yang rasanya begitu sepi. Sedang apa Hellena? Kau pasti sedang sibuk mempersiapkan pernikahanmu. Mata Aksara kembali menyapu ke arah meja kerja Hellena. Sepi. Mengapa hatiku
Read more
Sepotong Kenangan
Apa Mbak? Membatalkan pernikahan Abizar dan Hellena?""Ya, saya ingin mereka tidak jadi menikah. Hellena tidak pantas untuk Abizar."Astaghfirullah. Aksara, menatap tidak percaya pada perempuan yang sedang memandang ke arah jendela dengan tatapan berkabut dan kosong. "Apa karena status Hellena?" Tanya Aksara hati-hati. Diana kembali menatap Aksara. Pandangannya penuh selidik. "Maaf kalau pertanyaan saya sedikit menyinggung ranah pribadi, mengapa kalian bercerai?" tanya Diana tajam. "Saya yang bersalah, Mbak Diana." Aksara segera menjawab. "Perceraian ini murni salah faham dan karena ada fihak ketiga yang membuat rumah tangga kami tidak tenang dan rawan konflik." Aksara melanjutkan penjelasannya. "Saya jamin, Hellena perempuan baik. Dia bisa menjadi istri Abizar.""Oh ya?""Tentu saja Mbak. Saya, mengenal Hellena dengan baik, saya menyesal pernah menceraikannya." Diana memandang mata Aksara, ada riak sangsi di matanya. "Aku tidak suka adikku menikahi janda. Apalagi dia mantan sa
Read more
Gaun Pengantin
Bergegas Hellena keluar ruangan Aksara. Menyisakan suara pintu yang perlahan tertutup rapat. Begitulah kisah hidup dan masa lalu, pada akhirnya akan tertutup oleh kisah baru dan waktu, tertutup oleh cerita yang hadir kemudian. Hilang seiring putaran jam dan masa. Maafkan aku Aksara, bukan aku tidak memberimu kesempatan untuk kembali pada kehidupan kita seperti dulu, hanya saja kau hadir pada saat yang tidak tepat. Kita dipertemukan, saat aku telah menerima seorang Abizar. Abizar yang telah menolongku, yang telah begitu tulus menyayangi Cellia dan membukakan pintu hatinya untukku. Perempuan terluka, yang bahkan tidak tahu kalau hari esok masih miliknya atau tidak. Ada ketulusan yang kudapat dari cinta Abizar, yang tidak bisa kutukar dengan cintaku padamu sekalipun. Kesucian cinta Abizar tidak bisa kugantikan, meski sejuta kenangan manis diantara kita masih jelas dan belum terhapuskan. Maafkan Mama, Cellia. Bukan Mama egois dengan tetap memilih menikah dengan Om Abizar, tapi Ma
Read more
Hancur
26 ~ HancurAbizar mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, membelah jalanan bandung yang mulai ramai. Selama perjalanan tak hentinya Cellia berceloteh dan bergayut manja di pangkuan Aksara. Ada rindu yang tidak bisa gadis kecil itu ungkapkan dengan kata dan hanya gelendotan manja di pangkuan Papanya. Berkali Aksara mengecup dan membelai kepala mungil Cellia, memeluknya erat-erat dan berharap dunia berhenti berputar. Agar dia bisa merasakan denyut dan nafas lembut putri kecilnya, lebih lama. Sungguh, Aksara memahami situasi saat dirinya harus dengan rela melihat sosok perempuan yang sangat dicintainya perlahan pergi dan berlabuh di kehidupan laki-laki lain. Meski sakit. Tak ada yang salah dengan Hellena begitupun dengan Abizar. Satu-satunya kesalahan adalah saat dirinya bertahun tuli dan buta atas semua penjelasan Hellena tentang Mama dan Mbak Friska. Luka ini, semuanya berawal saat seorang imam rumah tangga yang tidak mempercayai istrinya secara utuh. Maafkan Papa, Cellia. B
Read more
Pengorbanan
27 ~ Sebuah PengorbananSenja belum sepenuhnya hilang. Semburat merah jingga masih tersisa di ufuk barat. Entah berapa lama Aksara bersimpuh dan memohon petunjuk pada Yang Maha Memelihara. Lafal doanya terdengar begitu lirih dan khusu saat dirasakannya ada keyakinan yang semakin kuat, untuk segera pergi meninggalkan sepenggal kisahnya di Kota Kembang. Tak ada yang harus diperjuangkan lagi di sini, kisahnya sudah selesai. Saat matanya menangkap siluet Hellena dalam gaun pengantinnya, hatinya berkata sudah saatnya dia pergi. Apapun tentang Hellena, sudah berakhir sudah. Aksara, membereskan selesai pakaiannya dan miliknya ke dalam kopor besar yang dibawanya dari Jakarta. Detak jam di kamar apartemennya terdengar lebih jelas suaranya. Setelah semua proses serah terima urusan perusahaan dengan Abizar, selesai tempo hari, rasanya kini dia bisa kembali ke Jakarta dengan tenang. Cukup sudah episode hidupnya di kota Kembang. Saatnya bersiap dengan kehidupan barunya, kembali ke Jakarta.
