All Chapters of ADRIANA, Kekasih Palsu: Chapter 51 - Chapter 60
115 Chapters
Bab 51. Rahasia
Zoya mencak-mencak sekarang. Membuat Desri kebingungan tak tahu harus menghibur temannya itu dnegan cara bagaimana.“Ya udah, sih, Zoy. Gak usah dipikirin banget lah—““Apa maksud kamu nggak usah dipikirin banget, Desri? Mana mungkin aku nggak mikirin, coba?”“Ya maksud aku jangan sampai segitunya, timbang masalah cowok aja—““Dante bukan cuma sekedar cowok buat aku, Desri!” sanggah Zoya berkeras.“Ya ampun, segitu cintanya ya kamu sama dia?” tanya Desri tampak prihatin kini.“Bukan! Aku ada urusan panjang dan mendalam dengan dia. Juga mamanya si nenek peyot itu!” Zoya menyebut Nyonya Wanda sebagai nenek peyot saking bencinya. Ya, keduanya adalah musuh bebuyutannya. Orang-orang yang harus bertanggung jawab atas kematian ibunya.“Urusan panjang dan mendalam yang bukan perkara hati maksudnya?” tebak Desri mencoba memahami.Zoya hanya mengangguk. “Panjang ceritanya. Tapi ini mengenai masa lalu kami yang berkaitan satu sama lain.”“Ya udah ceritain aja, panjang juga nggak masalah aku sih,
Read more
Bab 52. Menguntit
Bab 52. MenguntitSuatu hari, Dante sudah memantau di dekat rumah kos Adriana dengan mengenakan mobil yang biasanya tak pernah dipakainya. Hanya untuk menyamar kali itu, ia nekat sampai bolos kerja dan memakai baju casual dengan dandanan yang tak seperti Dante biasanya.Ya, ia sengaja akan menguntit Adriana seharian itu untuk menyelidiki apa saja kegiatan gadis itu kini. Apakah dia bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Serta juga apakah dia masih memikirkan Dante atau tidak sama sekali. Entah dari mana dia akan mencari tahu isi hati Adriana, yang penting dicoba dulu saja.Diturunkannya topi yang ia pakai di kepala untuk semakin menundukkan wajah agar tak sampai terlihat ketika sosok yang ditunggunya tengah berjalan keluar dari rumah kosnya. Ya, itu dia Adriana, mengenakan setelan kerja sederhana berupa celana bahan dan kemeja dengan dipadukan blazer sewarna dengan celananya. Tas cangklong tersampir menyilang di bahunya dan sepatu pantofel coklat begitu tampak pas dipakainya.Dant
Read more
Bab 53. Sosok Neil
Adriana berubah menjadi seorang workaholic dalam pekerjaannya yang baru tersebut. Ia dengan semangat dan aktif terus menanyai ke sana ke mari apa saja yang bisa dikerjakannya untuk membantu kinerja tim. Sebagai karyawan baru, ia sungguh adalah pembelajar yang sangat bersemangat dan pantang menyerah.Hal itu ternyata tak luput dari pengamatan snag kepala divisinya. Manager HRD, Neil Hadinata tanpa sengaja pernah melihat kegigihan staf barunya itu dan tanpa sadar melabuhkan rasa kagum terhadap Adriana.Pekerjaan Adriana hanya pekerjaan biasa. Bukan posisi yang krusial atau penting sebenarnya, tetapi gadis itu begitu serius dalam mengerjakan semua tugasnya hingga membuat Neil merasa dia bisa diberi peluang untuk melesat ke posisi yang lebih tinggi.Ya, menurutnya perusahaan pasti butuh sosok-sosok visioner serupa Adriana itu. Namun, saat diperiksanya kembali bahwa ternyata ijazah Adriana hanya tamatan SMA, tentu saja hal itu menjadi rumit. Ia tak bisa sembarangan mengabaikan cv seorang k
Read more
Bab 54. Keputusan
