All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 11 - Chapter 20
1820 Chapters
Bab 11
Yuna sedikit gugup. Tangannya berada di kedua sisi tubuhnya dan tanpa sadar meremas seprai tempat tidur.Dia pernah melihat situasi ini di televisi atau novel. Dia gelisah.Brandon sangat peka, menyadari kegugupannya, menatap matanya yang tertutup rapat dan berkata, “Kalau kamu belum siap, kita bisa menunggu.”Yuna yang sedikit gemetaran tiba-tiba membuka matanya. Dia melihat ketulusan dan rasa hormat di mata pria itu.Perasaan disayangi ini menghangatkan hatinya. Dia menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya dari seprai, lalu mengangkat tangannya dan melingkarkannya di leher pria itu, “Aku bisa melakukannya! Kamu lanjutkan saja ....”Dia membeku.Perasaan familier ini membuatnya langsung teringat akan hal itu. Tapi, tidak mungkin kebetulan seperti itu, kan!Sudah terlambat.Yuna meringkuk, meraih bantal di sampingnya untuk menutupi wajahnya. Dia rasanya ingin sekali menghilang dari dunia ini!Brandon juga langsung bereaksi ketika melihatnya seperti itu.Bara api di tu
Read more
Bab 12
Yuna menghampiri Brandon dengan patuh. Pria itu menoleh ke arah meja di sebelahnya dan mengangkat dagunya, “Minum itu dan pergilah tidur.”Dia pun mengikuti arah pandang pria itu dan melihat ada segelas air gula merah. Dia sangat kaget. Bisa-bisanya pria ini bisa menyiapkan dan memikirkan semua ini dalam waktu singkat. Dia mengulum bibirnya, mengambil gelas itu dengan patuh dan meneguknya sampai habis. Perutnya jadi hangat dan nyaman. Kemudian, dia duduk di tempat tidur dan langsung ingin tidur karena merasa sangat nyaman.Brandon menyetel lampu agar lebih redup, lalu menatapnya dan berkata, “Kenapa?”“Kamu nggak tidur?” tanya Yuna dengan ngantuk, tidak bisa menahan diri dan menguap.“Sebentar lagi,” jawab Brandon, “Kamu tidur dulu saja.”Setelah menyesuaikan posisi bantal dan menyelimuti Yuna, dia kembali duduk dan menyetel suhu pendingin ruangan. Kemudian, dia menyesap kopinya lagi.Yuna memperhatikan gerak-gerik pria itu sambil menahan rasa kantuknya. Cahaya lampu yang kuning menyi
Read more
Bab 13
Sarapan di hotel sangat beraneka ragam. Mereka berdua menikmati sarapan dengan santai, ditemani dengan sinar matahari yang masuk dari luar jendela. Suasananya sangat damai.“Aku ke kantor nanti, bakal lewat New Life, jadi aku sekaligus antar kamu,” ujar Brandon dengan ringan sambil mengoleskan mentega pada roti panggangnya.Yuna menyesap susunya dan menggelengkan kepalanya, “Nggak perlu, aku sore baru pergi ke New Life. Lagi pula, kita kan sudah sepakat, nggak mengumumkan ke publik dulu tentang ....”Brandon mendongak, dan kata "hubungan" tidak jadi keluar dari mulutnya.Brandon menyerahkan roti panggang yang sudah diolesi mentega pada Yuna, lalu berkata, “Jangan khawatir, aku tentu akan menepati apa yang sudah aku janjikan. Di New Life, hanya penanggung jawab tertinggi yang tahu kalau kamu direkrut oleh kantor pusat. Itu juga Frans yang mengurusnya, jadi mereka nggak tahu kalau ....”Kelopak matanya sedikit terangkat. Binar di matanya menyapu ke arah Yuna dengan santai, tapi tatapan i
Read more
Bab 14
“Kalau kamu nggak melarikan diri, kenapa kamu nggak pulang semalaman? Kamu tahu nggak aku itu sudah menunggumu semalaman?” Logan berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Aku yakin ada kesalahpahaman dengan apa yang terjadi kemarin. Aku nggak menyalahkan kamu. Kamu pulang. Kita bicarakan baik-baik, oke?”Setelah merenung sejenak, Yuna tersenyum dan berkata, “Oke. Sampai jumpa di kantor nanti.”Setelah menutup telepon, Yuna berjalan kembali ke meja makan. Brandon menatapnya dan bertanya, “Sudah mau pergi?”“Nggak buru-buru, kok.” Dia tersenyum, lalu kembali duduk dan memajukan kursinya ke depan.Suasana hatinya sedang baik, jadi nafsu makannya pun jadi bagus. Dia melanjutkan makannya dengan santai, “Lagi pula, bukan aku yang butuh. Untuk apa buru-buru.”Sudah berapa kali dia menunggu Logan selama ini? Akhirnya, giliran pria itu yang menunggunya sekarang.“Masalah kemarin itu, dia nggak akan tinggal diam.”Pria itu arogan dan sangat perhitungan, ditambah lagi dia sangat dipermalukan kemarin.
