All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 2121 - Chapter 2130
2424 Chapters
Bab 2140
Keluarga Arahan seakan memikirkan segala cara untuk membantu Ricky mendapatkan hati Rika. Tapi, apakah Rika yang baru berusia 28 tahun itu sudah sudah sampai ke usia di mana dia harus segera menikah?***Di depan pintu gerbang vila keluarga Hermawan, terparkir beberapa mobil yang enggan membunyikan klakson karena takut membuat Shenny yang berada di dalam vila mengetahui kehadiran mereka. Stella, yang sedang duduk di salah satu mobil, segera mengambil tasnya dan bersiap untuk turun. Tiba-tiba, seorang pria yang dia sewa untuk berpura-pura menjadi Stefan dan berpose mesra bersamanya, memeluk pinggang Stella dari belakang. "Stella, temani aku dulu, boleh nggak?" pinta pria tersebut. Meski pria itu tahu bahwa Stella hanya menganggapnya sebagai pengganti dan semua kemewahan seperti mobil mewah dan pengawal hanyalah sebuah kamuflase yang dibuat oleh Stella, dia tetap merasa terhormat. Bahkan jas yang dikenakannya adalah hadiah dari Stella.Setiap kali Stella melihatnya berdandan dengan ja
Read more
Bab 2141
“Ngapain berdiri di situ? Sini!” Pak Petrus berseru dengan suara keras. Karena tak ada jalan untuk menghindar, Stella memaksakan senyum, berjalan mendekati ayahnya sambil bertanya, "Papa pulang? Kok nggak bilang-bilang dulu?" Pak Petrus tidak baru saja pulang; dia sudah pulang sejak setelah menerima keluhan dari Stefan. Akan tetapi memang, Petrus tidak langsung pulang ke rumah. Sebaliknya, dia mengikuti putrinya dari kejauhan, memastikan bahwa putrinya memang bersama seorang pria yang sangat mirip dengan Stefan. Setelah memastikannya, barulah Petrus pulang ke rumah malam ini. Pak Petrus tidak menjawab. Stella melirik ke ibunya yang duduk di samping. Ibunya itu tampak ingin berkata sesuatu, tapi urung. Shenny memberi kode dengan matanya kepada putrinya, lalu melihat ke arah suaminya. Dia berusaha memberitahu dengan pandangannya bahwa ayah Stella sedang sangat marah. Stella teringat bahwa dia meminta 'Stefan palsu' itu untuk mengantarnya pulang. Apa mungkin orang tuanya melihat? Ste
Read more
Bab 2142
Pak Petrus benar-benar merasa kecewa kepada anak perempuannya. Selama lebih dari dua dekade, Petrus telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membesarkan anak satu-satunya itu. Petrus berharap Stella dapat meneruskan estafet kepemimpinan di Krama Group. Dulu, putrinya selalu bisa membuatnya bangga. Akan tetapi, segalanya berubah sejak Stella bertemu dengan Stefan. Kini, Stella mulai mengecewakannya.Shenny, sang ibu, sama sekali tidak mengetahui perihal Stella yang berhasil menemukan seorang pria untuk berpura-pura menjadi Stefan. Semuanya Stella lakukan tanpa sepengetahuan ibunya. Bagi Stella, pria tersebut hanyalah pengganti; hatinya sebenarnya masih tertuju pada Stefan.Setelah mengirimkan foto-foto tersebut kepada Olivia, Stella tidak mendengar kabar apa pun lagi. Stella berpikir foto-foto itu kurang menggugah. Dia berencana untuk mengambil foto yang lebih intim dan mengeditnya agar terlihat seperti foto skandal, kemudian mengirimkannya lagi ke Olivia. Jika Olivia masih memilih
Read more
Bab 2143