Read more
Penyesalan
Abizar perlahan membuka matanya, tatapannya menyapu seisi ruangan yang didominasi warna puth. Beberapa perawat dan dokter terlihat berjalan hilir mudik melintasi samping jendela kamar ruang perawatan Abizar yang terbuka. Tangannya urung bergerak saat menyadari ada slang infus yang terpasang. Sementara tangannya tidak leluasa bergerak, Abizar merasakan kalau hidungnya juga masih dipasang alat bantu pernafasan. Sekujur tubuhnya terasa ngilu dan beberapa bagian malah terasa pedih. Beruntung sepertinya luka yang dideritanya tidak terlalu serius, bahkan luka bakarpun boleh dibilang tidak terlalu menghawatirkan. Sepertinya aksi cepat dan nekat Aksara banyak membantu Abizar untuk selamat dari kobaran api. Kepala Abizar masih terasa pusing saat mengingat-ngingat kronologi kecelakaan yang tengah menimpanya.Dia sedang mempersiapkan berkas malam itu, saat entah darimana api berasal, tahu-tahu dia terkepung di ruangan seorang diri. Sia-sia Abizar berteriak dan hendak berlari menyelamatkan di
Read more
Kembalilah
Suara detak langkah Abizar terdengar nyaring saat melewati lorong apartemen yang sepi. Bergegas menemui Pak Rudi yang menunggunya di bassement, sebisa mungkin kembali ke rumah sakit secepatnya. Jalanan Bandung bersiram cahaya lampu yang memenuhi sepanjang jalan yang dilewati Abizar, kadang sinarnya beradu dengan cahaya mobil yang kebetulan berpapasan. Abizar duduk disamping Pak Rudi yang melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang, bibir Abizar rapat, sementara hati dan pikirannya melayang pada sosok Aksara yang masih diam membisu di ruang ICU. Gerimis menyambut Abizar di halaman parkir rumah sakit yang penuh dengan kendaraan. Sementara Pak Rudi tetap menunggunya di luar, Abizar bergegas memasuki gerbang utama rumah sakit, langkahnya lebar dan cepat menuju ruang ICU. Bau tanah yang basah berpadu angin dingin menampar tubuh Abizar yang berjalan cepat di koridor, menampar wajah tampannya yang datar dan dingin. Malam sudah menunjukan pukul sembilan kurang saat Abizar sampai di depan
Read more
Maukah Kau Menikah Denganku?
Ruang perawatan tampak lebih semarak. Sebuket bunga warna -warni teronggok manis di atas nakas di samping tempat tidur Aksara. Suasana jauh lebih berwarna dibanding saat Aksara masih diam membisu di ruang ICU. Ada celoteh riang Clarissa, juga ada senyum dan sapa lembut Hellena. Abizar yang kalem sesekali menimpali seloroh Clarissa yang memang sepertinya terlahir dengan hati yang riang dan tanpa beban. Aksara juga sudah bisa tersenyum. Tak ada lagi alat bandu fungsi organ tubuh yang terpasang di tubuhnya, satu-satunya yang terpasang tinggal slang infusan, yang terkadang membuat dia susah bergerak dan hrus dibantu Abizar. Jangan sangsikan kasih sayang Allah, Allah selalu punya jawaban untuk manusia yang berikhtiar dan berdoa. Setelah melewati masa sulit berhari-hari akhirnya kondisi Aksara stabil dan bisa dipindah ke ruang perawatan. Angin segar masuk lewat jendela yang terbuka, menyapu wajah teduh Hellena yang tampak berdiri tidak jauh dengan Clarissa. Meski diam wajah Hellena tamp
Read more
Masih adakah Maaf Untukku
Hellena dengan lembut memakaikan rangkaian bunga melati putih di kepala Clarissa, berpadu dengan hiasan yang telah dipakaikan Sang perias pengantin dengan cantiknya. Ditaapnya wajah jelita Clarissa dari pantulan cermin, wajah itu tampak bahagia. Hari ini, ijab kabul dilaksanakan di kediaman Clarissa. Beruntung sekali Abizar mendapatkan seorang Clarissa yang memiliki orang tua yan bukan hanya kaya dan terpandang tapi juga sangat berpendidikan. Tak harus melewati proses yang ribet, Ayah dan Ibu clarissa menyetujui pernikahan putri semata wayangnya. Bagi mereka kebahagiaan Clarissa lebih utama, lagipula Abizar bukan pria asing bagi keluarga Clarissa. Dua tahun Clarissa bergabung di perusahaan Abizar, sepertinya menjadi salah satu alasan bagi Papa dan Mama Clarissa mempercayai sosok Abizar untuk menjadi suami putrinya."Selamat ya Cha, tersenyumlah. Kau sebentar lagi akan menemukan imam terbaikmu." Senyum Hellena menyapu wajah cantik Clarissa yang berbusana pengantin putih bersih. Ren
Read more
Aku Menunggumu
32 ~ Aku MenunggumuHellena merasakan pipinya memanas. Pertanyaan yang lembut tapi sungguh menampar hatinya, angannya melayang pada, kenangan saat dia pergi dari rumah Aksara membawa luka dan kata talak. Waktu memang telah pergi dan menjauh, tapi luka akibat perceraiannya dengan Aksara masih tersimpan rapi di sudut hatinya. "Elle, jawablah." Suara Aksara sendu, menyelinap diantara nyanyian syahdu di atas panggung."Seandainya kata maaf itu tidak ada, aku mengerti."Hellena kembali menunduk. Samar dia merasakan sesuatu yang hangat di sudut matanya. Perlahan, diliriknya Aksara yang pandangannya menerawang kepada dua mempelai. "Mas," panggil Hellen lirih. "Aku belum bisa menjawabnya saat ini." Hellena menyeka butiran air bening yang tiba-tiba lancang menghiasi matanya. "Sudah berbulan lamanya kau ucapkan kata talak itu, tapi lukanya masih belum hilang, Mas."Aksara tersenyum getir, penyesalan itu perlahan kembali membuatnya terluka.Menyakiti dan disakiti ternyata sama sakitnya. Aks
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status