Pandangan mata Adriana fokus mengerjakan pekerjaan yang diserahkan padanya, namun tidak dengan pikirannya.Penawaran dari Neil membuat Adriana bingung harus menerimanya atau tidak. Belum lagi nasehat yang disampaikan oleh Yanti padanya. Tentu Adriana tahu bahwa ini adalah kesempatan besar yang tidak mungkin datang untuk kedua kalinya padanya dan Adriana sangat menantikannya.“Kamu masih mikiran tawaran pak Neil ya?” tanya Yanti mengintip ke arah Adriana yang terlihat bengong namun jari-jari Adriana terlihat mengetikkan sesuatu yang tidak jelas.“Eh? Ah! Astaga bisa-bisanya aku bengong.” Adriana panik karena layar komputernya menunjukkan huruf-huruf tidak jelas yang tanpa sengaja diketiknya.Yanti menggelengkan kepalanya melihat teman kantornya yang ceroboh. Padahal sebelumnya Adriana terlihat begitu semangat.“Aku bingung deh sama kamu, Adriana. Kamu dikasih kesempatan besar kayak gitu tapi malah mikirnya lama banget,” ucap Yanti menghela nafas pelan. Adriana menoleh ke arah Yanti d
Read more
Bab 55. Hari Pertama
"Hahh … lelah sekali,” gumam Adriana merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.Mata Adriana fokus pada langit-langit kamar kosannya itu. Meskipun kosan miliknya tidak bisa dibandingkan dengan rumah besar Dante, namun Adriana cukup nyaman tinggal di kosan tersebut.Sekarang Adriana tidak perlu takut untuk membayar uang bulanan kosannya itu. Dengan penghasilan dari pekerjaannya yang cukup besar, Adriana dapat membayarnya selama beberapa bulan ke depan.“Kamu harus mandi dulu.” Adriana beranjak dari kasur lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi.Sambil bersenandung ria, Adriana menyiram dirinya dengan air dingin. Tidak ingin berlama-lama di dalam kamar mandi, merasa selesai membersihkan dirinya itu, Adriana langsung melangkah keluar dengan handuk yang melilit di tubuhnya.Adriana tidak membawa pakaian tidur ke dalam kamar mandi karena ia tidak ingin pakaiannya basah.Ia lantas mengenakan pakaian miliknya lalu mengeringkan rambut
Read more
Bab 56. Sikap Baik Neil
Sepulangnya ke kosan, Adriana langsung membersihkan dirinya di dalam kamar mandi, setelah itu ia memutuskan untuk mengerjakan tugas kuliah yang baru saja diberikan pada hari pertama dirinya kuliah.Bukan tugas yang begitu sulit sehingga Adriana masih mampu menyelesaikannya dengan cepat. Beberapa tugas hanya memintanya untuk menjelaskan menurut pendapatnya sehingga Adriana dapat menjawab dengan cepat menurut pemikirannya sendiri.Adriana tidak menjawab asal-asalan karena ia benar-benar memikirkannya dengan serius sehingga menghabiskan waktu hampir 3 jam untuknya menyelesaikan semua tugas dari mata kuliah malam itu.“Selesai. Untungnya aku bisa menyelesaikannya lebih cepat,” ucap Adriana memandang waktu yang sudah hampir menunjukkan jam 2 pagi.“Astaga! Ternyata lama juga aku ngerjain tugasnya.” Adriana tidak ingin terlambat masuk kerja besok pagi sehingga ia memutuskan untuk naik ke atas kasurnya dan menyelimuti setengah badannya dengan s
Read more
Bab 57. Ada yang Lain
Beberapa hari telah berlalu, tapi ada yang membuat Adriana merasa aneh. Selama beberapa hari ini, pekerjaannya semakin berkurang sehingga Adriana mempunyai banyak waktu luang untuk mengerjakan tugas kuliahnya dan juga waktu untuk mengistirahatkan tubuh.Adriana tentu saja tidak tahu bahwa semua itu ada campur tangan Neil. Neil mengurangi pekerjaan Adriana sedikit dan mengalihkan tugas Adriana tersebut kepada staf lainnya. Dengan begitu Adriana dapat lebih rileks.Alasan Neil melakukannya karena Adriana akhir-akhir ini sering keteteran di dalam perusahaan. bahkan Adriana beberapa kali melakukan kesalahan dan Neil dapat melihat wajah Adriana semakin terlihat pucat.Terkadang pada jam makan siang, Neil dapat melihat Adriana masih duduk di meja kerja dan mengerjakan tugas kuliahnya, sedangkan karyawan lain pergi makan siang bersama, bersenda gurau serta melakukan hal hal bebas yang menyenangkan lainnya.Timbul perasaan tidak tega dalam hati Neil melihat kondisi Adriana seperti itu. Sebaga
