Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1701 - Bab 1710
1886 Bab
Bab 1701
“Tunggu sebentar! Kami juga ikut,” kata Dessy.Mendengar itu, Susan langsung naik pitam dan berteriak histeris, “Situasinya sudah kayak begini kalian masih saja ….”“Terserah kalian saja,” kata Fahrel. Lantas mereka pun masuk ke mobil dan langsung berangkat ke pabrik. Satya juga menarik istrinya masuk ke mobil mereka dan mengikuti Fahrel di belakang. Sepanjang perjalanan menuju pabrik yang lokasinya berada di pinggiran kota, sebenarnya dari jauh mereka sudah bisa melihat asap hitam yang membumbung tinggi.Mobil yang Fahrel naiki tiba terlebih dahulu di lokasi. Dia dan Susan langsung bergegas turun dari mobil dan berlari ke lokasi kebakaran. Di sana sudah dipasangi garis polisi dan banyak petugas yang berjaga, tapi mereka diberi izin untuk masuk setelah mengaku sebagai orang tua korban.Mobil Satya juga tak lama tiba. Dessy menggenggam tangan Satya dan bertanya padanya, “Menurut kamu, mereka cuma bersandiwara atau memang benar-benar kecelakaan?”“Entahlah, kita coba lihat saja.”Mereka
Baca selengkapnya
Bab 1702
Satya dan Desy juga mengikuti Fahrel mendekati tandu itu untuk memastikan apakah yang ada di tandu itu Rainie atau bukan. Namun sayangnya mereka tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh selembar kain. Walau begitu, Susan mengenali sosok korban melalui ujung pakaian yang mencuat keluar dari kain.“Rainie ….”Susan memeluk jasad yang ada di tandu itu sampai tandunya terjatuh, dan kain yang menutupi jasadnya juga terlepas. Dessy juga bergidik ketakutan ketika melihat wajah jasad itu. Namun Satya bergerak cepat dengan langsung menutup mata Dessy dengan tangannya agar dia tidak melihatnya lagi.Jangankan wanita, bahkan pria dewasa yang melihat kondisi jasad itu juga pasti akan ketakutan sampai bulu kuduk berdiri. Wajah jasad tersebut terbakar habis hingga tak bisa dikenali lagi. Siapa pun yang melihatnya pasti akan menjerit ketakutan. Walaupun Dessy sudah menutup matanya dan berlindung dalam pelukan Satya, dia masih gemetar ketakutan akibat syok yang dia alami. Dan tentu saja, Susan
Baca selengkapnya
Bab 1703
Kondisi psikis Dessy mulai membaik selama mereka dalam perjalanan pulang ke rumah, tapi dia masih gemetar ketakutan membayangkan jasad yang tadi dia lihat.“Sudah, nggak usah dipikirin terus,” kata Satya sembari memeluknya.“Nggak bisa, muka jasad itu masih terus terbayang di kepalaku. Kalau menurut kamu gimana?”“….”“Apa jasad yang tadi itu benar-benar jasadnya Rainie?”“.…”“Tapi kok bisa sekebetulan itu, ya? Waktunya pas banget, begitu kita mau temui Rainie, dia malah terlibat kecelakaan! Sudah begitu, jelas-jelas anak buah kita ngelihat Rainie pulang ke rumah dan nggak keluar lagi. Kenapa dia bisa tiba-tiba ada di pabrik itu? Kecelakaannya terlalu pas waktunya, seolah-olah ….”“Seolah-olah apa?”“Masa kamu nggak berasa ini semua kayak disengaja?”“Maksud kamu, Fahrel dan Susan tadi itu cuma pura-pura?”Sesungguhnya Satya juga berpikir ada kemungkinan seperti itu, tapi apabila benar demikian, berarti mereka benar-benar licik. Satya sudah memastikan kalau dia melakukan semua persiap
Baca selengkapnya
Bab 1704
Langit sudah gelap gulita saat mobil mereka tiba di halaman depan rumah Juan. Di tempat yang jauh dari pusat keramaian kota ini, bintang-bintang terlihat begitu jelas dan indah di angkasa. Tidak ada kelap-kelip lampu neon di pinggir jalan ataupun lampu kendaraan yang menyilaukan mata. Yang ada hanyalah ketenangan batin.Satya sudah menghubungi Juan selama perjalanan mereka kemari, dan sesuai dugaan, awalnya Juan dengan tegas menolak, tapi kemudian dia mengizinkan mereka untuk datang setelah mendengar tentang kematian Rainie. Namun, Juan berpesan kepada mereka untuk berhati-hati jangan sampai ada yang mengikuti mereka. Maka dari itulah begitu tiba di rumahnya Juan, mereka langsung masuk ke dalam tanpa menimbulkan kegaduhan yang berpotensi menarik perhatian yang tidak diinginkan.Saat baru turun, Satya melihat sudah ada mobil mewah lain dengan plat nomor asing yang terparkir di samping mobilnya. Satya sedikit heran karena Juan jarang sekali kedatangan tamu, apalagi di malam selarut ini.
