Semua Bab Istri Kontrak Tawanan CEO: Bab 31 - Bab 40
55 Bab
Bab 31. Apa yang terjadi?
Dokter Bagus yang menangani operasi, Richard menarik napasnya dengan panjang, dari raut wajahnya sudah nampak jelas jika kondisi, Richard. Kini sedang tidak baik-baik saja."Ada apa, Dokter? apa ada yang serius? tolong selamatkan anak saya, dokter. Saya mohon" tangisan Elsa pecah, saat melihat gurat wajah dokter yang menangani anaknya.Dia menangis meraung dihadapan dokter Bagus, memohon untuk menyelamatkan semua keluarganya. Bahkan, jika bisa. Dia akan memberikan seluruh harta yang dia miliki. Asalkan anak, cucu dan menantunya, kembali dalam keadaan baik-baik saja."Sabar, Bu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien. Sebelumnya saya jelaskan terlebih dahulu, saat tiba dirumah sakit. Pasien sudah kehilangan banyak darah dan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Luka tembak itu berhasil melukai ginjal dan berbenturan dengan tulang belakang, sehingga menyebabkan peluru pecah dan mengenai paru-parunya, dengan kondisi seperti itu anak anda bisa bertahan sampai tiba diru
Baca selengkapnya
Bab 32. Aku sayang kamu
Sekembalinya dari ruangan Bunda nya, Arka sama sekali tidak mengeluarkan banyak kata. Anak laki-laki itu hanya bisa diam. Meratapi betapa jahat ayah dan ibu kandungnya, terhadap orang yang telah menyayanginya sepenuh hati. Jika bisa ditukar kembali, anak itu tidak akan pernah mau dilahirkan dari rahim ibu kandungnya. Kenapa bukan dia saja yang terus disiksa? kenapa sampai kejadian itu menyisakkan duka yang mendalam untuk. Bunda dan Papi nya. Saat ini, dia sedang duduk disamping ranjang di mana Richard tengah terbaring lemah dengan banyak selang dimana-mana disekujur tubuh laki-laki itu."Pih, bangun! Maafin aku" tutur Arka, dia merasa terus bersalah melihat keadaan Richard.Tangan kecil itu terus menggengam tangan, Ayah angkat nya. kepala nya dia telungkupkan disisi genggaman tangan Richard. Lelah dengan terus menangis, akhirnya tanpa sadar, Arka tertidur pulas dengan posisi duduk. Seperti ada pergerakan pada kepalanya seseorang membelainya. Akhirnya Arka bangun dari tidurnya. Dia m
Baca selengkapnya
Bab 33. Kasih Sayang
Selama tiga bulan menjalani pengobatan, disalah satu rumah sakit dengan dokter pilihan yang terbaik, untuk Resti dalam penyembuhan mental dan psikisnya. Kini Resti belum dinyatakan sehat dan bisa normal kembali. Ada beberapa kemungkinan traumanya akan berlangsung, seperti masih merasakan waswas terhadap lingkungan sekitar dan gelisah jika saat dia terlelap tidur. Namun dengan seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan dia bisa hidup dengan normal dan traumanya bisa hilang dengan sendirinya. Richard sering mengajaknya berbicara, untuk membangun kepercayaan dalam diri sang istri. Kadang Resti berbicara, dan merasakan kalau dia bukan lah sosok istri yang pantas untuk bersanding dengan Richard. Yang notabennya adalah seorang pengusaha dan dari keluarga terhormat. Sedangkan dia hanya seorang perempuan biasa, apalagi kejadian yang pernah menimpanya kala itu, dia semakin menjadikan dirinya wanita kotor dan menjijikan."Sayang, aku udah nyiapin semuanya. Besok kita berdua akan berlibur. Ta
Baca selengkapnya
Bab 34. Aku Mencintaimu