Stella menutupi wajahnya yang terasa panas terkena pukulan. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana mungkin sang ayah memukulnya! Sebagai satu-satunya anak dari orang tuanya, Stella selalu dimanja sejak kecil. Meski pun ayahnya mendidik dengan sangat ketat, tapi Petrus tidak pernah memukul Stella sebelumnya.Sekarang, hanya karena Stella menyukai seorang pria, ayahnya sampai memukulnya. Air mata kekecewaan Stella pun berjatuhan.Shenny yang merasa kasihan, segera bangkit dan mencoba melepaskan tangan Stella dari wajahnya sambil berkata kepada suaminya, "Kamu nggak bisa bicara baik-baik apa, ya? Kenapa sampai harus memukul Stella?”"Stella, kalau sampai tamparan Papa ini nggak bisa bikin kamu sadar, kamu nggak perlu lagi masuk ke Krama Group. Papa nggak bakal menyerahkan Krama Group kepada orang yang akan malah merusak perusahaan. Bahkan jika orang itu adalah anakku sendiri!""Stella, Papa tetap pada pendirian Papa. Buang jauh-jauh harapanmu itu. Stefan bahkan nggak
Read more
Bab 2144
Shenny berlari keluar rumah. Sebelum naik mobil, Pak Petrus meninggalkan pesan kepada istrinya, "Cobalah kamu bujuk Stella, apa dia mau terus jadi orang ketiga dan menanggung celaan seumur hidupnya, atau tetap seperti biasanya? Biar dia pikir-pikir dulu sebelum berbicara padaku. Kalau belum bisa memutuskan dengan benar, nggak usah hubungi aku. Anggap saja aku nggak punya anak itu.”Shenny hanya bisa terdiam. Petrus memerintahkan sopir untuk mengemudi. Tak lama, dia meninggalkan rumahnya. Shenny kembali ke dalam dengan perasaan tak berdaya. Saat melihat putrinya duduk di sofa sambil menangis diam-diam, Shenny merasa sangat kasihan. Dia mendekati dan menegur Stella dengan menunjuk-nunjuk, "Stella, kamu ini sudah dididik baik-baik sama orang tua dari kecil, kok bisa-bisanya kamu berbuat seperti itu?”"Pak Stefan dari Mambera itu, ya? Dia memang pria yang sangat baik, tapi sebaik apa pun dia, dia sudah punya istri. Dengan kamu mengejarnya sampai mengirimkan foto-foto tak senonoh kepada
Read more
Bab 2145
"Kami yang nggak mendidikmu dengan baik. Kami nggak bisa menanamkan nilai-nilai yang benar padamu, membuatmu terjerumus ke jalan yang salah. Ini semua salah Mama.”"Ma, maaf, aku salah." Stella bukanlah orang yang bodoh. Ketika ayahnya dengan tegas memintanya untuk memilih, jelas dia tidak boleh memilih Stefan. Stella tidak bisa kehilangan segala yang ia miliki saat ini.Stefan, pada akhirnya hanya menjadi orang lewat dalam hidupnya, seseorang yang dia inginkan tetapi tidak bisa dipertahankan lagi.Shenny menghela nafas, "Papa dan mama nggak mau cuma denger kamu minta maaf. Kamu harus buktikan dengan tindakan. Stella, kami harap kamu nggak bikin kami kecewa lagi. Mama mau naik ke atas. Kamu istirahat saja dan pikirkan baik-baik.”Setelah berkata demikian, Shenny pergi naik ke atas. Stella ditinggalkan sendiri di sofa, dia terkadang menangis sedih, terkadang dipenuhi kemarahan.Shenny sangat mengerti putrinya. Tidak mudah bagi putrinya untuk benar-benar melangkah keluar dari situasi ini
Read more
Bab 2146
"Belum," jawab Odelin."Sebentar lagi kita makan sama-sama, yuk. Aku yang traktir, deh,” kata Olivia.Odelina tersenyum, "Oke."Junia berjalan mendekat, sambil tersenyum dan berkata, "Akhirnya kamu pulang, Kak Odelina. Russel selalu sebut-sebut namamu setiap hari, loh. Aku dan Oliv sampai bosan dengarnya. Sampai-sampai telinga kami panas.”Russel dengan santainya berkata, "Aku ‘kan cuma kangen sama Ibu. Memangnya salah kalau kangen Mama?”Junia tersenyum sambil mencubit pipinya.Toko masih sibuk, jadi mereka tidak banyak berbincang. Sampai akhirnya para siswa masuk jam malam, suasana sekolah menjadi tenang.Olivia menuangkan segelas air hangat untuk kakaknya dan bertanya, "Jadi Tante sudah pulang?""Iya, Tante mengajakku makan bersama, tapi aku kangen sama Russel, jadi aku nggak ikutan."Olivia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun hanya bisa menahan keinginan itu dengan pura-pura menguap.Melihat Olivia menguap, Russel berkata kepada ibunya, "Tiap malam, setelah aku tidur, tante sela