Read more
Bab 58. Dibenci Sesama Rekan
“Kamu dari ruangan Pak Neil?” tanya Yanti ketika melihat Adriana baru duduk di kursinya.Adriana menganggukkan kepalanya. “Kenapa?”Yanti menggeleng kaku. Ia melirik pandangan karyawan lain yang semakin terlihat kesal pada Adriana. Entah kenapa Yanti heran karena Adriana belum peka akan keadaannya saat ini.“S-Setelah ini kamu ada kerjaan lain gak?” tanya Yanti berusaha terlihat seperti biasa meski pun raut wajahnya tidak memperlihatkan hal seperti itu.Adriana menggelengkan kepala. “Tadi kerjaan terakhirku. Memang kenapa? Apa kamu butuh bantuan?” tanyanya sambil menaikkan alis.Yanti menganggukkan kepala. Ia menyerahkan sebuah dokumen kepada Adriana. “Periksalah itu ya. Tidak banyak kok, hanya memeriksa yang salahnya saja dan ditandai pakai stabilo.”Adriana tersenyum lalu mengangguk. Ia senang karena memiliki pekerjaan tambahan, setidaknya ia bisa menyibukkan diri agar tak terlalu memikirkan pandangan aneh para rekan lain yang mengarah pad
Read more
Bab 59. Perhatian Neil
Pagi ini Adriana berangkat kerja seperti biasa. Setelah berdandan rapi, ia segera keluar dari kosan dan berjalan melewati trotoar sampai akhirnya berhenti di sebuah pemberhentian bus. Saat Adriana sampai di pemberhentian bus, tidak lama bus langsung datang, Adriana ikut masuk dengan yang lainnya sampai di pemberhentian selanjutnya. Hanya memerlukan waktu beberapa menit hingga akhirnya Adriana sampai di kantor tempatnya bekerja. Yanti yang baru saja datang langsung melambaikan tangan antusias kepada Adriana. "Adriana!" panggil Yanti. Adriana langsung tersenyum saat melihat Yanti yang melambaikan tangan kepadanya, ia pun menghampiri Yanti yang langsung menggandeng Adriana masuk ke dalam kantor. Hari ini di kantor terlihat seperti biasanya, karyawan lain menatap Adriana dengan tatapan yang tidak bisa ditebak apa maksudnya. Adriana merasa risih, tapi ia mencoba tidak memperdulikan mereka semua. Yanti yang memang tahu beberapa karyawan tidak menyukai Adriana, sebab Neil melemparkan pe
Read more
Bab 60. Biarkan Aku Melindungimu
Masih di apartemennya, Neil terus memikirkan Adriana. Bahkan otaknya tidak berhenti memikirkan gadis itu sedang apa atau apakah ia baik-baik saja. Dengan penuh Tekad Neil langsung berdiri dari duduknya, ia meraih ponsel dan langsung keluar dari apartemen nyamannya itu.Neil bertekad akan menjemput Adriana, Neil tidak peduli jika pun Adriana sudah pulang. Yang terpenting ia harus memastikan terlebih dahulu jika Adriana sudah pulang atau belum. Entah kenapa Neil merasa ia harus menjemput gadis itu. Feeling yang aneh!"Aku harus memastikannya terlebih dahulu, jika pun dia sudah pulang, itu hal yang bagus," gumam Neil sambil berjalan ke arah mobilnya.Neil pun segera masuk ke dalam mobil, setelah itu ia langsung mengendarainya menuju ke kampus Adriana. Melajukan mobil dengan cepat membelah malam, Neil fokus memikirkan kemungkinan apa yang terjadi pada gadis itu.Saat sampai di kampus Adriana, Neil melihat sudah tidak ada satu pun orang di kampus itu. Neil juga sengaja membawa mobilnya ke
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status