Baca selengkapnya
Bab 1705
“Rainie sudah mati?”Seketika itu juga Satya terkejut begitu dia mendengar suara perempuan yang tak dia kenal, maka spontan dia pun menoleh ke arah suara itu berasal. Dia melihat seorang wanita masuk melalui pintu halaman belakang. Wanita itu mencuci tangan mengelap kering sebelum dia menghampiri Satya dan Juan.“Om Juan, dia ….”“..., dia muridku,” jawab Juan.“Halo, namaku Yuna,” sapa Yuna dengan santun sembari mengangguk.Satya merasa tak asing ketika mendengar nama Yuna, tetapi yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah fakta bahwa Juan mengatakan bahwa wanita itu adalah muridnya. Apa itu berarti Yuna adalah murid terakhirnya Juan? Satya masih tak habis pikir murid terakhir yang dididik oleh pamannya ternyata adalah seorang perempuan!Sebagai saudara terdekat Juan, mereka tentu tahu kalau Juan sudah tidak menerima murid baru lagi, dan mereka juga sudah pasti tahu bahwa murid terakhirnya itu bukanlah anaknya sendiri. Dunia luar juga sudah mendengar tentang hal ini, tapi tidak ada ya
Baca selengkapnya
Bab 1706
Andaikan yang ada di tubuh Chermiko itu adalah virus, maka berarti pasti ada penawarnya. Menemukan pelaku yang memberikan virus itu adalah cara yang paling cepat dan mudah, tapi siapa yang menduga pelakunya sudah “mati” sebelum berhasil ditemui. Dengan adanya perubahan situasi yang mendadak ini, Satya hanya bisa menaruh harapan kepada Juan.“Yang ada di badan Chermiko itu bukan virus, tapi katalisator.”Satya hanya bisa tercengang mendengarnya. Dia sempat meragukan pendengarannya apakah yang baru saja dia dengar itu sesuatu yang dia kenali? Apabila bukan pendengarannya yang bermasalah, mungkin memang pemahamannya saja yang tidak sampai. Katalisator … apa pula itu?“Maaf, aku nggak begitu mengerti. Katalisator itu apa?” tanya Satya.“Intinya, sih, nggak berbeda jauh dengan virus. Katalisator itu juga bisa membahayakan fungsi organ tubuh, tapi ada sedikit perbedaan dibandingkan virus biasa. Katalisator itu bisa mempercepat pertumbuhan dan pemecahan sel tubuh, akibatnya kemampuan fisik or
Baca selengkapnya
Bab 1707
Satya menaruh harapan pada Yuna, tetapi sayang dia harus dikecewakan oleh fakta yang ada.“Nggak ada. Chermiko sudah terlalu lama terpapar dan efek obatnya sudah sepenuhnya menyatu dengan badan dia. Jadi sudah nggak ada solusi lagi.”“Bagaimana bisa?!” seru Satya. Jawaban Yuna bagaikan sebuah pukulan keras bagi Satya yang seketika membuatnya pucat. Dia pun kemudian berkata kepada Juan, “Om Juan, apa nggak ada solusi lain? Om kan dokter sakti yang sudah banyak menolong orang lain. Om Juan pasti punya cara untuk menolong Chermiko, ‘kan?”“Haish …,” ujar Juan mendesah. Tidak ada ucapan yang keluar dari mulutnya, tapi dari ekspresi wajahnya sudah bisa ditebak apa jawabannya.“Tapi setidaknya kita masih beruntung apa yang ada di dalam badan Chermiko itu nggak mematikan. Untuk sementara waktu dia nggak akan mati,” kata Yuna.“Beruntung apanya? Kamu sudah lihat sendiri kayak apa kondisi dia sekarang! Hidup atau mati nggak ada bedanya!”Satya mulai kehilangan kendali atas emosinya karena tak t
Baca selengkapnya
Bab 1708
