All Chapters of KEMBANG DESA SANG MILIARDER : Chapter 11 - Chapter 20
173 Chapters
Wajah Asli Tifany Candler
Kamandanu ternyata memperhatikan itu semua dari jauh.Dia tidak akan membiarkan rahasia Radisha terbongkar di hadapan umum. Dia masih membutuhkan penyamaran Radisha, untuk membalas Tifany."Kamu ini apa-apaan Dek? Dia ini benar-benar Tifany. Kakak sudah menemui kedua orang tuanya!" sela Danu memotong ucapan adiknya, Audrey.Audrey menelan kembali ucapannya, dia masih yakin jika perempuan yang saat ini berhadapan dengannya bukanlah Tifany Candler."Kakak yakin Perempuan ini Tifany? Kenapa segampang ini Kakak percaya?!" ujar Audrey masih meyakini jika perempuan di hadapannya ini berbohong.Danu menimpali Audrey, dan meyakinkannya. "Ya, tentu saja Kakak mempercayainya. Lagi pula tidak ada alasan untuk Kakak mencurigai Calon Istri Kakak ini!"Audrey berjalan menjauh dari Danu, dan Radisha. 'Saya harus mencaritahu siapa sebenarnya Perempuan ini?' Tapi bagaimana caranya saya membuktikan jika Perempuan itu bukanlah Tifany!' batinnya masih penasaran.Hingar bingar pesta membuat kepala Radisha
Read more
Semakin dibuat Menderita
Audrey heran dengan ucapan Danu, ia masih berusaha mencernanya. "Bagaimana bisa Tifany menipumu Kak? Jelas-jelas Perempuan itu yang telah berbohong pada kita!""Dia di suruh oleh Tifany agar berbohong pada kita Audrey!" tutur Danu menyampaikan.Audrey menggeleng kepalanya, dia masih tidak bisa menerimanya. "Tunggu, Kak. Sepertinya Tifany tidak menyuruhnya ini pasti hanya akal-akalan Perempuan itu saja, siapa tadi namanya?""Radisha!""Ya pokoknya dia lah, yang berbohong." Audrey tetap bersikukuh menyalahkan Radisha.Danu menatap Audrey, dan tidak percaya pada adiknya yang malah menyalahkan Radisha. Padahal, sudah jelas Tifany lah yang menolak untuk bertemu dengannya, dan malah mengutus Radisha untuk berpura-pura menjadi dirinya."Kakak capek jika harus berdebat denganmu Audrey, sudah Kakak katakan barusan bukan. Perempuan bernama Radisha itu tidak berniat membohongi kita!" tegasnya meyakinkan Audrey."Jikalau dia tidak b
Read more
Menemukan Radisha
Audrey Terus mengemudikan mobilnya, demi menyusul Danu--kakaknya.Sementara Tifany telah sampai di rumahnya, dia memaksa Radisha untuk segera keluar dari dalam mobilnya. Kali ini Tifany sangat marah pada Radisha, pikirnya selama ini Radisha telah menipunya."Saya tidak habis pikir ya sama kamu Radisha! Ternyata dibalik wajah polosmu ini tersimpan sejuta kelicikan!" "Saya mohon maaf Nona!" lirih Radisha memohon supaya di maafkan oleh Tifany. "Saya tidak bermaksud membohongi Nona!""Halah ... kau pikir ada maling mau ngaku, jika maling mau ngaku sepertimu maka penjara penuh!" tukasnya. "Kau jangan mengelak lagi, kau mau merebut Calon Tunangan saya kan?"Tifany tetap saja tidak percaya pada pengakuan Radisha. Kebaikan Radisha selama ini rupanya tidak bisa membuatnya merasakan jika yang dilakukannya saat ini salah.Tifany membabi buta memarahi Radisha. Bahkan, dia mengancam akan memulangkan Radisha ke kampungnya lagi. "Apa perlu say