Read more
Bab 15
“Memang apa yang bisa mereka katakan padaku?”Yuna melepaskan diri dari tangan Logan dan berjalan mendekati Valerie, “Aku jadi ingin tahu. Menurutmu, apa yang akan mereka katakan padaku?”Valerie mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam Yuna, “Gimana aku bisa tahu? Mereka yang mengatakannya padamu.”“Mereka ingin merekrutmu, jadi paling-paling mereka akan menjelek-jelekkan saingan mereka dan membuat diri mereka kelihatan baik. Yun ....”Valerie berhenti sejenak, sepertinya teringat akan sesuatu, “Apa jangan-jangan mereka menawarkan uang yang banyak padamu?”“Uang yang banyak? Uang seberapa banyak yang dianggap banyak?”Yuna mengejapkan matanya, seolah dia sama sekali tidak mengerti.Valerie merasa jijik melihatnya.“Dasar wanita bodoh, negosiasi harga saja tidak bisa. Sebenarnya bagaimana dia bisa terlibat dengan orang-orang dari New Life, sih?” pikir Valerie.Apa yang terjadi semalam itu, pasti ada seseorang yang membantu wanita ini merencanakannya dari belakang. Pasti ada orang ya
Read more
Bab 16
Mengapa Yuna yang selalu patuh dan penurut seperti berubah menjadi orang yang sangat berbeda? Ketika dia berdiri dan berbicara di atas panggung, Logan hampir mengira dia salah mengenali orang.Dia sama sekali tidak menyangkanya!Yuna tiba-tiba muncul begitu saja, hampir merusak reputasi VL.Kalau bukan karena dia masih berguna untuk perusahaan ini, dia sendiri rasanya ingin membunuh wanita itu!Yuna bisa berubah sampai seperti itu kemarin, apa jangan-jangan karena ... Yuna sudah tahu mengenai hubungannya dengan Valerie?Tapi, itu juga tidak mungkin!Kalau dia tahu, mengapa dia tidak marah? Tidak nangis, tidak marah, sama sekali tidak seperti reaksi normal seorang wanita.“Mereka bilang ....”Yuna melihat ekspresi cemas dan kesal di wajah kedua orang itu, tetapi mereka berusaha menyembunyikannya. Dia hanya merasa semua ini lucu.Dia awalnya berencana untuk bertengkar dengan mereka, lagi pula dia juga tidak ada kontrak dengan VL, jadi dia bisa pergi sesuka hatinya, kemudian membawa karya
Read more
Bab 17
“Mereka bilang, kamu selingkuh, dan bekerja sama dengannya untuk menipuku!”Ekspresi di wajah Logan seketika berubah, “Kamu ini ngomong apa, sih!”Sebaliknya, Valerie yang sedang menghadap ke arah Yuna, masih belum menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tanpa sadar terlihat merasa bersalah ketika mendengar tuduhan langsung itu. Matanya langsung menghindar.Setelah mendengar suara Logan, dia baru tersadar dari keterkejutannya dan berkata, “Iya, kok kamu percaya dengan hal yang seperti itu sih! Itu namanya fitnah!”“Yun, kita bertiga sudah berteman lama. Apa kamu masih membutuhkan orang lain untuk memberitahumu mengenai hubungan kita? Kok kamu bisa percaya dengan adu domba seperti itu? Ini sangat mengecewakan.”Mata Valerie memerah seraya mengatakannya dan air matanya menetes turun. Dia terlihat sangat sedih.Yuna benar-benar kagum pada wanita itu. Rasanya sayang kalau dia tidak menjadi artis.Tapi, hidup ini memang bagaikan sandiwara. Memangnya cuma dia yang bisa berakting seperti itu!