Resti dan Richard benar-benar menghabiskan waktunya hanya berdua. Laki-laki itu memperlakukan istrinya dengan sangat special, membangunkan rasa kepercayaan dalam diri perempuan itu.Selama berlibur di kota Batu Malang. Keduanya kerap kali mengunjungi beberapa tempat wisata dan menikmati berbagai macam kuliner. Tanpa terasa sudah selama empat hari ini mereka berada di kota tersebut. Resti juga sudah menunjukkan beberapa peningkatan, perempuan itu jadi lebih sedikit terbuka dan reaksi yang ditunjukkan jika di ajak berbicara cenderung lebih antusian. Dia juga dapat mengontrol emosinya sedikit demi sedikit, jika berada dikeramaian. Walaupun terkadang masih sering diam dan melamun, namun dia juga sudah sering banyak tersenyum. Tentu saja semua berkat kesabaran sang suami dalam mengurusnya.Walaupun masih meminum obat jika menjelang tidur, namun kali ini tidak sesering sebelum-sebelumnya. Kini dia pun sudah mulai terbiasa kembali dengan sentuhan-sentuhan yang diciptakan oleh suaminya, namu
Baca selengkapnya
Bab 35. Candu
"Bundaaa!!" Teriak Rachel, saat melihat. Bunda dan Papi nya pulang dari luar kota."Dek! Enggak usah lari-lari. Nanti jatuh" titah Arka, saat melihat adik nya berlari menghampiri kedua orang tuanya."Jangan lari, sayang" Richard menangkap Rachel, saat akan terjatuh karena tersandung."Apa ku bilang" omel Arka manatap Rachel dengan wajah jengkelnya."Bialin" Rachel melingkarkan kedua lengannya ke leher papi nya, lalu menjulurkan lidahnya ke arah Arka seperti meledeknya.Richard gemas saat melihat kelakuan Rachel, dia menghujami dengan kecupan ke seluruh wajah anak perempuannya. Hingga membuat anaknya tertawa geli.Arka sama sekali tidak meladeni ejekan dan kelakuan adik nya, dia lalu menghampiri, Bunda nya. Kemudian mengecup singkat pipi, Resti."Apa kabar sayang?" Sapa Resti tersenyum ke arah Arka, lalu memeluk anak laki-lakinya."Baik, Bunda" jawab Arka tersenyum.Resti mengacak-acak rambut milik Arka, kemudian mengambil alih Rachel dari dalam gendongan suaminya."Kalau jalan itu jan
Baca selengkapnya
Bab 36. Desahan
Jatung Resti berdetak sangat kencang, dikala menatap manik mata tajam berwarna coklat. Tatapan yang cukup membuat gugup perasaannya, sekaligus menghangat, apa lagi perlakuannya sangat lembut. Laki-laki itu tersenyum ke arah istrinya, kemudian dia mencium kening Resti dengan lembut sedikit lebih lama. Menyalurkan semua perasaannya. Mengecupi setiap inci lekuk wajah istrinya. Mulai dari kedua matanya, hidung, pipi kiri dan kanan, tak luput dari kecupan suaminya. Hingga kecupan itu berakhir dibibir seksi milik Resti, yang sudah lama sangat dia rindukan. Mengecupnya dengan sekilas, menempelkannya, menunggu reaksi istrinya. Yang awalnya hanya sekilas, lama kelamaan dia mulai menggerakkan bibirnya perlahan tapi pasti."Hhmmmpppttt"Semakin lama dia semakin tak kuasa. Richard mulai menghisap bibir Resti dengan lembut. Resti sudah mulai membalas perpagutan itu dan mulai menikmatinya. Dia mengalungkan kedua lengannya dileher suaminya.Mereka terus berpagutan, bahkan suara decapan keduanya s
Baca selengkapnya
Bab 37. Anak penjahat
Dengan langkah kaki kecilnya. Anak perempuan itu berlari dengan riang menuju lantai atas, dimana letak kamar kedua orang tuanya berada. Rachel berdiri tepat didepan pintu kamar utama kedua orang tuanya, dia menggerakkan handle pintu untuk dia masuk. Seperti biasa, dia akan langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Tapi kali ini pintu itu sama sekali susah untuk dia buka.Dengan suara cempreng, dengan ciri khas cadel itu berteriak dengan sekuat tenaga, sembari menggedor-gedor pintu kamar tersebut."Undaaa!!!... Papiiii!!..." Teriaknya, terus menerus memanggil kedua orang tuanya. Yang saat itu, masih bergelung dengan selimut dan masih tetap pada posisi ternyamannya. Tidur dengan saling memeluk."Undaaa!!!... Papi!!!!...." Teriaknya sekali lagi, dengan suara yang melengking nyaring.Di bawah sana, terlihat Elsa tertawa dengan kekehan memperhatikan cucu perempuannya.Didalam kamar berukuran luas itu terjadi kepanikan. Di mana, saat keduanya mendengar gedoran pintu dari