Read more
Semakin Menderita
"Radisha ya ampun ... kenapa tidak masuk saja ke Rumah!" Tifany keluar dari rumah dengan tangan menggenggam payung. Danu bersama dengan Radisha menoleh pada Tifany, yang tengah berdiri di depan pintu rumah."Kenapa kau baru keluar? Oh-saya tahu ini pasti ulah kamu kan? Kamu marah sama Radisha karena aku tidak bisa bersamamu?""Danu, kau ini ngomong apa? Aku tidak sekejam itu, kau jangan menilai aku dari cangkangnya saja dong, kau belum mengenalku. Jadi jangan menyimpulkan kalau aku seburuk itu!" Sedemikian rupa Tifany berusaha bersikap baik di hadapan Danu, lantaran ia tidak mau Danu berpikir buruk tentang keluarganya.'Dasar Radisha, apa sih menariknya dari Perempuan Desa ini?' batinnya sangat kesal.Kemudian Tifany bergerak mendekat, dan mengajak Radisha untuk masuk ke dalam rumah. "Radisha, ayo ikut saya masuk!" ajaknya menggenggam tangan Radisha dengan keras. Kemudian berbisik di telinga Radisha.'Jangan
Read more
Melanjutkan Perjodohan
"Iya yang dia katakan benar, saya sengaja memintanya agar tetap bekerja di Rumah kita!" balas Tifany menimpali pertanyaan ibunya.Stevani kembali menatap pada Radisha. "Ya sudah kau letakkan saja makanannya di meja!" perintah Stevani.Radisha pun segera meletakkan makanan yang diminta oleh Tifany di meja ruang tamu itu. Tidak mau kena marah lagi oleh Tifany, Radisha segera bergegas meninggalkan ruangan tempat berkumpulnya keluarga Candler itu."Tunggu Radisha," panggil Tifany. Radisha menoleh lalu menyahutinya."Ada apa Nona? Apa Nona membutuhkan sesuatu?" tanyanya menoleh."Kemarilah, duduk di sebelahku sampai aku menghabiskan makanan ini!" pinta Tifany.Dengan langkah gemetar, Radisha kembali menghampiri Tifany. Ada rasa takut yang mulai menghantui isi kepalanya. "Silakan dilanjut Mom's ... sampai di mana tadi kita membahas pertunangan aku dengan Danu!" ucap Tifany sengaja mengencangkan volume suaranya, ia sengaja ber
Read more
Mengurai Masalah
Sinar mentari pagi perlahan naik kepermukaan, suasana pagi dengan aroma bau tanah yang masih basah tercium begitu kental di kota Cianjur. Pagi ini Prasasti Aulia, ibu kandung dari Radisha Adelia tengah berjalan menuju pasar. Niat hati ingin berbelanja, sialnya ia malah bertemu dengan para penagih hutang, anak buahnya Juragan Komar.Prasasti semakin mempercepat langkahnya, kala itu dia berada di tempat sepi jauh dari keramaian. Namun, sialnya dua anak buah dari Juragan Komar itu berhasil menghadangnya."HEY!" seru dua orang berkepala plontos itu memanggil Prasasti.Bulu kuduk Prasasti terasa berdiri semuanya, hatinya mulai berdesir ketakutan. Dia tahu saat ini dirinya dalam keadaan tidak aman."Mau apa kalian?" "Mau apa katamu Hem ... tentu saja kami mau menagih hutang padamu!""Saya tidak punya uang, saya mohon beri saya waktu untuk melunasi hutangnya. Tolong sampaikan pada Juragan!" ucap Prasasti dengan suara terengah-engah.