Read more
Bab 2147
Ketika Olivia terbangun, sudah pagi hari keesokannya. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya berbaring di atas tempat tidur, sedikit bingung. Bukankah dia berada di dalam mobil? Berapa lama dirinya telah tertidur?Olivia menoleh dan melihat pria yang sedang tertidur di sampingnya, lalu bergeser sedikit. Olivia diam-diam memandangi Stefan. Semakin lama Olivia menatap, semakin dia tidak bisa menahan diri untuk menyentuh wajahnya. Pria hebat ini adalah miliknya! Pikiran itu membuat hati Olivia terasa hangat.Olivia mendekat untuk mencium pipinya, tetapi tiba-tiba Stefan membuka matanya. Stefan menebak apa yang ingin dia lakukan, lalu menutup mata lagi. Olivia tertawa pelan, "Kamu sudah bangun, ya?""Belum, aku masih mimpi. Bermimpi mau dicium istriku. Aku mau tunggu dicium istriku dulu, baru bisa bangun,” jawabnya.Olivia tertawa lagi. "Kamu sudah bicara gitu, masih saja bilang belum bangun.""Aku bicara dalam mimpi," jawab Stefan.Sebagai pasangan yang sudah lama menikah, mencium adal
Read more
Bab 2148
Meskipun Stefan sangat baik dan kekayaannya takkan habis walau digunakan beberapa generasi, Olivia tetap bersikukuh untuk menghasilkan uang sendiri. Olivia punya prinsip bahwa menggunakan uang yang dia sendiri hasilkan akan terasa lebih menyenangkan, tanpa beban psikologis. Meskipun semua harta sudah Stefan serahkan kepadanya, Olivia tetap jarang sekali menggunakan uang Stefan."Aku nggak apa-apa, kok. Aku masih muda, sehat, energik. Tidur semalam bikin aku merasa sangat segar sekarang." Sambil berbicara, Olivia bangun dan tersenyum, "Sepertinya sudah lama aku nggak bikinin kamu sarapan, ya. Hari ini mumpung aku bangun pagi, aku buatkan kamu sarapan, deh.”Stefan juga tersenyum, "Aku tiba-tiba kangen sama kehidupan kita yang sederhana saat masih pengantin baru dulu. Kamu bangun pagi-pagi kadang masak bubur atau mie, atau keluar beli sarapan. Itu pertama kali aku mencicipi sarapan yang kamu bawa pulang.”"Aku juga kangen masa-masa itu. Gimana kalau kita menginap di Garden Estate malam
Read more
Bab 2149
Dua hari kemudian.Di Kota Aldimo, Villa Ferda.Sebuah pesawat pribadi mendarat di bandara pribadi Villa Ferda.Pasangan Mulan dan Yose sudah menunggu di sana.Melihat Stefan dan Olivia turun dari pesawat, pasangan itu menyambut mereka dengan senyuman. Bersama pasangan itu, ada juga Jonas.Sebenarnya, Jonas ingin pulang lebih awal, tapi ia tidak tega meninggalkan Amelia. Amelia harus pergi dinas dalam dua hari ini, dia berkata akan berusaha datang pada hari pesta seratus hari itu.Mengetahui pasangan Stefan akan datang beberapa hari lebih awal, Jonas pun nebeng pesawat pribadi Stefan untuk pulang bersama."Olivia."Mulan memanggil Olivia dengan senyuman.Lalu menunjukkan hormat pada Stefan, "Pak Stefan, sudah lama tidak bertemu."Stefan membalas dengan senyuman, "Memang sudah lama."Ia dan Yose bersalaman, dua CEO itu bahkan berpelukan sejenak, sebelum Stefan berjabat tangan dengan Mulan.Jonas yang terakhir turun dari pesawat melihat kejadian itu, sengaja berseru, "Kak, kakak, kalian apa
Read more
PREV
1
...
211212213214215
...
243
DMCA.com Protection Status