Read more
Bab 18
Yang terpenting adalah, sebenarnya kapan Yuna mulai berkomunikasi dengan New Life? Mengapa dia tidak tahu apa-apa?Yuna menggeleng, “Nggak ada, sih.”“Baguslah kalau begitu. Kalau memang belum tanda tangan kontrak, masih bisa berubah. Mereka memberi tahu kamu yang nggak-nggak. Aku sudah cukup baik, nggak menuntut mereka karena fitnah.”Logan menghela napas pelan, lalu menepuk-nepuk bahu Yuna, “Yuna, kamu terlalu polos, sama sekali nggak tahu betapa rumit dan liciknya dunia bisnis ini. Kami juga melakukan ini untuk kebaikanmu, nggak mau kamu berpartisipasi dalam hal-hal seperti itu.”“Aku dan Valerie yang akan mengurusi hal ini. Kamu hanya perlu berkonsentrasi dalam meracik parfum. Bukannya kamu paling suka meracik parfum? Bukannya bagus kalau kamu bisa melakukan apa yang kamu suka dengan bersungguh-sungguh?”Yuna menatapnya. Selama ini, pria itu selalu mencuci otak dirinya dengan retorika seperti itu, membuatnya bersedia membantu mereka untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan imbalan
Read more
Bab 19
Setelah meninggalkan VL, Yuna pergi ke studio terlebih dahulu.Studionya tidak terlalu dekat dengan kantor. Biasanya, dia dan Stella lebih banyak melakukan penelitian dan pembuatan parfum. Setelah ada produk baru yang sukses dibuat baru diproduksi dalam kuota yang besar.Namun, Logan orangnya ingin cepat untung. Terkadang, dia cepat-cepat memproduksi produk baru yang belum lolos uji dan dirilis ke pasar.Kalau mengutip kata-katanya, pasar itu berubah dengan cepat. Kalau kita tidak mengambil kesempatan, maka kita akan segera digantikan oleh orang lain. Oleh karena itu, mereka harus terus mengembangkan produk baru, menerus mengembangkan produk baru, senantiasa menarik perhatian konsumen, dan menguasai pasar.Yuna sebenarnya tidak setuju dengan gaya pemasarannya yang agresif seperti ini.Sebuah produk, dari ketika produk itu hanya berupa inspirasi hingga dilakukan eksperimen dan diuji coba terus menerus sampai akhirnya berhasil, semuanya memerlukan proses, dan proses itu tidak bisa dilaku
Read more
Bab 20
Pada akhirnya, pemimpin mereka melangkah maju, “Bu Yuna, kami semua hanya menjalankan perintah. Kalau Ibu nggak suka, Ibu bisa mencari Pak Logan. Kami hanya melakukan apa yang Pak Logan suruh!”“Oke, kalian pikir aku nggak berani?”Yuna memandang tajam orang itu, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Logan di depan orang itu.Tidak ada yang menjawab telepon itu untuk waktu yang lama, padahal panggilannya jelas-jelas tersambung. Tidak ada yang mengangkat.Yuna paham. Logan sedang membalas dendam padanya!Balas dendam karena dia sebelumnya tidak mengangkat teleponnya juga. Bisa-bisanya pria itu membalas dengan cara seperti ini.Apa pria itu kira dia akan frustasi dan mengalah karena hal ini?Pria yang berdiri di hadapannya itu tersenyum puas, seolah bisa melihat bahwa telepon itu tidak diangkat.“Bu Yuna, asistenmu sudah mencari selama satu jam lebih. Nggak ada gunanya membuang-buang waktu seperti ini. Waktu kami sangat banyak. Kalau memang ada rahasia, rahasia itu juga milik perus
Read more
PREV
123456
...
182
DMCA.com Protection Status