Read more
Permintaan Maaf
Tifany merasa bersalah saat mendengar semua yang di utarakan Radisha terhadap Danu, kini jalan pikirannya mulai terbuka, dan bisa merasakan kejujuran Radisha selama ini."Danu ... lebih baik kau masuk ke dalam, mungkin sebentar lagi Papa akan keluar dari kamarnya!" Tifany memanggil Danu, dan mempersilakannya masuk."Tidak usah, biarkan saya menunggu di sini!""Radisha ... ayo kita berangkat, kebetulan saya sudah terlambat!" Tifany berlalu begitu saja dari hadapan Danu, dan Radisha. Ia berjalan menuju mobilnya lebih dulu."Tuan ... saya tidak bisa menemani Anda lebih lama lagi di sini, saya harus berangkat kerja!" pamitnya terhadap Danu, dan segera menyusul Tifany ke dalam mobilnya."Silakan Radisha!" Danu menatap pada langkah gontai gadis desa bernama Radisha itu. 'Maafkan aku telah melibatkan kamu dalam masalahku Radisha!' batinnya merasa bersalah.Sementara Radisha, dan Tifany sudah dalam perjalanan menuju lokasi shoo
Read more
Pura-pura Baik
Radisha merasa khawatir kepada ibunya di kampung, tetapi dia tidak berdaya mau menolongnya pun tidak bisa. Karena Radisha belum memiliki uang. Kerjanya saja belum genap satu bulan di kota, mana mungkin Tifany akan memberikan gajinya secara cuma-cuma, terlebih lagi Radisha masih terbilang baru di bidang pekerjaan yang sekarang di jalaninya."Apa iya aku harus meminjam uang dari Nona Tifany, untuk menemui Ibu di Kampung?" ucapnya gusar sambil menggigit bibir bawahnya."Kau kenapa terlihat bingung seperti itu Radisha?" tanya Tifany setelah menghampiri Radisha.Radisha menelan salivanya, gugup saat tiba-tiba saja Tifany mengalihkan perhatiannya. "Radisha, apa yang terjadi? Apa kau sedang ada masalah?" tanyanya lagi.Radisha pun menjawab pertanyaan Tifany. "Anu ... itu, em ... enggak ada apa-apa kok!" jawabnya gugup.Tifany mengernyitkan keningnya, heran dengan gelagat aneh Radisha saat ini.Ia merasa penasaran pada asistennya itu. "A
Read more
Hampir Celaka
Merasa keberadaannya mengganggu kedekatan mereka berdua, Radisha sadar diri dia langsung berpamitan pada Tifany, dan Kamandanu Naratama."Kalau begitu saya pamit duluan ya!" Radisha bangkit dari tempat duduknya."Kamu mau ke mana Ra? Kenapa terburu-buru sekali? Padahal aku mau gabung di sini hanya karena ada kamu!" ucap Danu.Radisha menatap pada Tifany yang seketika wajahnya terlihat muram. Tidak mau menciptakan kesalahpahaman lagi di antara dirinya dengan sang bos besar. Radisha tetap melangkahkan kakinya tidak sedikitpun menimpali Danu.Namun, Danu malah ikut bangkit lalu menghentikan Radisha yang mulai melangkah pergi."Kenapa kau hanya diam ... aku minta kau jangan menghindar!" Danu menggenggam tangan Radisha.Tifany membuang tatapannya, hatinya terasa seperti terbakar sakit bukan main melihat pria yang akan bertunangan dengannya malah memilih perempuan lain. Sedangkan dua keluarga sudah sangat cocok dengan perjodohan mereka
Read more
Jarak Di Antara Kita
Radisha terengah-engah ia menghela nafas panjang, setelah selamat dari mobil yang hampir menyerempetnya. Kemudian Radisha segera membantu Danu untuk bangun."Mari saya bantu Tuan!" Radisha memegang lengan Danu, dan menuntunnya ke pinggir jalan."Terima kasih telah menyelamatkan saya!" ucap Radisha sangat bersyukur pada Danu."Jangan pernah berterima kasih padaku, karena itu adalah kewajibanku melindungimu dari marabahaya Ra!" ujarnya menatap lekat-lekat wajah cantik Radisha.Radisha membuang tatapannya, ia tidak mau terbuai semakin dalam lagi mengagumi sosok Danu si pria baik hati yang muncul, dan merebut hatinya.Danu tahu Radisha sedang berusaha menciptakan jarak dengannya. Namun, Danu tidak mau berpikir buruk tentang hal itu. "Kenapa kau menghindar? Apa salahku?" tanyanya dengan tatapan menyelidik."Tuan tidak salah apa-apa, hanya saja saya merasa tidak pantas ada di antara kalian!" "Kalian siapa maksudmu?
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status