Baca selengkapnya
Bab 37. Debaran jantungku
Setelah beberapa saat tidak sadarkan diri, kini Arka bangun dari pingsannya. Dia merebahkan tubuhnya dengan sedikit ringisan pada perutnya, dia bersandar sebentar pada sisi lemari untuk menetralisirkan rasa nyeri pada perut setelah dipukul dan ditendang oleh Dani. Anak itu kuat. Seperti, sudah biasa dengan segala kesakitan selama ini yang sering dia terima sebelumnya oleh kedua orang tua kandungnya. Tak mengapa dia dihina, asal jangan ada sekalipun yang menghina orang-orang yang sangat dia sayangi.Untung saja tadi saat tendangan dan pukulan yang dilayangkan oleh Dani tidak mengenai wajahnya, jadi saat ini dia hanya bisa menahan rasa nyeri pada perut dan sebagaian tubuhnya yang lain. Dan dia akan tetap mengikuti olimpiade yang sudah sangat dia tunggu-tunggu.Dia mencoba untuk bangkit, namun tenaganya tidak cukup."Sssttt" Arka berdesis saat merasakan nyeri pada sisi kanan perutnya. Anak laki-laki itu memejamkan sedikit matanya menahan rasa perih pada perutnya. Sampai di mana dia me
Baca selengkapnya
Bab 38. Menggemaskan
Richard dan Resti akhirnya masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, disusul oleh Arka dibelakangnya. Anak itu akhirnya menjelaskan tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun, dia langsung meminta agar permasalahannya diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Kini anak laki-laki itu tidak sadarkan diri dan segera mendapatkan pertolongan medis. Setelah dirinya tidak dapat lagi menahan rasa sakit pada perutnya.Kecewa sudah pasti. Sebagai orang tua mungkin tidak terima atas perlakuan orang lain terhadap anak kesayangannya. Akan tetapi dia melihat dari sisi lain bahwa anak tersebut masih dibawah umur. Richard sangat menyayangkan adanya tindak kekerasan didalam lingkungan sekolah. Kini dia dengan segera membawa kasus tersebut keranah hukum. Karena pihak sekolah telah lalai dalam menjaga lingkungan dan mendidik anak-anak muridnya.Dia juga telah melakukan visum dan melakukan pemeriksaan keseluruhan karena pukulan keras pada perut Arka, khususnya bagian kiri atas, menyebabkan cedera pada limpa ana
Baca selengkapnya
Bab 40. Rachelica Friona Richardo
23 tahun berlalu... Menjadikan sosok Arka lelaki yang arogan dan dingin, jika dia berada diluaran sana. Dia akan menjadi monster untuk orang-orang licik dan curang, apa lagi penghianat. Akan tetapi dia bisa menjadi hangat dan penyayang, untuk adik perempuannya, dan kedua orang tua angkatnya, serta oma nya yang sangat dia cintai melebihi apapun di dunia ini.Usia yang sudah menginjak hampir kepala 3, menjadikan Arka lelaki yang sangat tampan dan berkharisma. Membuat siapa saja wanita yang melihat akan rela untuk bertekuk lutut demi mendapatkan cintanya dari seorang lelaki yang bernama Arka Revano Richardo.Walaupun bukan keturunan keluarga Richardo, akan tetapi dia akan selalu menjaga keluarga Richardo. Dengan segenap jiwa raganya, bahkan dengan nyawanya sekalipun.Lelaki itu turun dari arah kamar dilantai atas rumah mewah milik keluarganya. Dia sudah rapih dengan mengenakan setelan jas hendak berangkat ke kantor. Namun sebelumnya, dia akan selalu bergabung untuk sarapan bersama dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status