“Berapa pun biayanya nanti kuganti dua kali lipat, tapi … kamu tahu bukan itu yang aku maksud.”“Huh …. Tadi kamu juga datangnya terlalu buru-buru, aku jadi nggak sempat tanya gimana urusan di sana?”“Sudah selesai, obat penawarnya sudah diproduksi! Kalau belum selesai, aku nggak mungkin bisa datang ke rumah ini.”“Oh, begitu rupanya? Dari yang aku dengar, seharusnya nggak sesederhana itu. Di sana pasti terjadi sesuatu, ‘kan?”“Pak Tua, kamu juga punya mata-mata di sana?”“Mana ada? Memangnya aku ini agen rahasia?! Muridku ada di mana-mana, tahu?!”“Iya, iya, memang guru yang baik memang wajar punya banyak murid yang tersebar di mana saja. Jadi, apa muridmu itu tahu apa latar belakang dari musuh yang sekarang kita hadapi? Tujuan mereka adalah untuk menyatukan dunia, atau membasmi manusia?”“Chermiko pernah bilang sepertinya mereka mengembangkan suatu virus untuk menguasai dunia, tapi aku nggak mengerti apa yang mereka kerjakan. Wabah yang baru meledak belakangan ini, dan katalisator ya
Baca selengkapnya
Bab 1709
“Mama …,” ucap Kenzi seraya berjalan keluar dari kamar tidurnya.“Kok kamu sudah bangun?” Yuna spontan mengulurkan tangan dan memeluk Kenzi di sampingnya. Makin hari perut Yuna makin membesar, tapi itu tidak jadi alasan baginya untuk tidak memberi pelukan hangat kepada Kenzi.“Aku kira Mama sudah pergi,” kata Kenzi sambil memeluk Yuna. Walau tidak terucap melalui kata-kata, bahasa tubuhnya dengan jelas menunjukkan kalau dia merasa gelisah dan kesepian ketika tidak ada sang ibu di sisinya.Yuna sungguh merasa bersalah karena selama ini telah membuat Kenzi bersedih. Di usianya yang masih kecil, dia harus terpisah dari orang tua untuk waktu yang cukup lama. Pasti Kenzi sangat merindukan Yuna, tapi dia cukup dewasa untuk tidak mengutarakannya agar Yuna tidak khawatir.“Nggak! Mama nggak akan ke mana-mana! Nanti ayo kita pulang ke rumah bersama-sama.”“Serius? Kita sudah bisa pulang ke rumah?” tanya Kenzi dengan bola matanya yang lebar menyala-nyala.“Iya. Papa juga sudah pulang. Akhirnya
Baca selengkapnya
Bab 1710
Namun demikian, di dalam kamar yang begitu luas terlihat seperti tidak ditempati, sampai akhirnya … turunlah seseorang bertubuh pendek dari kursi yang ada di baik meja kerja. Dia berjalan mengitari meja hingga berada di hadapan Shane dan bertanya, “Ada apa?”“Rainie sudah mati!”Shane juga kaget ketika pertama kali mendengar kabar itu. Dia bahkan sampai berpikir kalau itu adalah kabar palsu yang sebenarnya hanyalah siasat. Namun dilihat dari beberapa sumber dan pencariannya sendiri, kemungkinan besar bahwa kematian Rainie itu benar.“Aku tahu,” jawab pria bertubuh pendek itu, dengan mata yang terlihat tidak senang terpancar dari balik topengnya. Melihat ekspresi bosnya yang kesal, Shane langsung berlutut di hadapannya hingga posisinya berada lebih rendah.“Kenapa pabriknya bisa tiba-tiba meledak? Padahal sebelumnya masih baik-baik saja. Aku sudah berkali-kali melakukan eksperimen di sana dan nggak pernah ada masalah sebelumnya. Apa mungkin … kematian Rainie itu palsu?” tanya Shane. Dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
169170171172173
...
189
DMCA.com Protection Status